Predestined - Bab 210 Tamu Misterius

Parker Ji mengurut alisnya, kemudian melambaikan tangannya dengan spontan, wajah pun terlihat kurang senang.

“Yasudah, kamu pergi cari Ketua Sekretaris dulu, ia akan mengurus masalah kamu pelatihan. Masalah posisi kamu nanti, tunggu hasil pelatihan saja baru diputuskan.”

Mendengar pria mengatakan seperti itu, Adele An pun merasa lebih yakin di dalam hati.

Setelah sudah mendapatkan apa yang diinginkan, tentunya suasana hati pun merasa senang, ia langsung mencium pipi pria dan pergi sambil berloncat-loncat dengan senang.

Melihat bayangan Adele Xu, tatapan Parker Ji pun menjadi rumit.

Sejujurnya, ia makin lama makin tidak bisa menahan wanita ini lagi.

Kenapa dari dulu tidak bermusuhan dengannya, bahkan selalu medahului keinginannya, sebenarnya karena anak mereka yang ia tidak sengaja mengugurinya, semua ini, karena rasa bersalah.

Beberapa saat kemudian, ia baru menarik tatapannya kembali, tiba-tiba ia senyum dengan pahit.

Pernikahan yang tidak punya dasar rasa sayang ini, benar-benar sangat konyol!

Dalam perasaannya yang kesal dan kacau itu, ia tiba-tiba teringat Selena Xu lagi, suasana hatinya langsung menjadi lebih baik, merasa lebih lega dan senang, kemudian ia mengangkat tangannya dan memanggil sekretaris.

“Kamu pergi ke Finance Department, panggilkan Selena Xu kemari.”

Sekretaris pun menjawab, “Maaf, Tuan Ji, Ketua Ji sedang keluar untuk masalah melakukan pengecekan laporan keuangan, baru pergi tidak lama.”

“Oh ya?” Parker Ji diam-diam merasa sedikit kecewa, kemudian ia melambaikan tangan.

“Yasudah, kamu pergi la.”

……

Saat Selena Xu keluar dari anak perusahaan setelah pengecekkan laporan keuangan, hari pun sudah malam, dan pas pula, tiba-tiba hujan deras.

Terdengar suara hujan deras yang terjatuh di lantai yang kering, tercium udara yang penuh dengan bau debu, Selena Xu basah kuyup karena hujan, dalam keadaan terpaksa akhirnya ia menggunakan dokumen sebagai penutup kepala, dengan buru-buru ia bersembunyi di bawah platform, ia baru menghelakan nafas.

“Sial memang, membereskan semua laporan keuangan ini saja sudah cukup bikin sakit kepala, sekarang malah hujan…………aduh, mampus!”

Ia tiba-tiba berteriak kaget, karena dokumen yang ada di tangannya itu sudah basah terkena hujan.

Saat dia berusaha mengelap air hujan yang diatas dokumen dengan lengan bajunya, tiba-tiba ada sebuah mobil hitam yang berhenti di depannya.

Pintu mobil terbuka, keluar sebuah bayung, suara “Bam” seperti bunga hitam yang kembang di dalam hujan, dan air hujan di atas payung pun terciprat ke wajah Selena Xu, langsung membuatnya merasa tidak senang.

“Eh, aku bilang kamu ini………”

Ia belum selesai ngomong, ia langsung menelan kembali kata-katanya.

Karena dia sadar kalau pria yang muncul dengan payung itu terlihat sangat besar dan tegap, Cuma melihatnya saja membuat orang merasa takut.

Namun, tidak disangka pria itu malah berjalan ke arahnya, dengan sopan ia memberi salam dengan membungkukan badan.

“Nona Xu kah?”

“Iya……aku.” Selena Xu bertanya dengan penasaran, “Mohon maaf kamu adalah?”

Pria juga tidak banyak berkata, langsung menunjukkan gaya silahkan, “Naik ke atas mobil, Tuan saya mengundang kamu ke rumah.”

Selena Xu langsung tertegun, lalu tanpa sadar ia bertanya, “Tuan mu itu namanya siapa?”

“Tentunya adalah Tuan Everett Leng.”

Apaan?

Pria itu sudah hilang beberapa hari, dengan susah payah ia baru mendapatkan ketenangan ini, tidak disangka tiba-tiba muncul lagi?

“Aku tidak mau pergi!” Selena Xu langsung menggelenngkan kepala, bahkan dia tidak banyak pikir lagi langsung berkata, “Aku masih ada urusan, pergi dulu.”

Namun dia belum sempat melangkah, sebuah tangan besar langsung menuju ke kerah bajunya, kemudian langsung menariknya, seperti menarik ayam kecil, langsung melemparnya ke dalam belakang mobil.

“Eh, kalian terlalu kurang ajar! Cepat lepaskan aku, aku mau lapor polisi!”

Selena Xu tiba-tiba panik, dengan kuat ia berusaha membuka pintu, namun ia baru sadar kalau pintu mobil sudah terkunci.

Pria kekar besar itu kembali ke kursi pengemudi, bahkan kepalanya tidak menoleh ke belakang ia langsung berkata, “Tuan sudah bilang kalau harus membawa kamu pergi, ada hal penting yang ingin dibincangkan dengan kamu.”

Hal penting?

Everett Leng masih ada hal penting apalagi? Pasti menyuruh dia kembali ke sisinya, atau tidak menyuruh ia menetap di Richmoon Corp untuk menjadi mata-matanya, selain itu, memangnya ada hal penting apalagi?

Walaupun Selena Xu merasa sangat tidak ingin kesana, tapi ia sudah ditarik ke dalam mobil juga, tidak bisa melarikan diri, hanya bisa turut dengan nasibnya.

Tapi, nanti kalau pria tersebut mengungkit topik yang membosankan itu lagi, dia langsung pergi dari sana saja.

Diluar jendela mobil, lampu-lampu baru nyala, di bawah lampu-lampu yang jarang tersebut, Selene Xu merasa pemandangan di depan ini semakin familiar, akhirnya berhenti di depan sebuah vila.

Tentunya vila itu adalah rumah Leng.

Selena Xu berpikir, sudah datang kemari juga, nanti pas bisa sambil melihat anak perempuannya.

Pintu besi itu terbuka dengan perlahan, mobil terus maju ke depan, melewati taman bunga yang canti dan besar itu, baru berhenti di depan pintu.

Pengurus rumah menyambutnya, dan membuka pintu untuk Selena Xu, dengan sopan ia menganggukkan kepala, “Nona Besar, Anda sudah pulang, Tuan sudah menunggu lama di dalam.”

Selena Xu turun dari mobil, dengan suara pelan ia menjawab, “Om Pengurus rumah, apakah kamu tahu, Everett Leng memanggil aku kemari untuk apa?”

“ini……” Pengurus rumah pun ragu, kemudian ia menggelengkan kepalanya, “Masalah detik seperti apa saya kurang tahu, hanya saja hari ini di rumah kedatangan tamu, Tuan sedang menemaninya.”

“Tamu?”

Selena Xu tidak tahu kenapa Everett Leng tiba-tiba menariknya kemari apa ada hubungannya dengan tamu misterius ini, untuk menjelaskan semua keraguannya, akhirnya ia melangkah dan masuk ke dalam ruang tamu.

Diatas sofa, ternyata Everett Leng memang disini.

Beberapa hari tidak bertemu, dia tetap terlihat tampan dan menawan, baju tailor putih yang dikenakannya menambah nuansa santai, lengan pun pas panjangnya di atas lengan, terlihat tangannya sedang memegang secangkir teh, dengan santai dan tenang ia sedang meminum teh tersebut.

Dan disamping pria tersebut, terduduk seorang tamu yang disebut itu.

Tamu tersebut terlihat sudah berumur, sepertinya seumuran dengan Om Pengurus rumah, wajahnya yang terlihat sudah melewati berbagai macam rintangan hidup itu, mempunyai tatapan yang sangat pintar.

“Tuan, Nona besar sudah pulang.” Pengurus rumah berkata dengan sopan.

Dengan perlahan Everett Leng menaruh tehnya, dengan tatapan yang menarik ia melihat ke Selena Xu, pelan-pelan ia berkata.

“Selena, selamat kembali ke rumah.”

“Ini bukan rumah ku.”

Selena Xu dengan cepat berjalan ke arahnya, “Dan juga, ini bukan keinginan aku sendiri untuk kembali, kamu harusnya bertanya kepada bawahan kamu, ia sudah memperlakukan aku dengan perlakuan kasar yang seperti apa.”

“Sepertinya, bawahan aku yang tidak tahu sopan santun itu membuat kamu marah, tidak apa-apa, nanti aku akan menghukumnya, oh iya ngomong-ngomong…….”

Tiba-tiba berubah topik, Everett Leng sambil menunjuk orang tua yang disampingnya dan berkata, “Selena, apakah kamu mengenalnya?”

Selena Xu melihat ke orang tua tersebut, kemudian ia menggelengkan kepalanya dengan bingung, “Tidak kenal!”

Hanya melihat orang tua tersebut dengan perlahan bangun dari tempat duduk, tatapan yang sudah menua itu menatap Selena Xu, tatapannya pun terlihat lega dan senang.

“Kamu adalah Selena Xu bukan? Tidak ku kira puluhan tahun telah lewat, kamu sudah menjadi gadis besar.”

Selena Xu merasa curiga di dalam hatinya, kemudian dengan perlahan ia menganggukkan kepalanya kepada orang tua dan berkata, “Tuan Tua, Anda mengenal aku?”

“Tentu, aku adalah teman baik Ayahmu, aku saja pernah menggendong mu saat kamu masih kecil, tapi kamu sepertinya sudah tidak mengingat aku lagi, ini juga tidak heran, bagaimana pun kamu masih sangat kecil saat itu.”

Melihat ekspresi wajah Selena Xu tetap terlihat bingung, orang tua tersebut tersadar dan tersenyum.

“Kamu boleh menyebut aku dengan Paman Bobby, puluhan tahu ini, aku terus mencari kamu kemana-mana, mencari jejak kamu pergi. Dan hari ini, akhirnya aku menemukan kamu.”

Di dalam ingat Selena Xu sepertinya tidak pernah bertemu dengan Tuan tua ini, mendengar ia sedang mencari diri sendiri, tatapannya pun dengan spontan melihat ke arah Everett Leng.

Hanya mendengar Everett Leng berkata dengan perlahan, “Begini, Tuan tua demi mencari kamu, ia mencari bantuan dari stasiun TV, pernah menampilkan iklan dalam TV untuk mencari kamu. Aku menemukannya dengan tidak sengaja, kemudian aku menghubunginya, lalu ia pun kemari.”

“Nona besar, Anda silahkan minum teh.”

Pengurus rumah memberikan teh tersebut, Selena Xu berkata ‘terima kasih’, kemudian ia terduduk di sofa.

“Paman Wang, tidak tahu kamu mencari aku, karena ada masalah apa?”

Kemudian mendengar Paman Wang dengan perlahan mencerita.

” Begini, dahulu, orang tua mu telah mempercayakan aku untuk menyimpan sebuah barang sebelum kecelakaan, barang ini ingin diwariskan kepadamu, sekarang tersimpan di sebuah bank di Swiss, dan hanya kamu yang berhak menerimanya. Beberapa tahun ini, selama ini aku mencari kamu, tujuannya aku ingin memberitahukan informasi ini kepada mu.”

Selena Xu tertegun, dengan bingung ia bertanya, “Tapi……..Orang tua aku tidak pernah memberitahu aku masalah ini?”

Paman Bobby menjelaskannya, “Saat itu, itu sudah menjadi saat terakhir dalam hidup mereka, Mungkin karena tidak ingin kamu mengetahuinya terlalu dini, atau untuk merahasiakannya, jadi mereka hanya menyampaikannya kepada aku. Hanya sehari setelah mereka meminta aku untuk menjaga barang ini, hari kedua mereka sudah……..”

Terungkit masa lalu yang berat, hati Selena Xu pun merasa sedikit sedih.

Dia menghabiskan waktu yang sedikit lama, baru berhasil menenangkan suasana hatinya, dengan matanya yang memerah itu ia bertanya, “Paman Bobby, apakah Anda tahu barang itu apa?”

Paman Bobby menggelengkan kepala, “Tidak tahu, hal ini, hanya kamu sendiri pergi ke Swiss, dan melihatnya dengan diri sendiri.”

Mengantar Paman Bobby pergi, Selena Xu dengan lemas terduduk di sofa. Dia meremas sebuah catatan berwarna abu-abu dengan serangkaian angka di tangannya,, yang merupakan kata sandi untuk mengambil barang tersebut.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu