Antara Dendam Dan Cinta - Bab 484 Rencana Glen Yu

Celine Ning kembali bertemu dengan Brenda Guo.

Hatinya sudah paham.

Tampaknya, wanita ini melihat dirinya sebagai seseorang tanpa masa depan, maka dia mencari sebongkah gunung sandaran.

Dan dari sikap hormat Calvin Li, dapat terlihat, gunung sandarannya itu adalah sebuah gunung sandaran yang luar biasa.

Celine Ning tahu sekarang kalau dia keluar dengan kepala tertunduk, dikhawatirkan itu akan meninggalkan Calvin Li di dalam sebuah situasi yang sulit.

Dia duduk lalu melanjutkan makan.

Jenderal Maikel menanyai Celine Ning beberapa pertanyaan.

Awalnya semua hanya mengenai penyelidikan latar belakang keluarganya, begitu mendengarnya dia sudah ingin mengabaikannya.

Sampai—— "Kamu sudah menikah berapa lama? "

Celine Ning tahu, serangan telak akan segera datang.

Jenderal Maikel ternyata demi Brenda Guo, menggalinya sampai ke dalam-dalam, dia tidak percaya, seseorang dengan pangkat jenderal seperti dirinya tidak tahu kalau dia adalah saudara kandung nenek Glen Yu.

Celine Ning tersenyum, "Surat nikahnya belum saya ambil. "

"Surat nikah belum diambil itu termasuk belum menikah dengan sah. Dengan kehamilanmu, pihak lelakinya terhitung tidak berperikemanusiaan. "Jenderal Maikel berpura-pura berpihak pada Celine Ning, padahal faktanya, dalam hati dia sudah paham.

Celine Ning tidak mengatakan apa-apa, dia hanya tersenyum.

Calvin Li melihat Celine Ning demikian, dalam hati merasa tidak tahan.

Maka dia berkata: "Jenderal, aku sudah selesai makan, aku akan mengantar Nona Celine pulang terlebih dulu. "

Celine Ning bangkit berdiri.

Jenderal Maikel berkata: "Kamu baru makan sedikit, sore nanti kamu masih perlu berlari 30 km, apa kamu punya tenaga untuk berlari demikian jauh? Suruh Rudi mengantarnya, kamu duduk di sini, dan makan lebih banyak lagi. "

Karena jenderal juga sudah berkata demikian, kalau Calvin Li masih mengatakan sesuatu, maka akan terlihat tidak sopan.

Lagipula Jenderal Maikel bagi perjalanan naik pangkat Calvin Li merupakan sesosok yang berguna.

Celine Ning menggeleng dengan sembunyi-sembunyi pada Calvin Li, lalu berbalik dan berkata pada Rudi: "Kalau begitu maaf sudah merepotkan Rudi . "

Calvin Li berkata: "Kalau begitu aku akan mengantarmu turun. "

Saat Brenda Guo baru akan membuka mulutnya, Calvin Lu berkata: "Aku akan cepat, lalu kembali lagi ke sini. "

Kali ini Calvin Li tidak memberi Jenderal Maikel untuk membuka mulutnya dan langsung berjalan turun.

Di depan pintu ruang makan.

Waktu itu, banyak orang dengan seragam tentara berdatangan, Rudi dan Bunga mundut beberapa langkah, Celine Ning maju ke hadapan Calvin Li.

Calvin Li berkata: "Maaf, sudah membuatmu dicerca. "

"Tidak, aku memang wanita yang seperti itu, "Celine Ning tersenyum, wajahnya memancarkan senyum yang cerah, "Sudah, sudah, kamu juga sudah mengantarku ke sini, segera naik. "

Calvin Li mengangguk, "Hati-hati di jalan, setelah sampai di rumah, beri aku kabar. "

"Baiklah. "

Bunga memapah Celine Ning lalu berbalik.

Senyum cerah di wajah Celine Li seketika lenyap.

Dia sudah terlalu naif.

Sepulangnya dari kaisar bajak laut, Celine Ning terus berpikir dirinya menginginkan seorang sandaran hidup, Calvin Li adalah pilihan terbaiknya, dia adalah orang yang jujur dan juga setia.

Tapi sekarang dia baru tahu, ternyata tidak seperti itu.

Tidak seperti itu. Kalau Celine Ning ingin menikah dengan Calvin Li, tidak tahu apakah melalui investigasi secara politik dia bisa lolos. Perlu diketahui, masa lalunya terlampau kelam, ketika tiba saatnya, dia khawatir semua itu akan dibongkar.

Semisal dia masuk penjara karena dijebak Felicia, dan dia sekarang bisa membersihkan semua kecurigaan, tapi kotoran tetaplah kotoran, meskipun Calvin Li adalah seorang prajurit yang optimis dan memiliki masa depan yang teramat cerah.

Tapi begitu disandingkan dengannya, tentu akan terpengaruh olehnya.

Anak di dalam kandungannya itu tentu juga akan menimbulkan masalah baru.

Celine Ning menarik nafas dalam-dalam.

Dia merasa, menjadi orang tidak bisa seegois itu.

Demi masa depan yang lebih cerah baginya, menarik Calvin Li masuk ke dalam kubangan, bahkan menghalangi masa depannya, semua ini Celine Ning tidak bisa lakukan.

Bunga melihat ekspresi Celine Ning itu juga merasa cemas.

"Nona, apa kamu baik-baik saja? "

"Tidak apa-apa, hanya tiba-tiba teringat sesuatu. "

Sesampainya di kediaman keluarga Yu, Celine Ning berjalan keliling di garasi mobil, mobil itu belum juga pergi.

Di sepanjang perjalanan pulang, dia sudah membaca buku penggunaan alat pelacak yang Calvin Li berikan, sangat sederhana, setelah dihidupkan, bisa ditempelkan dimana saja.

Celine Ning berjalan melewati bagian belakang mobil, tiba-tiba dia berseru lalu berjongkok.

Bunga terkejut dan dengan segera mambantunya berdiri.

Celine Ning sudah menggunakan kesempatan membungkuknya itu untuk menempelkan alat pelacak itu di bagian ban belakang mobil, di bawah tempat duduk.

Saat melakukannya, ada seorang yang lain, yang juga bersiap untuk menggunakan caranya sendiri.

Orang itu adalah——Arthur.

Celine Ning hanya memberi tahu Arthur, dia akan mencari cara untuk melakukannya.

Namun Arthur juga merasa sangat khawatir, dia mencari cara lain.

Di hari yang sama, setelah sampai di sekolahnya, dia diam-diam tinggal di situ, lalu dengan postur tubuhnya yang kecil, dia membuka bagasi dan bersembunyi di dalamnya.

Dia khawatir akan berada di situ dalam waktu yang lama, maka dia sengaja membawa satu kantung penuh makanan, untuk menghindari kelaparan.

Dia sungguh sudah memikirkan semuanya.

Tiba-tiba, entah setelah berapa lama, Arthur sudah berbaring di dalam bagasi dan tertidur. Mobil mulai bergerak.

Arthur membuka matanya.

Dia merasakan mobil sedang melaju!

Akhirnya! Dia tidak menunggu sia-sia!

Arthur melihat waktu, barusaja melewati sore.

Mobil itu dikendarai dengan cukup tenang, sepanjang perjalanan, jarang sekali melewati lubang.

Arthur bersembunyi di dalam bagasi seakan terus menahan nafas sampai mobil itu berhenti.

Di tangannya, Arthur menggenggam sebuah kunci yang dia dapatkan dari pengurus rumah. Sehingga semisal bagasi dikunci, dia juga bisa keluar.

Mobil itu tidak juga berhenti, setelah cukup lama, baru benar-benar tidak bergerak.

Arthur menggunakan kunci di tangannya itu untuk membuka bagasi.

Bagasi terbuka.

Arthur menggendong ranselnya dan keluar dari bagasi.

Sebuah jalan.

Setiap beberapa meter ada sebuah rumah bergaya Barat lengkap dengan taman bunga, sebuah halaman kecil dengan pagar putih mengelilinginya.

Dan mobil ini diparkir di antara sebuah pintu rumah.

Arthur membungkuk, dia masuk dan bersembunyi di semak-semak di antara pepohonan dan melihat ke dalam.

Ternyata, sopir itu sudah masuk, mengetuk pintu, entah memberikan sesuatu, lalu beranjak pergi.

Arthur berlari dengan cepat ke sisi satunya, di posisi yang tidak dapat terlihat oleh sopir itu, dia menunggu. Setelah terdengar bunyi mobil itu pergi, dia baru menerobos pagar dan masuk, lalu mengetuk pintu.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu