Antara Dendam Dan Cinta - Bab 390 Telah Mengetahui Orang Dibalik Layar

Calvin Li menaiki mobil offroad.

Tatapan matanya tampak seperti bilah es.

Sebenarnya, tujuan kedatangannya hari ini jelas mencari Celine Ning, karena ia akhirnya tahu siapa orang "misterius" dibalik layar yang menelpon itu.

Namun, dia tidak menyangka bahwa Celine Ning telah ditinggalkan di laut luas.

Calvin Li menyalakan ponselnya dan berulang kali membaca peta rute yang dikirim oleh Jeffry Huo beberapa kali.

Jika Celine Ning melompat ke laut itu, maka jarak ke pulau tak berpenghuni hanya satu mil jauhnya, jika Celine Ning bisa berenang, ini seharusnya bukan masalah yang sulit.

Dia mengeluarkan ponselnya dan segera melakukan panggilan telepon.

"Sekarang kirim tim pencarian dan penyelamatan, ada sebuah misi!"

…………

Saat ini, di sisi lain.

Herman dan Fera juga bergegas ke rumah sakit.

Sebelum memasuki ruangan, Fera menangis tersedu-sedu.

"Leon, kamu harus baik-baik saja, jika ada sesuatu yang tidak baik terjadi padamu, apa yang harus aku lakukan!"

Begitu dia masuk, siapa sangka, di melihat ada seorang pria duduk di samping.

Leon sedang duduk dengan baik, tetapi tangan kanannya menggunakan gips, dan wajahnya tampak sedikit tergores.

Yang terbaring di ranjang rumah sakit, memakai banyak selang dan masker oksigen adalah seorang wanita.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Fera merasa sangat terkejut.

Leon berdiri dan menunjuk satu jari ke arah Fera, "Keluar untuk bicara, jangan ganggu dia."

Pada dasarnya tidak ada luka di tubuhnya, ekspresi wajahnya tampak seperti biasa, tetapi ada bayangan hitam yang dalam di bawah matanya yang menunjukkan dia tadi malam tidak tidur semalaman.

Dia berjalan keluar, bersandar ke dinding, dan sedikit menundukkan kepalanya, "Tadi malam, mobil mengalami kecelakaan dalam badai, waktu itu Febby Su yang mengemudi."

Dia memejamkan mata dan bisa membayangkan situasi mengerikan yang terjadi pada saat itu.

Sebuah pohon besar roboh dan langsung terjatuh ke tanah, itu membuat suara yang sangat keras.

Ketika mobil tampak seperti tidak bisa menghindar, Febby Su yang duduk di kursi sopir tiba-tiba memutar setir ke arah Leon.

Awalnya Leon yang duduk di kursi sebelah kursi sopir yang seharusnya mengalami luka yang paling serius, tetapi sekarang yang terbaring di ranjang rumah sakit, dan baru saja keluar dari ICU adalah Febby Su.

Cedera Febby Su tidak ringan, dia menderita beberapa patah tulang dan tulang retak, untungnya, organ-organ dalamnya tidak terluka, dan sekarang dia masih koma.

Fera menatap wajah putranya, dia melihatnya ke atas dan ke bawah, dan berkata: "Baguslah, kamu baik-baik saja, itu bagus."

Herman mengerutkan kening dan menatap Fera dengan tidak puas, "Sekarang Leon berdiri di sini dengan baik-baik saja, jika kamu ingin peduli dengan orang, kamu seharusnya masuk dan lihat Febby Su yang terbaring terluka parah di sana."

Fera berkata: "Aku akan masuk untuk melihatnya."

Herman melihat ke Leon, "Mengapa kamu keluar pada badai seperti tadi malam?"

Leon berkata, "Aku punya alasanku sendiri."

"Oke, alasanmu, aku tidak akan terlalu banyak bertanya." Herman menunjuk ke orang yang terluka parah dan berada di ICU saat ini, "Namun dia, dia mengorbankan nyawanya demi melindungimu, kapan kamu akan menikahinya?"

Mata Leon berkedip dua kali.

"Aku tahu kondisi keluarga Febby Su, kita bukan tipe orang yang sangat mementingkan latar belakang keluarga, selama gadis itu baik-baik, tidak masalah apakah dia Nona muda keluarga kaya atau bukan, sekarang dia mengalami cedera sangat serius demimu, jika kamu tidak mengatakan apa-apa, takutnya itu sedikit keterlaluan, jika tersebar keluar itu juga akan merusak martabat keluarga Yu kita."

Herman akhirnya mengatakan itu akan merusak martabat keluarga Yu.

Leon tidak membantah sedikit pun.

"Aku akan memikirkannya."

Setelah mengantar Herman dan Fera pergi, Leon pergi ke ruang merokok untuk merokok.

Asap membuat wajahnya kabur, setelah menghabiskan sebatang rokok, dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon paman Lin yang berada di vila keluarga Yu.

Paman Lin adalah orang Tuan muda Glen di vila, apa yang terjadi pada Glen Yu semalam, dia pasti mengetahuinya, Leon sekarang masih berpikir bahwa pasti ada sesuatu yang terjadi kemarin.

Ketika telepon terhubung, Leon langsung bertanya: "Paman Lin, aku ingin Tuan muda Glen menjawab telepon."

Paman Lin berkata dengan gagap: "Tuan muda sekarang tidak di rumah."

"Kemana dia pergi?"

"Dia ..." Paman Lin teringat akan perkataan Chatrine, dia berkata, "Tuan muda, mungkin dia bersama Tuan muda Jeffry."

"Aku butuh jawaban yang pasti."

"Ya, dia bersama dengan Tuan muda Jeffry." Ujar Paman Lin dengan sangat yakin.

Leon mengangkat alis, "Oke, kalau begitu aku akan menelpon Tuan muda Jeffry sekarang, jika aku tidak menemukannya, aku tidak akan keberatan langsung menelepon Tuan Herman untuk menanyakannya."

"Jangan!"

Sebelum menutup telepon, Leon mendengar suara kepala pelayan yang cemas dari telepon.

Yang ditebak Leon benar.

Tampaknya masalah ini harus disembunyikan dari Tuan Herman, kalau tidak saat Herman tadi datang, dia tidak akan tidak menyebutkan apa-apa.

Paman Lin berkata: "Tadi malam, Tuan muda dan Nyonya muda kedua tidak pulang."

"Apakah kamu tahu ke mana mereka pergi?"

"Tidak tahu."

Masalah ini, paman Lin memang benar-benar tidak tahu.

Paman Lin hanya tahu bahwa keberadaannya tidak diketahui, dia tidak tahu apa-apa tentang masalah Jeffry Huo dan Celine Ning, atau bahkan Glen Yu dan Celine Ning.

Leon menutup telepon.

Kemana mereka bisa pergi?

Dia menelpon Celine Ning lagi, dan masih tidak ada yang menjawab.

Leon memejamkan mata dan berjalan keluar.

Begitu dia keluar, seorang perawat berlari mendekatinya.

"Dokter Leon, Dokter Febby sudah sadarkan diri!"

Leon mengikutinya ke bangsal, wajah Febby Su pucat, matanya sudah terbuka, bahkan bibirnya sudah sangat pucat.

"Kamu sudah sadar."

Leon berjalan menghampirinya dan berdiri di samping tempat tidur, lalu ia mengambil cangkir air dari tangan perawat di sebelahnya, dia memasukkan sedotan ke dalamnya dan memberi Febby Su minum, dia meminumnya dua teguk.

Dia menyingkirkan gelas ke samping, "Mengapa kamu melakukan itu?"

Pada saat itu, Febby Su jelas boleh tidak menggerakkan setir, dengan demikian, yang mengalami cedera serius bukan Febby Su.

Febby Su pada saat ini masih tampak sangat lemah, tetapi dia masih tersenyum.

"Tidak ada alasan lain, itu respons otak." Febby Su menatap Leon, namun dia juga seolah-olah melihat ke ruang belakang yang lebih jauh dengan menembus Leon, "Jika kamu ingin aku mengatakan alasannya, mungkin otakku bermasalah."

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu