Predestined - Bab 426 Lihat Bagaimana Dia Mati

"Tidak apa-apa, jangan lupa bahwa Everret Leng terluka sebelumnya? Saat itu, aku memberinya obat setiap hari."

Dia mengatakan itu saat dia memilah-milah kotak obat, dia tidak sengaja melihat tatapan dari Parker Ji.

Dia telah menemukan obat flu, dan sekarang dia juga diobati.

Sebenarnya wajahnya tidak sakit lagi.

“Apakah ini lebih baik?” Dia bertanya.

"Tidak apa-apa, itu hanya luka ringan."

Kata ringan itu seperti dia sedang berusaha membuat nya tidak panik, tetapi Selena Xu merasa sedikit bersalah ketika mengingat mata nya yang berwarna unggu seperti panda.

“Maaf, ini hari ini aku membuatmu kesal,” katanya meminta maaf.

"Bagaimana mungkin aku kesal, justru aku berterimakasih kepadamu, untuk pertama kalinya, aku merasakan berkelahi dengan orang lain. Aku harus mengalami segalanya."

Selena Xu menertawakannya, dan ParkerJi juga tertawa.

Seperti yang diketahui semua orang, ada sepasang mata yang marah menatap keduanya tertawa bahagia di luar pintu.

Itu adalah Adele Xu.

Dia tiba di Kota N dua hari sebelumnya, dan akhirnya mengetahui bahwa mereka tinggal di hotel ini, yang sudah lama ditunggu.

Dia melihat suami dan kakak perempuan nya begitu dekat, marah bercampur dengan cemburuan menyerang hatinya, dan tangannya mengepal.

Benar saja, dengan beralasan mengunjungi Kota N, betapa bahagianya kedua orang ini setiap hari!

Adele Xu sangat cemburu dan berapi-api, dan saat itu dia bergegas ingin menghampiri mereka.

Saat ini, Selena Xu bertanya, "Kamu dan Adele ... apa kabar?"

Mendengar itu, ekspresi Parker Ji sedikit lesu, langkah Adele Xu sedikit terhenti.

Dia bersembunyi di luar pintu dan menguping untuk mendengarkan.

Parker Ji bertanya dengan pelan, "Apa maksudmu?"

"Perasaan."

"Baik-baik saja."

Selena Xu tidak percaya, "Kamu berbohong."

Parker Ji sedikit kaku dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Mengapa kamu bertanya seperti itu?"

"Sebelumnya, Kamu menolak panggilan telepon dan berbohong kepadaku bahwa itu bukan siapa-siapa . Aku melihat semuanya.

Parker Ji terdiam.

Selena Xu bertanya, "Mengapa tidak menjawab teleponnya? Apakah hubungan kalian benar-benar tidak baik?"

Pria itu mengangkat tangannya dan memijat kepala nya yang sakit, ekspresinya sedikit kesal.

"Karena, aku benar-benar muak dengannya."

"Kamu bisa berbicara dengannya, tidak ada orang yang sempurna, dan tidak sulit untuk membuat nya berubah."

"Lena, kamu tidak mengerti sama sekali, sifat bawaan tidak dapat diubah!"

Parker Ji menghela nafas, dan berkata, "Apakah kamu tahu? Dia selalu tidak sabaranan, dan dia sangat ketus jika berada dalam suasana hati yang buruk. Ini berat bagiku dan ibuku. Kamu mengatakan bahwa suami dan istri melakukan ini. Apa lagi yang menarik tentang itu? "

"Jadi, kamu perlu bicara dengannya sekali ..."

"Aku tidak mau bicara. Itu terlalu membuang-buang waktu. Aku tahu dia tidak mencintaiku sama sekali dan tidak pernah peduli padaku. Yang dia sukai dan pedulikan adalah posisi sebagai istri walikota dan tidak lebih."

"Parker Ji ..."

"Lena, kamu tidak perlu mengatakan apa-apa lagi, aku sudah sangat kecewa padanya."

Selena Xu tampaknya ingin membujuknya lagi, dan melihat sikapnya, jelas dia tidak bisa mendengar apa pun.

Bibirnya bergerak sedikit, dan dia tidak berkata apa-apa.

Di luar pintu, Adele Xu mendengarkan semua ini, dan wajahnya semakin memucat.

Itu dia. Pria itu tahu persis apa yang dipikirkannya.

Meskipun kata-kata Parker Ji menggetarkan hatinya, dia bisa memikirkannya, pernikahan ini sepertinya tidak bisa diteruskan.

Tiba-tiba dia tidak ingin berbicara, dan dorongan hati serta Parker Ji membuat telah membuat keputusan, yang hanya akan membuat pasangan ini yang sudah retak semakin hancur.

Namun, sikap Selena Xu membuatnya merasa kesal.

Jelas telah menggoda Parker Ji, tetapi masih berpura-pura menjadi orang baik di depannya, dia marah memikirkan hal ini.

Dia bersembunyi di sudut dan mencari kontak Everret Leng. Pastikan untuk membiarkan Everret Leng tahu apa dilakukan wanita itu di belakangnya!

Segera telepon berdering, dan nada suara berat dari sisi lain.

"Siapa?"

Adele Xu memanggil dengan sedih, "Kakak ipar, aku Adele, aku ingin mengatakan sesuatu."

"Sesuatu?"

Menarik nafasnya, Adele Xu berkata dengan suara serak, "Kakak ipar, di mata orang lain, hubunganmu dengan saudaraku adalah yang terbaik, dan aku tidak ingin merusak yang memicu masalah dalam hubunganmu, tapi ... sekarang aku harus mengatakan sesuatu!"

"Katakanlah."

"Kamu harus tahu tentang kunjungan delegasi ke Kota N, tetapi tahukah kamu? Kakak dan suamiku Parker Ji memiliki hubungan yang tidak biasa!"

Di sisi lain dari ponsel itu terdiam untuk sementara waktu, dan Everret Leng bersuara dengan pelan, "Mengapa kamu berbicara seperti itu?"

"Kakak ipar, aku di Kota N sekarang, dan aku melihat mereka berduaan di tengah malam ... Aku curiga mereka telah melakukan sesuatu yang lebih!"

"Aku mengerti."

Adele Xu berkata, "Kakak ipar, kamu harus memikirkan cara, kamu tidak bisa membiarkan mereka berdua ... Hei, kakak ipar?"

Melihat panggilan telepon dimatikan begitu saja, Adele Xu tersenyum senang.

Seluruh Kota Bin, yang tidak tahu bahwa emosinya telah memuncak, sekarang, mari kita lihat bagaimana Selena Xu mati!

Selena Xu kembali ke kamarnya, karena merasa mengantuk.

Dia lagsung berbaring di atas kasur, bahkan dia tidak peduli jika ponselnya bergetar disampingnya.

Pada layar yang menyala, nama pemanggil muncul.

Everret Leng.

Saat ini, Everret Leng yang berada di sisi lain samudera melemparkan ponselnya di atas meja.

Ada kemarahan yang tak bisa dijelaskan di hatinya.

Selain itu, Black yang melihat bahwa bosnya marah setelah melihat panggilan, dan bergegas bertanya dengan khawatir.

"Bos, apakah ada yang salah dengan pembiayaannya?"

"Masalah pembiayaan sama sekali bukan masalah, itu masalah."

"Apa?" Black terkejut.

Sebenarnya ada lebih banyak masalah daripada masalah keuangan ... seberapa serius masalah ini?

Everret Leng duduk di depan meja dengan termenung, matanya menyipit sedikit curiga, matanya kaku.

Meskipun itu hanya kata sepihak Adele Xu, tidak layak dipercaya dan dikatakan terlebih dahulu, tapi ... tidak ada masalah jika tidak ada penyebab.

Hal kecil itu menyenangkan dan tidak menyadari kecurigaan, bahkan jika itu tidak ada hubungannya dengan anak bernama Ji, itu bukan hal yang baik untuk terlalu dekat.

Dia tiba-tiba bertanya menanyakan jadwal, "Bantu aku memeriksa jadwal pertemuanku dengan perusahaan Richmoon Corp."

"Oke," Black membuka catatannya, dan berkata dengan tepat, "Sesuai jadwal, lima hari kemudian."

"Tolong rubah jadwal dalam tiga hari. Selain itu, pesan penerbangan menuju Kota N."

"Kapan?"

Everret Leng yang berada di depan meja berdiri, matanya suram, dan bibirnya yang tipis mengeluarkan jawaban.

"Sekarang."

Pada malam hari, Parker Ji berencana untuk beristirahat, dan ada yang mengetuk pintunya.

"Parker ..."

Parker Ji membuka pintu, dia terkejut akan apa yang sekarang dia lihat.

Wanita di depannya mengenakan setelan tebal, dan pipinya agak kemerahan, dan kelembutan yang muncul di matanya yang indah jarang terjadi.

"Kenapa kamu di sini?"

Adele Xu berjuang untuk berjalan ke arahnya dengan barang bawaannya dan tersenyum manis, "Dalam sekejap mata kamu telah pergi begitu banyak hari. Aku merindukanmu, tapi aku tidak bisa menghubungi kamu lagi, jadi ... jadi aku datang dan lihatlah."

“Merindukan ku?” Parker Ji sedikit mengernyit.

"Yah! Ngomong-ngomong, aku membawakanmu dua pakaian tebal. Di sini sangat dingin sehingga kamu tidak membawa cukup pakaian. Bagaimana jika kamu kedinginan?"

Parker Ji menyipitkan matanya dan menatap istrinya, dia merasa bahwa wanita itu tampak aneh.

Dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya.

Untuk sesaat, Parker Ji menarik matanya dan tidak berbicara, tetapi hanya membuka pintu.

"Masuk."

Pagi berikutnya, Selena Xu bangun dari tempat tidur.

Menggosok matanya yang mengantuk, biasanya mengangkat telepon dan melihat waktu, panggilan dari Everret Leng yang terlewat membuatnya langsung sadar.

Selena Xu duduk kaget, di tengah kebingungan, diam-diam dia berkata "Ups."

Terlalu banyak hal terjadi kemarin, dan aku tidak bisa tidur setelah kembali, aku benar-benar bisa untuk mengangkat telepon dari Everret Lleng.

Dia buru-buru memanggil Everret Leng, tetapi teleponnya tidak bisa dihubungi.

Gawat, Apakah dia marah karena ini?

Memikirkan tentang hal itu. Menurutnya dia sedang marah, karena dia tidak mengangkat panggilannya, hal seperti ini sangat mungkin terjadi!

Saat dia gelisah, dua ketukan datang dari luar pintu.