Predestined - Bab 400 Teman Baru Carol

Sebuah kata sebutan yang datang tiba-tiba, membuat Evertt Leng mengerutkan kening.

"Belajar darimana kata aneh seperti ini?"

Kelihatannya dia tidak mengerti arti dari kata ini, Selena Xu mulai menjelaskannya.

"Kata Pigboy ini, kata yang digunakan untuk menghina pria, salah satu arti di dalamnya untuk menggambarkan hati pria yang mudah berubah. Pokoknya.....secara garis besar artinya pria tidak ada yang baik."

Everett Leng menyipitkan mata melihatnya, menggunakan nada bicara yang sulit dipahami mengatakan sepatah kata.

"Apakah termasuk aku juga?"

"Hmm...mungkin."

Sudut bibir Everett Leng sedikit bergerak, bibir tipis mengeluarkan sepatah kata dingin yang dianggapnya tidak penting.

"Pendapat yang menarik."

"Baiklah, kalian para pria punya hak untuk protes, tapi kami para wanita punya hak untuk tetap menyimpan opini."

Everett Leng berdehem halus, menarik kembali tatapannya, cairan alkohol berwarna merah orange perlahan di tuangkan ke dalam gelas kaca bertangkai tinggi.

Barulah dia bertanya, "Kalau begitu, kenapa dengan Laura Wen?"

Selena Xu pergi duduk di sampingnya, mengarah ke lantai atas melihat sekilas, menurunkan suaranya.

"Aku katakan sama kamu, hari ini aku temani Laura Wen memilih gaun pengantin, dia bilang akan segera menikah dengan Louis Li. Akhirnya kamu tebak apa yang sudah dilihat?

Gaya Everett Leng yang anggun sedang menikmati wine, juga tidak berbicara, jelas sekali tidak ada minat untuk bermain tebak-tebakan.

Selena Xu merasa dia agak merusak suasana, tapi melanjutkan pembicaraan lagi, "Akhirnya, kami melihat Louis Li dan satu rekan kantor wanita yang bernama Sharon Li keluar dari hotel!"

"Apa."

"Benar! Kami lihat dengan mata kepala sendiri, ini membuat Laura Wen sangat marah, langsung ke sana dan menamparnya, selesai memukul sambil menangis langsung pergi."

Pria yang memegang gelas pandangannya agak berat, lalu menyampaikan pendapatnya.

"Ada beberapa masalah, tidak boleh hanya lihat dari segi luarnya. Mungkin, ada kesalahpahaman di dalamnya."

"Kesalahpahaman apa? Jika Louis Li dan Sharon Li memang tidak ada apa-apa, satu pria dan satu wanita kenapa bisa keluar dari hotel bersamaan?"

Dia semakin berbicara semakin marah demi Lauren Wen, dan pria yang terhormat di sampingnya, malah menertawakannya.

"Apa yang kamu tertawakan?"

"Aku menertawakanmu terlalu dangkal saat menilai sebuah permasalahan."

Everett Leng perlahan menggerak-gerakan gelas anggurnya, cairan merah terang yang berputar di sekitar dinding gelas, ditambah raut wajah tampannya yang santai.

Selena Xu tidak mau kalah, "Kamu bilang siapa yang dangkal?"

"Apakah bukan? Terakhir kali di hari pernikahan kita, bukankah kamu juga karena selembar foto membuat keributan sampai tersebar kemana-mana, tapi kenyataannya?"

"Ini....." Selena Xu tertegun, seketika, dia bahkan tidak bisa berkata apa-apa.

Beberapa kata Everett Leng, sudah membuatnya berinstropeksi diri dan merenungkannya.

Saat di jalanan, emosi Laura Wen sangat tinggi, dan dia juga marah demi Laura Wen, bahkan tidak bertanya dengan detail sudah menetapkan kesalahan pada Louis Li, begini memang terlalu tergesa-gesa dan gegabah.

Apakah benar sesuai perkataan Everett Leng, masih ada sesuatu yang tersembunyi dalam masalah ini?

Saat sedang berpikir, sebuah mobil rolls-royce berwarna hitam berhenti di halaman depan pintu utama.

Pengurus rumah berbicara sambil tersenyum, "Tuan, nyonya, nona sudah pulang."

"Daddy, Mommy, aku pulang sekolah!"

Diiringi sebuah suara senyuman yang merdu dan indah, Carol berlari masuk sambil membawa tas sekolah berwarna merah muda di punggungnya.

"Sayang, apakah hari ini patuh?" Selena Xu tersenyum menanyakannya.

"Aku sangat patuh, dan hari ini masih berteman dengan teman baru!"

"Teman baru?"

Selesai bicara, gadis kecil itu menghadap keluar dan berteriak dengan suara kanak-kanak.

"Ayo cepat masuk!"

Begitu selesai mengatakannya, seorang anak laki-laki yang terlihat lebih tua 2 tahun dari Carol berjalan masuk.

Melihat anak laki-laki ini, Selena Xu dan Everett Leng saling bertatapan, dari mata satu sama lain terlihat rasa tak terduga.

Anak laki-laki itu memiliki rambut keriting alami yang berwarna cokelat, mata yang berwarna biru lebih jernih dan indah dibandingkan dengan air laut Aegea, memakai seragam sekolah Sun Smile, jelas-jelas usia yang kecil, namun aura kehormatan dan anggun itu adalah bawaan sejak lahir.

Ini adalah saat ulang tahun Carol, anak laki-laki yang pernah ditemui di restoran taman bermain.

Selena Xu tersadar, "Aku ingat dengan kamu, kita pernah bertemu!"

"Apa kabar tante, apa kabar paman, terima kasih kalian masih mengingatku, aku juga ingat dengan kalian."

Carol gembira sekali dan berkata, "Ini adalah teman baruku, dia pindah ke taman kanak-kanak kami, di kelas TK, aku mengundangnya bermain di rumah!"

Anak laki-laki membungkukan badan pada Selena Xu dan Everett Leng, bicara juga sangat sopan sekali, penampilannya sopan dan santun sekali.

"Paman, tante, sdah mengganggu."

Selena Xu tersenyum mengatakan, "Sungguh senang sekali kamu bisa berteman dengan Carol, dia lebih kecil dari kamu, ada saatnya sedikit nakal, kalian harus rukun ya."

"Tentu saja."

"Oh iya, namamu siapa?"

Anak laki--laki itu membuka mulut menjawab, tapi tiba-tiba seperti teringat sesuatu, tanpa ekspresi mengatakannya.

"Tante, margaku Zhang, Robby Zhang."

"Mommy, aku dan Robby pergi bermain, sampai jumpa!"

Carol menarik anak laki-laki itu, melempar tas langsung pergi ke kebun belakang.

"Jangan pergi terlalu jauh ya, waktu makan malam sudah hampir tiba." Selena Xu ikut dibelakang dan memberitahu.

"Sudah tahu Mommy!"

Dua anak kecil saling bergandengan tangan dan lari bagai kelinci kecil, sebentar saja sudah menghilang.

"Zhang......"

Selena Xu diam-diam mengatakannya dua kali, kembali ke sofa dan duduk, bertanya pada Everett Leng, "Di kota Bin lingkaran sosial kelas atas, apakah ada orang yang bermarga Zhang?"

"Ada banyak, tapi tidak pernah mendengar nyonya siapa yang orang luar negeri."

"Ini aneh sekali. Anak ini sangat sopan, kepribadian dan didikan seperti ini bukan dilatih oleh keluarga biasa, sebenarnya siapa ayahnya?"

Everett Leng tersenyum pelan, "Anak hanya mencari teman main saja, kamu masih mau menyelidiki latar belakang keluarganya?"

Selena Xu tersenyum malu, "Bukan juga, aku hanya penasaran."

"Sampai waktu makan malam, suasana hati Lauren Wen tidak baik, tidak turun untuk makan, Selena Xu menyuruh Bibi Mei mengantarkan makanan ke atas.

Dia juga mengajak anak laki-laki itu, dan anak itu dengan senang hati mengiyakannya.

Di meja makan, anak itu menaruh serbet ke kerah bajunya, walaupun cuma hal kecil, dia malah melakukannya dengan sangat serius, sama seperti melakukan sebuah tugas kerajinan tangan yang penting.

Selain itu, etikanya saat makan juga sangat baik, terus makan dengan lembut dan elegan, satu huruf juga tidak diucapkan

"Robby, apakah ayahmu orang luar negeri?" Dia penasaran dan bertanya.

Anak itu mengelap sudut bibirnya dengan serbet, menaruh garpu dan pisau, baru mulai menjawab.

"Ibuku orang Italia. "

Selena Xu mengerti, bertanya lagi, "Atau mungkin, dulu kamu tidak berada dalam negeri?"

"Eng, dulu aku besar di Italia, belum lama ini ayah baru mengizinkanku kembali, dan masih bersekolah di taman kanak-kanak kelas TK, bisa terteman dengan Carol, aku sangat senang."

Dia melihat-lihat dan menyentuh Everett Leng, "Kamu lihat, anak ini, cara bicaranya sangat enak di dengar!"

Everett Leng dengan tenang menggunakan pisau dan garpu memotong sepotong steak kobe, bibirnya sedikit tersenyum.

"Bahkan anak berusia 6 atau 7 tahun juga tahu "makan tidak boleh bicara", apakah kamu tidak bisa tenang saat makan?"

"Tidak apa-apa juga, ngobrol saat makan lebih ramai."

Dia tiba-tiba ganti topik pembicaraan, tersenyum lagi menanyakannya, "Siapa nama ayahmu?"

Terdiam agak lama, Robby baru saja mau menjawab, pengurus rumah melangkah cepat berjalan ke sana.

"Tuan, Nyonya, ada orang yang datang menjemput tuan muda ini."

Seorang pria tua yang berambut abu-abu berjalan pelan ke sana, mengenakan setelan jas Sun Smile berwarna hitam, melepaskan topinya, berdiri diluar pintu menghadap ke Everett Leng dan sedikit mengangguk.

Robby Zhang mendorong kursi sedikit ke belakang, lalu berdiri.

"Terima kasih atas keramahan paman dan tante, aku rasa, aku sudah pergi.

Selena Xu sangat menyukai anak ini, sambil tersenyum berkata, "Kamu dan Carol adalah teman, ingat nantinya sering datang main ke sini."

"Terima kasih tante, aku akan datang."

Terus melihat anak ini dijemput oleh orang tua itu, sampai tidak terlihat lagi, Selena Xu baru menarik kembali pandangannya.

"Anak ini, sungguh gentleman kecil."

Di luar pintu, orang tua berjanggut putih membuka pintu mobil, dengan hormat mengatakan, "Naiklah ke mobil, tuan muda."

Robby masuk dan duduk di mobil, berpikir-pikir, seperti berunding mengatakan, "Paman Zhao, aku datang ke rumah teman, apakah boleh tidak memberitahu ayahku?"

Orang tua tersenyum penuh kasih, "Tuan muda, tenang saja, aku tidak akan memberitahu tuan Mo."

"Terima kasih Paman Zhao."

"Tidak apa-apa, diusia tuan muda ini, memang waktunya butuh teman bermain, aku bisa memahaminya. Tapi....tuan muda tidak membocorkan nama asli kepada siapapun kan?"

"Anak laki-laki menganggukan kepala, "Ayah pernah berpesan, tidak boleh memberitahu siapapun nama dan marga asli, aku katakan margaku Zhang."

"He he, baguslah kalau begitu. Tuan Mo sebagai pria terkaya di Asia-Pasifik, tidak sedikit orang yang jahat yang berniat buruk pada anda tuan muda, lebih baik waspada sedikit."

Setelah selesai makan malam, Selena Xu khawatir dengan Laura Wen, bergegas naik ke lantai atas.

Membuka pintu, hanya melihat Laura Wen bengong berdiri di atas balkon, cahaya rembulan yang terang dan dingin memancar turun, menambah rasa dingin pada tubuhnya yang ramping dan lemah.

Selena Xu merasa kasihan, pandangannya berbalik, melihat piring kosong di atas meja, merasa agak lega.

Bukan hanya mau makan, tak terduga malah makan banyak.....kelihatannya masih belum termasuk sangat parah.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu