Antara Dendam Dan Cinta - Bab 21 Bersujud dan mengaku salah

"Wah, masih hidup!"

"Belum mati!"

"Kucing Nyonya muda baik-baik saja!"

Semuanya saling bersahutan, tetapi tidak ada yang memperhatikan ekspresi wajah Chatrine yang memucat.

Celine segera berlutut. "Maaf, maaf."

Dia terus-menerus meminta maaf,lalu bergegas mengelap air teh yang terciprat ke kaki Chatrine.

Chatrine langsung menendangnya, "Entah kau!"

Celine tertendang dan jatuh di atas serpihan gelas,sikunya terluka dan berdarah.

Yunita segera membantu Celine berdiri.

Chatrine setengah berlari ke samping kandang, "Hai, apa kamu kaget?tenanglah,aku sudah ada di sini."

Ketika Chatrine mengatakan kalimat ini, mata semua orang tertuju pada kucing kesayangannya di kandang.

Hanya Celine yang melihat ke arah tangga.

Di atas tangga, ada sebuah bayangan kecil.

Bayangan itu hanya terlihat sesaat.Tak lama kemudian,ia berbalik dan menghilang.

Koridor di lantai dua dialasi oleh permadani wol yang tebal.Tak ada suara langkah kaki yang terdengar.

Celine tidak memperhatikannya.Saat itu,Glen tidak ada di rumah,semua pelayan telah dipanggil ke sana,berarti yang di atas sana tentu anak itu.

Chatrine mengeluarkan kucing Persia dari kandang dan membelai rambut kucing itu, "Dua hari ini kamu tentu amat menderita."

Pengawal Seno mendekatinya,membungkuk dan bertanya: "Nyonya muda, dua pelayan ini ..."

Kata-katanya membuat Chatrine berbalik, sorot matanya yang bersahahabat langsung berubah drastis,terpancar kebencian yang mendalam dari sorot matanya.Rasanya ia ingin segera menarik keluar Celine yang menjatuhkan nampan,lalu menghajarnya bertubi-tubi.

Celine menundukkan kepalanya dan terus meminta ampun: "Nyonya muda, aku tahu aku salah, aku tidak akan mengulanginya lagi, maaf ..."

Chatrine melihat wajah Celine, dan dia teringat kata-kata Glen.

"Lagi-lagi kamu."

Akhir-akhir ini Celine selalu berurusan dengannya,sehingga wajah Celine yang pucat dan kasar sudah diingat jelas olehnya.

Perkataan Glen terngiang-ngiang dalam kepalanya.

—— "Janganlah memarahi para pelayan ini lagi,tak ada manfaatnya. Apakah kamu tidak percaya diri atau kamu meragukanku?"

Chatrine mengurungkan niatnya untuk marah.

Semua pelayan di sini ia seleksi secara ketat,pengawal Seno juga membawa orang-orang pilihannya.Ia juga takut kabar tersebut sampai ke telinga Glen.

Bila ia memarahi pelayan itu,ia justru akan kehilangan statusnya.

Namun, pelayan ini memang keterlaluan,sampai kucing kesayangannya kaget.Masalah ini tak bisa selesai begitu saja.

Chatrine tak berkata apapun.Ia memeluk dan mengusap lembut kucing Persia itu.

Orang-orang di sekeliling tegang menahan napasnya,tidak tahu bagaimana Nyonya muda akan menghukum pelayan yang kurang beruntung itu.

Chatrine menunjuk ke arah Celine, "Cherry kan?,segera ..."

Sebelum perkataannya selesai, telepon di ruang tamu tiba-tiba berdering.

Chatrine memandang sekilas aras sofa,lalu bersandar, "Ibu Laura, jawab teleponnya."

"Baik."

Ibu Laura mengiyakan dan pergi menjawab telepon.

"Halo, ini rumah keluarga Glen ... ah Ibu Glen."

Mendengar itu,Chatrine segera meluruskan punggungnya dan mengedipkan matanya ke Ibu Laura.

Ibu Laura berkata: "Nyonya muda ada di atas,akan saya panggil dia ... Oh, baiklah, saya tahu."

Setelah itu,Ibu Laura langsung menutup telepon.

Chatrine sedang berpikir bagaimana menjawab teleponnya. Melihat Ibu Laura menutup telepon,ia tidak puas dan berkata, "Mengapa teleponnya tidak padaku?"

Pertanyaaan ini tak ada salahnya, sama seperti saat ia menyuruh Ibu Laura menjawab telepon.

Ibu Laura segera menjawab, "Nyonya berencana datang mencari anda,ada sesuatu yang ingin didiskusikan."

Chatrine cemas begitu mendengarnya.

Ibu Glen biasanya tidak akan mengunjuginya bila tak ada yang penting,kali ini pasti ada sesuatu yang penting.

Chatrine bangkit berdiri, "Aku pergi ganti baju dahulu."

Dia maju dua langkah, Seno bertanya: "Nyonya muda, lalu mereka ..."

Chatrine melihat kedua orang yang bersujud di lantai,lalu mendengus, "Biarkan mereka terus bersujud!"

Chatrine bergegas pakaian di lantai dua,lalu membawa dua orang ke bangunan utama.

Setelah para pelayan bubar,Celine baru merasa lega.

Telepon inilah yang menyelamatkannya.

Kalau tidak ada telepon itu, bisa saja ia diusir keluar oleh Chatrine.Kalau itu terjadi,akan sulit untuk bertemu lagi dengan Glen.

Yunita menarik lengan Celine, "Terima kasih."

Celine berpura-pura tak mengerti,lalu menjawab dengan nada sedikit terisak, "Apa yang kamu katakan,Yunita?"

Yunita setengah terisak, "Aku melihatnya,kamu sengaja jatuh untuk mengalihkan perhatian Nyonya muda ..."

Celine membelakkan matanya yang mulai memerah,"Apanya yang sengaja? Apanya yang mengalihkan perhatian Nyonya muda?"

Yunita mengerjapkan matanya.

Dia sangat yakin,lantai di sini sangat datar,Celine tidak mungkin jatuh semudah itu.

Saat melihat ekspresi polos Celine,dia menjadi tidak yakin pada penilaiannya.

Chatrine bergegas ke bangunan utama.Ternyata,Ibu Glen hanya ingin mendiskusikan masalah pemilihan guru private Arthur.

Dia langsung kehilangan minatnya.

Tetapi, dia tidak menunjukkannya di hadapan Ibu Glen.Ia hanya bisa tersenyum dan mencoba memberi sedikit saran.

"Yang ini lumayan,ia punya sertifikat S2 jurusan linguistik,pianonya juga sudah level 10.Ia juga bisa berbicara dalam 7 bahasa.Penampilannya juga cukup manis."Ibu Glen mengambil sebuah CV untuk diseleksi.

Chatrine menoleh begitu mendengarnya.

Ada foto pelamar dalam CV itu.Seorang perempuan dengan rambut berkepang menampilkan senyumnya yang manis.

Tidak boleh,perempuan secantik ini, jika dia setiap hari mengunjungi rumah ini untuk mengajar Arthur, Ia tentu akan bertemu dengan Glen.Kalau ia adalah wanita murahan yang suka merayu laki-laki dengan paras cantiknya,maka nanti ...

Dia berkata, "Dia baru berusia dua puluh lima tahun,rasanya terlalu muda."

"Baguslah kalau ia muda,tentu ia bersemangat dan energik" kata Ibu Glen, "Ada beberapa pelamar yang sudah berusia lima puluhan,kurasa mereka kuno dan kaku mengajarnya.Arthur sekarang butuh yang baru dan energik."

Ibu Glen melihat sekilas beberapa CV lainnya,lalu menggelengkan kepalanya. Dia mengambil CV yang tadi dipilih. "Yang ini saja."

Tanpa menanyakan pendapat Chatrine,Ibu Glen melepas kacamatanya,mengambil pergi CV itu, "Selvie, segera telepon nomor ini."

Selvie datang menjawab, "Ya."

Bila Ibu Glen telah berkata demikian,maka Chatrine tidak bisa mempermasalahkannya lagi.

Karena itu,setelah pulang kemarahannya lebih menjadi-jadi.

Berdiskusi katanya?sebenarnya mereka hanya saling bertukar pendapat,pada akhirnya Ibu Glen yang membuat keputusan akhir.

Begitu kembali , dia masih nelihat kedua orang itu bersujud di aula.

Dia keluar selama satu jam dan kedua orang itu juga telah bersujud selama satu jam.

Chatrine berjalan mendekat.

Dia mengenakan rok berwarna ungu muda,baju berwarna hijau rumput,sandal hak tinggi.Ia duduk di atas sofa dan melihat kedua orang itu.

"Aku sudah pergi cukup lama, apakah kalian sudah mengerti?"

Keduanya mengangguk, "Kami salah, kami tidak akan mengulanginya lagi."

Seorang pelayan membawa gelas teh, Chatrine mengambilnya, "Hanya saja,di rumah ini ada aturan.Tadi kamu melakukan kesalahan,tentunya harus dihukum."

Dia lalu meletakkan gelasnya di atas meja.

"Cherry,tadi kamu membuat kucingku takut, kamu bersujud mengaku salah,itu sudah cukup."

Semua orang terkejut mendengar Chatrine.

Beberapa orang menatap Celine,tak menyangka hukumannya hanya itu saja!

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu