Predestined - Bab 367 Pengantin Wanita Yang Melarikan Diri Dari Pernikahan

“Simpanlah, Selena, ini adalah hadiah besar dari ku untuk mu, semoga kamu menyukainya.”

Jika dia melihat ke arah cermin, maka bisa melihat wajahnya pada saat ini, begitu kelam dan menyedihkan.

Selena duduk tegak di kereta kuda, pasukan mobil sudah hampir melewati jembatan Kota Bin, di depan mata, sudah tampak gereja yang berada di atas gunung.

Hari ini, ditakdirkan menjadi hari yang penuh dengan mimpi, dia merasa mimpi nya akan pernikahan yang indah telah terwujud, dia tidak pernah segembira ini.

Namun entah kenapa, semakin mendekati gereja, dia semakin gugup.

Seakan-akan ia merasa ketidak tenangan, paman disampingnya memegang tangannya, dengan wajah yang baik ia menenangkannya.

“ Jangan khawatir, tidak perlu gugup, hari ini adalah hari terpenting dalam hidup mu, santai lah.”

“ Aku tahu, paman.”

Paman tidak tahan untuk menghela nafas, “Siapa yang menyangka, kamu akan menjadi istri dari Everett, hal ini sangat membahagiakan, kamu pasti akan bahagia.”

“Terima kasih paman.”

Selena tersenyum malu, saat ini, sebuah pesan singkat masuk.

Sejak pagi-pagi sekali , beberapa teman sekolah dulu dan teman yang tidak bisa menghadiri pesta pernikahan sudah mengirimkan pesan singkat untuk memberinya selamat , kali ini siapa lagi?

Hal ini dipikirkan olehnya, dia pun membuka pesan itu dengan senyuman, nama orang yang mengirim surat membuat nya tertegun sesaat.

Aileen Ya.

Dengan rag-ragu, ia membuka pesan itu, beberapa foto yang menusuk mata terlihat oleh nya, sesaat, membuat otak nya kacau.

Di foto, Everett dan Aileen bersama, mereka berpelukan, kulit mereka saling bersentuhan.

Everett telanjang dada, dan tali pakaian dalam Aileen yang hampir meleset hingga ke lengan, serta dan senyuman dingin yang begitu intim yang dengan sengaja mengarah ke lensa kamera......

Semuanya, membuat matanya seperti sakit dan panas bagai di bor dengan bor listrik.

Dia menatap foto itu, 1 orang bingung, tercengang, membodoh.

Foto-foto ini, membuat semua hal-hal indah saat ini, semua mimpi, terlebih bersama dengan hati yang bahagia dan penuh dengan penantian 1 detik yang lalu, menjadi hancur berkeping-keping.

Amarah besar menggeluti hatinya, membuat bahunya gemetar hebat, handphonenya terjatuh dari tangannya yang lemas, jatuh ke samping sepatu hak tinggi yang berwarna putih nasi, terdengar suara tenggelam.

Dan saat itu juga, air mata juga mengalir di pipinya, melewati bibir, mendidih dan membakar, seperti itu rasa sakitnya.

Paman baru menjulurkan tangan memungut handphonenya, Selena malah tiba-tiba membungkukkan pinggang lalu merebutnya kembali.

“ Selena, kamu kenapa?”

Ia menggigit bibir nya yang putih pucat, wajah yang dipenuhi oleh air mata, pucat seperti orang meninggal.

“ Paman, “ Dengan putus asa ia berkata, “ Aku... aku tidak ingin menikah lagi.”

“Apa?”

Sekali paman mendengar perkataan ini, hampir berdiri dengan suara “bam”, detik berikutnya, kepalanya terketuk atap kereta kuda.

“Aduh........” Paman menahan sakit di kepalanya, bertanya dengan terkejut, “Kenapa berkata demikian?”

“Pokoknya tidak ingin.” Dia menahan sakit di hatinya, hanya suaranya sedang bergetar.

“Selalu ada 1 alasan? Lagi pula, Tuan Leng sudah menunggu mu di gereja, seluruh tamu juga sudah tiba, kalian saat ini bilang tidak menikah, bu.... bukankah ini sedang bercanda?”

Selena menggeleng-geleng kan kepala dengan perasaa sedih, matanya dipenuhi dengan kegelapan dan keputus-asaan.

Sekarang, dia akhirnya mengerti.

Dia mengerti perkataan Aileen kemarin malam, ternyata “Hadiah Besar” yang dimaksudkan oleh wanita itu, ialah ini.

“Berhenti, berhenti!” Dia menjerit dengan serak.

“Whoa.”

Supir menghentikan kereta kudanya, dengan pandangan penuh keraguan menatapnya.

Selena mengenakan sepatu hak tinggi turun dari kereta kuda, dengan ekpresi panik, terlihat hampir mau jatuh, paman pun segera mengejarnya.

Saat ini, panggilan masuk dari Everett kembali berdering.

Melihat nama panggilan masuk itu, Selena memegang handphone, 5 jarinya menggegam dengan erat, genggaman tangannya mulai memutih.

Jika api amarah bisa berubah menjadi tenaga, maka handphone ini, dari awal sudah rusak dan hancur.

Bimbang dalam waktu yang lama, akhirnya ia mengangkatnya.

“ Sudah berlalu 10 menit, kenapa kamu belum tiba? Terdengar suara Everett, dari suaranya terdengar sudah sedikit tidak sabar.

Juga tidak aneh jika dia cemas.

Mata nya melihat waktu sudah mau tiba, namun pengantin wanita masih terlambat belum memasuki ruangan, para tamu bahkan sudah mulai berbisik-bisik, bagaimana hal ini tidak membuat Everett cemas?

“Selena, apakah kamu sedang mendengar? Kenapa diam?”

Suara ini dan magnet yang dibawa rasa takut, pernah membuat dia begitu jatuh cinta, begitu tidak ingin pergi.

Namun sekarang, malah membuatnya jijik hingga mengerutkan alis.

Cukup lama, barulah ia berkata dengan isak tangis.

“Everett, aku membencimu .”

“ Kamu sedang berbicara omong kosong apa? Sebenarnya kamu....?”

Pria itu belum menyelesaikan kata-katanya, Selena dengan menyakitkan memejamkan matanya. Dia meletakkan handphonenya, lalu dengan sekuat tenaga melemparnya.

Handphonenya itu membuat sebuah garis membuang barang yang melengkung, pelan pelan terbang jauh.

Akhirnya, 1 suara “percikan” jatuh ke dalam Sungai Bin.

Angin musim gugur yang sejuk membuat rambut di keningnya berantakan, dan juga membuat air mata di pipi nya mengering dengan cepat, hanya foundation yang berbekas karena mengusap air mata, sangat jelas.

Di sisi lain, paman benar-benar sangat cemas karenanya, dia melihat 1 waktu, cemas hingga mau melompat.

“Lena, apa yang membuat mu marah? Jika tidak pergi, sudah menghancurkan keberuntungan......lo? Lena, apa yang akan kamu lakukan?”

Di tengah suara paman yang penuh dengan ekspresi terkejut, Selena dengan langkah besar berjalan ke samping seekor kuda putih, dengan air mata yang mengalir melepaskan tali kendali.

Ia dengan lincah naik ke atas kuda, mengusap air matanya, matanya yang memerah melihat ke arah paman.

“Paman , aku tidak bisa menikah dengan Everett, maaf, telah merepotkan mu!”

“ Jalan!”

Setelah ia selesai berbicara dengan nada terisak, diikuti suara kaki kuda yang terdengar jelas, ia pun menaiki kuda itu dan pergi.

“ I.... ini ini!”

Paman melihat bayangan badannya yang sudah pergi jauh, telah berkata tanpa alasa, terlebih tanpa rencana.

Ya Tuhan! Siapa yang bisa memberitahuku, sebenarnya apa yang sedang terjadi?

Diatas jembatan Sungai Bin, semua supir yang melewati jalan yang melihat pemandangan itu terkejut hingga mulut menganga.

Seorang pengantin wanita, menunggangi kuda putih dengan garang di tengah aliran mobil, Suara kaki kuda “ ta ta” seperti hentakan gendang, rok gaun pengantin yang panjang berterbangan di belajang, membuat suara yang angin yang kencang.

Pemandangan ini, begitu suci, begitu lincah, begitu indah.

Banyak handphone menjulang keluar dari jendela untuk memfotonya, bahkan ada supir yang melihatnya terlalu mendalam hingga hampir menabrak buntut mobil di depan, sekejap jembatan besar itu menjadi berantakan.

Tapi, tidak ada yang lihat, pengantin wanita sedang menangis.

Saat ini, di gereja , waktu yang baik telah berlalu.

Everett meletakkan handphonenya, sebuah kabar terdengar dari pasukan mobil pengantin , membuat wajahnya menghitam.

Dan para tamu undangan juga sudah tidak sabar lagi, penuh dengan suara bisikan.

“Apa yang terjadi, kenapa Selena belum datang? Biasanya sebagai atasan di kantor tidak masuk akal juga tidak apa-apa, hari ini jadi pengantin juga berani melakukan hal yang demikian?”

Louis Li menaikkan kaca matanya, dengan wajah yang tidak senang.

“Tunggu, aku telepon bertanya sebentar.”

Laura menelepon, namun malah berbunyi “Telepon yang anda tuju sedang tidak aktif.”

“Kenapa tidak bisa dihubungi?” Laura panik, “Benar-benar membuat orang cemas, apa yang sebenarnya terjadi dengan Lena?”

Di tengah suara-suara menebak, Johnny yang bersifat santai tanpa masalah itu duduk sendiri disana, tidak bergerak bagai gunung.

Tapi, ia juga berulang-ulang memperhatikan jam tangannya, alis nya pelan-pelan mengerut.

Aileen tertawa dingin, lalu bangkit dengan perlahan.

“Aku pergi dulu, abang sepupu.”

“Pesta pernikahan masih belum dimulai.”Johnny berkata.

“Tidak akan mulai lagi.”

“Apa?”

“Pengantin wanita tidak akan datang. Jika, abang sepupu tidak ingin membuang waktu.”

Aileen tidak berkata apa-apa lagi, di tengah-tengah aura gelisah tidak tenang, ia berpijak pada sepatu hak tinggi nya yang mewah, dengan langkah yang ringan dan cepat ia pun pergi.

Sepertinya, Selena sudah menerima hadiahnya?

Tidak tahu, apakah ia masih menyukainya?

Garis bibir Aileen yang merah perlahan semakin mendalam, dia tertawa, perasaannya sudah lama tidak lega seperti ini.

Pesta pernikahan ini, akhirnya dikarenakan Selena tidak hadir, maka diumumkan dibatalkan.

Para tamu undangan hanya diberitahukan secara singkat bahwa “Pernikahan ditunda untuk sementara waktu”, mengenai alasannya, keluarga Leng tidak berkata apapun.

Tapi orang-orang tidak bodoh.

Pengantin wanita tidak hadir begitu lama, akhirnya pada momen setelah Everett menerima sebuah telepon, wajah nya berubah menjadi suram lalu dengan sangat cemas berlari ke luar gereja .

Semua ini, telah memperjelas 1 hal.

Putra sulung keluarga Leng yang kaya raya di Kota Bin, pada hari pernikahan, calon istrinya melarikan diri.

Setelah itu, beberapa hari berlalu.

Berposisi di kantor CEO level atas Leng’s Corp, bayangan tubuh seseorang yang tinggi dan langsing berdiri di depan jendela.

Pria itu melihat ke bawah kaki dan arah yang jauh, melihat ke Kota Bin yang bisa dijangkau oleh mata, pandangannya sangat dalam.

Dibelakangnya, Black mendorong pintu masuk ke dalam.

“Boss.....”

“Ada kabar ?” Everett tiba-tiba berpaling, alis nya yang tegas, terlihat jelas begitu lelah.

Dia bertanya terlalu cemas, bertanya terlalu cepat, bahkan dia tidak membiarkan nya menyelesaikan kata-katanya, Black sedikit tidak sabar.

Tidak sabar untuk memberi tahunya kabar yang membuat nya kecewa.

Meskipun ia tidak bersuara, Everett juga kira-kira sudah tahu hasilnya.

Raut wajah nya tegang, menutup erat bibirnya yang tipis, mata yang menembus, sedikit menahan amarah.

“Terus mencari, setelah menemukannya baru temui aku.”

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu