Predestined - Bab 70 Dikalahkan Anak Sendiri

Selena Xu masuk kamar tidur pelan-pelan agar tidak membangunkan anaknya. Ketika membuka selimut dan melihat wajah anaknya yang tertidur lelap, hatinya sangat tenteram.

Meski tidak berhasil mendapatkan Everett Leng, ia masih bisa melanjutkan cintanya pada pria itu. Sebenarnya, kalau harus jujur, ia lebih memilih melupakan pemikiran yang tidak realistis itu dari awal, tetapi ia kini sudah terlambat.

Selena Xu sudah berusaha menenangkan diri, tetapi air matanya tetap menetes tanpa bisa ia tahan. Kata-kata Everett Leng tadi sangat menyayat hati.

Tiba-tiba Carol, yang ada dalam pelukannya, bertanya pelan: “Mommy, kamu sedang menangis ya?”

Selena Xu kaget. Ia buru-buru membasuh air matanya dan menampilkan senyum, “Carol terbangun ya?”

Anak itu mengulurkan kedua tangan kecilnya dan membasuh air mata yang masih tersisa: “Mommy, jangan sedih, sini Carol basuh.”

Nada bicara dan tindakan Carol yang penuh pengertian membuat Selena Xu tidak bisa menahan senyum. Ia semakin sayang saja dengan anak ini.

“Carol sangat penurut. Mami sudah tidak sedih lagi, sunguh.”

Melihat wajah anaknya masih tetap khawatir, Selena Xu mengalihkan topik, “Carol, kamu suka Paman Leng?”

Carol langsung semangat menyinggung orang itu, “Suka, Mommy memang tidak suka dia?”

Selena Xu langsung muram. Mamamu suka, tetapi apa daya orangnya sendiri tidak suka!

“Mengapa suka dia?” tanya Selena Xu serius.

Wajah Carol langsung tidak enak hati, “Orang yang aku suka, aku harap Mommy juga suka.”

Ekspresi anaknya yang polos membuat Selena Xu gemas. Ia ingin melanjutkan keisengannya pada anak itu.

“Oh, kamu berbicara seperti ini, memang Paman Ji tidak akan sedih? Waktu itu kamu masih bilang kamu suka dia loh.”

Ekspresi Carol langsung bingung, “Memang tidak boleh bilang suka dua orang? Memang kita hanya boleh bilang suka boleh ke satu orang?”

“……” Selena Xu dikalahkan anaknya sendiri.

Setelah bercengkerama hingga larut malam, Carol akhirnya kembali terlelap. Selena Xu menghembuskan nafas lega. Ia menyelimuti anaknya itu, lalu melanjutkan renungannya

Daripada terus-menerus menunggu Everett Leng, lebih baik ia menumbuhkan harapan pada Parker Ji, karena pria itu memang suka dengan dirinya. Ia paham betul kalimat “usaha pasti akan memberi imbalan yang setimpal”. Ia sudah berusaha sekeras ini, kini saatnya untuk menyerah, kalau tidak anaknya akan semakin tersakiti ketika waktu perpisahannya dengan Everett Leng tiba nanti.

Keesokan harinya, Carol, yang biasanya tidur sangat lama, terbangun pagi-pagi. Ia langsung berjalan ke ruang tamu mencari Ibu Leng.

“Nenek, coba lihat, rumahku bagus tidak?”

Ketika Selena Xu keluar dari kamar mandi, ia mendengar anaknya bertanya seperti ini pada Ibu Leng. Barang yang dipegang anak itu adalah setumpuk mainan rumah kayu. Ibu Leng tersenyum penuh kasih sayang: “Jelas bagus dong, Carol memang sangat pintar dan cerdas ya.”

Carol tersenyum manis.

“Selena Xu, kamu sudah bangun? Tidurnya nyenyak tidak semalam?” tanya Ibu Leng ketika melihat Selena Xu.

Selena Xu tersenyum datar, “Sangat nyenak. Tante, kami kemarin benar-benar merepotkanmu. Hari ini aku dan Carol akan pindah.”

Ibu Leng kaget: “Ada apa? Kamu tidak terbiasa atau tidak merasa cocok tinggal di sini? Hari ini aku dan Paman tidak tinggal di sini lagi, kamu tetaplah di sini.”

Mendengar bujukan Ibu Leng, Selena Xu hampir tergugah dan mengiyakan. Tetapi ketika ia teringat sikap dingin Everett Leng semalam, ia langsung menguatkan hati untuk tidak mengubah keputusannya.

“Bukan begitu. Aku hanya merasa tinggal di sini kurang nyaman. Lagipula Parker Ji sudah menyiapkan rumah tinggal untuk kami. Tante tidak perlu khawatir, aku pasti bisa menjaga Carol dan diriku sendiri baik-baik.”

Alasan yang diucapkan Selena Xu sungguh tidak bercelah. Ibu Leng paham isi hati anak itu. Apa lagi alasan pindah yang lebih kuat selain pindah untuk tinggal bersama calon suami? Toh Selena Xu pada akhirnya akan menjadi bagian dari keluarga Ji, jadi keluarga Leng harus mulai melepasnya dari sekarang.

Sebelum Ibu Leng memberi persetujuannya, suara Everett Leng tiba-tiba terdengar dari belakang.

“Aku sudah pernah bilang, tunggulah keluarga Ji kelar membereskan semua urusan baru kamu pindah.”

Selena Xu menengok kaget.

Mengapa Everett Leng hari ini tidak ke kantor? Ia pikir pria itu sudah pergi, jadi ia memanfaatkan momen itu untuk berbicara dengan Ibu Leng. Orang tua pasti lebih mudah dilobi.

“Aku kurang nyaman tinggal di sini. Kamu dan Mandy Li akan segera menikah, dan aku adalah orang asing, jadi……”

Entah kalimat apa yang membuat Everett Leng tidak senang, pria itu langsung memotong kata-kata Selena Xu: “Siapa bilang kamu orang asing?”

Selena Xu langsung diam.

“Meskipun kamu akan masuk keluarga Ji, tetapi kamu bukan orang asing. Lagipula kamu sudah tinggal di sini begitu lama, mengapa tiba-tiba merasa tidak nyaman?”

Pertanyaan Everett Leng membuat Selena Xu takut hingga menundukkan kepala.

Ia benar-benar takut.

Sejak Ibu Leng tiba-tiba bilang Carol dan Everett Leng sangat mirip, ia terus merasa gundah.

Penampilan dan wajah seseorang tidak bisa dibuat-buat. Saat ini ia masih bisa menyembunyikan fakta bahwa anaknya mirip dengan Everett Leng, tetapi tunggu saja beberapa saat lagi hingga anak itu tumbuh lebih besar, kemiripan Carol dengan pria itu pasti akan semakin menjadi-jadi dan disadari lebih banyak orang.

Karena itu, ia harus buru-buru keluar dari rumah keluarga Leng dan mengurangi interaksi dengan mereka. Ini untuk mencegah suatu hari nanti timbul kecurigaan dalam diri Everett Leng.

Tetapi melihat ketidaksetujuan Everett Leng sekarang, nampaknya wacana ini tidak mungkin terlaksana. Ia hanya bisa berharap Parker Ji cepat-cepat membujuk Ibu Leng dan segera menjemput mereka berdua pergi.

“Yasudah kalau begitu, aku dan Carol akan lanjut tinggal di sini beberapa hari,” ujar Selena Xu sambil melangkah naik satu anak tangga.

Melihat tatapan Everett Leng, ia selalu tidak nyaman, tetapi ia mau tidak mau berpura-pura tenang. Untung ia tiba-tiba teringat janjinya dengan Laura Wen, jadi ia bisa izin pergi.

“Tante, Tuan Leng, aku ada janji dengan teman. Aku keluar dulu ya.”

Ibu Leng jelas tidak akan menahannya. Setelah memberi satu-dua pesan, Ibu Leng mempersilahkannya pergi. Pandangan mata Everett Leng terus mengikuti tubuh Selena Xu yang menjauh, entah apa yang pria itu pikirkan.

“Hei, jelaskan mengapa dulu kamu ingin menyekolahkan Selena Xu ke luar negeri? Sekarang ia malah menjauh dari kita semua.” Ibu Leng membuang nafas panjang dalam-dalam, ia agak kesal dengan anaknya.

Everett Leng menjawab: “Andaikan aku tidak mengirimnya bersekolah ke luar negeri, ia pada akhirnya akan tetap menikah dengan orang lain kok. Menjauhnya ia dari kita hanya masalah cepat atau lambat.”

“Baik, kita memang tidak bisa mengubah kenyataan, tetapi bisakah kamu jelaskan sedikit mengapa saat itu kamu bersikeras dengan keputusanmu? Anak sekecil itu kamu kirim sekolah ke luar negeri. Di sekelilingnya tidak ada orang yang merawatnya, pantas saja sekarang ia bawa anak kecil.”

Meski sangat suka dengan Carol, Ibu Leng tetap tidak bisa mengabaikan kesulitan yang dialami Selena Xu di luar negeri. Pertanyaan ini sudah berulang kali diabaikan oleh Everett Leng, tetapi Ibu Leng tetap mengungkitnya lagi kali ini.

Berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya, Everett Leng kali ini tidak mengalihkan topik. Pria itu menatap ibunya lekat-lekat.

“Kamu yakin ingin tahu?”

Ibu Leng mengernyitkan alis, “Jelas ingin tahu. Apa mungkin ia sekolah ke luar negeri karena kamu paksa?”

“Dia bilang dia suka denganku.”

Ibu Leng bingung dengan kata-kata yang tiba-tiba terucap dari mulut Everett Leng ini, “Apa?”

Wajah Everett Leng tetap datar seperti tidak terjadi apa-apa. Ia tanpa basa-basi melanjutkan penjelasannya: “Selena Xu terus-menerus bilang suka denganku, ia bahkan melakukan hal-hal yang agak kelewat batas. Kamu harus tahu, rasa keterikatan itu muncul karena saat itu ia masih terlalu kecil dan belum paham tingkatan-tingkatan perasaan pada orang lain. Aku waktu itu berpikir keterikatan itu tidak boleh dibiarkan terus berlanjut.”

Mata Ibu Leng membelalak. Ia sungguh terkejut sampai tidak tahu harus berkata apa.

Ternyata ada skandal di balik ini semua, pantas saja anaknya yang selalu berpikir rasional langsung mengambil keputusan tanpa berdiskusi dengan ia dan suaminya terlebih dahulu. Kala itu, mendengar Everett Leng sudah mengirim Selena Xu ke luar negeri, mereka berdua sangat marah.

“Ternyata begitu…..” Ibu Leng mengangguk pelan dengan alis terangkat. Ia bertanya khawatir: “Sekarang harusnya ia sudah tidak punya perasaan apa-apa denganmu kan?”

“Kalau sampai sekarang masih memiliki perasaan yang tidak realistis ke saya, ia tidak akan mungkin terpikir menyembunyikan anak saya di luar negeri.” Everett Leng melanjutkan kalimatnya, “Ia sekarang cinta mati pada Parker Li. Tetapi, omong-omong, aku pernah menyelidiki, interaksi mereka di luar negeri tidak banyak, malah Parker Ji-lah yang terus mengejar-ngejar dia.”

Ibu Leng langsung bangkit berdiri, “Kalau benar Parker Ji memaksa Selena Xu, kita, keluarga Leng, jelas tidak akan melepaskan pria itu begitu saja!”

Dalam hal melindungi seseorang, keluarga Leng memang keluarga yang paling gencar.

“Oh ya, apa yang kamu masud dengan perasaan yang tidak realistis? Memang Selena Xu tidak cocok denganmu?” Ibu Leng mengalihkan topik, ia lagi-lagi ingin mulai menceramahi anaknya.

Mendengar pertanyaan yang aneh ini, Everett Leng langsung mengerutkan dahi: “Jadi kamu berharap Selena Xu melanjutkan ketertarikannya padaku?”

“……Bukan, bukan seperti itu. Aku hanya berpikir kamu tidak boleh berpikir seperti itu pada Selena Xu. Dia anak baik, dia cocok dengan siapa pun, kamu tidak boleh membicarakannya seperti itu!”

Menanggapi pembelaan ibunya pada Selena Xu, Everett Leng tidak ambil hati. Ia mengatakan beberapa kalimat yang menyenangkan hati ibunya, lalu berangkat ke kantor.

Pada waktu yang bersamaan, di salah satu meja di gerai KFC, Selena Xu akhirnya berjumpa lagi dengan Laura Wen.

“Selena Xu! Aku kangen setengah mati denganmu! Bagaimana, apa kamu nyaman tinggal di luar negeri? Kamu kangen aku tidak?”

Pertanyaan beruntun ini membuat Selena Xu tidak tahu bagaimana harus menjawabnya.

Meski beberapa tahun tidak berjumpa, tetapi mereka berdua tetap dekat, karena selama perpisahan itu Selena Xu tetap mempertahankan intensitas interaksinya dengan Laura Wen.

“Eh, anak ini……” Melihat Carol, Laura Wen langsung bertanya ragu, “Anak ini anak Everett Leng ya?”

Ia sebenarnya hanya bercanda, karena anak itu terlihat agak mirip dengan Everett Leng. Jawaban Selena Xu barusan sungguh mengagetkannya.

“Benar.”

“Bagaimana bisa? Hubungan kalian sudah sampai di tahap punya anak?” Laura Wen terperangah, “Bukannya Everett Leng di dalam negeri dan kamu di luar negeri? Mengapa, mengapa……”

“Hush, pikiranmu kacau.” Selena Xu mengusap dahi, lalu bertanya pada anaknya: “Carol, kamu mau main perosotan tidak?”

“Mau!” Carol langsung berdiri dari kursinya lalu pergi ke tempat main anak-anak dengan didampingi pelayan restoran.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu