Predestined - Bab 46 Fasih Berbicara (2)

Kepala pengurus rumah tersenyum,"Ada sedikit, mereka berdua pulang bersama, kelihatannya mereka sedang berkencan."

Wajah Everett Leng kelihatan dingin seperti ditutupi lapisan es.

Selena Xu mampu melupakan obsesi dengannya, ketika menyukai seseorang, yang paling diharapkan adalah dapat bertemu dengannya, namun seketika hatiku terasa jatuh.

Hari kedua, Everett Leng pergi ke perusahaan dan memberitahu asistennya pribadi nya untuk memilah-milah informasi terbaru tentang kedekatan Selena Xu di sekolah dengan teman sekelasnya akhirnya keluar.

Meskipun tidak tahu maksud dan tujuan bos menyuruhnya melakukan ini, namun ia tetap saja melaksanakannya.

"Parker Ji...."

Melihat foto dan berkas diatas meja, mata Everett tidak dapat berhenti berkedip.

Di dalam beberapa foto, terdapat foto anak lelaki tinggi dan anak perempuan cantik yang senyum berlawanan arah, matahari menyinari wajah mereka yang tersenyum, dari foto ini, dapat terlihat bagaimana hubungan mereka.

Jika anak laki-laki ini yang mengejar Selena, dia boleh tidak menolak, bagaimanapun latar belakang nya sudah cukup membenarkan, kelihatannya cukup lurus, tetapi seberapa perasaan yang dimilikinya untuk Selena?

Setelah Everett tersadar dari pemikirannya, ia baru tersadar fotoyang ada ditangannya mengerut akibat genggamannya.

Mungkinkah, apakah ia tidak mengharapkan Selena Xu berpacaran?

Pikiran aneh ini bergojak didalam hati Everett, ia mengambil nafas yang dalam dan menenangkan pikirannya, dan kemudian menekan nomor telepon Selena.

Telepon itu dengan cepat dijawab oleh nya, suara gadis itu senyaman yang didengar.

"Paman kecil?"

Everett dengan tenang berkata:"Sedang belajar?"

"Tidak."Selena menjawab, aku takut paman mengira ia mengganggu jam belajarku, "Paman kecil, ada masalah apa?"

"Apakah aku tidak boleh menghubungimu jika tidak ada masalah?"

Ketika kata-kata ini keluar, Everett sendiri pun terkejut, ia langsung menutupinya sengan suara batuk, dan langsung mengubah topikpembicaraan:"Aku ingin bertanya bagaimana kabarmu disekolah baru-baru?"

Selena Xu menyeringai :"Masih dapat bagaimana jika paman kecil tidak ada? Hanya saja aku tetap harus melewatinya."

"Berbicaralah yang baik."Nada Everett tidak dipengaruhi oleh pernyatann gadis itu.

"Baiklah, aku hanya berbicara jujur, aku makan tiga kali dalam sehari dengan teratur, aku serius dalam belajar, jam istirahat dan jam bermain dengan teman sudah diatur dengann baik, dan lagi makin positif, ramah, semuanya ok, anda sudah tenang?"

Setelah mendengarkan ini, everett tidak bersikap dingin lagi padanya, ia langsung bertanya tanpa basa basi : "Apakah kamu punya waktu luang di akhir pekan nanti?"

Mata Selena Xu berbinar,"Ada, Paman kecil ada perintah apa?"

"Perintah" apa, ia tidak pernah memberinya perintah sedari kecil hingga dewasa? Bukankah semua menurut kepadanya?" Tidak berapa lama ia keluar, namun sikapnya seperti menggambarkan orang tua yang tegas.

Everett memiliki beberapa lelucon:"Jika tidak ada aapa-apa, pulang dan makanlah. Kamu juga sudah sementara waktu tidak pulang."

Ketika Selena mendengar perkataan itu, ia sebenarnya ingin mengatakan "Keluarga Leng bukan keluargaku yang sebenarnya." Namun ia merasa ini tidak pantas untuk diucapkan, ini karena ia dan pria ini tidak terlalu dekat, jangan mematikan percakapan yang jarang terjadi ini.

"Masalah tetap ada, namun demi dapat makan dengan paman kecil, masalah sebesar apapun tidak apa-apa."

Kenapa anak ini semakin pandai berbicara?

Abaikan "provokasi" yang dilakukan Selena, mengehela nafas pendek dan menutup telepon.

Memikirkan dapat bertemu lagi dengan anaknya yang akan pulang, Everett merasakan kenyamanan dihatinya.

"Yeah! Akhirnya Everett memutuskan untuk menghubungiku!"

Setelah menutup telepon, Selena Xu dengan penuh semangat meluruskan dan meregangkan kakinya.

ia benar-benar berpikir bahwa sejak saat itu hanya kepala pengurus rumah yang memperdulikannya, tidak disangka Everett meneleponku, ini berarti ia masih memikirkannya!

Atau mungkin, ada sedikit rasa kangen?

Laura Wen dengan tidak berdaya tertawa :"Ini sudah seharusnya, bagaimanapun ia adalah seniormu, terlalu banyak kesalahan, tidak perlu begitu bersemangat kan?"

"Hmm, dia marah padaku sebelumnya, sekarang ia bersedia untuk merawatku lagi! "Ucap Selena dengan senangnya.

Melihat temannya yang sedang dalam suasana hati yang baik, Laura Wen pergi kepadanya.

Sekejap mata, akhirnya akhir pekan pun tiba, Selena sangat menantikan datangnya haari ini, untuk alasan ini, ia juga mengajak Laura membeli beberapa pakaian baru dijalan.

Ketika mengenakan pakaian yang paling disukai, Selena pun berias dengan manisnya, dengan penampilan nya yang polos duduk di dalam mobil yang dingin.

Begitu ia memasuki aula, Selena Xu memantapkan hatinya, diam-diam mengingatkan dirinya sendiri bahwa jangan sampai ia bertemu Mandy Li atau ia akan kehilangan kendali, jangan sampai menurunkan derajatnya di depan pria.

"Paman kecil!"

Dengan suara nyaringnya, ketika Everett melihatnya, ia melihat sosok yang gesit dan lincah menuju kemari, ia mengerutkan keningnya.

"Sudah dewasa, namun kelakuan mu masih saja seperti anak kecil."

"...."

Lagi-lagi kata ini yang diucapkan!

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu