Predestined - Bab 307 Ini Adalah Keinginanmu Sendiri

Dia mendorong Selena Xu ke tempat tidur, melonggarkan kerah kemejanya, lalu menekan wanita itu.

Tatapan pria yang ada di atasnya, dipenuhi oleh api yang membara. Everett, dia sangat bergairah.

"Ingat, ini yang kamu inginkan!"

Pakaian mereka tersebar berantakan di lantai. Di kamar terdengar suara desahan dari mereka, air masih mengalir yang di bak mandi, yang semakin lama semakin penuh dan akhirnya mengalir keluar.

Bak air ini semula mau digunakan untuk menyadarkan Selena, tapi sekarang sudah tidak berguna lagi.

Pagi harinya, Selena terbangun di ranjang yang empuk.

Dia menggosok matanya dan mencoba untuk duduk, lalu dia merasa seluruh tubuhnya sedikit pegal.

Sejenak ia menyadari ada yang salah.

Seprai yang berantakan, pakaian yang dilemparkan ke semua tempat, tubuhnya yang telanjang dan tanda-tanda kemerahan tercetak di kulitnya

Semua hal sepertinya menceritakan apa yang sudah terjadi semalam.

Otaknya berpikir, Ia tiba-tiba tersadar.

Ini ulah Everett Leng!

Semalam, ternyata dia dan Everett…

Selena mengingat semuanya, selanjutnya, wajahnya dipenuhi dengan amarah.

Dia bangkit dari tempat tidur dan mengenakan pakaian yang tersebar di bawah satu per satu. Dia mendorong pintu dengan marah dan datang ke aula di lantai bawah.

Ruangan itu dipenuhi dengan aroma.

Seorang pelayan yang tampak berisi mendatanginya dan mengangguk dengan hormat.

"Nona Selena, kamu sudah bangun? Makan siang sudah siap. Silakan makan."

"Aku tidak akan memakannya!"

Selena bertanya dengan marah, "Everett, di mana dia? Minta dia datang menemuiku!"

"Tuan pergi pagi-pagi sekali. Dia menyuruh Nona Selena untuk tinggal di sini dan menunggunya kembali."

Selena Xu tertegun dan melihat sekeliling.

Itu adalah rumah yang aneh. Melalui jendela, dia melihat pantai pasir dan ombak biru tidak jauh dari sana.

"Apakah ini rumah Everett?"

"Ya, biasanya Tuan menggunakannya saat berlibur, tapi sangat sulit untuk melihatnya kemari dalam setahun."

Sepertinya Everett membawanya ke sini tadi malam. Yang menjijikkan adalah bahwa ia mengambil kesempatan dari orang yang sedang dalam bahaya, lihat saja aku akan memakannya nanti!

Semakin memikirkannya, Selena semakin jengkel. Ia berkata dengan cemberut, "Cepat telepon dia. Aku ingin menemuinya sekarang!"

Pelayan itu tidak bisa menghubungi Everett, di saat dia sedang ingin mengatasi masalah ini, pintu aula dibuka oleh seseorang.

Everett Leng perlahan melintasi anak tangga, sambil tersenyum.

"Lena, kita hanya terpisah selama setengah hari, apa sebegitu tidak sabarnya kamu ingin bertemu denganku?"

“Everett! Leng!”

Selena melafalkan kalimat itu dengan gigi terkatup. Dia berlari ke arahnya dengan marah dan menatap wajah pria itu. Dia benar-benar marah.

"Dasar berengsek, bisa-bisanya kamu berani pulang menemuiku!”

Everett menjawab dengan tenang dan sedikit mengangkat bahu, "Mengapa harus takut? Aku bahkan tidak melakukan hal yang salah."

"Kamu berani mengatakannya! Tadi malam kamu ..."

Bicara setengah, Selena tiba-tiba menghentikan ucapannya dan memandang pelayan di sebelah mereka.

Pelayan yang mengerti segera mundur, dengan suara rendah Selena Xu berkata lagi.

"Apakah kamu semalam ..."

"Aku akan bicara dulu." Pria itu menyela dan menggambar senyum yang berarti dari bibirnya yang tipis.

"Tadi malam, kamu yang memintanya."

Selena Xu menjadi marah dan tersipu malu seketika.

"Omong kosong, itu benar-benar mustahil! Saat itu aku tidak sadar, dan kau memanfaatkan kesempatan itu!”

Everett berjalan melewatinya, duduk santai di sofa, dengan posisi yang berwibawa.

Di hadapan Selena, dia perlahan menyalakan cerutu.

“Dari pada membahas hal ini, bagaimana jika sekarang kamu memikirkan siapa orang yang kau provokasi?”

Selena pun tersadar setelah apa yang dikatakan oleh Everett.

Selena memikirkan dengan serius, seorang pria gendut terlintas di otaknya.

"Setelah aku minum, aku merasa ada sesuatu yang salah. Lalu aku segera berjalan menuju kamar mandi dan sseorang pria gendut mengikutiku.

"Pria gendut?"

"Ya, dia memakai setelan hitam, sangat gendut, rambutnya tipis.”

Pria itu tiba-tiba terdiam. "Apa yang dia lakukan padamu?"

Selena berkata dengan malu dan marah, "Orang itu sangat tidak sopan, lalu aku pukul menggunakan vas bunga. Aku tidak tahu apa yang terjadi kemudian."

Wajah Everett Leng, semakin lama semakin suram, tatapannya juga menjadi tajam.

"Aku rasa itu pasti Roni Zhao dari Pusat Perdagangan Naga Emas."

"Roni Zhao?"

"Yah, dia juga anggota serikat dagang di Kota Bin."

"Orang menjijikan seperti dirinya, akan ku bakar hidup-hidup!"

Setelah itu, Selena Xu mengepalkan tangannya dan berbalik untuk pergi. Sepertinya ingin mencari masalah.

"Tunggu." Everett menghentikannya. "Apa yang ingin kamu lakukan?"

"Aku akan pergi padanya sekarang. Jika benar dia yang melakukannya, aku tidak bisa mengampuni dia!"

Pria itu tertawa kecil dan mengisap cerutu dalam diam.

"Apa yang kamu tertawakan?" Selena sedikit tidak senang.

Gumpalan asap keluar dari mulutnya, lalu dia menaruh cerutu di asbak, perlahan bangkit, dan matanya seperti penuh dengan semangat.

"Roni Zhao adalah orang yang suka bersenang-senang. Dia jarang bekerja di perusahaan. Di mana kamu akan menemukannya?"

"Jadi… aku harus bagaimana?"

Everett tersenyum licik, "Jika kamu memohon kepadaku, aku dapat mempertimbangkan untuk membantumu."

“Aku takkan memohon padamu, jangan harap!”

Selena berjalan keluar beberapa langkah, tiba-tiba dia teringat sesuatu, dia menoleh kebelakang, wajah kecilnya penuh rasa malu dan marah.

"Kamu...Jangan berpikir apa yang kamu lakukan padaku semalam sudah berakhir. Tunggu dan lihat saja!"

Melihat wanita yang pergi dengan marah, di sudut mulutnya terdapat sebuah senyuman, dan dia menutup matanya.

Dia membuat panggilan telepon.

"Mulai sekarang, aku tidak ingin melihat Roni Zhao di Kota Bin."

“Mengerti bos.”

Dia menaruh telepon, pria itu mengubah posisinya dengan bersandar di sofa, mengingat kembali kejadian semalam, dimana wanita itu memohon sesuatu darinya.

Ya, setidaknya itu adalah kompensasi untunya.

Selena meninggalkan villa dan menghentikan taksi.

"Tuan, tolong kembali ke kota."

Dia mengeluarkan ponselnya, hanya untuk menemukan beberapa panggilan tak terjawab dan pesan, semuanya dari Parker Ji.

Dia membuka asal salah satu pesan.

"Lena, kenapa kamu tidak menjawab telepon? Kamu tiba-tiba menghilang dari pesta. Apa yang terjadi?"

Sejenak, Selena mengingat kembali kejadian kemarin.

"Maaf, aku merasa tidak enak badan kemarin. Aku tidak sempat memberitahumu."

Dia meletakkan ponselnya, membuka jendela mobil, dan angin laut masuk. Dia menyisir rambut di depan dahinya yang menutupi pandangannya.

Lebih baik tidak memberi tahu Parker Ji tentang ini.

Apa yang akan dia lakukan sekarang adalah mencari tahu Roni Zhao terlebih dahulu dan mencari tahu apakah dia yang memberikan anggur padanya kemarin.

Jika itu benar-benar dia, tunggu saja nanti!

Everett juga tidak berkata bohong. Selena Xu menghabiskan waktu sepanjang hari mencari informasi dari banyak orang, tetapi dia masih tidak dapat menemukan Roni Zhao.

Tampaknya Roni Zhao tidak melakukan pekerjaannya dan tidak tahu di mana dia bersenang-senang.

Dia merasa gerah, saat dia tidak tahu dimana harus mencari keberadaan pria itu, muncul sebuah berita.

Dan itu ada di TV.

Berita live yang sedang terputar di tv, terlihat jelas bahwa Roni Zhao berada di atas gedung tinggi, seperti sedang ingin bunuh diri.

Pria itu benar-benar sangat beremosi, dari mulutnya tidak berhenti berkata-kata.

Selena Xu mendekati TV, menyipitkan matanya dan menatapnya. Dia menjadi lebih curiga.

Pria gendut itu kemarin bahkan baik-baik saja. Mengapa sekarang dia ingin bunuh diri?

Aneh…apakah sebotol minuman bisa merusak otaknya?

Kamera TV tiba-tiba memperbesar, penuh dengan wajah gendut dan marah Roni Zhao.

“Everett, kamu memaksaku, bahkan jika aku menjadi hantu, aku tidak akan membiarkanmu!"

Setelah itu, pria gendut itu pun melompat.

Selena yang terkejut melangkah mundur, wajahnya menjadi pucat.

Bagaimana dia bisa melihat pemandangan yang begitu mengerikan?

Dia pikir pria gendut itu sudah mati. Namun, bantalan udara terbuka di bawah. Roni Zhao tidak mati.

"Huh…"

Selena menepuk dadanya dan menghela nafas lega, tetapi tiba-tiba dia mengingat sesuatu.

Tepat sebelum Roni Zhao melompat keluar dari gedung, dia sepertinya menyebut nama Everett?

Apakah itu...

Pikiran yang tidak bisa dipercaya muncul di benaknya. Demi memastikan situasi dia menekan nomor Everett.

Telepon dijawab dengan cepat. Dia mengengam ponselnya lalu berbicara dengan nada suara yang terburu-buru.

"Everett, ini aku."

“Aku tahu. Ada urusan apa?” Suara datarnya terdengar.

"Aku melihatnya di TV barusan. Roni Zhao ingin bunuh diri, dan aku ingin bertanya..."

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu