Predestined - Bab 71 Paman Leng, Aku Ingin Kamu Jadi Daddy-ku

Setelah membujuk anaknya pergi, Selena Xu menceritakan kejadian waktu itu pada Laura Wen. Semua detail kejadian ia katakan tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Waktu itu, sebelum berangkat ke luar negeri, ia memasukkan obat ke minuman Everett Leng. Itu semata-mata ia tujukan untuk memenuhi harapan terakhirnya. Ia sama sekali tidak menyangka pada bulan keduanya di luar negeri ia tiba-tiba hamil lagi.

Rasa sakit kehilangan seorang anak sangat sulit dijelaskan, jadi kali ini ia memutuskan membiarkan anak itu hidup. Tidak peduli sesakit apa, ia tidak akan melepaskan kesempatan kedua yang Tuhan berikan.

Parker Ji kala itu bersekolah di universitas yang sama dengan dirinya. Pria itu banyak membantunya, bahkan rela berinisiatif menyandang sebutan ayah biologis bagi anak yang ia kandung. Meski Selena Xu terus menolak, tetapi Parker Ji tidak pernah menyerah. Mereka berdua akhirnya benar-benar berjalan bersama.

Kata-kata Selena Xu singkat tetapi padat dan jelas. Kalimat-kalimatnya yang pendek bisa merefleksikan semua kesulitan dan kesalahan yang ia perbuat selama tiga tahun itu. Mendengar penuturan Selena Xu, Laura Wen merasa sangat iba hingga matanya merah.

“Sudahlah, itu semua sudah berlalu, bukankah aku kini sudah membawa anakku pulang tanpa kekurangan sesuatu apa pun? Meskipun agak menderita, tetapi penderitaan itu hanya berlangsung selama masa kehamilan kok.”

Laura Wen berusaha sebisa mungkin menyembunyikan kesedihannya. Ia tahu temannya itu datang mencarinya bukan untuk bergundah-gulana, jadi ia mengalihkan topik pembicaraan.

“Paham, kedepannya kamu harus baik-baik menjaga dirimu sendiri. Oh ya, kamu benar-benar ingin menikah dengan Parker Ji?”

“Masa tidak? Masa menikah denganmu?” Selena Xu menyedot sedotan minumannya.

“Aku sedang berbicara serius. Kamu benar-benar sudah menyerah mengejar Everett Leng? Bukannya kamu pulang untuk mengejarnya?”

Pertanyaan teman baiknya itu langsung menusuk hati Selena Xu. Ia tersenyum kecut.

“Karena urusan pekerjaan Parker Ji, aku harus mengambil alih tugasnya untuk merawat ayahnya, jadi aku kembali. Aku bertemu Everett Leng hanya untuk bertegur sapa, tidak ada maksud lain. Kalau pun ada, dua hari ini, selama tinggal di rumah keluarga Leng, aku sudah paham sepenuhnya akan sikapnya padaku."

Laura Wen membuang nafas panjang, “Kamu ya, mengapa sangat keras kepala sih? Parker Ji sangat baik padamu, mengapa kamu masih tetap tertarik pada Everett Leng? Parker Ji bisa menerima anakmu, itu tandanya cintanya padamu sangat dalam. Kalau kamu bersanding dengannya, kamu tidak perlu memikirkan apa-apa lagi, kamu hanya tinggal menjalani hari-harimu kedepannya dengan ia baik-baik.”

“Aku paham, aku tidak akan mengecewakan dia.” Selena Xu mengangguk yakin.

Mereka berdua kemudian membicarakan hal-hal lain yang mereka lalui selama tiga tahun ini. Hati Selena Xu sangat senang. Ia kemudian mengajak Laura Wen jalan-jalan di mal.

Di dalam mal terbesar di Kota Bin, orang lalu-lalang dengan ramai dan ribut.

Carol berjalan di tengah-tengah kedua wanita itu. Selena Xu menggandeng tangan kirinya, sementara Laura Wen menggandeng tangan kanannya. Mereka pergi ke lorong sepatu hak tinggi. Berbagai macam sepatu hak tinggi dengan warna dan model yang berbeda-beda langsung memenuhi pandangan mereka.

“Mommy, aku ingin pakai ini!”

Teriakan riang Carol langsung menarik perhatian Selena Xu dan Laura Wen.

Sepatu hak tinggi yang dipegang Carol adalah sepasang sepatu kaca. Selera anak itu cukup bagus, tetapi...... ini jelas-jelas sepatu hak tinggi orang dewasa!

Laura Wen tidak bisa menahan tawa, “Carol, ini untuk orang dewasa. Saat kamu besar nanti Tante belikan satu pasang, oke?”

Tetapi, Carol, yang terbiasa dimanja, langsung cemberut: “Tapi aku inginnya sekarang…… Bagaimana kalau Mommy yang beli? Aku ingin lihat Mommy memakainya.”

Selena Xu tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan sikap keras kepala anaknya ini: “Baik, Mommy beli, nanti di rumah Mommy pakai, oke?”

Ketika Selena Xu mengulurkan tangan untuk mengambil sepatu kaca itu, tiba-tiba ada sepasang tangan lain yang terlebih dahulu memegangnya.

Selena Xu mengangkat kepala. Ia melihat Ibu Ji tengah menatapnya galak.

“Eh, Tante juga sedang jalan-jalan di sini?”

Ibu Ji mendengus kesal: “Memang kamu tidak bisa melihat dengan matamu sendiri? Buta ya?”

Laura Wen, yang berdiri di sebelah Selena Xu, tidak kenal siapa wanita itu. Ia hanya merasa orang itu sangat kasar, jadi ia membela temannya: “Kalimat macam apa ini? Bentar-bentar kamu langsung memaki orang lain buta?”

Ibu Ji menatap sinis Laura Wen, lalu kembali menatap Selena Xu: “Oh ya, aku lupa, wanita menjijikan di sampingmu ini juga sama brengseknya dengan wanita kebanyakan. Heh, memang kamu pikir kamu langsung jadi putri setelah pakai sepatu kaca? Mimpi!”

Wajah Selena Xu sangat marah, tetapi karena ada Laura Wen di sebelahnya, ia terus menahan emosi: “Tante Ji, aku harap kamu bisa menghargai sedikit temanku. Kalau kamu suka sepasang sepatu ini, aku rela memberikannya untukmu kok.”

“Memberikannya untukku? Memang aku perlu terlebih dulu memintanya padamu?” ujar Ibu Ji kesal.

Carol tiba-tiba maju dan berdiri di hadapan Ibu Ji. Anak itu mendongakkan kepalanya dan menatap Ibu Ji lekat-lekat tanpa sedikit pun rasa takut.

“Tidak boleh memarahi Mommy-ku!”

Ibu Ji melihat sekilas anak itu. Ia semakin marah dan langsung melampiaskannya tanpa memedulikan apa pun.

“Selena Xu, kamu benar-benar cerdik. Kamu menggunakan anakmu untuk mengambil hati anakku, kamu pasti ingin mengambil semua harta kekayaannya kan? Aku tahu kamu sangat menjijikan, belum tamat sekolah saja sudah bertindak macam-macam. Aku bahkan tidak bisa memastikan apakah anak ini benar-benar darah daging keluarga Ji! Jangan pikir anakku senang jadi ayah!”

Kalau hanya menyangkut dirinya sendiri, Selena Xu bisa menahan diri dan segala amarahnya. Tetapi, kalau orang yang marah-marah itu tega melecehkan anaknya, ia tidak akan bisa tinggal diam.

Tetapi, tepat ketika ia ingin balas mengatai Ibu Ji, tiba-tiba terdengar suara pria yang sangat familiar.

“Kepribadian keluarga Ji sungguh bisa membuat semua orang terbelalak.”

Semua orang yang ada di situ langsung terdiam kaget. Melihat Everett Leng tiba-tiba datang seperti penyelamat, Carol langsung memeluk erat kaki pria itu.

“Paman Leng!”

Orang yang datang benar-benar Everett Leng. Ia hanya sedang menjalankan "tugas"-nya sebagai pacar untuk menemani Mandy Li jalan-jalan setelah makan. Ia sama sekali tidak menyangka bisa bertemu Selena Xu dan melihatnya dipermalukan di depan publik oleh seorang ibu paruh baya arogan.

Everett Leng menggendong Carol dalam pelukannya. Ia kemudian berjalan mendekati mereka semua dan menatap Ibu Ji dari atas ke bawah dengan dingin. Suasana langsung tegang meski ia daritadi diam.

“Kamu sepertinya salah memahami sesuatu? Kalian, keluarga Ji, sendiri-lah yang memanfaatkan Selena Xu untuk menaikkan status sosial keluarga kalian. Ia adalah anak yang dibesarkan keluarga Leng, dalam aspek apapun ia jelas jauh lebih unggul daripada Parker Ji. Sebelum kamu marah-marah disini, lebih baik kamu pulang dan cek apakah suamimu sedang macam-macam di belakangmu atau tidak.”

“Kamu, kamu……!” Wajah Ibu Ji langsung merah. Ia berusaha berbicara, tetapi suaranya semakin lama semakin tidak jelas. Kemarahan yang memuncak nyaris membuatnya langsung pingsan di tempat.

Melihat kedatangan Everett Leng, Laura Wen berbisik pada Selena Xu: “Hei, aku kini paham mengapa kamu bisa suka pada Tuan Leng. Kamu pasti suka dengan gayanya memaki dan memarahi orang lain!”

Selena Xu menatap Laura Wen tidak berdaya. Ketika ia menengok, ia melihat Ibu Ji sudah buru-buru pergi meninggalkan lorong sepatu hak tinggi.

Oh jadi kekuatannya ketika bertengkar hanya segitu saja!

Ia kemudian mengalihkan pandangan ke Everett Leng. Wajah pria itu masih merah padam.

Mandy Li, yang berdiri di sebelahnya, langsung memecah keheningan: “Selena Xu, kamu bagaimana pun juga anggota keluarga Leng, bagaimana bisa kamu dipermalukan begini oleh orang itu?”

Selena Wu menatap Mandy Li: “Aku hanya belum sempat membalas kata-katanya. Lagipula Tante Ji bagaimana pun juga akan menjadi mertua saya, kata-kata sekasar ini nantinya malah akan merusak hubungan kami berdua.”

Ketika Mandy Li ingin buka suara lagi, Everett Leng langsung memotong: “Kamu pulang duluan saja, supir sudah menunggu di depan. Aku dan Selena Xu masih ada urusan.”

“Memang aku tidak boleh tahu kalian ada urusan apa?” tanya Mandy Li kesal.

Raut wajah Everett Leng yang berubah tiba-tiba membuatnya takut. Ia menyesali kata-katanya barusan. Ia menatap Selena Xu iri, lalu berbalik badan dan pergi.

“Tuan Leng, ini tidak benar, masa kamu mengusir calon istrimu pergi seperti ini?”

Melihat Mandy Li disuruh pergi oleh Everett Leng, Selena Xu tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Nada bicaranya bahkan mirip orang yang tengah bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.

“Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu," ujar Everett Leng singkat dan padat.

Laura Wen tahu apa yang akan dibicarakan Selena Xu dan Everett Leng bersifat pribadi, jadi ia berinisiatif pamit: “Oh ya, Selena Xu, aku tiba-tiba teringat harus mengerjakan laporan pekerjaan. Bosku kemarin sudah mengejar-ngejar, aku nyaris lupa!”

Selena Xu menggigit-gigit bibir. Laura Wen kemudian mengangguk hati-hati pada Everett Leng, “Tuan Leng, aku pergi dulu, kalian lanjutkan lah obrolan kalian. Carol, sampai jumpa lain kali ya!”

Selain pramuniaga toko yang sibuk berjalan kesana-kemari melayani pelanggan, sekeliling lorong itu hening tanpa suara.

“Carol, sini ke samping Mommy.”

Selena Xu mengangkat tangan bersiap mengambil Carol dari pelukan Everett Leng, tetapi anak itu malah meronta-ronta sambil memeluk leher pria itu: “Tidak mau! Aku ingin dipeluk Daddy!”

Mendengar panggilan Carol pada Everett Leng, Selena Xu langsung mengernyitkan alis. Nada bicara pun berubah tegas: “Kamu tidak boleh asal memanggil orang lain dengan panggilan seperti itu. Masa kamu mau panggil orang lain dengan sebutan Mommy juga?”

Selena Xu sangat jarang menggunakan nada setegas ini ketika berbicara dengan Carol. Ini membuat Carol kaget dan takut hingga matanya berkaca-kaca.

Everett Leng menunjukkan ekspresi tidak suka: “Jangan berbicara dengan nada seperti itu pada Carol.”

Selena Xu mendebat: “Ia anakku sendiri, memang aku tidak boleh mengajarinya?”

“Mengajari anak juga tidak perlu pakai cara seperti itu.” Melihat Selena Xu mendebatnya, ia semakin tidak senang: “Kalau barusan kamu juga menggunakan nada seperti itu pada Tante Ji, ia pasti tidak akan berani mempermalukanmu serendah itu.”

“Aku tidak ingin bertengkar terlalu keras dengannya.” Selena Xu melanjutkan kalimatnya, “Kedepannya pada akhirnya aku akan tinggal bersamanya, jadi aku harus menerima semua kelebihan dan kekurangannya.”

Nada bicaranya kemudian berubah kalem: “Tuan Leng pasti masih ada kesibukan. Aku dan Carol tidak akan menghabiskan waktumu lebih lama lagi. Kami pamit dulu ya.”

Tetapi Everett Leng tidak juga menyerahkan Carol padanya. Pria itu malah tetap menggendong Carol dan membawanya berjalan ke arah pintu keluar mal.

“Karena kalian buru-buru, mari aku antar kalian pulang.”

Selena Xu tidak punya alasan untuk menentang ajakan ini. Jalan yang akan dilalui Everett Leng sama persis dengan jalan yang akan ia lalui, jadi tidak ada gunanya sama sekali untuk berusaha menolak.

Dari dulu memang seperti ini. Setiap kali Everett Leng sudah memutuskan sesuatu, ia tidak pernah punya cara dan keberanian untuk berkata tidak.

Selena Xu berjalan di belakang tanpa daya. Everett Leng sepertinya sangat sabar dan sayang dengan Carol. Mereka berdua saling bercengkerama satu sama lain, siapa pun yang melihatnya pasti akan iri.

Yang ia tidak ketahui adalah, anaknya barusan mengatakan sesuatu yang mengejutkan di telinga Everett Leng.

“Paman Leng, aku ingin kamu jadi Daddy-ku.”

Everett Leng baru ingin menegur anak itu, tetapi melihat wajahnya yang polos dan agak mirip dengan dirinya, pria itu langsung menahan diri dan memperlihatkan senyum.

“Mengapa?”

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu