Predestined - Bab 245 Berita Buruk Tiba-Tiba Datang

Setelah berlanjut beberapa hari, Selena Xu juga tidak bertemu dengan Everett Leng, tentunya pria itu juga tidak berinisiatif menghubungi.

Selena Xu seketika sangat merindukannya, kerinduan yang tidak bisa dikendalikan, seperti sudah terkena sihirnya saja, bahkan sangat ingin mengambil handphone menghubunginya, walapun hanya menanyakan “Apa kabarmu?”, “Sudah makan belum” perkataan yang tidak ada artinya.

Tapi, pada akhirnya dia tidak melakukannya, dia tidak tahu dirinya sedang gugup apa, lebih pasti di katakan seperti sedikit merasa malu.

Hari ini, Selena Xu sedang di ruangannya, Louis Li datang.

Kebiasaannya mengangkat tangan mendorong kacamatanya, dengan serius berkata, “CEO Xu, ada orang mencarimu diluar.”

Selena Xu meletakkan pena di tangannya, “Siapa yang mencari aku?”

“Tidak kenal, dilihat dari penampilannya adalah sepasang ibu dan anak, mereka bilang mau bertemu denganmu. Sekarang ada di loby, mau menemuinya atau tidak?”

Selena Xu merasa sedikit kebingungan, tapi pada akhirnya juga mengiyakannya.

Cepat saja, sepasang ibu dan anak yang dikatakan Louis Li muncul di depan pintu ruangannya, ibu itu sedikit berhati-hati mengetuk pintu.

Selena Xu dengan cepat melihat ibu dan anak ini sekilas.

Raut wajah ibu ini kelihatan sedikit tidak baik, bahkan menunjukkan gejala yang sedang sakit sedangkan anak perempuan enam tujuh tahun yang digandengnya malah terlihat lucu.

Selena Xu bagaimanapun juga tidak dapat mengingat dirinya mengenal ibu dan anak ini, tidak tahan bertanya, “Permisi, kalian ini?”

Wanita itu dengan sedikit hati-hati berjalan masuk, senyumannya penuh rasa permintaan maaf kepada Selena Xu.

“CEO Xu, kamu kelihatannya baik-baik, benar-benar membuat orang bahagia. Suamiku benar-benar terlalu kasar, malah melakukan hal seperti itu padamu, aku mewakilinya meminta maaf padamu.”

Selena Xu semakin mendengar semakin bingung, dia mengajak ibu dan anak itu untuk duduk di atas sofa lalu menyuruh Louis Li menuangkan teh, baru bertanya.

“Aku sedikit tidak mengerti, boleh tahu siapa suamimu?”

“Eddy Zhang.”

Seperti ini, Selena Xu menjadi mengerti.

Kedua ibu dan anak adalah istri dan anak Eddy Zhang.

Wanita itu memegang teh yang panas, tidak berhenti meminta maaf.

“Jika dibicarakan benar memalukan, Eddy jelas-jelas telah membuatmu terluka tapi kamu malah tidak menyalahkannya, bahkan masih menyuruh orang mengantarkan uang untuk kami berdua. Ini adalah utang ayahmu, kamu jelas-jelas boleh tidak membayarnya, benar tidak tahu bagaimana untuk berterima kasih padamu.”

“Bukan, mohon tunggu sebentar.” Selena Xu semakin mendengar semakin bingung, “Sejak kapan aku mengirimkanmu uang?”

“CEO Xu sudah tidak ingat lagi? Baru saja kemarin, seorang pria telah menemukan aku, memberikan aku 40 miliar, dia berkata CEO Xu memintanya untuk memberikan.”

Selena Xu segera bertanya, “Bagaimana penampilan pria itu?”

“Dia mengemudi sebuah mobil yang sangat mewah, kelihatannya baru berumur 30 tahun, berpakaian serba hitam, tampangnya sangat tampan.”

Walaupun Selena Xu tidak mengerti apa yang terjadi, tapi yang bisa dia pastikan adalah ada orang yang mengantikannya membayarkan utang kepada Eddy Zhang.

Berdasarkan deskrpisi wanita ini, dalam benak Selena Xiu seperti telah muncul sebuah bayangan tapi masih belum bisa memastikan.

“Oh iya, tuan itu masih memberikan aku sebuah kartu nama, dia mengatakan kalau aku memiliki kesusahan bisa mencarinya untuk meminta bantuan.”

Wanita itu berkata lalu mengeluarkan sebuah kartu nama dari kantongnya dan memberikannya ke hadapan Selena Xu.

Selena Xu melihatnya, dia terdiam.

Ternyata adalah Everett Leng!

Pria ini ternyata tidak mengatakan apapun mengagantikannya membayar utang, entah angin darimana, apa mungkin dia sedang berbuat baik?

Wanita dengan penuh rasa terima kasih berkata, “Pagi hari ini, aku pergi ke penjara melihat suamiku, dia sudah tahu masalah ini dan sangat menyesal, dia memintaku untuk mengucapkan permintaan maaf, dan masih mengatakan jika punya waktu, dia berharap kamu bisa sendiri kesana, dia sangat ingin mengatakannya langsung kepadamu.”

Setelah mengantar pergi ibu dan anak itu, Selena Xu begitu lama baru tersadar.

Bayangan Everett Leng muncul dalam benaknya, hampir membuatnya tidak dapat mengendalikan hatinya yang tersentuh.

Pada saat ini, sebuah telepon masuk, mengganggu pikirannya.

Dia mengambil handphonenya dan melihatnya, malah menyadari ternyata adalah ibu Leng, Selena Xu menjadi bingung, orang tua ini meneleponnya ada masalah apa?

Saat dia mengangkat telepon itu, nada suara nyonya tua yang ramah itu terdengar.

“Lena, aku mendengar sebelumnya kamu mendapatkan pengalaman pahit, aku dan pamanmu sangat khawatir, kamu sekarang sudah baikan?”

Selena Xu dengan suara kecil menjawab, “Sudah tidak ada masalah, terima kasih perhatian bibi.”

Mendengar perkataannya, Ibu Leng menjadi lega, “Baguslah kalau sudah tidak ada apa-apa, sebelumnya aku dan pamanmu liburan ke Eropa, sebenarnya ingin segera pulang untuk melihatmu, tapi karena alasan cuaca tidak ada penerbangan, dan terus tertunda hingga hari ini.”

Dipikirkan nyonya ini sengaja meneleponnya ternyata untuk memperhatikannya. Selena Xu selain terus mengucapkan terima kasih, sesaat juga tidak tahu mau mengatakan apa.

Hanya mendengar di akhir perkataan ibu Leng, “Lena kamu saat ini ada waktu luang? Bisa keluar sebentar?”

“Bibi, tidak tahu masih ada masalah apa ya? Bagaimana kalau di telepon…”

“Gadis bodoh, ada masalah yang tidak bisa dijelaskan di telepon. Sudah begini saja, tiga puluh menit kemudian kita bertemu di kedai teh Jalan Dong, pamanmu juga akan datang, kami dua orang tua ingin berbicara denganmu perkataan yang lebih pribadi.”

Ajakan orang yang lebih tua, Selena Xu dengan sendirinya tidak enak menolaknya. Setelah menurunkan handphonenya dia berpikir pelan-pelan, dia seperti sedikit mengerti orang tua ini sebenarnya ingin mengatakan apa kepadanya.

Kemungkinan, masih topik pembicaraan yang sebelumnya.

Mereka ingin dia kembali pulang ke rumah Leng dan menikah dengan Everett Leng.

Selena Xu merasakan jantungnya berdetak dengan kencang, sebuah perasaan yang aneh muncul dalam hatinya, ada penantian, ada kebahagian, yang lebih banyak adalah kegugupan dan kegelisahan.

Karena waktu itu masalah orangtuanya menyebabkan dia yang mengetahui kebenaran telah menjauh dengan Everett Leng cukup lama, waktu itu keluarga Leng tidak langsung membantu juga membuat dirinya memiliki keterikatan emosional.

Tapi Ayah Leng dan ibu Leng masih terus memperlakukannya dengan baik, Everett Leng lebih terus dengan diam-diam melindunginya, membantunya, saat itu di rumah sakit, dengan jelas menunjukkan sikap ingin dirinya kembali.

Seperti yang dikatakan pria itu, selesai marah, pulanglah kembali ke keluarga Leng. Mungkin, dia sudah seharusnya kembali?

Selena Xu tidak bisa duduk diam lagi, dia mengambil jaketnya keluar dari kantor, mengemudikan mobilnya menuju ke di kedai teh di Jalan Dong.

Dia ingin bertemu ayah leng dan ibu leng memberitahu mereka dia ingin pulang, dia bersedia kembali, dia juga bisa bersama dengan Everett Leng!

Dia bukan orang yang berhati besi, hatinya yang dingin itu sudah diluluhkan oleh Everett Leng.

……

Selena Xu sudah tiba di kedai teh bahkan sepuluh menit lebih awal. Dia telah memesan sebuah ruangan yang indah, menyeduh seteko teh, mulai menunggu kedatangan ayah Leng dan ibu Leng.

Waktu berlalu satu detik satu menit, bahkan sudah melewati waktu janjian tiga puluh menit, teh itu juga sudah diminum hingga bersisa setengah saja.

Selena Xu menunggu dengan sedikit cemas, yang lebih anehnya, mata kirinya tidak berhenti meloncat, meloncat sampai membuat hatinya tidak tenang.

Telepon berdering, dari pengurus rumah, suara tuanya dipenuh tangisan.

“Nona, sesuatu terjadi..”

Hati Selena Xu berdetak sesaat, firasat buruk itu seperti perlahan-lahan menjadi kenyataan.

Dia kembali tersadar, lalu segera menanyakan, “Paman pengurus rumah, apa yang sedang kamu katakan? Siapa yang keluar masalah?”

“Tuan besar dan Nyonya besar, mereka…mereka mengalami kecelakaan, sekarang sudah diantarkan ke rumah sakit!”

Prak!

Suara Handphone terjatuh ke lantai, nada suara sedih pengurus rumah seperti kembali terdengar.

“Nona, walaupun sekarang dirimu sudah meninggalkan keluarga Leng, tapi paling tidak juga besar di keluarga Leng, Tuan besar dan Nyonya besar juga selalu memperlakukanmu dengan baik, kemarilah melihatnya sebentar…”

Selena Xu ingin mengambil kembali handphonenya, tetapi dia merasa tanganya gemetaran dengan sangat hebat, bahkan tubuhnya sudah menjadi kaku.

Dia dengan gemetaran mengambil kembali handphonenya, nadanya membawa sedikit tersendak, “Paman pengurus rumah, aku pergi, aku sekarang pergi.”

Setelah keluar dari kedai teh, Selena Xu dengan cepat mengemudi mobilnya menuju ke rumah sakit. Di sepanjang jalan, perasaan yang tidak enak semakin kuat, dia merasa sangat sedih, sedih sampai ingin menangis.

Jelas-jelas sudah akan bertemu, dia akhirnya memberanikan diri ingin menjelaskan niatnya kepada kedua orang tua bahwa dia ingin kembali ke keluarga leng…

Tapi ada masalah yang datang dengan begitu tiba-tiba, membuat orang tidak ada persiapan, tidak bisa memperkirakannya.

Selena Xu dengan buru-buru menuju rumah sakit, mobilnya belum berhenti dengan baik, dia sudah menerobos masuk , langkah kakinya bergema di lorong yang panjang.

Lampu ruang operasi masih menyala, berdiri begitu banyak orang di dalam lorong, kebanyakan adalah saudara keluarga leng, pengurus rumah juga ada, sedang di samping diam-diam menghapus air mata, rasa putus asa dan pasrah menyelubungi kepala semua orang.

“Paman pengurus rumah, bagaimana keadaannya? Kamu cepat beritahu aku bagaimana?”

Selena Xu dengan panik bertanya, nadanya bercampur dengan napas yang terengah-engah.

Pengurus rumah melihat Selena Xu datang, pandangannya lebih sedih, dengan terseduh-seduh berkata, “Nona, kamu akhirnya sudah datang.”

“Mereka akan baik-baik saja kan? Pasti tidak akan ada masalah kan?”

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu