Predestined - Bab 67 Paman Kecil, Kamu Tidak Perlu Memedulikanku Lagi

Saat itu, tiba-tiba telepon genggam Selena Xu berbunyi. Pengerus rumah yang meneleponnya.

“Nona Selena, apa Anda sedang sibuk?”

“Tidak sibuk. Apa paman pengurus rumah ada masalah?” Selena Xu bertanya.

Nada bicara pengurus rumah tidak bisa menyembunyikan nada tidak senang, “Tuan dan nyonya sudah pulang.”

Selena Xu tercengang.

Dipanggil begitu oleh pengurus rumah, tentu saja adalah orang tua Everett Leng, dan juga orang yang bersikeras menyuruh Everett Leng membesarkannya sebagai keluarga.

Mereka sudah tidak bertemu bertahun-tahun. Sekarang Selena Xu masih lumayan berharap. Lagipula Ayah Leng dan Ibu Leng selalu menyayanginya. Dulu saat dia masih di dalam negeri, setiap tahun baru mereka pasti pulang. Walaupun waktu mereka tinggal sangat pendek, tapi sayang padanya itu sungguh-sungguh.

Setelah sibuk-sibuk berpamitan dengan Parker Ji, Selena Xu kembali ke kediaman Leng. Dia mendengar suara suami istri Leng sesaat setelah masuk.

“Bukankah Selena pulang? Kenapa dia tidak terlihat?”

Saat pengurus rumah ingin mengatakannya, dia justru melihat Selena Xu berjalan masuk dari luar pintu.

“Paman, tante.”

Melihat Selena Xu secara instan, wajah ayah Leng dan ibu Leng tersenyum.

Keluarga Leng sepertinya disayang oleh waktu. Walaupun ayah Leng sudah berumur, tapi masih saja sehat seperti tahun itu. Bahkan gayanya dan Everett Leng hampir sama. Bisa dikatakan dia adalah lelaki paruh baya yang indah, dan orangnya terlihat ramah.

Ibu Leng terlihat lebih muda. Tubuhnya yang anggun dan auranya yang dewasa membuat orang tidak bisa melupakannya.

“Selena, kamu sudah!” Ibu Leng berdiri menyambutnya. Dia menarik tangan Selena dan matanya tersenyum, “Aiya, kamu sudah kurusan. Kamu pasti susah di luar negeri sana, iya kan? Eh, aku membawakanmu hadiah……”

Selena Xu sedikit tidak bisa menahan keramahan Ibu Leng. Tapi, dia merasa lawan bicaranya sama seperti dulu tidak ada perbedaan. Matanya terlihat ramah.

“Selena, anak ini……” Ayah Leng melihat Carol yang berada di samping Selena Xu dan bertanya dengan terkejut.”

Selena Xu tersenyum, “Ini anakku, namanya Carol.”

Dia masih belum menyuruh anaknya untuk menyapa, anaknya membuka mulut: “Halo, kakek, nenek!”

Selena Xu tidak sempat berpikir apakah cocok untuk memanggil “kakek nenek”, tapi dia sudah melihat ayah Leng menggendong anak perempuannya dengan senang.

“Anak ini sangat mirip dengan Selena.”

Ibu Leng juga tersenyum: “Iya. Aiya sangat cantik. Carol, nenek bawakan makanan enak untukmu. Mau tidak?”

Carol mengangguk perlahan dengan tidak takut, “Mau!”

Selena Xu dengan malu melihat anak perempuannya dan ribut bersama kedua orang tua. Hatinya campur aduk.

Beberapa orang di ruang tamu bertukar sapa sejenak. Ibu Leng terlihat semakin suka dengan Carol, seperti benar-benar menganggapnya sebagai neneknya, dan ayah Leng mengubah sikapnya menjadi serius mengganggu Carol.

Saat itu, tiba-tiba terdengar sebuah suara.

“Ayah, Ibu.”

Selena Xu memutar kepalanya dan melihat Everett Leng berjalan masuk. Tapi melihat Mandy Li berjalan masuk dari sampingnya membuatnya yang melihat merasa tidak enak.

Yang mengejutkan adalah, kali ini bukan hanya dia yang tidak menunggu kedatangan Mandy Li. Ibu Leng mendatarkan wajahnya melihat Mandy Li dengan tidak senang.

“Kenapa kamu membawa perempuan ini pulang kerumah lagi?”

Everett Leng, mengerutkan alis, “Ma, ada anak kecil disini.”

Ibu Leng tercengang. Dia dengan segera memutar kepalanya ke arah Carol dan pada saat itu Carol sedang melihat kartun sambil memakan puding, tidak terlalu memperdulikan percakapan antar orang dewasa. Tapi, walaupun demikian, Ibu Leng juga tidak enak menunjukkan amarahnya di depan anak kecil, jadi dia hanya menatap Mandy Li dengan dingin dan tajam.

Biasanya, kalau ada orang yang berani mencari masalah dengan Mandy Li, dia pasti sudah memarahinya sejak awal. Tapi kali ini adalah Ibu Leng. Dia hanya bisa memendamnya, dengan patuh duduk di samping sudut sofa. Berusaha mengurangi keberadaannya.

Selena Xu yang melihatnya ingin membawa anak perempuannya ke atas. Lagipula dia juga orang luar. Mendengar mereka membicarakan masalah keluarga bukan hal yang bagus. Saat berpikir, dia memanggil anak perempuan itu.

“Carol, ikut mama pergi ke ruang piano.”

Carol dengan cepat melompat turun dari sofa. Ibu Leng takut dia terjatuh, dengan cepat mengandeng tangannya dan bertanya: “Carol suka piano?”

Anak perempuan itu menganggukkan kepala dengan serius, “Mama memainkan piano dengan bagus. Lain kali aku juga mau belajar piano. Saat aku bisa nanti, aku akan memainkannya untuk nenek.”

Carol yang tumbuh imut, mulutnya juga manis membuat ibu Leng senang, “Baik. Kalau begitu sudah janji! Ayo, nenek antar kamu ke atas.”

Mendengarnya, ayah Leng bahkan juga ikut naik ke atas, “Carol tidak ingin memainkannya untuk kakek?”

“Akan memainkannya juga!”

Kedua orang tua itu naik ke atas dengan senang dan melupakan ibu dari anak itu di tempat asalnya.

Saat Selena Xu bersiap ke atas, dia mendengar nada Mandy Li yang menyalahkan, “Heh, kamu masih membawa anakmu ke sini. Kamu meninggalkan seorang anak disini, lalu bagaimana dengan anakku!?”

Mendengar perkataan itu, Everett Leng melihatnya dengan dingin, “Mandy Li, jaga omonganmu.”

Mandy Li menunjukkan ekspresi sakit hati, seperti menerima sebuah ketidakadilan yang besar.

Everett Leng, kamu bukannya tidak tahu bagaimana anakku keguguran. Lalu selanjutnya kamu tidak hanya tidak menghukumnya, malah mengirimnya ke sekolah yang bagus untuk belajar…… Sekarang aku hanya mengungkit satu kalimat, kenapa kamu begitu galak?”

Everett Leng melihatnya dengan tanpa ekspresi, “Orang yang aku ajari, aku yang mengurusnya. Perhatikan mulutmu.”

Mandy Li tidak bisa mengontrol dirinya dan bergemetar, patuh dan diam.

Dalam tiga tahun ini, Everett Leng selalu menggunakan sikap yang menjaga jarak dengannya. Walaupun ada hubungannya dengan ketidaksetujuaan ayah Leng dan ibu Leng untuk dia memasuki rumah, tapi yang lebih bermasalah adalah hati laki-laki itu tidak padanya.

Saat Mandy Li mengatakan pertanyaan tersebut, tubuh Selena Xu sudah mengkaku keras. Dia melihat Mandy Li dan berkata.

“Maaf, tahun itu aku bertindak gegabah dan mengayunkan tanganmu, dan menyebabkan kecelakaan itu. Disini aku meminta maaf dengan tulus.”

Selesai berbicara, dia dengan tulus menundukkan kepalanya terhadap Mandy Li.

Dulu dia selalu berdebat demi diri sendiri. Tapi sejak mempunyai anak perempuan, dia bisa merasakan hubungan darah. Dia percaya walaupun Mandy Li sangat jahat, dia tidak mungkin dengan sengaja menggugurkan kandungannya sendiri. Hanya demi menyalahkannya dan menggugurkan kandungannya, imbalan ini sangat besar.

Terkejut melihat Selena Xu meminta maaf dengan tulus kepadanya, Mandy Li meresponnya setelah sekian lama.

Beberapa detik kemudain, dia awalnya ingin mengatakan hal untuk mengkompori lawan bicaranya. Tapi melihat Everett Leng yang berada di samping, dia menahan kata-kata kasar tersebut dan malah mengehela “Hng”.

Selena Xu menegadahkan kepala dan tidak terkejut dengan respon dari Mandy Li.

Aneh rasanya jika tahu itu adalah bayi dan orang dengan gampang memaafkannya.

Saat itu, Everett Leng tiba-tiba berjalan kedepan dan menarik lengan Selena Xu dan berjalan ke arah lain dari villa.

Perbuatan laki-laki itu yang tiba-tiba membuatnya sangat kaget. Selena Xu mencoba memberontak dan berkata: “Apa yang kamu lakukan? Kalau ada yang ingin dibicarakan, paman kecil katakan saja langsung. Jangan……”

“Sekarang sudah tahu untuk memanggilku ‘paman kecil’?” Everett leng melihat kebelakang dengan tatapan dingin.

Selena Xu tiba-tiba tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.

Sebenarnya karena ayah Leng dan ibu Leng pulang. Dalam keadaan seperti ini dia terpaksa memanggilnya seperti panggilan dulu. Tidak bisa memanggilnya “CEO Leng” dengan tidak sungkan di depan kedua orang tua. Sampai saat itu terjadi, tidak bisa melarikan diri dari interogasi.

Dengan patuh dibawa oleh lelaki itu ke sebuah kamar tamu kosong, Selena Xu baru bisa melepaskan tangannya.

Mengelus pergelangannya yang sudah memerah, Selena Xu merasa tidak adil. Belum sempat dia bertanya, sudah ditanya langsung oleh lawan bicaranya.

“Apa kamu sampai begitu tidak sabarnya ingin menikah ke keluarga Ji?”

Selena Xu termenung, menegadahkan kepalanya melihat ke arah lelaki itu, “Apa maksdunya?”

Everett Leng melihat kebawah menatapnya, “Pagi ini kamu pulang ke kediaman Ji, kan? Apa kamu merasa kecewa?”

Mengatakan ini, Selena Xu menggigit bibirnya, “Apa hubungannya aku pergi kemana denganmu?

“Selena Xu, aku ingat tidak pernah mengajarkanmu tidak menghargai diri sendiri. Keluarga Leng tidak perlu melakukan perbuatan tidak punya harga diri seperti itu!”

Perkataan Everett Leng yang tajam seperti sebuah pisau yang menusuk ke hati gadis itu.

Selena Xu dipenuhi air mata, tapi dia menahannya agar air matanya tidak jatuh dari matanya. Dia menegadahkan kepala ke arah lelaki itu, nadanya keras, “Kalau aku bilang aku bersedia?”

Everett Leng menyipitkan matanya perlahan.

“Aku bersedia menunggu Parker mengurus masalah keluarga dan juga bersedia menunggu ibunya menerimaku perlahan-lahan. Ini semua…… Perlu sebuah proses.”

Semakin Selena berbicara, nadanya semakin rendah karena tatapan lelaki itu membuatnya takut. Itu adalah tapan yang dia tidak mengerti.

“Jadi, tidak perlu mempedulikanku lagi, paman kecil.”

Mendengar gadis itu mengatakan “paman kecil”, hati Everett Leng merasa aneh, bahkan menolak panggilan itu.

Di ruang tamu terdengar suara tertawa Carol. Selena Xu berkata pada Everett Leng: “Aku keluar dulu. Paman kecil, lain kali kita lebih baik mengurangi berbicara berdua. Kamu sudah punya pacar, dan aku juga sudah mempunyai calon suami. Berbicara berdua kurang cocok.”

Sebenarnya, yang ingin dia katakan adalah kalau terus bersamanya, dia takut tidak bisa mengontrol jantungnya yang berdetak deminya, dan juga tidak bisa menontrol perasaan yang sudah dia kubur dalam-dalam beberapa tahun ini.

Saat itu, Everett Leng tidak menahannya pergi.

Selena Xu merasa sedih di hati. Ternyata lawan bicaranya sudah merasa dia adalah wanita tidak tahu malu sampai bisa melakukan perbuatan yang tidak ada harga dirinya.

Bukan. Bukankah dia sudah mengetahui sejak awal kalau dia orang yang semberono?

Di dalam toilet memoles bedak, menutup matanya yang kemerahan, lalu Selena Xu berjalan masuk ke ruang tamu.

Anak perempuannya sedang berada dalam gendongan ibu Leng. Bisa dilihat bahwa kedua orang tua itu benar-benar menyukai anak ini.

Hati Selena Xu tersenyum pahit: Bisakah tidak menyukainya?

“Lihat, Carol dari keluarga kita sangat cantik. Hidung yang kecil, sepasang mata yang besar……” Ibu Leng memujinya. Tiba-tiba mengatakan, “Tampilan seperti ini sama persis dengan Everett Leng waktu kecil dulu.”

Dalam hati Selena Xu “deg”, dengan cepat berkata: “Tentu saja. Anak yang cantik dan ganteng selalu mirip.”

Mandy Li yang berada di pojok mendengarnya juda menegadahkan kepalanya. Carol mirip dengan Selena Xu. Tapi, setelah ibu leng mengatakannya, dia menyadari alis dan matanya memiliki bayangan Everett Leng!

Mandy Li gemetaran.

Jangan-jangan…… Tidak, bagaimana mungkin?!

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu