Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 110 Sudah Putus Seharusnya Menghindar (1)

Sedih? Lu Yanting langsung tertawa.

Dia malah tidak tahu Lanxi merasa sedih dimananya.

Mengingat Lanxi yang bersikap ‘sok pengertian’, dia merasa tersindir.

Lu Yanting mengangkat bibirnya tersenyum dengan sinis pada dirinya sendiri, melihat ke arah Shen Wenzhi yang berada didepannya : “Kalau begitu apakah kamu pernah berpikir, kamu berhubungan dengannya, seberapa sedihnya aku? Hm?”

Kali ini Shen Wenzhi tidak bicara lagi. Hal ini tidak pernah terpikirkan olehnya.

Setelah terdiam sesaat, Shen Wenzhi bertanya pada Lu Yanting : “Kamu mencintainya?”

Lu Yanting : “Apa hubungannya denganmu?”

Lu Yanting juga mencoba bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia mencintai Lanxi?

Seharusnya belum sampai tahap cinta.

“Kamu tidak cinta.” Lu yanting belum menjawab, Shen Wenzhi sudah membantunya menjawab dengan yakin, “Jika kamu mencintainya, kamu akan menghormati pendapatnya, bukannya malah menganggapnya sebagai barang milikmu.”

“Kamu tidak mengerti dia.” Shen Wenzhi berkata, “Dia pernah bilang, dia suka menjadi dirinya sendiri, tidak terikat oleh siapapun. Ini semua… kamu tidak bisa memberikan padanya.”

Menjadi dirinya sendiri? Tidak terikat oleh siapapun?

Hah, naif sekali pikirannya.

“Bagaimana kamu bisa tahu apa yang ia inginkan tidak berubah?” Lu Yanting menggoyangkan gelasnya.

Sebuah pertanyaan yang membuat Shen Wenzhi langsung terpaku.

Benar, bagaimana dia bisa tahu apa yang ia inginkan masih sama atau tidak.

Mereka sudah berpisah empat tahun, tidak ada yang bisa menjamin orang yang dulu masih ada.

Lu Yanting : “Apa yang sudah berlalu aku bisa tidak mempedulikannya, mulai hari ini jangan berhubungan dengannya lagi.”

Shen Wenzhi berpikir cukup lama, lalu berkata : “Baiklah, aku menyetujuimu.”

Dia tahu masalah ini tidak ada pilihan lain.

Jika Lu Yanting sampai menghadapi keluarganya dengan cara yang dulu, keluarga Shen tidak akan sanggup menahannya.

Tanggung jawab di bahunya berkata padanya untuk tidak egois.

Jadi……… ia hanya bisa menahan sakit karena harus berpisah dengan Lanxi.

Meskipun demikian, perasaannya pada Lanxi tidak akan berubah. Dia pernah berkata, tidak peduli bisa bersama atau tidak, dia hanya akan mencintai Lanxi seorang.

………

Negosiasi kali ini cukup lancar, tidak ada perkelahian, tidak ada yang bertengkar.

Zhou Jinyan masuk, melihat mereka berdua masih duduk di tempat asal mereka, akhirnya bsia bernafas dengan lega.

Lalu ia mulai menengahi : “Sudah, semua sahabat baik, tidak layak begini hanya demi seorang wanita, kelak semua keluar untuk minum sedikit, yang sudah berlalu biarkanlah berlalu.”

Lu Yanting terlihat tidak mempermasalahkan, bahkan ia mengangkat gelasnya bersulang dengan Shen Wenzhi.

Melihat mereka berhubungan dengan baik seperti ini, yang paling senang adalah Zhou jinyan.

Paling tidak, kedepannya ia tidak perlu terjepit diantara mereka dan merasa kesulitan lagi.

**

Beberapa hari berikutnya, hubungan Lanxi dan Lu Yanting masih seperti biasa.

Tidak banyak bertengkar, namun tidak seakrab sebelumnya.

Hari jumat tiba dengan cepat, sebelumnya Lanxi sudah berjanji pada Lu Bienian untuk pulang makan bersama di hari jumat.

Jadi, jam 5 sore, Lu Yanting langsung datang ke Dongjin mencarinya.

Tadinya Lanxi mengira, Lu Yanting akan memarkir mobil dibawah, lalu meneleponnya untuk turun.

Siapa yang menyangka kalau dia langsung naik keatas.

Ketika Shu Ran membawa Lu Yanting masuk ke kantor, Lanxi terkejut.

“…. Kenapa kamu datang?”

Lu Yanting : “Bukankah sebelumnya aku sudah meneleponmu?”

Lanxi : “………..”

Sebelumnya dia memang sudah menelepon, namun dia hanya bilang akan datang menjemputnya, tidak bilang akan menjemputnya keatas.

Meskipun hubungan mereka sudah diumumkan, namun Lanxi masih menghindari pertemuan dengannya jika sedang berada di kantor.

Dan juga, dua hari ini baru muncul berita seperti itu, dia lebih tidak ingin melihat Lu Yanting di kantor.

Lanxi menghentikan pekerjaannya, lalu merapikan barang, “Ayo.”

Lu Yanting juga tidak mengatakan apapun, keduanya berjalan keluar kantor bersama.

Ketika keluar, kebetulan bertemu dengan Lan Zhixin dan Lan Zhongzhi.

Ketika Lan Zhixin melihat Lu Yanting berjalan dengan Lanxi, wajahnya terlihat tidak senang.

Berita mengenai perselingkuhan Lu Yanting, mereka sudah melihatnya.

Ketika Lan Zhixin mengira Lanxi sudah tidak disayang lagi, ia juga berencana menunggu leluconnya, siapa yang menyangka, hari ini Lu Yanting malah datang ke kantor untuk menjemput Lanxi.

Setelah melihat Lu Yanting, Lan Zhongzhi langsung maju untuk menyapanya, “Yanting kamu datang untuk menjemput Lanxi?”

Lu Yanting mengangguk, “Kami mau pulang untuk menemani ayah dan ibuku makan malam.”

Begitu Lan Zhongzhi mendengarnya ekspresi wajahnya langsung berubah, ia tersenyum sambil berkata : “Kalau sebut ajak orang tuamu untuk makan bersama, sejak kalian menikah kami belum sempat bertemu.”

Lu yanting tidak menyetujui, hanya mengatakan : “Lihat nanti saja.”

“Oh iya, Yanting, masalah berita itu……..”

Perkataan Lan Zhongzhi belum selesai.

Namun meskipun ia tidak menyelesaikan perkataannya, Lu Yanting juga mengerti maksudnya.

“Berita itu bohong.” Lu Yanting hanya menjawab singkat.

Lan Zhongzhi : “Bagus lah, bagus kalau kalau kamu dan Lanxi baik-baik saja…………”

Tentu saja Lanxi tidak bodoh sampai mengira Lan Zhongzhi seperti itu karena memikirkannya.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu