Antara Dendam Dan Cinta - Bab 11 Bunuh Dia

Dia menginjak berbatuan yang ada di jalan kecil, batuan itu sedikit tajam.

Karena tekanan dari bebatuan itu, membuatnya semakin membawa rasa sakit.

Di dalam pikiran Celine, terus menerus terbayang kata-kata itu -- bunuh dia!

Dia memegang gunting dengan erat, saking eratnya tubuhnya pun mulai bergetar.

Tiba-tiba dari samping terdapat batang pohon yang tumbang.

Celine terjatuh, terpeleset di lantai, gunting pun jatuh di tempat yang jauh dari jangkauannya, sehingga menimbulkan suara benturan dengan lantai.

“Hahaha.”

Dari belakangnya terdengar suara Laura yang mengejek.

“Tidak punya kaki, terpeleset kan! Siapa suruh kamu tertarik dengan tuan muda, benar-benar seperti pungguk merindukan bulan! Apabila nyonya muda tau, dia pasti akan mengulitimu!”

Tiara juga menambahkan : “Benar-benar tidak menyadari kemampuan diri sendiri.”

Setelah keduanya puas mengejeknya, mereka melewati Celine dan masuk ke dalam villa.

Celine tengkurap di atas lantai, tidak bergerak.

Tidak tau tengkurap berapa lama, sampai membuat pikirannya yang panas, benar-benar menjadi dingin kembali.

“Cherry, kamu kenapa....”

Ibu Laura pulang dari membeli sayur, dari jauh melihat Celine yang terbaring di lantai, dengan tergesa-gesa ia berlari mendekatinya, kemudian menaruh keranjang sayur di samping dan membantu Celine bangkit.

Celine memegang sudut bibirnya, “Tidak kenapa-kenapa, aku hanya tidak berhati-hati dan terpeleset saja.”

Ibu Laura mengomel, “Bagaimana bisa tidak berhati-hati?”

Celine mengikuti Ibu Laura, dan melihat dua sosok bayangan hitam di belakang villa.

Kedua bolanya memutar perlahan, seketika dia menarik lengan baju Ibu Laura, dengan ketakutan dia bertanya, “Ibu Laura, itu......”

Ibu Laura terkejut, “Apa?”

Dia melihat ke arah yang ditunjuk oleh jari Celine, melihat dua pria gagah yang mengenakan pakaian hitam.

“Ooo, yang kamu maksud mereka yang mengenakan pakaian hitam itu.”

Dengan tatapan terkejut Celine menganggukkan kepalanya.

“Itu adalah pengawal, di dalam rumah keluarga ini, luar dan dalam terdapat beberapa pengawal, saat Nyonya muda, tuan muda keluar, semuanya pasti akan ada pengawal yang mengawal mereka.”

Celine benar-benar tidak menyangka, dia membulatkan matanya.

“Kalau begitu.... Kenapa aku tidak pernah melihatnya?”

“Ada sebagian pengawal yang kelihatan, tapi ada juga yang diam-diam mengawal.” Ibu Laura mengira Celine takut, dia menenangkannya, “Mereka hanya mengurus untuk menjaga keamanan tuan muda, tidak perlu takut.”

Punggung Celine mengeluarkan keringat dingin.

Memasuki villa, dengan lengan yang kesakitan dia masuk ke dalam ruangannya.

Barusan di taman, dia benar-benar tidak bisa membayangkan, apabila tidak ada Laura yang membuatnya terjatuh, dan apabila dia dengan membawa gunting kemudian mendekati Glen.......

Dia tidak hanya membunuh Glen, akan tetapi identitasnya juga akan terbongkar!

Hatinya bergerak dengan kencang, detak jantungnya pun berdetak dengan kencang, detak jantungnya perlahan mengecil, dia mengangkat tangannya dan menggigit pergelangan tangannya sendiri.

Sampai dia kesakitan, akhirnya dia dapat mengembalikan pikirannya.

Tatapan mata yang terkejut, perlahan-lahan menjadi tenang kembali, seketika berubah lagi menjadi sosok yang mengerikan.

Dia bergegas mengambil tas berbahan kain dari bawah lemari bajunya.

Kemudian ia membuka tas itu, terlihat selembar foto yang sudah lama tersimpan disana.

Di dalam foto tersebut terdapat seorang anak perempuan dengan kucir seperti tanduk kambing, wajahnya penuh dengan senyum yang gembira.

Dia meletakkan foto tersebut di dadanya, hatinya yang begitu dingin juga akhirnya kembali menjadi normal.

“Heng, Diva marah-marah, bukannya dia hanya tinggal di gedung utama itu, sama saja dia juga seorang pelayan kok.... Sekarang? Selang beberapa hari lah, aku akan meluangkan waktu untuk pergi keluar, kita.....”

Laura membuka pintu, sambil membawa handphone dan protes, seketika terdiam.

Dia terkejut dan terdiam di tempat semula.

“Kamu, lengan kamu.... sudah sembuh?”

Dalam otak Celine tiba-tiba seperti tersambar listrik.

Ternyata dia lupa bahwa dirinya masih "patah tulang" di lengan bagian kanan.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu