Predestined - Bab 433 Siapa yang Mengganggu Istriku

Sang supir membuka pintu mobilnya, lalu menjemput Princeton Leng keluar dari mobilnya, juga istrinya, wanita yang rupanya sangat galak, Nyonya Gui.

Di belakangnya, para leluhur Keluarga Leng pun juga turun dari mobil mereka masing-masing, wajah mereka tampak sangat tidak gembira.

Di ruang tamu, sang pengurus rumah masih tetap mondar-mandir memikirkan masalah wartawan-wartawan itu, tiba-tiba anggota Keluarga Leng pun masuk ke rumah dengan wajah yang sangat marah.

Di situasi seperti ini, sang pengurus rumah pun hanya bisa menarik nafas dalam-dalam.

Yang berjalan di barisan paling depan adalah Princeton Leng, ia adalah adik kadung dari Tuan Besar Keluarga Leng yang sudah meninggal, paman kandung dari Everett Leng. Di belakangnya adalah paman-paman dari Keluarga Leng, semua orang yang sangat keras dan tegas di Keluarga Leng berkumpul di sana!

"Pengurus rumah, mana Everett, panggil dia keluar!" kata Princeton dengan galak.

"Tuan Princeton, tuan kami sedang keluar negeri, masih belum kembali."

"Apa? Keluar negeri?" tawa Princeton, "Apa dia sebagai pemegang takhta keluarga hanya bisa diam saja melihat Keluarga Leng tertimpa masalah sebesar ini?"

Pengurus rumah itu tahu orang-orang ini datang untuk mencari masalah, ia melihat ke arah lantai atas dengan penuh rasa khawatir, lalu menyimpan pandangannya lagi dan berkata dengan sopan.

"Tuan tidak ada di rumah, tuan-tuan pulang saja, tak terlambat untuk membicarakannya setelah tuan pulang nanti."

"Tak sopan!" teriak paman Everett, "Kau ini hanya seorang pengurus rumah saja, berani-beraninya kau mengusir kami pergi?"

Pengurus rumah pun panik dan berkata, "Tidak, tidak, bukan itu maksudku, hanya saja......"

Tiba-tiba, pintu kamar lantai atas pun terbuka.

Selena yang mengenakan jaketnya keluar dari kamar sambil mengusap-usap matanya, sepertinya ia terbangun karena suara-suara ocehan di lantai bawah.

"Paman pengurus rumah, apa yang terjadi?"

Setelah selesai bicara barulah ia menyadari ternyata ada banyak orang yang sedang berdiri di raung tamu, ia juga melihat sang pengurus rumah memberinya kode-kode sinyal dengan sekuat tenaga.

Ia menyuruh Selena untuk kembali ke dalam kamar.

Melihat kode dari pengurus rumah itu, Selena benar-benar bingung.

Meskipun ia sangat tidak suka dengan Princeton, tapi orang-orang di belakangnya itu adalah para leluhur Keluarga Leng, Selena jelas tidak boleh berlaku tidak sopan terhadap mereka.

Ia pun menuruni tangga yang berputar itu dan berjalan menuju ruang tamu, dengan tersenyum ia menyapa mereka.

"Paman, bibi, kenapa kalian semua datang kemari?"

Orang-orang itu menatapnya seperti menatap seekor monster, apalagi bibinya, Nyonya Gui wajahnya terlihat sangat tidak suka pada Selena.

Selena juga merasakan pandangan aneh mereka itu, namun ia tetap harus tersenyum.

"Silahkan duduk, kutuangkan teh untuk kalian."

Melihatnya seperti itu, sang pengurus rumah pun berkata, "Nyonya, Anda sedang hamil, suruh para pembantu untuk melakukannya saja!"

"Jangan, mereka sudah susah payah meluangkan waktu untuk datang ke sini, aku saja yang melakukannya."

Princeton menyipitkan matanya dan berkata dengan dingin, "Cukup, kami tidak mau minuman, kami datang kemari untuk mencari Everett, tapi dia tidak ada, kalau begitu, kami katakan saja padamu!"

Kata Princeton dengan serius.

Selena pun menghentikan tangannya, lalu meletakkan teko tehnya ke atas meja.

"Kalau begitu, apa yang ingin kalian katakan?"

Nyonya Gui pun tertawa dingin dan bertanya, "Apa tak ada yang ingin kau katakan dulu pada kami?"

"Apa yang harus kukatakan?" tanya Selena bingung.

"Oh, pura-pura bodoh ya? Bisa-bisanya kau terkena gosip miring seperti ini, apa kau tahu kau sudah mempermalukan nama baik Keluarga Leng?"

Selena tercengang sejenak, dan barulah ia mengerti apa yang sedang mereka katakan.

Sepertinya anggota Keluarga Leng tahu akan hal ini, namun kenapa rasanya terdengar sangat menusuk telinga?

"Bibi, aku tidak mengerti maksudmu, apa ini salahku kalau aku tertimpa masalah seperti ini?"

"Menurutmu? Kau adalah istri dari Keluarga Leng, tapi bisa-bisanya kau berpesta ria dengan teman-teman liarmu tengah malam seperti itu, sehingga tertimpa masalah seperti ini, semua ini gara-gara dirimu sendiri! Hari ini akan kukatakan dengan jelas padamu, sekarang kau bukan gadis yang bersih lagi, Keluarga Leng sangat peduli pada nama baik mereka, oleh karena itu......"

"Tunggu dulu!" Selena memotong perkataannya, "Bibi, siapa yang kau bilang bukan gadis bersih lagi?"

Wanita itu pun tersenyum dingin, dan berkata, "Apa kau pikir kau bisa menutupinya? Sekarang kabar ini sudah tersebar di semua koran, majalah, dan bahkan di internet, di depan pintu gerbang ada banyak wartawan, jangan katakan padaku kalau kau tidak mengetahuinya!"

Seketika, kepala Selena pun kosong.

Lalu, ia pun segera mengambil handphonenya dan mencari di internet, ternyata benar.

Semua media massa di internet menuliskan berita dengan judul yang kurang lebih sama.

"Istri Tuan Muda Keluarga Leng yang terkaya di Kota Bin Diperkosa di Bawah Jembatan, Saat Ditolong Pakaiannya Sudah Tak Berbentuk Lagi." Dilengkapi dengan sebuah gambar yang sangat besar.

Dalam gambar itu, beberapa polisi sedang mengangkat dirinya yang sedang pingsan, tubuh bagian atasnya ditutupi dengan selimut, namun leher dan pahanya sama sekali tidak tertutup.

Selena tercengang, ia terkejut sekali, tangannya memegangi handphonenya dengan gemetaran, wajahnya juga mulai memucat.

Ternyata berita ini tersebar begitu cepat, sekarang semua orang tahu bahwa ia dibawa seseorang ke bawah jembatan, dan bahkan percaya bahwa dirinya sudah diperkosa!

"Tidak...... Tidak seperti itu." matanya memerah, ia menggeleng-gelengkan kepalanya sekuat tenaga, suaranya terdengar serak, "Tidak seperti itu!"

"Tidak seperti itu? Kalau begitu seperti apa?"

"Aku tidak diperkosa, aku masih bersih, aku tidak diperkosa!"

"Huh, siapa yang percaya, sudah tertulis dengan sangat jelas di koran, gambarnya juga ada, kau sudah kehilangan kesucian tubuhmu, bukankah itu sangat mempermalukan Keluarga Leng!"

Ucapan Nyonya Gui terdengar sangat sadis, rasanya ia berharap Selena sebagai korbannya harus mati!

Seketika, Selena pun marah dan tak bisa mengontrol emosinya.

"Jangan bicara sembarangan, atau aku akan merobek mulutmu!"

Ia terlihat seperti seekor kucing yang marah besar yang langsung menerkam ke arah Nyonya Gui sambil menangis.

"Ah!"

Nyonya Gui pun berteriak kesakitan, ia tak sempat lari, Selena pun menangakapnya, kedua orang itu saling pukul-pukulan, dan pada akhirnya Selena menekannya di atas lantai.

"Dengarkan aku baik-baik, aku tidak diperkosa, aku masih suci, jangan bicara sembarangan!"

"Plakk!!"

Suara tamparan pun terdengar, bekas jari-jari Selena pun menempel pada wajah Nyonya Gui, ia menampar Selena sambil Nyonya Gui sambil menangis, air matanya terus menetes keluar.

Nyonya Gui yang kesakitan pun segera berteriak, "Princeton, tolong aku!!"

"Cukup!"

Princeton memegang pergelangan tangan Selena, lalu menariknya dan menjatuhkannya ke sebelah.

"Dasar, berani-beraninya kau memukul bibimu, benar-benar tidak tahu sopan santun, kau ini benar-benar gila!"

Pamannya juga ikut menyalahkannya, "Benar-benar tidak sopan, lihat apa jadinya dirimu kalau Everett terlalu memanjakanmu!"

Selena pun terduduk di atas lantai sambil melamun, rambutnya kacau berantakan, air matanya terus mengucur ke bawah.

Seketika ia merasa sangat sedih, sangat amat merana.

Apa ini semua salahnya, dia adalah korban, bukan pelaku kejahatan!

Pengurus rumah pun terkejut, ia langsung berjalan ke arah Selena dan berkata, "Nyonya, kuantarkan Anda kembali ke kamar dulu ya?"

Namun, saat ini Selena tampak seperti kehilangan jiwanya, ia terduduk di atas lantai sambil melamun, matanya tampak sangat pasrah dan sedih.

"Aku masih suci, kenapa kalian mempermalukanku seperti ini, kenapa seperti ini......"

Princeton pun melangkah ke depan dan berkata dengan serius, "Kuberitahu kau, meskipun aku sangat kasihan padamu, tapi bagi Keluarga Leng, nama baik adalah segalanya! Masalahmu ini sudah tersebar ke seluruh pelosok negeri, cara untuk menjaga nama baik kami hanya satu, cerailah dari Everett!"

Mendengar perkataan itu, tubuh kecil Selena pun gemetaran, dengan kaku ia mengangkat kepalanya yang penuh dengan air mata itu.

Cerai......

Apa hanya karena berita tidak benar di internet, ia harus bercerai dari Everett?

Selena pun merasa orang-orang di hadapannya ini sungguh sangat bodoh, sangat menggelikan, nama baik yang ingin mereka lindungi itu sebenarnya sangatlah jelek dan buruk!

Tiba-tiba, sebuah suara rendah yang sangat dingin terdengar dari luar pintu.

"Siapa yang mengganggu istriku?"

Mendengar perkataan itu, pandangan semua orang pun tertuju ke arah asal suara itu.

Everett Leng.

Ia yang mengenakan jas hitam berjalan ke arah Selena dengan cepat, wajahnya yang tampan itu terlihat sangat dingin seperti es.

"E...... Everett?" Princeton sedikit panik, "Bukankah kau di luar negeri?"

Sang pria pun menatap Princeton dengan tatapan mata yang tajam, lalu berjalan ke depan Selena.

Ia berlutut di depannya, lalu memeluknya dalam pelukan.

"Kau tak apa-apa kan?" Everett menatap wanita kecil yang ketakutan di dalam pelukannya itu, sorotan matanya terlihat sangat menakutkan.

Selena mengangguk-anggukkan kepala, menempelkan wajahnya yang penuh dengan air mata itu ke dada sang pria, lalu menangis dengan pelan.

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu