Antara Dendam Dan Cinta - Bab 280 Kamu Merasa Tidak Keberatan?

"Ayah, aku tidak mau mencuci rambutku."

Ini suara Arthur.

Otak Celine Ning agak mandek. Setelah beberapa saat, dia menyadari sesuatu yang lain, dan matanya sedikit terkejut.

Apakah ini ... Glen memandikan Arthur?

Tetapi dari percakapan antara keduanya, Glen tidak kesal, sebaliknya, dia sangat memperhatikan Arthur.

Arthur duduk di bak mandi untuk bermain dengan air, dan sewaktu-waku terdengar suara tawa.

Celine Ning teringat Egy.

Putrinya.

Egy dan Arthur memiliki usia yang hampir sama, tetapi meskipun Arthur tidak mendapatkan cinta dari ibu kandungnya, namun dia ditemani oleh ayahnya.

Dan Egy?

Dia yang sebagai ibunya tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya, hanya bisa menyuruh Egy memanggilnya bibi.

Dia bahkan tidak pernah memandikan Egy, dia juga tidak pernah menggantikan pakaiannya, sekali pun tidak pernah.

Satu-satunya dia pernah mengepang rambut Egy sekali, dan itu waktu di taman bermain, itu adalah pertama kalinya.

Senyuman di wajah Egy, adalah hal yang tidak pernah dia lupakan, itu adalah saat yang paling menyenangkan.

Sekarang tawa riang Glen dan Arthur di kamar mandi telah menjadi sumber penyiksaan Celine Ning. Hatinya benar-benar dipenuhi oleh rasa bersalah, dan matanya tidak bisa menahan air mata.

Setengah jam kemudian, Glen baru memandikan Arthur dan membantunya menyeka tubuhnya hingga kering, "Aku akan mengambilkan pakaian untukmu. Kamu sekarang jangan keluar dari sini dulu, di luar masih agak dingin."

Arthur mengangguk dengan sangat patuh, matanya yang besar berkedip.

Langkah kaki Glen terhenti.

Tidak tahu mengapa, penampilan Arthur yang patuh membuat sesosok orang lain muncul dalam pikiran Glen.

Orang ini tidak lain adalah Celine Ning.

Ketika dia menyadari apa yang dia pikirkan, dia bergegas menggelengkan kepalanya dan mengalihkan pikirannya, dia membungkus bagian bawah tubuhnya dengan handuk mandi dan membuka pintu kamar mandi.

Begitu dia keluar, dia melihat seseorang berdiri di kamar tidur, kebetulan orang itu adalah orang yang muncul di benaknya tadi.

Celine Ning berdiri diam di sana, matanya yang masih memiliki sedikit air mata langsung terkejut dalam sekejap.

Dia tidak menyangka Glen akan tiba-tiba keluar dari kamar mandi.

Otaknya sekarang benar-benar kosong, dan dia tidak mendengar percakapan antara mereka berdua di kamar mandi.

Air di tubuh pria itu belum kering, handuk mandi putih melilit di tubuh bagian bawahnya.

Tetesan air di ujung rambut dan tubuhnya mengalir setetes demi setetes, dari leher ke bawah, melalui otot-otot perut dada yang terstruktur, dan mengalir di sepanjang garis ke tepi handuk mandi.

"Kenapa kamu ada di sini?" Glen bertanya.

Celine Ning baru teringat dengan tujuannya.

"Tuan muda, apakah Anda tidak memanggilku? Aku dengar adik Helen mengatakan Anda memintaku untuk datang, jika tidak aku akan pergi sekarang."

Celine Ning menyimpan ekspresi sedih di wajahnya dalam sekejap, dan air matanya juga masuk kembali.

"Adik Helen?"

Ketika Glen mendengar Celine Ning menyebutkan panggilan ini, dia bertanya balik dengan sedikit marah.

Langkah kaki Celine Ning sedikit berhenti, "Adik Helen yang mengatakannya ... Kalau begitu seharusnya aku salah dengar, kalau begitu aku akan keluar."

Celine Ning menundukkan kepalanya dan ingin berjalan keluar, tetapi pergelangan tangannya ditarik oleh Glen yang dibelakangnya.

Kekuatan tangan Glen sangat kuat, dia memegang tangan Celine Ning, dan mejepitnya seolah-olah tangannya adalah tang besi yang terbuat dari baja.

"Tidak disangka, kamu benar-benar bisa menjadi kakak beradik dengannya?"

Ekspresi diwajah Celine Ning sedikit aneh, tetapi dia masih menahan dirinya, dia tersenyum dan berkata: "Kalau tidak, Tuan muda telah membawanya ke sini, jika tidak memanggilnya adik ... apakah aku harus memanggilnya kakak? Sepertinya umur Nona Helen memang dua tahun lebih tua dariku, aku sudah tahu, aku akan mengubah panggilannya nanti. "

Glen benar-benar kesal.

Api menyala di kedua mata hitamnya, suhunya begitu panas, seolah-olah mau membakar Celine Ning.

Glen menghempas tangan Celine Ning dengan kuat, "Kakak dan adik, maksudmu, jika aku membawa wanita luar masuk, kamu tidak keberatan? Karena dia sudah datang, jadi kamu memperlakukannya dengan sopan? Dan bisa dipanggil dengan panggilan kakak-adik? "

Celine Ning terhempas hingga ke dinding di belakang dan menabrak dinding, lengannya sakit hingga dia tidak bisa berbicara.

Glen menatap ekspresi Celine Ning yang kesakitan, dia melangkah maju, dan mencoba mengangkatnya, pada saat ini, terdengar suara Arthur datang dari kamar mandi: "Ayah?"

Gerakan di tangan Glen tiba-tiba berhenti.

Dia tersentak, sepasang matanya yang merah perlahan kembali menjadi hitam.

Dia membuka pintu dan mendorong Celine Ning keluar, "Pergi!"

Celine Ning didorong hingga terhuyung-huyung dan hampir terjatuh ke lantai koridor. Bunga bergegas maju dan langsung memopong Celine Ning.

"Nona!"

Jika bukan karena Celine Ning saat ini ada makeup, wajahnya yang pucat akan bisa kelihatan.

Celine Ning mengangkat tangannya, "Bantu aku kembali ke kamar dulu."

Setelah kembali ke kamar, Bunga memberikan Celine Ning secangkir air panas. Celine Ning minum sedikit air panas, kemudian baru merasa lebih baik. Udara dingin di tubuhnya berangsur-angsur menghilang.

Celine Ning melihat ujung jarinya pucat, dan tiba-tiba dia agak bingung.

Dia jelas-jelas sedang berakting, tetapi mengapa wajahnya pucat dan kaki serta tangannya dingin?

Apakah ini respons fisiologis yang normal?

Ketika berhadapan dengan Glen, apakah fungsi fisiologis secara otomatis memobilisasi keadaan yang cocok dengan emosinya?

Misalnya, ketika ingin menangis, air matanya bisa keluar, dalam keadaan seperti ini, wajah akan terlihat pucat dan tangan serta kaki akan dingin?

Bunga melihat Celine Ning yang seperti ini, dia terkejut dan terus berkata di sebelahnya, "Nona, apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu dirasuki hantu?"

Celine Ning tertawa, "Kamu akhir-akhir ini terlalu banyak membaca novel spiritual yah?"

Begitu Bunga mendengar Celine Ning telah kembali normal, ia menyeka air matanya, "Benar-benar mengejutkanku."

Celine Ning menepuk-nepuk tangannya, "Aku baik-baik saja, hanya saja tadi tiba-iba merasa sedikit kedinginan. Kamu tadi turun melihat Helen Ming melakukan apa?"

"Kamu masih mempedulikannya," Ujar Bunga, "Aku tadi mendengar, kamu dan Tuan muda bertengkar lagi. Dalam keadaan seperti ini, paling mudah membiarkan penjahat seperti Helen Ming mengambil keuntungan dari itu!"

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu