Predestined - Bab 154 Minta Maaf Sekarang Apa Gunanya?

Parker Ji sengaja pulang lebih awal untuk bertemu Adele Xu. Ia sekalian ingin meminta maaf. Bertengkar hebat pagi-pagi dengan istri yang sedang hamil membuat hatinya merasa sungguh tidak enak. Lagipula ia tidak sengaja, ia hanya…… tidak sayang.

Melihat kepulangan Parker Ji yang tiba-tiba, Adele Xu langsung bangkit berdiri dengan senang, “Kamu sudah pulang?”

Parker Ji agak merasa bersalah, “Iya, aku sengaja pulang lebih awal untuk bertemu kamu.”

Pria itu kemudian menaruh snack-snack yang ia siapkan di atas meja, “Kamu sedang ingin makan snack-snack ini kan? Ini aku bawakan untuk kamu, tapi jangan langsung dihabiskan ya.”

“Yey!” Adele Xu mengangguk riang.

Melihat Adele Xu seperti ini, Parker Ji berbatuk mencoba mengeringkan tenggorokan, lalu kembali buka suara: “Adele Xu, itu...... Aku sungguh minta maaf atas kejadian pagi ini. Aku tadi terlalu berlebihan memarahimu. Kamu mau memaafkan aku kan?”

Adele Xu terdiam.

Parker Ji kali ini bukan hanya membawakannya snack, tetapi juga minta maaf. Bukankah ini bukti bahwa di hati pria itu ada dirinya?

Atau yang terjadi memang sama dengan yang dikatakan Selena Xu, bahwa Parker Ji hanya tidak tahu bagaimana harus menyikapi kehamilannya, dan bukan tidak sayang dan tidak mau menerimanya?

Adele Xu menatap Parker Ji, “Aku sudah tidak marah dari tadi kok.”

Parker Ji membuang nafas lega, “Kamu mau cicipi snack itu sekarang atau mau istirahat saja?”

Hati Adele Xu berbunga-bunga, “Aku mau ke kamar atas tidur sebentar, kamu mau kan menemaniku?”

Parker Ji mengangguk, lalu memegang bahu Adele Xu dan menuntunnya berjalan naik. Adele Xu tiba-tiba menengok dan berkata padanya: “Parker Ji, kakakku dan Tuan Leng sudah memutuskan tanggal pernikahan. Pada waktunya nanti, kita sama-sama pergi ke acara pestanya ya.”

Ia sebenarnya tidak ingin cepat-cepat memberitahukan kabar ini. Tetapi, demi mematikan sepenuhnya harapan Parker Ji untuk mendapatkan Selena Xu lagi, ia tidak sabar mengatakannya.

Kalau Selena Xu menikah dan menjadi istri pria lain, Parker Ji jelas tidak akan kembali memikirkan wanita itu. Ia pasti akan baik-baik memperhatikan istrinya sendiri!

Adele Xu menanti-nanti jawaban manis Parker Ji. Tetapi raut wajah pria itu malah berubah, dan melihat raut wajahnya yang sekarang malah membuat Adele Xu gemetar.

“Apa kamu bilang?” Parker Ji melepas rangkulannya dari bahu Adele Xu, lalu bertanya cemas: “Selena Xu mau menikahi Everett Leng? Kamu dengar dari mana?”

Adele Xu gigit-gigit bibir mencoba tenang: “Tadi pagi mereka sendiri yang bilang ke aku.”

“Ini...... Bagaimana mungkin......” Parker Ji geleng-geleng hebat, ekspresinya sungguh tidak percaya.

Adele Xu memukul-mukul tangan pria itu, lalu tersenyum dingin: “Bagaimana mungkin? Memang kamu masih terus mengharapkan Selena Xu? Atau kamu cepat atau lambat berencana bercerai denganku dan kembali mengejarnya?”

“Ia jelas-jelas disakiti sedalam itu oleh Everett Leng, masa iya masih......” Parker Ji memejamkan mata, “Ini tidak seharusnya terjadi.”

Parker Ji lalu menatap Adele Xu lekat-lekat: “Ia jangan-jangan dipaksa Everett Leng untuk setuju?”

Ekspresi Adele Xu langsung muram dan terluka. Ia gigit-gigit bibir, “Jangan membual sendiri kamu. Selena Xu pada dasarnya memang tidak suka dengan kamu. Kalian dari dulu bukannya pernah bersama-sama sangat lama? Kalau dari dulu ia suka denganmu, ia pasti tidak akan membiarkanmu menunggu hingga selama ini!”

“Ia cuma belum mempertimbangkannya dengan matang saja!” debat Parker Ji sambil mencoba menahan amarahnya untuk tidak dilampiaskan.

Adele Xu berdeham dingin: “Dengar-dengar dulu di luar negeri kamu menemaninya selama tiga tahun. Ia selama tiga tahun tidak memikirkan baik-baik hubungannya denganmu, lalu sepulangnya dari luar negeri malah langsung berpasangan dengan Everett Leng. Ia jelas-jelas sedang mempermainkan dirimu!”

“Memang aku yang terlalu mengharap padanya dan tidak mau pergi......” Parker Ji tersenyum kecut, “Mungkin memang aku sudah seharusnya melepasnya dari awal......”

Adele Xu sangat kecewa melihat suaminya terang-terangan memikirkan dan menunjukkan perasaan pada wanita lain. Ia mencengkeram kerah baju pria itu, lalu dengan marah berteriak: “Kamu mengapa segini perhatiannya dengan dia? Di hatinya tidak ada kamu. Ia bahkan sudah bilang berkali-kali ingin memperjelas batas di antara kalian berdua. Perhatianmu harusnya ditujukan padaku, akulah istrimu!”

Parker Ji sangat frustrasi mendengar kabar ini. Ia melepaskan tangan Adele Xu tanpa daya.

“Kamu tidak akan paham...... Aku pergi dulu sebentar.”

“Tidak boleh pergi!” Adele Xu menahan bahu Parker Ji, ia nampaknya sangat emosional, “Aku hamil, paham hamil tidak? Mengapa kamu tidak memperhatikan dan peduli denganku? Kamu sedang menghindari apa? Apakah kamu sebenarnya tidak menginginkan anak ini? Kalau begitu aku akan gugurkan dia sekarang juga!”

“Adele Xu, jangan seperti ini, aku tidak bermaksud begitu!”

Parker Ji entah mengapa merasa hubungannya dengan Adele Xu sudah tidak bisa dilanjutkan lagi. Atau…… atau ia sendiri yang sebenarnya harus memperbaiki diri? Ia pria yang sudah punya keluarga, ia harus menghapuskan semua perasaannya pada Selena Xu.

“Jadi maksudmu apa?” Adele Xu menatapnya lebar-lebar, “Aku tahu kamu sedang ingin menghindar dariku! Benar tidak?! Benar tidak?! ......”

Adele Xu bertanya dengan emosional sambil memukul-mukul bahu Parker Ji. Pria itu kini tidak bisa menahan diri lagi. Ia langsung menggeser tangan wanita itu dengan kasar.

“Kamu biarkan aku tenang sebentar bisa tidak?!”

“Ahhh!”

Adele Xu jatuh berguling-guling dari tangga, dan Parker Ji tidak keburu menahannya!

Adele Xu merasakan sakit yang teramat parah di sekujur tubuhnya, khususnya di perutnya!

“Adele Xu!” Parker Ji buru-buru menyusulnya ke anak tangga paling bawah, “Adele Xu, kamu, kamu, kamu kenapa?!”

Ketika menanyakan ini, Parker Ji tahu pertanyaannya sudah terlambat. Darah sudah mengalir deras dari rok yang dipakai Adele Xu, dan wanita itu sudah tidak sadarkan diri.

Genangan darah yang cukup banyak itu membuat Parker Ji kaget dan khawatir. Ia buru-buru membopong wanita itu.

Kejadian luar biasa memang terjadinya sangat cepat. Parker ji bahkan tidak punya waktu untuk bingung harus melakukan apa. Ia buru-buru mengantar Adele Xu ke unit gawat darurat rumah sakit.

Selama wanita itu ditangani dokter, ia jalan bolak-balik di lorong dengan gugup. Ia terus menunduk, pikirannya sangat kacau.

Ia benar-benar tidak sengaja melakukannya. Ia tidak memperhatikan mereka berdua sedang ada di tangga, tempat yang bisa dikatakan cukup rawan bagi ibu hamil. Semuanya terjadi secara kebetulan, dan dirinya sendiri memang agak sedikit berlebihan……

Parker Ji mengepalkan kedua tangannya di tengah kekacauan pikiran itu. Wajahnya sangat cemas.

Entah beberapa saat kemudian, pintu ruang gawat darurat akhirnya terbuka. Dokter berjalan mendatangi Parker Ji yang menunggu di situ dari tadi dengan wajah serius, lalu berkata: “Sungguh maaf, bayimu tidak bisa diselamatkan, tetapi untungnya istrimu dalam kondisi stabil......”

Hati Parker Ji langsung pecah berkeping-keping.

Anaknya…… sudah tidak ada lagi.

Parker Ji awalnya berpikir dirinya tidak akan peduli dengan anak ini, tetapi begitu benar-benar kehilangan hati Parker Ji ternyata terasa sangat sakit. Entah rasa sakit ini muncul benar-benar karena anaknya atau karena ia hanya merasa iba pada Adele Xu.

Ketika Parker Ji masuk ke ruang pasien, Adele Xu sudah sadarkan diri. Ia menatap kosong langit-langit ruangan seperti orang yang kehilangan jiwa dan semangat hidup.

“Adele Xu......” Parker Ji berkata pelan dan serak, “Maafkan aku.”

Adele Xu tersadar ada orang mendekatinya. Ia menengok menatap pria itu namun tetap diam seribu bahasa.

Melihat Adele Xu tidak mau berbicara padanya, hati Parker Ji semakin sakit. Ia memegang tangan wanita itu dan memohon: “Maafkan aku, maafkan aku...... Kamu boleh maki aku, boleh pukul aku. Jangan sedih seperti ini, jangan kamu pendam kesedihanmu, lampiaskan saja padaku......”

Adele Xu tiba-tiba menarik tangannya dari pegangan Parker Ji. Ia menatap pria itu dengan hati kelabu.

“Kamu jelas tidak akan sedih, karena kamu memang sama sekali tidak menginginkan kehadiran bayi ini. Sekarang semuanya berjalan seperti yang kamu inginkan, kamu masih tunggu apa lagi? Sana pergi cari Selena Xu kesayanganmu dan hidup bersama dia. Coba lihat saja apa ia bersedia melahirkan anak untukmu!”

“Adele Xu, jangan seperti ini. Ini semua salahku. Aku tidak seharusnya melakukan ini......”

Parker Ji mencoba menenangkan Adele Xu, tetapi pada momen ini wanita itu tidak ingin mendengarkan permintaan maaf apa-pun. Ia tersenyum kecut dengan wajah pucat: “Kamu tidak salah, memang kamu salah apa? Kamu hanya tidak sayang denganku, titik! Yang salah adalah aku, aku tidak seharusnya menambah bebanmu! Keluar kamu, keluar!”

“Adele Xu, jangan marah-marah begini......”

“Keluar tidak?! Minta maaf sekarang apa gunanya?!”

Makian dan teriakan Adele Xu membuat dokter dan perawat terkejut. Dokter masuk dan menyuntikannya obat penenang, lalu meminta Parker Ji keluar. Kamar itu akhirnya kembali tenang.

Selena Xu, yang belum mengetahui apa-apa soal kejadian ini, tiba-tiba mendapati sebuah pesan singkat di ponselnya ketika sedang merias diri. Ia mengambil ponselnya, ternyata pesan itu dari Adele Xu.

“Aku benci kamu!”

Selena Xu kaget dan sungguh bingung. Tadi siang adiknya dan ia masih berbincang-bincang santai, bahkan makan bersama, mengapa tiba-tiba mengirim pesan singkat seperti ini?

Apa maksudnya?

Selena Xu mengernyitkan alis dan mencoba menelepon Adele Xu. Tetapi panggilan itu tidak dijawab. Ketika ia mencoba menelepon sekali lagi, Adele Xu ternyata malah sudah mematikan ponsel.

Selena Xu mencoba memikirkan cara lain. Ia akhirnya menelepon Parker Ji, dan pria itu dengan sigap mengangkatnya.

“Adele Xu?” Parker Ji langsung menyapa dengan suara serak. Pria itu tiba-tiba teringat cerita Adele Xu dan langsung merasa agak bersalah pada istrinya. Ia pun mengganti panggilannya, “Nona muda keluarga Leng, ada urusan apa?”

Adele Xu bingung dengan sikap Parker Ji ini. Ia merasa ada perubahan, keterkejutan, dan ketidakberesan dalam pria itu.

“Hmm... Aku hanya ingin bertanya, Adele Xu hari ini ada masalah apa? Apakah suasana hatinya sekarang sedang tidak baik?”

Ia jelas tidak boleh mengatakan pesan singkat dari Adele Xu pada Parker Ji. Ia lebih baik bertanya secara hati-hati dan tidak terang-terangan.

Parker Ji merendahkan suara, ia terdengar sangat kehilangan semangat: “Iya, suasana hatinya sedang tidak baik...... Aku akan menemani dia, jangan khawatir.”

Selena Xu semakin merasa ada yang tidak beres dengan Parker Ji. Pria itu tidak pernah berbicara dengan nada sesedih dan semuram ini, lantas ia bertanya khawatir: “Kamu sendiri juga ada apa? Hari ini sebenarnya terjadi apa? Mengapa suasana hati Adele Xu bisa tidak baik?”

“...... Ia sekarang sedang istirahat. Yang terjadi hari ini besok saja kita bicarakan.” Parker Ji tidak sedang dalam suasana hati yang baik untuk menceritakan kembali apa yagn terjadi barusan.

Mendengar keengganan Parker Ji untuk bercerita, Selena Xu memutuskan tidak memaksa lagi. Ia kemudian memutus telepon itu.

“Sedang telepon siapa?” Tiba-tiba terdengar suara Everett Leng.

Selena Xu refleks menjawab: “Parker Ji.”

Ia baru sadar jawabannya terlalu terang-terangan. Ketika menengok, ia melihat raut Everett Leng sungguh tidak senang.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu