Predestined - Bab 72 Mencari Kerja (1)

Carol sama sekali tidak paham topik yang ia angkat sangat sensitif. Ia menjawab pertanyaan Everett Leng dengan lugu, “Karena Paman Leng sangat baik padaku dan Mommy!”

“Memang Paman Ji tidak baik pada kalian?” Everett Leng sendiri tidak sadar, ketika ia mengucapkan kalimat ini, ekspresi wajahnya memancarkan…… kecemburuan.

Wajah Carol langsung bingung, ia lagi-lagi menjawab polos: “Tetapi Paman Ji tidak setampan kamu!”

Mendengar nada bicara Carol yang sangat serius, Everett Leng kehilangan keinginan untuk menegur anak itu. Ia hanya menepuk-nepuk belakang kepala anak itu dengan pelan.

“Kamu dan Mommy-mu sama saja, sama-sama suka yang tampan.”

“Memang Paman Leng tidak suka orang yang enak dilihat?” tanya Carol manja. Sebelum Everett Leng menjawab, Carol langsung mendahului: “Ah, sudahlah, Paman Leng sudah suka dengan Tante Mandy.”

Pada momen ini Everett Leng sadar percakapannya dengan Carol tentang siapa suka siapa sangat kekanak-kanakan, tetapi ia anehnya tidak merasa kesal sama sekali. Sebaliknya, ia malah sangat menikmati “sesi tanya jawab” ini.

“Tuan Leng, Carol agak berat ya? Sini aku yang gantian gendong, atau biarkan ia jalan sendiri juga boleh.”

Selena Xu, yang sejak tadi berjalan di belakang, akhirnya tidak tahan untuk mendekat dan buka suara. Ia sungguh berharap anaknya jangan terlalu dekat dengan Everett Leng. Sudah terlalu banyak kebiasaan kecil anak ini yang mirip dengan Everett Leng.

Everett Leng menolak mentah-mentah: “Tidak berat, tidak apa-apa aku gendong saja.”

Carol menatap Mommy-nya iseng. Ia memainkan wajahnya, lalu memegang bahu Everett Leng lekat-lekat dan mengecup pipi pria itu.

“Paman Leng memang yang terbaik!"

Selena Xu nyaris tidak percaya dengan apa yang ia lihat barusan. Ia sendiri belum pernah mencium Everett Leng, ternyata ia malah didahului oleh anaknya sendiri!

…… Baiklah, toh anak itu anaknya sendiri, dia tidak boleh sekesal itu.

Everett Leng tidak menolak sama sekali apa pun yang dilakukan Carol padanya. Anak itu ia biarkan bertindak sebebas-bebasnya. Tetapi, ketika matanya bertemu mata Selena Xu, kehangatan dalam tatapannya langsung hilang. Tatapan dingin yang biasa ia tampilkan sehari-hari kembali muncul.

Selena Xu merasa kecewa dan sedih. Saat kecil dulu, ia selalu diperlakukan lembut oleh Everett Leng, tetapi sejak ia menyatakan cintanya, pria itu selalu menjaga jarak dengan dirinya.

Ini membuktikan bahwa Everett Leng tidak suka dengan dirinya. Pria itu bahkan bisa jadi merasa terganggu dengan segala bujuk rayunya, hingga akhirnya mengirimnya sekolah ke luar negeri tanpa berdiskusi dahulu dengan siapa pun.

Memikirkan ini semua membuat perasaan Selena Xu menjadi semakin kacau. Ia bukan orang yang pandai menyembunyikan kegundahan, jadi kekacauan pikirannya itu dengan cepat langsung disadari Everett Leng.

“Aku akan sediakan rumah tinggal untukmu dan Parker Ji. Setelah menikah, kalian pindah ke situ saja.”

Selena Xu langsung mendongak bingung, “Apa?"

Nada bicara Everett Leng sangat tenang dan datar. Pria itu seperti sudah sejak dini mengambil keputusan untuk mereka berdua.

"Melihat sikap Ibu Ji hari ini, aku rasa kalau pun kamu menikah dengan anaknya ia tidak akan mau menerimamu. Lebih baik kalian berdua sama-sama pindah ke rumah baru. Dengan begitu kamu tidak perlu melihat wajah wanita itu."

Selena Xu baru paham apa yang pria itu ingin lakukan. Ia menggeleng, "Tidak perlu. Aku sudah memutuskan untuk menikah dengan Parker Ji, jadi aku juga harus menerima keluarganya sebagai keluargaku. Ini hanya masalah waktu saja. Asalkan aku terus menghormati Ibu Ji, ia pada akhirnya pasti akan memahami ketulusanku dan berhenti menyusahkanku."

"Kamu benar-benar terlalu polos,” ujar Everett Leng.

Selena Xu selalu dibela dan dimanja olehnya sejak kecil. Sekalipun setelah ia tumbuh dewasa pria itu bertambah sedikit tegas padanya, tetapi itu semua juga semata-mata ditujukan untuk membuat Selena Xu semakin baik. Tetapi, hari ini, anak yang ia didik dari kecil tiba-tiba dipermalukan di depan umum tanpa berani melawan sama sekali hanya demi menjaga nama baik calon suaminya…… Itu sangat lucu, benar-benar konyol.

Selena Xu menjawab pasrah: “Tidak salah. Aku sangat polos, sangat tulus ingin masuk menjadi bagian keluarga Ji dan membangun keluarga yang harmonis. Aku tidak boleh bersikap seperti waktu dulu lagi, kedepannya aku harus memikirkan apa konsekuensi dari setiap tindakanku.”

Everett Leng menghentikan langkah, lalu menatap Selena Xu kesal.

"Kamu sudah dibesarkan belasan tahun oleh keluarga Leng, dan sekarang kamu malah bersedia pindah ke rumah keluarga lain hanya untuk dihina dan disakiti?"

Selena Xu menggigit-gigit bibir, "Kamu waktu itu pernah bilang, karena kamu terlalu baik padaku, jadi kamu akan bersikap semakin disiplin padaku. Sekarang aku paham, tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan memanjakanku terus-menerus. Aku kini sudah belajar untuk memahami dan bersikap toleran pada orang lain. Walaupun Ibu Ji tidak suka denganku, aku akan tetap bisa bertahan."

Selena Xu tidak menatap Everett Leng ketika mengucapkan ini, tetapi ia tetap bisa merasakan ekspresi ketidaksukaan pada raut wajah pria itu.

"Tuan Leng, kehidupanku kedepannya tidak ada sangkut pautnya lagi dengan keluarga Leng. Jadi, perhatianmu kedepannya lebih baik diarahkan untuk Mandy Li. Ia adalah orang yang akan menjadi pendampingmu seumur hidup."

Setelah mengucapkan kalimat ini Selena Xu baru berani mendongakkan kepalanya perlahan.

Pria itu tiba-tiba langsung menyerahkan Carol ke dalam pelukan Selena Xu. Tanpa berkata apa-apa, pria itu langsung berbalik badan dan pergi meninggalkan ibu dan anak itu.