Predestined - Bab 213 Hadiah Pernikahan

Everett Leng perlahan-lahan memutar botol wine tersebut, dengan lembut dia menjawab, “Lafite banyak memproduksi wine dari anggur merah kering, tapi wine ini terbuat dari anggur merah setengah kering, ketika di cicipi, rasanya sangat manis, isi botol wine ini adalah 750 ml, dan kadar gula di dalamnya telah mencapai 3 sampai 9 gram.”

Selena Xu tidak terlalu tertarik dengan wine,tapi mendengar Everett Leng berbicara seperti itu, entah mengapa dia merasa sedikit mabuk.

Lebih tepatnya, dia penasaran, untuk mencoba rasa wine dalam botol tersebut. Bagaimanapun juga perempuan sangat tertarik dengan kata “koleksi terbatas”.

“Mau mencicipinya?”pria tersebut mengangkat alisnya.

Selena Xu membasahi bibirnya kemudian mengangguk, matanya penuh dengan pengharapan.

“Mau.”

Everett Leng tertawa, dia meletakkan botol wine di atas meja, melihat sekeliling, tapi dia tidak dapat menemukan pembuka wine.

“Tunggu sebentar.”

Everret Leng meninggalkan ruangan, menapaki anak tangga, menuju ke arah ruang baca di lantai dua. Dia mengetuk pintu, kemudian mendorong masuk.

Ternyata paman Bobby dan Teddy berada di dalam.

Ketika pintu terbuka, keduanya terlihat sedang asyik membicarakan sesuatu, melihat kemunculan Everret Leng yang tiba-tiba, ekspresi kedua orang tersebut sesaat berubah panik.

Everett Leng menyadari kepanikan sesaat kedua orang tersebut, tetapi dia tetap bersikap wajar, sambil tersenyum ramah.

“Paman Bobby, aku mencarimu kemana-mana.”

Sesaat, paman Bobby tertegun, sembari menyembunyikan kepanikan dalam wajahnya, dengan tersenyum dia membalas, “Ada apa tuan Leng? Apakah hidangan tadi tidak terlalu sesuai dengan selera tuan?”

“Bukan itu, hanya saja aku menemukan koleksi terbatas wine Lafite file di rak minuman anda, sebelumnya aku tidak pernah menemukan ini, aku ingin mencobanya. Jadi aku mencari paman Bobby untuk bertanya apakah aku boleh mencicipinya?

Tidak menunggu jawaban dari paman Bobby dia menambahkan.

“Paman Bobby tidak perlu khawatir, aku Everett Leng tidak akan meminumnya secara cuma-cuma, ketika aku kembali ke negaraku aku akan menghadiahkan barang dengan harga senilai.”

Mendengar ini, paman Bobby tertawa, “Ini bukanlah apa-apa, tidak kusangka tuan Leng sangat menyukai wine. Sepuluh tahun yang lalu aku beruntung mendapatkan wine ini, tapi jika tuan Leng menyukainya aku akan memberikannya pada tuan.

Everett Leng seolah tersenyum, “Aku kurang pintar bersosialisasi, dunia yang aku kenal belum seluas dunia yang paman Bobby kenal.”

“Anda terlalu sungkan, siapa yang tidak kenal tuan Everett Leng? Jika dibandingkan dengan tuan, apalah aku. Wine tersebut seharusnya menjadi milik tuan!”

Kedua orang tersebut saling memuji, paman Bobby menyuruh Teddy mengambilkan wine untuk diberikan kepada Everett Leng. Everett Leng mengucapkan terima kasih, ketika berjalan keluar beberapa langkah, paman Bobby mengejarnya.

“Tunggu sebentar tuan Leng.”

“Paman Bobby apakah ada hal lain lagi? Everett Leng menatapnya.

Ragu-ragu sesaat, paman Bobby perlahan-lahan menjawab, “Begini, para pengusaha besar dari Swiss, entah bagaimana mendapat kabar mengenai kedatangan anda, pemimpin mereka ingin aku memberitahu anda, agar anda bersedia menerima undangan jamuan makan yang dipersiapkan untuk anda.”

Selesai mengatakan, dia menyerahkan selembar undangan berwarna emas.

Dengan tenang Everett Leng melihatnya, dia tidak mengambilnya, dengan sedikit kecurigaan dia bertanya.

“Asosiasi Pengusaha....... aku tidak ingat pernah berbisnis dengan mereka, mengapa mereka ingin membuat jamuan makan menyambutku?”

Paman Bobby tertawa ringan menjawab, “Apakah hal ini sulit dimengerti?” Di cina anda adalah seorang pengusaha besar, kali ini anda berkunjung ke Swiss, pengusaha besar Swiss tentu ingin berteman dengan anda, atau mungkin mencari peluang bisnis dengan anda, ini tidak sulit dipahami, bukan?”

Everett Leng ragu-ragu sesaat, kemudian menerima undangan tersebut dan memasukkannya ke dalam kantong.

“Baiklah, aku mengerti.”

Paman Bobby dan Teddy saling bertukar pandang dengan penuh makna.

Selena Xu menunggu di meja makan, melihat kedatangan Everett Leng, dengan tidak sabar dia mengomel.

“Kemana saja kamu, kenapa begitu lama?”

Everett Leng tersenyum tidak menjawab, kembali ke tempat duduknya, dengan cekatan membuka botol wine tersebut.

“Cepatlah, aku sudah tidak sabar mencicipinya.”

Everett Leng menuangkan setengah gelas untuknya, Selena Xu mengambil gelas tersebut, pertama tama dia mencium aroma wine tersebut, tidak menusuk hidung.

Selena Xu kemudian mencicipinya seteguk, menggigit bibirnya, “Tidak pahit sedikitpun, manis sekali.”

Everett Leng tertawa bertanya, “Ada lagi?”

Selena Xu menggelengkan kepala.

Dia sesungguhnya tidak tertarik pada wine, menurutnya, tidak peduli seberapa mahal wine itu, perbedaan mereka hanya terletak pada, pahit atau tidak dan membakar atau tidak.

Everett Leng menuangkan segelas untuk dirinya sendiri, dengan elegan dia meneguknya, dia menutup matanya menikmati wine tersebut.

“Jika sekarang dapat mendengar alunan musik Symphony, maka semuanya menjadi lebih sempurna.” katanya.

“Cih,” Selena Xu memberinya tatapan mengejek, “Kamu pikir ini rumahmu?” sudah dapat makan dan minum gratis,masih ingin lebih.”

Setelah selesai menikmati hidangan malam tersebut, Selena Xu kembali ke kamarnya, dia berendam sebelum akhirnya tidur dengan nyenyak sampai keesokan paginya.

.......

Keesokan paginya, dia dibangunkan oleh bunyi ketukan pintu, di luar pintu terdengar suara Teddy.

“Nona Xu, tuan Wang mengajak anda untuk sarapan bersama.”

“Baiklah.”

Selena Xu meregangkan tubuhnya, dengan malas dia duduk, matanya melihat ke arah jam di dinding, jam menunjukkan pukul 7.

Dengan cekatan dia mandi, mengganti pakaian yang bersih, dia segera menuruni tangga menuju hall besar.

Di atas meja makan, sudah tersedia berbagai macam santapan lezat, tuan Wang sendiri menarikkan kursi untuknya.

“Nona Xu, silahkan duduk!”

Selena Xu tersenyum bertanya, “Apakah hidangan ini juga paman Bobby yang membuatnya?”

“Tentu saja, ini adalah hobiku, saya harap kamu menyukainya.”

“Sangat suka, tidak bisa lebih suka dari ini.” Selena Xu kembali bertanya,

“Hidangan malam semalam sangat enak, terutama ayam panggangnya. Aku makan sampai kekenyangan.”

“Hahaha” tawa paman Bobby, tersenyum dia mengatakan, “Ayo dimakan, aku akan mengantarkanmu ke bank, mengambil benda yang diwariskan orang tuamu untukmu.”

Terima kasih paman Bobby.

Selena Xu mengambil peralatan makan dan mulai menyantap hidangannya, setelah beberapa saat tidak terdengar suara di lantai 2, dia menoleh ke atas dan mengecek.

Ini aneh sekali.

Everett Leng tidak biasanya bangun kesiangan, setiap hari selalu bangun pagi, mengapa jam segini dia belum turun?

Seolah mengetahui apa yang dipikirkan olehnya, paman Bobby tertawa menjelaskan, Everett Leng pagi tadi sudah keluar.

“Dia sudah pergi?” Selena Xu melanjutkan, “Apa dia mengatakan dia mau ke mana?”

“Sepertinya akan menghadiri sebuah jamuan makan.”

Mendengar jawaban tersebut, Selena Xu tersenyum mencemooh.

Sudah dibilang! Tujuan utama pria itu ke Swiss adalah demi urusan pribadinya, masih berani omong kosong mengatakan untuk menjaganya!

Pagi itu, Selena Xu ditemani oleh paman Bobby menuju sebuah bank di Swiss.

Teddy membawa mobil dengan tenang, Selena Xu duduk tenang di jok belakang mobil, melihat pemandangan di luar jendela, hatinya tidak berhenti berkecamuk.

Disampingnya, seolah menyadari gejolak hatinya, paman Bobby tidak menahan diri dan bertanya, “Nona Xu, apa yang anda pikirkan?”

Selena Xu mengalihkan pandangannya, tersenyum tipis dia menggelengkan kepalanya.

“Ada beberapa hal yang tidak aku mengerti, benda apa yang sesungguhnya diwariskan oleh ayah dan ibu untukku.”

Ekspresi paman Bobby sedikit berubah, nada bicaranya berubah menjadi lebih tegas.

“Nona Xu, di malam pertama kita bertemu, ada beberapa hal yang aku sembunyikan darimu karena ada tuan Leng di sana. Benda yang orang tuamu wariskan untukmu adalah rahasia pribadimu, oleh karena itu, semalam aku tidak mengatakan apapun.”

Mendengar penjelasan dari paman Bobby, hati Selena Xu kembali bergejolak, segera dia bertanya, “Kalau begitu paman Bobby tahu benda apa yang diwariskan orang tuaku untukku?”

“Tentu saja” paman Bobby mengangguk, “Sepengetahuanku, ayah dan ibumu meninggalkan warisan uang untukmu, seberapa besar nilainya, masih belum diketahui.”

Selena Xu tertegun sejenak, tidak mengerti, dia bertanya, “Tapi...... tidak seharusnya begitu. Kamu juga tahu saat itu ayah dan ibu di ambang kebangkrutan, mereka banyak mencari pertolongan dari teman-teman mereka, bagaimana mungkin mereka bisa meninggalkan warisan uang untukku?”

“Anakku, kamu tidak mengerti!” paman Bobby mendesah, nadanya berubah menjadi berat.

“Saat itu Ayah dan ibumu mencariku, mereka ingin meninggalkan sedikit uang sebagai hadiah pernikahanmu, mereka memohon padaku untuk menyimpankannya di bank Swiss. Bukankah semua orang tua akan bersikap demikian? Meski mereka bangkrut, mereka tetap ingin meninggalkan sedikit warisan sebagai hadiah pernikahanmu, dengan begitu kamu tidak akan diperlakukan semena-mena oleh keluarga suamimu.”

Perkataan paman Bobby, membuat hati Selena Xu bergejolak tidak nyaman, matanya sedikit memerah, perasaan sedih mendera hatinya.

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu