Predestined - Bab 418 Hubungan Tuan Dan Nyonya Sangat Baik

Pengurus tua rumah dengan hormat menyapa Selena Xu.

Didalam pelukan paksa pria tersebut, dia merasa sangat malu, dia tersenyum samar.

“Paman pengurus rumah ……”

Everett Leng memasukkannya kedalam mobil, dia juga masuk dan duduk di dalam mobil, pengurus rumah tua pun mengemudikan mobilnya.

Laura Wen berjalan sampai ke hall melihat ke arah Selena Xu dan melambaikan tangan.

“Lena, pulanglah dengan tenang, aku akan mengepak kopermu dan mengirimnya untukmu!”

“Terima kasih!” Selena Xu melambai padanya, hatinya malah mengatakan.

Laura Wen “Sang Pengkhianat”, berani sekali mengkhianatiku, huh, besok aku akan membereskanmu.

Melihat mobil Maybach yang bergerak menjauh, Laura Wen tersenyum dan mendesah.

Jika Louis Li bisa menggendongnya di hall tanpa peduli dengan pendapat orang-orang, memeluknya dan memberinya gendongan ala-ala princess, betapa beruntungnya dia.

Tetapi……dia tentu tidak sanggup melakukannya, otaknya yang seperti itu.

Memikirkan hal ini, Laura Wen merasa sedikit kagum pada Selena Xu.

Kabur dari rumah beberapa hari, Selena Xu akhirnya kembali kekediaman Leng, semuanya seperti biasa.

Dia mengikuti pria dingin tampan tersebut berjalan menuju ke hall, tiba-tiba pria tersebut menghentikan langkahnya.

“Ibu tahu kamu kabur dari rumah, dia sangat khawatir, kamu sudah dirumah, temui dan sapalah dia.” Dia mengatakannya.

Mendengar hal ini, Selena Xu langsung merasa gelisah.

“Kamu…… mengapa kamu memberitahukan hal ini padanya?”

Everett Leng mengerutkan dahi, “Kamu pikir bisa disembunyikan? Kamu menghilang selama beberapa hari, malam itu kamu telah membuat keributan sebesar itu, dia telah mendengar pembicaraan pelayan.”

“……” Selena Xu merasa sedikit terpukul.

Dikediaman Leng, hanya ada satu orang yang ditakuti oleh Selena Xu, siapa lagi kalau bukan Nyonya Leng.

Bukan karena apa, nyonya Leng memperlakukannya dengan sangat baik, dia tidak tega membuatnya khawatir dan cemas.

Ketika sedang memikirkan cara untuk meminta maaf pada nyonya Leng, bibi Mei mengantar sup dan berjalan mendekat.

“Bibi Mei,” dia bertanya, “Ini untuk siapa?”

“Sup penenang, aku kebetulan ingin mengantarkannya untuk nyonya besar.”

“Kebetulan sekali, berikan padaku, biar aku yang mengantarkannya.”

Dia mengambil sup, mengantarkannya ke lantai atas, mengetuk pintu kamar ibu Everett Leng.

“Masuk.” Terdengar suara ramah ibu Everett Leng. Dia menarik nafas dalam, dengan perlahan membuka pintu kamar.

Diatas sofa, ibu Everett Leng memakai jubah abu-abu, duduk dengan elegan, meskipun sudah diusia ini, masih terlihat anggun dan berkelas.

Carol juga ada disana, sedang duduk disamping bermain kartu, ibu Everett Leng tersenyum melihatnya.

“Ibu.” Dia memanggil dengan lembut, nenek dan cucu yang berada diatas sofa serempak melihat kearahnya.

Ibu Everett Leng menurunkan kacamata bulatnya, tersenyum ramah, “Lena, kamu sudah kembali.”

“Ya, sudah kembali.”

“Mama, Carol sangat merindukanmu!”

Carol dengan senang berlari kearahnya, melihat anak tersebut ingin memeluknya, Selena Xu segera mengatakan, “Hati-hati! Ibu sedang mengantarkan sesuatu!”

Carol segera berhenti, hidungnya mencoba mencium aromanya, matanya berbinar.

“Ibu, apa yang sedang kamu bawa?”

Selena Xu tidak bisa menahan tawanya, “Sup penenang untuk nenekmu, ayo, maukah kamu membawakannya untuk nenek?”

“Baiklah!”

Carol mengantarkan sup tersebut, dengan perlahan mengantarkannya kehadapan ibu Everett Leng, dengan suara menggemaskan mengatakan.

“Nenek, minum sup!”

Ibu Everett Leng tersenyum lembut, memuji gadis itu dengan mengatakan, “Cucu pintar, pergilah bermain, aku dan ibumu ingin membicarakan sesuatu.”

Carol tersenyum berlari keluar, hati Selena Xu sedikit mencelos.

Celaka, apakah wanita ini akan menegurnya?

Semakin dipikirkan, dia semakin yakin, dengan segera Selena Xu mengatakan, “Ibu, maaf, hal ini ……”

Ibu Everett Leng menggelengkan kepalanya, dengan tersenyum mengatakan, “Tidak perlu dijelaskan, aku tahu semuanya. Aku tidak menyalahkanmu.”

Mendengranya, Selena Xu hampir saja menangis.

Benar saja nyonya Leng, benar-benar bijak…… jauh melebihi putranya!

“Ayo, duduk disini.”

Ibu Everett Leng menepuk sofa disebelahnya, setelah Selena Xu duduk, wanita itu menggenggam tangannya.

“Lena, kamu sejak kecil selalu berada disamping Everett Leng, kalian seharusnya sudah saling memahami, sekarang kalian sudah menjadi suami istri, jika ada sesuatu, cobalah untuk melihat dari sudut pandangan yang lain, jangan terlalu keras kepala, lagi pula, kalian juga sudah dewasa.”

Ibu Everett Leng menasehati dengan lembut, Selena Xu tidak berani tidak mendengarnya.

“Baiklah, ibu.”

“Kamu tahu aku, aku tidak pernah memihak pada Everett Leng, selalu memanjakanmu, kalian adalah putra-putriku, kalian bertengkar, tidak peduli siapapun yang terluka, aku akan bersedih, kamu paham?”

Selena Xu mengangguk, dengan rasa bersalah mengatakan, “Ibu, jangan teruskan lagi, aku mengerti. Lain kali……lain kali aku tidak akan kabur dari rumah atau melakukan hal seperti ini lagi.”

“Baguslah kalau begitu. Sudah larut, cepatlah beristirahat, lagipula sekarang kamu sedang mengandung cucu laki-lakiku.”

Selena Xu dengan malu bertanya, “Ibu, bagaimana ibu bisa tahu kalau dia laki-laki.”

“Mana mungkin salah?” wanita itu tersenyum mengatakan, “Setiap hari aku dengan khusuk membakar dupa, dewi kelahiran pernah muncul didalam mimpiku dan mengatakan, aku akan memiliki seorang cucu perempuan dan seorang cucu laki-laki, sempurna!”

Selena Xu meninggalkan kamar Ibu Everett Leng, bernafas lega. Dari belakang, Everett Leng baru saja tiba pada anak tangga terakhir.

“Apakah kamu sudah meminta maaf?” dia bertanya dengan datar.

“Ya…… sudah.”

Berpikir sejenak, dia menambahkan, “Aku rasa, kamu dan ibu kita jika dibandingkan, sangat berbeda.”

Everett Leng mengerutkan dahinya, “Apa?”

“Ibu sangat pengertian, tapi kamu, hatimu sangat sempit……aih, apa yang kamu lakukan?!”

Disusul dengan suara jeritan Selena Xu, pria tersebut menangkap Selena Xu dan membawanya kekamar seperti menangkap anak ayam.

“Sepertinya ada yang salah dengan kemampuan penilaianmu, aku akan membantumu meluruskannya.”

“Aku tidak mau!”

Baru menyelesaikan perkataannya, dia pun dilempar ketempat tidur.

Pria tersebut menatapnya dari posisi yang lebih tinggi, dengan perlahan dia melepaskan ikat pinggangnya, dibibirnya muncul senyum jahat.

“Apa……apa yang ingin kamu lakukan, aku sedang mengandung, kamu jangan sembarangan!” dia gugup dan bergerak mundur.

“Apa yang kamu pikirkan? Aku hanya ingin memukul pantatmu.”

“Ah?!”

“Teriak apa? Kabur dari rumah, apa kamu pikir kamu akan lepas begitu saja?”

Tangan jahat pria tersebut akhirnya menangkapnya, dia meronta-ronta, seperti kelinci yang hendak kabur, kehilangan suara meminta ampun.

“Aku tidak akan melakukannya lagi, tidak lagi……ah! Ibu! Everett Leng menggangguku lagi!”

Tidak jauh, nyonya Leng berjalan mendekati pintu kamar, menyerahkan mangkuk kosong pada pengurus rumah tua.

“Nyonya, coba dengar, hubungan tuan dan nyonya sangat bagus.” Pengurus rumah tua tersenyum mengatakannya.

“Memang sudah seharusnya bukan. Pasangan kekasih, semakin sering ribut, hubungan mereka akan semakin membaik.”

Pada saat itu, pantat Selena Xu sedang merasakan tamparan “tanpa belas kasihan” dari tangan kejam Everett Leng.

Jika dia mendengar percakapan mereka, dia pasti bisa kesal setengah mati.

Kehamilan Selena Xu, dengan cepat kabar ini menyebar di keluarga besar keluarga Leng, bahkan pamannya Princeton Leng dan istrinya yang datang dan berpura-pura memberikan obat.

Tapi, dia sesungguhnya sangat membenci mereka berdua, dari luar dia terlihat tersenyum, begitu meninggalkan tempat itu, ekspresinya berubah.

Selena Xu memakai piyama ibu hamil, menguap dan berjalan menuju koridor, bersandar pada pembatas melihat ke hall.

Semua pelayan sedang berkumpul, berbaris dengan rapi, rupanya pengurus rumah tua sedang memberikan pengarahan.

“Tidak perlu kukatakan, semua sudah tahu nyonya sedang mengandung, oleh karena itu, harus lebih berhati-hati menjaga nyonya, termasuk perasaannya.”

Dia melanjutkan, “Bibi Mei, makanan bernutrisi nyonya sudahkah kamu siapkan?”

Bibi Mei maju selangkah, “Sudah disiapkan, aku menggabungkan vitamin dan obat, aku jamin rasanya juga tidak kalah enak.”

“Bagus sekali!” Pengurus rumah tua mengangguk puas, “Selain ini, kebersihan kamar nyonya juga harus ditingkatkan, ketika melewati kamar nyonya, harus melambatkan langkah kaki, tidak boleh ada suara keras, tidak boleh mengganggu istrirahat nyonya, masih ada lagi……”

Pengurus rumah tua memberi arahan, semua pelayan mencatat dengan serius, suasananya tidak kalah serius dengan suasana rapat yang serius.

Hal ini membuat Selena Xu tidak tahu harus tertawa atau menangis.

Baru saja ketahuan hamil, apa perlu berlebihan seperti ini?

Tidak lama setelah kembali kekamarnya, pelayan mengantarkan sarapan penuh gizi, ketika sedang makan, pengurus rumah tua berdiri diluar pintu, dengan hormat mengatakan.

“Nyonya, ada tamu.”

Selena Xu menelan makanan didalam mulutnya, “Siapa?”

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu