Antara Dendam Dan Cinta - Bab 367 Kamera Lubang Jarum

Celine Ning di rawat inap di rumah sakit selama tiga hari, Glen Yu tidak pernah datang sekali pun.

Namun, Lukas sudah datang dua kali, selain itu, Joanna Xu dan Ariana Su juga datang secara bergiliran.

Celine Ning sudah tidak demam, namun tubuhnya masih sangat lemas, bintik merah di tubuhnya belum memudar, dan kulitnya masih merah.

Hingga sampai hari kelima Celine Ning baru mengurus prosedur keluar dari rumah sakit dan akhirnya kembali ke vila.

Chatrine menyambutnya dengan senyuman.

"Hei, Agnes, kamu akhirnya kembali, aku benar-benar merindukanmu, kamarmu di lantai atas telah dirapikan oleh Bunga."

Celine Ning: "Terima kasih, Nyonya muda pertama."

"Untuk apa begitu sungkan, kita semua satu keluarga." Chatrine tersenyum, "Jika kamu merasa ada yang perlu diganti, kamu katakan saja padaku, jika kamu ingin makan sesuatu, kamu bisa memberi tahu ibu Laura, orang-orang di rumah semuanya mencemaskanmu."

Celine Ning mengangguk, Bunga menuntunnya naik ke lantai atas.

Setelah kembali ke kamar, Celine Ning melirik ke dalam ruangan sekilas, dia menyuruh Bunga untuk menutup pintu, kemudian dia mulai mencari-cari di kamar.

Bunga berbalik dan bertanya dengan bingung: "Aduh, Nona, apa yang kamu cari, biarkan aku saja yang membantumu mencarinya."

Celine Ning tidak menjawab.

Dia melihat ke atas dan bawah, ke sisi kiri dan kanan meja rias, di samping kaca plex di bawah meja teh, di sisi tempat tidur, di balik tirai, lampu meja berukir ...

Akhirnya, matanya beralih ke lampu di atas langit-langit.

Dia menarik kursi dari samping, lalu langsung melepas sepatunya dan naik ke atasnya.

Bunga bergegas memegang Celine Ning, "Nona, apa yang ingin kamu cari? Biarkan aku yang membantumu mencarinya."

Celine Ning sekarang memang benar-benar lelah, tubuhnya sangat lemas, selain itu, dia harus menjaga makan beberapa hari ini, dia makan makanan yang sangat tawar.

"Baiklah, kamu naik dan lihat apakah ada sesuatu di sebelah lampu langit-langit atau tidak, barangnya sangat kecil."

Bunga berdiri di kursi, dan mencari di sekeliling lampu langit-langit.

"Tidak ada, barang kecil apa, bentuknya seperti apa?" Bunga sedang merasa bingung, dan tiba-tiba, dia menjerit, "Aku menemukannya! Apakah ini!" Dia menunjuk ke benda hitam di sana.

Mata Celine Ning menyentak, "Lepaskan."

Namun Bunga tidak tahu bagaimana cara melepaskannya.

Celine Ning langsung keluar dan meminta palu pada paman Lin, dia berbalik dan memberikannya kepada Bunga.

"Hancurkan."

Bunga langsung mengerti.

Meskipun benda itu kecil, namun dia juga tahu tentang kamera lubang jarum, ini mungkin merupakan barang berteknologi tinggi!

Dia berkata dengan marah: "Hanya karena Nona tidak berada di rumah beberapa hari ini, sudah ada yang membuat perangkap seperti ini!"

Bunga juga tidak menunjukkan belas kasihan, dia langsung menghancurkan barang itu dengan keras.

"Boom boom boom" terdengar suara tiga kali, Bunga menghancurkan kamera di luar lampu langit-langit hingga berkeping-keping, dia bahkan mendengar suara barang itu terjatuh.

Paman Lin terkejut, dia berdiri di depan pintu dan melihat ke dalam.

"Nyonya muda kedua, apa yang terjadi? Apa Anda membutuhkan bantuan?"

"Tidak perlu." Celine Ning memegang Bunga untuk turun dari kursi, "Beberapa hari ini aku tidak berada di rumah, aku malah menemukan kamera di kamarku."

Paman Lin tersentak, "Bagaimana mungkin?"

Celine Ning duduk di sisi tempat tidur, "Bagaimana tidak mungkin, pintu kamarku tidak dikunci, Bunga juga selalu menemaniku di rumah sakit, siapa pun memiliki kemungkinana bisa datang ke sini untuk memasang kamera."

Paman Lin berkata: "Aku pasti akan memberi tahu Tuan muda tentang masalah ini."

"Tidak perlu." Ujar Celine Ning, "Sudah diselesaikan."

Meskipun dia berkata demikian, tetapi dia tahu bahwa paman Lin, sebagai ketua pelayan di rumah keluarga Yu, dan orang Glen Yu, bagaimanapun paman Lin pasti akan memberitahu Glen Yu dengan jujur tentang masalah ini.

Inilah hasil yang ia harapkan.

Sekarang Glen Yu memperlakukannya dengan sangat dingin, ia membutuhkan seseorang untuk membuatnya merasakan kehadirannya, bahkan jika itu disebutkan oleh orang lain.

Setelah menutup pintu, Bunga bergegas menghampirinya, "Nona, menurutmu siapa yang memasang kamera ini!"

Celine Ning menopang pipinya, dia memiringkan kepalanya dan menatapnya, "Menurutmu, siapa?"

"Aku tebak, itu pasti Chatrine! Beberapa hari ini Nona tidak berada di rumah, dan Chatrine pasti memiliki niat buruk, mungkin dia ingin merekam sesuatu yang tidak seharusnya direkam!"

Celine Ning mengangguk dan berkata dengan bercanda: "Lumayan, tidak bertemu denganmu beberapa hari, kamu juga sudah pintar."

Bunga menggaruk kepalanya, "Nona, kamu jangan menggodaku, aku mempelajarinya dari Anda."

"Wow, kamu ini sedang mengejekku." Celine Ning tersenyum, "Kamu secara tidak sengaja mengatakan bahwa aku memiliki ambisi dan licik, benar tidak?"

"Tidak!"

Celine Ning menyela Bunga membela diri, "Aku hanya bercanda denganmu."

Dia berjalan ke balkon dan membuka pintu geser, sinar matahari di luar menyinari tubuhnya.

Celine Ning menutup matanya tanpa sadar.

"Bunga, bantu aku tarik kursi santai, aku ingin berbaring di bawah sinar matahari sebentar."

"Oke."

Celine Ning berbaring di kursi santai dan bermandikan sinar matahari. Seluruh tubuhnya bermandi dibawah sinar matahari dan seluruh tubuhnya terasa hangat.

Hanya saja suhu hangat ini hanya bertahan di permukaan, itu tidak bisa menembus jauh ke dalam lubuk hatinya.

Jauh di lubuk hatinya, ada tempat tandus yang dingin, tidak ada rumput yang tumbuh, hanya ada es dan salju.

…………

Begitu Celine Ning kembali, dia membuat tindakan yang besar, dia memeriksa kamarnya, dan memukul dinding kamar dengan palu, Chatrine otomatis tahu akan itu.

Saat makan malam di malam hari, Chatrine memberikan detektor kepada Celine Ning dengan penuh perhatian.

"Ini aku pinjam dari kakak sepupuku yang bekerja di kantor polisi, ini digunakan khusus untuk mendeteksi kamera dan penyadap, ini sangat bagus."

Celine Ning meminta Bunga untuk menyimpannya, "Terima kasih atas perhatian Nyonya muda pertama."

"Jangan sungkan, itu terjadi karena aku tidak mengatur pekerjaan di rumah ini dengan baik!" Chatrine berkata dengan galak, "Jika aku tahu siapa yang memasang benda semacam itu di kamarmu, aku pasti akan memberikan pelajaran pada orang itu! Lihat apakah aku akan membunuhnya atau tidak!"

Celine Ning berkata: "Bagaimana bisa menyalahkan Nyonya muda pertama akan masalah ini? Itu terjadi karena aku memiliki musuh, aku hanya tidak berada di rumah selama beberapa hari, dan sudah ada orang uang membuat perangkap serta menginginkanku masuk ke dalamnya."

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu