Antara Dendam Dan Cinta - Bab 415 Celine Ning Tidak Kembali

Celine Ning duduk di batu di samping, dan menatap bayangan di bawah mata Glen Yu.

Apakah dia membuat panah tembak semalam?

Dia bahkan takut membangunkan Celine Ning, jadi aku tidak membuat panah tembak di dalam gua, melainkan pergi ke luar gua di dekat api unggun.

Celine Ning mengambil panah tembak dari tangan Glen Yu.

Dan Glen Yu terbangun.

Dia membuka matanya, tatapannya sedikit tidak terfokus, mungkin karena dia begadang semalaman, jadi ada sedikit darah merah di bagian putih matanya.

"Kamu tidak tidur semalaman?"

"Tidak juga." Ujar Glen Yu, "Tadi malam, aku tidak bisa tidur, jadi aku membuat panah tembak ini."

Glen Yu mengangkat dagunya, "Kamu coba lihat apakah enak digunakan atau tidak, jarak tembaknya sedikit lebih jauh."

Celine Ning menekan tombolnya dan menembakkan anak panah.

Kali ini benar-benar jelas, anak panah itu langsung menembak ke dinding dan menusuk ke dalam hingga jarak tertentu.

Celine Ning berjalan ke sana dan menarik anak panah dari dinding.

"Sangat enak digunakan, aku pikir hari ini bisa santai sedikit saat keluar."

"Ya." Glen Yu menguap, "Namun kamu jangan menyia-nyiakan anak panahnya, jika sudah digunakan ingat untuk menarik anak panahnya kembali."

"Oke." Ujar Celine Ning, "Kalau begitu kamu tidur saja di gua, aku akan keluar mencari sedikit makanan."

Glen Yu mengangguk.

Celine Ning keluar dari gua, dia berjalan dengan cepat.

Mungkin, dia bahkan tidak pernah berpikir, bakalan ada suatu hari seperti sekarang, dia bisa hidup rukun dengan Glen Yu dengan identitas aslinya, tidak ada omelan, tidak ada cemoohan, tidak ada pertengkaran, mereka rukun dan damai.

Celine Ning tiba-tiba menertawakan dirinya sendiri.

Jika dia adalah Celine Ning yang dulu, sebelum dia mengalami begitu banyak hal, kehidupan yang paling ia inginkan adalah kehidupan yang seperti ini.

Tetapi sekarang, sudah benar-benar sangat berbeda.

Hatinya telah menjadi batu yang dingin dan keras.

Satu-satunya tujuannya sekarang adalah bisa tetap bertahan hidup dan dapat kembali untuk menemani putrinya.

Dalam sebulan ini, Celine Ning hampir sudah mengelilingi pulau ini.

Dia hanya tidak pernah pergi ke kedalaman hutan.

Tetapi sekarang dia memiliki belati dan panah tembak tajam, Celine Ning sudah mulai mencoba untuk melangkah lebih jauh ke kedalaman hutan.

Di sana baru ada hewan besar, dengan demikian dia baru dapat menemukan bulu tebal untuk melewati musim dingin.

Celine Ning berjalan ke hutan lebat di mana bahkan sinar matahari sulit untuk masuk, dia menginjak daun gugur di tanah.

Mungkin karena tidak terbiasa dengan lingkungan dan keadaan berbahaya, jadi dia menahan napasnya.

Tiba-tiba, sebuah suara terdengar dari pohon.

Celine Ning langsung berhenti, dia buru-buru berbalik dan menembak dengan panah ke arah itu.

Itu hanya beberapa burung yang mengepakkan sayapnya.

Celine Ning langsung menjadi rileks.

Dia sekarang dapat memburu kelinci dan burung di luar hutan, burung-burung semacam itu hanya sebagai pemandangan baginya, mereka terlalu kecil, tidak ada daging, jika dibuat sup itu tidak akan seenak sup ikan.

Kemudian dia meneruskan perjalanannya.

Meskipun sekarang bagian atas kepalanya ditutupi dengan bayangan pohon.

Namun anehnya, masih ada selapis daun gugur di tanah.

Daun yang gugur belum berubah menjadi pupuk.

Saat Celine Ning berbalik dari pohon besar, tiba-tiba bayangan hitam melintas.

Bayangan ini lebih besar dari ukuran tubuhnya.

Celine Ning langsung tersentak, dia bergegas mengarahkan panah di tangannya ke samping dan menembakkannya.

Tetapi keakuratan Celine Ning menembak tidak cukup baik.

Begitu dia menembak, sosok itu sudah berlari beberapa langkah ke depan, dan kebetulan menghindari tembakannya.

Namun, gerakannya sudah membuat sosok itu terkejut.

Ketika hewan bertanduk melihat ke arahnya, Celine Ning merasa gugup, gawat!

…………

Glen Yu tidur sebentar.

Dia juga tidak tahu sudah tidur berapa lama, ketika dia bangun dia masih setengah sadar.

Dia duduk di gerobak, kedua tangannya menopang tanah, dan dia meluncur keluar, dia menggunakan buah-buahan yang dicuci oleh Celine Ning untuk mengisi perutnya, lalu dia melirik ke arah matahari.

Sudah lewat tengah hari.

Tengah hari di pulau ini.

Waktu di pulau kecil ini aneh, siang hari semakin singkat, berdasarkan ini, itu sudah mendekati musim dingin, tetapi yang lebih anehnya lagi adalah siang hari masih sangat hangat, dan jika suhunya diukur sesuai dengan suhu tubuh Glen Yu, suhu udara setidaknya 25 derajat ke atas.

Glen Yu berjalan berkeliling di sekitar gua dan memetik beberapa sayuran dan buah-buahan liar.

Dia menyadari ada tanaman yang tumbuh di ladang.

Sejak kecil dia adalah Tuan muda yang hidup dalam lingkungan yang baik, dia tidak terlalu mengetahui tanaman ladang, dia tidak perlu memasak, dia bahkan tidak perlu repot-repot memasak makanan jadi, apalagi tanaman ini baru tumbuh.

Dia menaruh itu di gerobak dan membawanya kembali ke gua.

Saat matahari menuju ke barat, ekspresi Glen Yu semakin muram.

Apa yang terjadi?

Mengapa Celine Ning hari ini belum kembali?

Dulu, bahkan jika Celine Ning keluar, dia juga akan kembali pada waktu yang sama, tetapi jika melebihi waktu itu, dia akan segera kembali.

Tetapi sekarang...

Glen Yu naik ke gerobak lagi dan pergi mencari Celine Ning

"Celine Ning!"

Glen Yu meletakkan kedua tangannya di sisi bibirnya, dan berteriak keras.

Namun, yang menanggapinya, hanya gema lembah kosong yang bergema.

Langit sudah benar-benar gelap.

Glen Yu berpikir dalam hati, mungkin Celine Ning sudah kembali, mereka berdua tidak bertemu, dan berjalan di jalan berbeda.