Predestined - Bab 355 Memutuskan Untuk Meminta Maaf

Di bawah payung pelindung yang ada di padang rumput sebelah peternakan kuda, pelayan meletakkan teh sore yang lezat dan cemilan yang sangat indah di atas meja kayu.

Keduanya duduk.

Di bawah pertanyaan Johnny Lin, Selena Xu akhirnya mengatakan permasalahannya, selesai mengatakannya juga tidak lupa menyalahkan pria itu.

“Jadi, semua ini kamu yang membuatnya, kamu yang tidak mendengar perkataanku dengan sendirinya menjalankan rencana, sekarang sudah selesai……”

Setelah sesaat Johnny Lin menyimpan kembali rasa terkejut di matanya lalu mengantinya dengan tampilan yang tersenyum.

“Aku juga tidak berpikir watak Everett Leng ini ternyata begitu keras kepala, maaf, aku yang salah melakukan rencana.”

“Meminta maaf ada gunakah, dia sekarang sama sekali tidak ingin bertemu denganku, sudah beberapa hari tidak pulang rumah!”

Beberapa hari ini, Susana hati Selena Xu dipenuhi kesedihan, ditekan oleh keluhan, saat ini di hadapan Johnny Lin dia telah mengeluarkannya semua.

Namun setelah mengeluarkannya, tiba-tiba dia merasa sedikit bersalah.

Dipikir kembali, masalah ini benar disebabkan oleh Johnny Lin, tapi niat awal Johnny Lin juga adalah membantu dirinya.

Nada bicaranya membawa perasaan bersalah.

“Maaf, Johnny Lin, aku bukan dengan sengaja marah-marah padamu, aku hanya……”

Johnny Lin sedikit mengangkat tangannya, menghentikan untuk melanjutkan perkataannya, pandangannya tetap penuh kelembutan.

“Gadis Kecil, kamu mau melepaskan amarahmu padaku, itu mengartikan kamu percaya denganku, kenapa aku harus menyalahkanmu?”

Selena Xu sedikit menundukkan kepala frustasi, “Lalu kamu katakan, sekarang aku harus bagaimana.”

Pria dengan elegan mencicipi seteguk teh merah, dengan kepastian dan santai berkata, “Aku lihat, hatimu sendiri sudah memiliki jawabannya, bukankah?”

Selena Xu sedikit terkejut, “Kamu tahu apa yang sedang aku pikirkan?”

“Tentu, kamu ingin meminta maaf kepada Everett Leng, benarkan?”

Selena Xu benar-benar tercengang, “Johnny Lin, apa kamu mempunyai keahlian membaca pikiran?”

Johnny Lin tersenyum tidak mengatakan apapun.

Haln seperti ini, menggunakan lutut untuk berpikir juga bisa mengetahuinya.

Sekalipun sebelumnya dia belum pernah bersosialisasi dengan Everett Leng, tapi sejak awal dia sudah pernah mendengar, pria itu sejak dulu dalam masalah perdagangan selalu tegas, tidak memandang perasaan orang, diketahui memiliki panggilan CEO berwajah dingin.

Pria seperti ini, dalam kehidupannya pasti keras kepala, sombong, dan juga berkuasa.

Di hadapan pria yang keras ini, akan aneh jika bocah kecil ini memiliki hak asasi manusianya, takutnya setiap kali bertengkar selalu ada dirinya yang terlebih dahulu meminta maaf.

Selena Xu bergumam sesaat, sedikit khawatir berkata.

“Sebenarnya aku berniat untuk meminta maaf, tapi dengan begitu rencana kita yang sebelumnya juga harus dikeluarkan, aku takut…….”

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”

Johnny Lin perlahan meletakkan gelas tehnya, dia tersenyum dengan begitu biasa.

“Kalau kamu benar meminta maaf padanya, lalu menjelaskan dengan sejelas-jelasnya, dia pasti akan memaafkanmu. Yang utama adalah, dia benar ingin menikah denganmu.”

Perkataan Johnny Lin ini membuat Selena Xu sedikit merasa lega, hatinya juga sedikit memiliki pegangan.

Sepasang mata pria yang indah itu memandanginya, di wajahnya terlihat perubahan ekspresi gugup menjadi lega juga sudah diamati Johnny Lin.

Dalam hatinya tiba-tiba muncul sebuah rasa kasihan, tidak tahan berbicara.

“Bersama dengan Everett Leng pria ini, kamu benar bahagia?”

Selena Xu kembali tersadar, “Kenapa bertanya seperti itu?”

“Aku merasa, yang kamu perlukan adalah pria yang bisa memberikanmu kasih sayang yang penuh kelembutan dan perhatian, dan bukan seperti dia yang begitu berkuasa dan keras.

Raut wajah Selena Xu sedikit memerah, dengan suara kecil berkata, “Aku merasa……sedikit berkuasa dan keras, sepertinya juga tidak ada apa-apa.”

Johnny Lin tersenyum pahit, “ Gadis bodoh, kamu masih kecil. Kelak, kamu akan menyesalinya.”

“Aku tidak akan.”

“Kamu akan. Yang diperlukan untuk cinta agar bertahan lama adalah kesetaraan, bukan memerintah dan menaatinya.

Satu kalimat malah membuat Selena Xu tidak dapat berkata-kata, bicara tidak jelas cukup lama, sesaat baru mengeluarkan satu kalimat.

“Intinya……Intinya aku tidak merasa memerintah dan menaati begitu buruk seperti yang kamu pikirkan itu, lagi pula rasa hormat yang Everett Leng berikan padaku juga lebih banyak dari yang kamu pikirkan.”

Johnny Lin mengangkat kedua tangannya membuat tanda menyerah, dalam senyumannya menunjukkan ketidakberdayaan.

“Baiklah baiklah, aku tahu kamu mencintainya, juga melindunginya, aku lebih baik diam saja.”

“Kalau begitu diputuskan seperti ini. Aku akan meminta maaf padanya, menjelaskan dengan jelas semua masalah.”

“Semoga beruntung, Gadis Kecil!”

Selena Xu akhirnya telah membuat keputusan, dia merasa jiwa dan raganya menjadi lebih ringan. Tidak jalan beberapa langkah, dia kembali menoleh ke pria yang sedang tersenyum memandanginya pergi itu.

“Kamu dengar baik-baik, jangan menjalankan rencana lagi, semuanya berakhir disini, OK?”

“Tidak masalah!” Johnny Lin dengan mudah menjawab.

Keluar dari rumah Johnny Lin, Selena Xu segera menelepon Everett Leng.

Walaupun sudah memutuskan untuk meminta maaf, tapi masalah seserius ini, paling tidak juga harus langsung mengatakannyakan?

Telepon berdering “TuttTutt”, waktu juga terus berlalu, Selena Xu perlahan sedikit berkecil hati.

Apa dia bahkan juga tidak ingin menjawab telepon darinya?

Pada saat sedang bersedih, telepon malah diangkat di detik terakhir.

“Ada masalah?”

Nada bicara yang berat, penuh dengan daya tarik tapi dingin seperti biasa.

Selena Xu bernapas sesaat, mengumpulkan keberanian bertanya, “Malam ini kamu pulang?”

“Kenapa?”

“Aku…… aku ada sedikit masalah ingin membicarakannya denganmu, sangat penting sangat penting.

Dia dengan sengaja menekan kata “penting”, hanya kurang mengatakan “Kamu harus pulang” saja.

Di telepon sana menjadi terdiam.

Selena Xu malah merasa, setiap detik menunggu jawaban pria terasa begitu panjang.

Akhirnya, jawaban datang.

“Malam ini aku ada sebuah pertemuan, kalau tidak terlalu malam, aku akan pulang.”

“Baik, aku akan menunggumu.”

Mematikan telepon, Selena Xu menghela nafas lega.

Jika dipikirkan, kalau Everett Leng benar tidak berencana memaafkannya, melihat dari sifatnya, telepon juga tidak akan diangkatnya.

Kalau masih mengangkat telepon, itu menandakan masih dapat dirundingkan!

Suasana hatinya menjadi lega, kebetulan di dekatnya baru saja dibuka sebuah toko butik, Selena Xu sejak awal sudah ingin pergi, dan Lauran Wen juga terus menerus berteriak.

Dia mengajak Laura Wen keluar dari telepon, kakak beradik saling bergandengan tangan di dalam kota Nan menghabiskan waktu setengah harian sampai malam hari.

Kedua tangan mereka mengangkat bungkusan kecil besar berjalan di jalanan yang diterangi lampu terang, ini sudah menunjukkan jam delapan lewat.

“Selanjutnya kita pergi kemana?” Lauran Wen seperti tidak bisa merasa lelah saja, dengan penuh semangat bertanya.

Selena Xu dengan terkejut bertanya, “Masih jalan-jalan? Kamu tidak lelahkah?”

“Oh Tuhan, Shopping adalah makanan untuk jiwa seorang wanita, lelah? Hal seperti ini tidak pernah ada!”

Perkataannya baru selesai, perut yang bunyi keroncongan itu menampar wajah Lauran Wen.

Selena Xu melihatnya dengan pandangan menyindir, “Kelihatannya, makanan jiwa juga tidak bisa membuat kenyang perutmu.”

“Menyebalkan, jangan menertawakan aku, bagaimana kalau kita pergi makan sesuatu?”

Kalau biasanya ini adalah usulan yang baik, tapi malam ini tidak bisa.

Selena Xu melihat jam sesaat, dengan rasa bersalah berkata, “Aku pulang rumah masih ada urusan, hari ini sampai disini dulu ya.”

Lauran Wen merasa sedikit merusak suasana hati, tapi masih dengan penurut pulang.

Selena Xu sudah hampir sangat kelelahan, dengan tidak bertenaga duduk di dalam mobil, baru saja menyalakan mobil, telepon masuk.

Ternyata dari pengurus rumah.

Selena Xu mengangkat teleponnya.

“Paman pengurus rumah, ada masalah apa?”

“Nona besar, kamu cepat pulang!”

Selena Xu sangat menyukai pengurus rumah, tapi hanya satu, paling takut mendengar perkataan ini dari mulutnya.

Setiap kali saat dia dengan nada bicara yang berat mengatakan perkataan ini, hal yang akan dihadapi Selena Xu pasti bukan hal yang baik.

Dia sedikit gugup bertanya, “ Ke…….Kenapa lagi?”

“Tuan telah pulang.”

Saraf yang tegang tiba-tiba menjadi santai, Selena Xu mengusap keringat dinginnya.

“Aku pikir ada masalah apa, mengejutkan aku saja.”

Namun, pengurus rumah kembali mengatakan, “Tuan sepertinya telah minum banyak bir, sekarang sudah mabuk, nona Aileen Ya yang mengantarnya pulang.”

“Apa yang kamu katakan?”

Saat mendengar perkataan ini, Selena Xu seketika terheran, lalu segera bertanya, “Lalu, Aileen Ya sudah pergi belum?”

“Belum, setelah dia mengantar tuan pulang, terus tinggal disini menjaga!”

Telepon sudah berakhir, Selena Xu termenung menatap kekosongan disana, cukup lama tidak sadar.

Everett Leng bukannya mengatakan dia pergi ke pertemuan, kenapa bisa bersama dengan Aileen Ya?

Dan juga, Aileen Ya wanita itu atas dasar apa tinggal menjaga prianya?

Bagaimana ini bisa terjadi! Selena Xu tidak tenang.

Satu kaki menginjak pedal gas, mercedes melaju kencang sepanjang jalan, sedangkan benaknya juga terus tidak bisa menahan berpikir yang tidak-tidak.

Sampai di rumah Leng, Selena Xu memberhentikan mobil, dengan langkah besar masuk ke ruang tamu.

Pengurus rumah menyambutnya, “Nona besar, akhirnya kamu sudah pulang.”

“Mereka dimana?”

“Di kamar tidur atas”

Selena Xu wajahnya menjadi dingin, sepatunya mengeluarkan sederet suara langkah kaki terburu-buru dan juga jelas di atas tangga.

Dia datang ke lorong jalan, sekejab mendorong pintu itu, aroma bir yang pekat datang.

Di atas kasur yang besar, pria yang sedang mabuk dengan tenang berbaring disana.

Wajahnya yang tampan dingin itu menjadi bewarna merah tua disertai dengan nafas yang berat, dada yang dibungkus oleh kemeja putih naik turun dengan hebat.

Tapi disisinya, Aileen Ya duduk di sebelah tempat tidur.

Dia dengan penuh perhatian bertanya, tangannya yang putih memegang handuk yang sudah dibasahi air, membantu pria mengusap keringat di atas keningnya.

Gerakannya begitu hati-hati, pandangannya juga begitu lembut.

“Everett, sudah merasa sedikit baikan belum?”

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu