Predestined - Bab 44 Kamu Adalah Wanita Tercantik Yang Pernah Aku Temui (2)

Selena perlahan menggelengkan kepalanya dan tidak berbicara.

Laura Wen melihat Selena seperti ini dia merasa sakit hati tetapi juga kesal, “Selena, tolong bebaskanlah dirimu sendiri, jangan seharian dari pagi hingga malam seperti ini terus bisa? Lupakan Everett Leng, nikmatilah masa kuliah.”

Tetapi, Selena hanya menengadah, masih ada kesedihandalam tatapan matanya.

“Aku juga ingin melupakannya, tetapi masalah seperti ini, bagaimana bisa terjadi begitu saja?”

Mengetahui Selena tidak mendengarkan,tidak mungkin juga menghilangkan sakit hatinya dalam satu waktu, Laura Wen hanya bisa menghiburnya, rasa sakit yang ada hanya bisa berharap pada waktu yang bisa menyembuhkan, menghiburnya sepanjang waktu juga tidak ada gunanya.

Dalam suasana yang tidak bahagia, kehidupan kampus sudah menyambut kita dengan hari yang baru.

Pada awal sekolah, sebagai murid baru, ikut pelatihan militer adalah sebuah hal yang wajib, Selena tidak punya waktu untuk ragu.

Setiap hari bangun pagi jogging, siang hari berjemur, berdiri dan memperhatikan adalah sebuah rutinitas yang harus dilakukan, tubuhnya sering merasa lelah sehingga dia kembali ke asrama, tetapi dia tidak bisa merasa rilek karena memikirkan hal-hal lain, Laura Wen melihatnya, menghelakan nafas.

Hari ini setelah istirahat siang, dua orang biasanya keluar dari asrama untuk makan di kantin, di jalan melihat sosok seseorang yang tampak akrab, dia adalah Parker Ji.

Seorang gadis bertubuh tinggi sedang berbicara dengannya, wajahnya pun merah merona, dan Parker Ji tetap tersenyum dan sopan seperti biasa. Sosok itu sungguh mengundang para wanita untuk melihatnya.

“Lihatlah, bukankah itu Parker Ji?” Laura Wen mengenalinya dengan sekilas lihat.

Selena melihatnya dari dekat dan tersenyum : “Dia tampak seperti kesukaan para wanita.”

Saat itu, Parker Ji melihat mereka berdua, kemudian segera mengatakan satu dua kalimat kepada wanita yang ada di depannya kemudian menghampiri mereka berdua.

“Selena, Laura, lama tak jumpa.”

Bisa bertemu teman lama di sebuah universitas, Selena juga merasa sangat senang, “Benar-benar lama tak jumpa, universitas ini sungguh besar, bisa bertemu disini sungguh takdir. ”

Parker Ji tertawa, “Betul, tidak menyangka semua menuju sebuah universitas yang sama. Sangat tidak mudah untuk bertemu, bagaimana kalau kita makan bersama?”

Teringat sore masih ada latihan militer, Selena ingin menolaknya secara halus, tetapi Laura Wen tertawa dan segera menjawab, “Baiklah, apakah Parker Ji bersedia traktir ?”

Parker Ji dengan senang menjawab, “Tentu saja. Kalian ingin makan apa?”

Tidak menyangka keduanya membuat keputusan dengan cepat, sore ini Selena ingin mencari alasan untuk menolak juga tidak bisa, hanya bisa ikut menjawab : “Bebas, asalkan Parker Ji traktir, aku tidak memilih.”

Tatapan Parker Ji tiba-tiba tampak tajam dan wajahnya tampak serius, “Selena, dulu aku pernah bicara apa denganmu? Semua adalah teman lama, kenapa nama panggilanmu tetap tidak ganti?”

Tidak menyangka Parker bisa menggunakan Laura Wen untuk menyinggung masalah ini, Selena menggaruk bagian belakang kepalanya tanda merasa sungkan, dia hanya merasa terdiam sesaat.

“Maaf, Parker, aku tidak bisa mengubahnya untuk sementara waktu.”

Begitu mendengar suara wanita itu, Parker Ji tersenyum, “Tidak apa-apa, aku bisa menunggumu untuk terbiasa.”

Hubungan kedua orang itu tampak bisa ditebak arahnya, tetapi Laura Wen memilih untuk diam saja.

Tiga orang berjalan bersama keluar sekolah untuk mencari tempat makan yang belum pernah dikunjungi, Parker sangat berhati-hati dalam memesan menu, setiap menu ditanyakan terlebih dahulu kepada dua wanita tersebut.

Ketika makanan telah disajikan, Selena mulai menikmati makanannya dengan serius, dia sejak awal sudah sangat lapar, kalau bukan demi Parker Ji dia sudah makan di kantin dekat sekolah.

Melihat Selena makan dengan cepat, Parker memberinya sayuran dan dengan lembut berkata, “Makan pelan-pelan, tidak ada yang mengambilnya darimu.”

Dia juga tampak baik, suaranya seperti permata, gerakannya juga sangat sopan, Laura Wen yang duduk di sebelahnya sampai ikut tersipu malu dan wajahnya memerah, sayangnya, Selena terlalu berpengalaman untuk pria seperti ini, belum sampai diambil, dia hanya menganggukan kepala, “Terima kasih, kamu juga makanlah, jangan hanya peduli denganku.”

Parker Ji menerima kembali sumpitnya, tetapi matanya tetap menatap wanita itu, dan berkata, “Selena, kamu tampaknya menjadi sangat kurus.”

Kalimat ini sama persis seperti yang dikatakan oleh Everett Leng, Selana setuju, “Benarkah?”

Parker Ji menganggukkan kepala, “Iya betul, dulu di wajahmu tidak tampak tulang-tulangmu, dan tulang di punggung tanganmu juga tidak tampak.”

Parker Ji berusaha merangkai kata yang bisa diterima di telinga seorang wanita, tetapi Selena membalas, “Maksudmu dulu aku gendut?”

“Tentu saja tidak.” Parker tampak gelisah.

Laura yang di sebelah pun menjawab: “Oh, kalau diperhatikan, Parker kamu sangat memperhatikan Selena. Jujur, apakah karena dia cantik?”

Wajah Parker Ji menjadi merah, “Hmm......tidak juga.”

“Jadi maksudmu aku tidak cantik?” Selena menanyainya kembali.

Kali ini, apa yang dibicarakan Parker menjadi tidak jelas, dia pun menghindari tatap mata dengan gadis itu, tetapi kalimat yang diucapkan dari bibirnya tetap membuat orang nyaman.

“Tentu saja cantik, kamu adalah wanita tercantik yang pernah aku temui.”

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu