Predestined - Bab 365 Malam Terakhir Bujangan

Di pagi hari, dia dan Everett Leng saling menelepon.

Nenek sudah bangun, dia tidak lagi menangis, hanya duduk diam di ranjang, tidak mengatakan apapun, seperti sudah kehilangan separuh jiwanya.

Keadaan terlihat tidak membaik.

Melihatnya sama sekali tidak menyimak, Carol merasa sedikat kecewa, dengan manja bertanya.

Mama, ada apa denganmu?

Selena Xu sadar, Ya? Apa yang barusan kamu tanyakan?”

Sikapnya yang seperti ini membuat gadis kecil tersebut tidak senang.

Mama tidak menyimakku berbicara

Dia tersenyum tidak enak, tiba-tiba, dia sebuah ide terlintas dibenaknya.

Dipagi hari, dia membawa Carol yang baru kembali kerumah sakit.

Everett Leng menyentuh wajah dan kepala Carol, dengan suara kecil bertanya pada Selena Xu.

Disini sudah cukup sibuk, untuk apa membawa anak kecil kemari?

Nenek sangat menyukainya, kemarin dia juga ingin melihatya, mungkin

Everett Leng seperti mengerti maksudnya, tidak mengatakan apapun.

Di jalan Selena Xu telah memberitahu Carol. Anak ini masih kecil, dia tidak banyak bicara, hanya ingin dia memikirkan cara membuat nenek senang.

Diatas ranjang, ibu Leng duduk termenung, wajah tenangnya membuat orang khawatir.

Carol berlari masuk, menggenggam tangan ibu Leng, dengan manja memanggilnya.

Nenek, aku datang melihatmunenek?

Badan kurus ibu Leng mulai bergerak, wajah kakunya memandang wajah gadis kecil itu, matanya yang suram mulai bercahaya.

Nenek, aku dengar kamu sedang tidak senang, ibu guru mengatakan, kita harus bahagia. Bagaimana kalau menyanyikan lagu untuk nenek?

Ibu Leng tidak menjawab, hanya mengangguk pelan.

Carol menggunakan suara indahnya, menyanyikan lagu yang di pelajarinya di taman-kanak kanak.

Wajah riang anak tersebut, sangat polos, suaranya juga enak didengar. Disaat inilah, wajah ibu Leng kembali bersinar.

Tiba-tiba saja dia menangis.

Dia memeluk Carol, air mata terus mengalir, tapi wajahnya tersenyum.

Nenek jangan menangis, Carol akan menghapus air mata mu.

Gadis kecil mengulurkan tangan kecilnya, menggunakan lengan bajunya menghapus air mata sang nenek, nenek kemudian memeluknya lebih erat.

Cucuku, cucuku yang tersayangdemimu nak, aku akan baik-baik saja, nenekmu ingin melihatmu tumbuh

Pemandangan cucu dan nenek yang saling berpelukan, membuat Selena Xu tersentuh, dia melihat pria yang berdiri di sebelahnya.

Wajahnya yang tadinya dingin, kali ini, perlahan-lahan melunak.

Sejak hari itu, jika ada waktu luang Selena Xu selalu membawa putrinya ke rumah sakit.

Gadis kecil juga sangat pengertian, masih kecil tapi sudah bisa membuat neneknya senang, keadaan nenek juga semakin hari, semakin baik. Ditambah dengan pengawasan baik selama beberapa hari, akhirnya sudah bisa beristirahat dirumah.

Diluar hal ini, masih ada sebuah berita bagus, gaun penganting yang dirancang TONY juga sudah selesai.

Saat itu dia membuat banyak sekali permintaan, dia pikir TONY akan melewatkan beberapa detail, bagaimanapun pasti ada detail yang tidak akan sanggup dibuatnya.

Kemudian, ketika melihat gaunnya, semua fantasinya tentang gaun pengantin yang sempurna, terpenuhi.

Dia tiba-tiba saja merasa TONY bukanlah orang yang buruk.

Hari pernikahan mereka semakin dekat, Everett Leng mengirimkan banyak undangan, semua orang mengetahui kabar pernikahan mereka.

Dalam waktu singkat, wanita-wanita yang diam-diam menyukai Everett Leng selama ini mengalami patah hati.

Akhirnya tiba juga waktu ini, malam terakhir bujangan.

Apa yang kamu katakan? Malam terakhir bujangan tentu saja penting, kamu akan mengucapkan selamat tinggal pada kehidupan bujanganmu.

Malam hari diatas sebuah vendor makanan, suara tinggi Laura Wen membuat tamu tamu disekeliling melihat kearah mereka. Louis Li mengangkat tangan membetulkan kacamatanya, seperti biasa tidak lupa akan perannya sebagai “Raja ejek”.

“Masa bujangmu telah berakhir, kehidupan sebagai seorang ibu rumah tangga akan segera dimulai, langkah pertama akan dilakukan.

Perkataan ini membuat Selena Xu sangat tidak bahagia.

Wei wei wei, Louis Li, apa kamu tidak bisa mengatakan hal yang lebih enak didengar?

Ini adalah kenyataan.

Pantat! Aku tidak ingin menjadi nyonya besar, aku masih muda, seorang wanita yang mempunyai cita-cita, memiliki aspirasi, memiliki masa depan yang cerah dan tidak terbatas.

Louis Li kembali mengejek, Beberapa hari kemudian, akan menjadi nyonya besar.

Kamukamu!

Selena Xu dibuat meradang, untung ada Laura Wen yang menggenggam tangannya, berpihak padanya.

Lous Li tutup mulutmu, makanan saja tidak akan bisa menutup mulutmu.

Perkataan Laura Wen, sangat manjur.

Lousi Li terdiam, mendengus dan menyantap satenya.

Setelah membayar bill, ketiganya berjalan bersama di bawah cahaya lampu jalan.

Selena Xu akan menikah, Laura Wen malah lebih senang darinya, bir yang diminumnya telah membuatnya terlalu mabuk.

Ayo jalan, kita ke tempat lain!

Masih ingin minum? Jika masih ingin minum kamu akan berbaring di jalan. Jawab Louis Li dengan khawatir.

Selena Xu tidak menahan diri menggoda, Tidak mungkin berbaring dijalan, bukankah masih ada kamu? Pelindung wanita?

Mendengar nada bicaranya, wajah Louis Li perlahan memerah.

Pada saat ini, wajah Laura Wen terlihat berbeda, dengan cepat berlari, berjongkok di sebelah jalan kemudian terdengar suara muntah.

Pemandangan itu

Louis Li mengerutkan dahinya, seperti tidak tahan, mendekatinya dan menyerahkan saputangan padanya.

Cepat bersihkan, aku akan mengantarmu pulang.

Tidaktidak bisa, aku sudah tidak memiliki tenaga, butuh istirahat.

Laura Wen kehabisan tenaga dan bersandar di samping lampu jalan, dibawah pengaruh alcohol, dia merasa menderita, kemudian dia menutup matanya.

Selena Xu melihat ke Louis Li, mengisyaratkannya agar mendekat, dia pun mendekat.

Hai, aku ingin bertanya, bagaimana perkembangan kamu dan Laura Wen?

Tidak ada perkembangan apapun.

Tidak ada? Selena Xu memicingkan matanya, Apakah kamu tidak melakukan apapun? Yang benar saja, kamu itu seorang laki-laki.

Tolong jangan memperkeruh keadaan, aku juga sudah berusaha.

Selena Xu terkejut, mengecilkan suaranya berkata, Kamu sudah berterus terang?

Hening sejenak, Louis Li menganggukkan kepalanya.

Apa dia menerimamu?

Mendengarnya, dia kemudian berbalik kabur, tidak membalas atau mengangkat teleponku. Hari kedua dikantor, dia berpura tidak terjadi apapun diantara kita dan menyapaku.

Sampai disini Expresi wajah Louis Li terlihat kacau.

Selena Xu menghiburnya, Jangan putus asa, aku kenal dia, dia sedang malu!

Kamu yakin?

Tentu saja! Lakukan apa yang seharusnya kamu lakukan, cobalah bersikap hangat dan perhatian, dia akan tersentuh, sungguh, Laura Wen sangat mudah tersentuh.

Louis Li setengah mempercayai perkataannya, kemudian memperhatikan Laura Wen yang ada di bawah lampu jalan.

Sebelumnya dia masih dalam keadaan duduk, tapi hanya sesaat, dia benar-benar sudah terbaring dijalan.

Sedikit mendesah, pria yang kasar diluar tapi sebetulnya lembut didalam ini menghampiri wanita mabuk itu dan menggendongnya, nada bicaranya terlihat tidak sabar.

Sudah kubilang jangan minum, tapi kamu tidak mau dengar!

Selena Xu membantu membuka pintu mobil, Louis Li dengan hati-hati memasukkan Laura Wen ke tempat duduk di samping pengemudi.

Baiklah, pelindung wanita, aku menyerahkan Laura Wen padamu, kamu harus mengantarkannya sampai selamat ke rumah.

Baik. Besok kami akan menghadiri pernikahanmu.

Sampai jumpa besok!

Dia melambaikan tangan pada mobil tersebut, sampai sudah tidak terlihat, dia baru mengalihkan pandangannya.

Angin berhembus kembali, membuatnya merasa kedinginan.

Dia melihat kearah jam tangannya, merapikan pakainanya, memanggil supir pengganti, dia berdiri menunggu di bawah cahaya lampu.

Sebuah mobil Puma Z4 berhenti dihadapannya, dia pikir mobilnya sudah datang, sayang sekali bukan.

Itu adalah Aileen Ya.

Jendela mobil perlahan-lahan turun, Aileen Ya melepaskan kacamata hitamnya, melihat Selena Xu yang berada diluar, kemudian tersenyum.

Nona Xu, sudah selarut ini, apa yang kamu lakukan disini?

Selena Xu terkejut, wanita ini ternyata bisa menyapanya, pada saat yang bersamaan dia mencoba menebak motifnya.

Dasar rubah, tidak mungkin bisa bersikap baik pada ayam.

Kamu sedang menunggu mobil?

Menunggu supir.

Aileen Ya dengan mengajaknya, Ayo naik, biar kuantar pulang.

Selena Xu mengerutkan hidungnya, hatinya merasa tidak nyaman.

Wanita ini, apa otaknya sudah rusak?

Tidak perlu, dia hampir tiba. Selena Xu menolak.

Aileen Ya hanya tersenyum, tiba-tiba bertanya, Pernikahanmu dan Everett Leng akan dilansungkan besok, bukan?

“Kapan lagi kalau bukan, kamu ingin datang?

Selena Xu merasa, dia tidak akan datang, karena sama saja dengan menyusahkan diri sendiri, oleh karena itu, dia bersikeras agar Everett Leng tidak mengundangnya.

Aileen Ya mengangguk.

Tentu harus pergi, pernikahan kamu dan Everett Leng, aku harap bisa berada disana dan mengucapkan selamat, lagipula aku sudah menyiapkan hadiah besar untukmu.

Selena Xu sudah yakin.

Otak wanita tanpa diragukan sudah rusak.

Aileen Ya tersenyum, mata indahnya memperhatikan expresi anehnya, Apakah kamu tidak suka?

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu