Predestined - Bab 69 Kecuali Jika Aku Menikah dengan Anggota Keluarga Leng
Everett Leng tidak menyapa Selena Xu sama sekali. Pria itu langsung berjalan ke arah kasur Carol sambil membawa hadiahnya, “Carol, suka tidak?”
Carol menatap sejenak hadiah yang dibawa Everett Leng, lalu kedua matanya langsung berbinar-binar: “Wah, Stitch! Paman Leng, ini sungguh buat aku?”
“Iya dong, kalau tidak untuk apa aku antar ke sini?”
Carol menggigit-gigit bibir, “Siapa tahu untuk Mommy?”
Everett Leng tersenyum datar. Ini membuat Selena Xu tidak enak hati.
“Paman Leng kalau tersenyum sangat tampan, Mommy saja sampai terpesona!” Carol memuji setinggi langit Everett Leng sambil membawa-bawa nama ibunya.
Selena Xu berbatuk tanda menyuruh anaknya berhenti, “Terpesona apanya? Jangan asal bicara deh kamu!”
Everett Leng mengelus-elus rambut anak itu, “Anak baik, cepat istirahat.”
Carol mengangguk. Ia masuk ke dalam selimut sambil memeluk mainan barunya. Ia tidak lagi merengek minta didongengkan.
Ketika Selena Xu ingin berbicara, Everett Leng langsung menaruh jari telunjuknya di depan mulut sebagai tanda menyuruhnya diam. Pria itu kemudian memegang tangannya dan membawanya keluar kamar.
Tangan yang dipegang pria itu langsung berubah hangat. Wajah Selena Xu juga ikut-ikutan hangat. Sesampainya di depan kamar, Everett Leng melepas genggamannya. Ketika melihat wajah wanita itu, Everett Leng mengernyitkan dahi.
“Kamu demam?”
Selena Xu baru sadar dari lamunannya. Ia buru-buru menjawab: “Tidak kok, kamar ini, kamar ini hanya sedikit panas.”
Everett Leng mengernyitkan alis seperti sedang melihat orang aneh.
Di dalam kamar barusan ada AC, suhunya tidak dingin tetapi juga tidak panas. Kata-kata Selena Xu tadi jelas bohong. Tetapi suasana hatinya saat ini sedang baik, ia tidak perlu mendebat alasan wanita itu karena itu hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan di antara mereka berdua.
“Ehm, paman kecil……” Wajah Selena Xu langsung berubah, “Tuan Leng, ada sesuatu yang perlu aku bicarakan denganmu.”
Tanpa mengomentari sebutan “tuan” barusan, Everett Leng merespon: “Kebetulan aku juga ingin membicarakan sesuatu denganmu.”
Mereka berdua berjalan
Mereka berdua berjalan bersama ke balkon. Everett Leng tidak langsung menyinggung topik utama, ia berbasa-basi: “Bagaimana perasaanmu tiga tahun ini?”
Selena Xu menggigit-gigit bibir, “CEO Leng baru sekarang bertanya ini memang ada gunanya? Selama ini aku sudah terbiasa hidup sendiri.”
“Hidup sendiri? Bukannya kamu punya Parker Ji?”
Selena Xu terdiam, lalu dengan sedih berkata: “Memang kamu pikir aku cocok dengannya?”
Everett Leng menatapnya lekat-lekat: “Selena Xu, hal seperti ini tidak seharusnya kamu tanyakan pada orang luar. Cocok tidak cocoknya pria itu dengan dirimu harus kamu putuskan sendiri. Eh, atau pria itu memaksa kamu?”
Nada bicara Everett Leng langsung terdengar marah ketika mengucapkan kalimat terakhir. Selena Xu ketakutan sampai menggeleng hebat. Ia takut pria itu akan menjadikan Parker Ji sasaran.
“Jelas tidak lah, ia orang yang sangat baik!”
Setelah mengucapkan kalimat ini, Selena Xu merasa agak menyesal.
Waktu sudah berlalu tiga tahun, mengapa ia ketika bertemu Everett Leng masih segini tertariknya dengan pria itu? Mengapa ia tidak bisa lebih netral sedikit berhadapan dengannya? Bukannya ia sudah berjanji akan melepaskan pria itu? Ia tidak boleh lemah seperti ini!
Selena Xu memaksa dirinya untuk mengangkat kepala dan menatap pria itu. Tetapi ketika ia sudah mengangkat kepalanya, Everett Leng malah sedang merokok.
Ini pertama kalinya ia melihat pria itu merokok, jadi ia agak kaget. Melihat Selena Xu menatap dirinya, Everett Leng membuka mulutnya sambil mendekatkan rokok yang ia jepit di sela-sela jari ke situ.
“Tidak suka?”
“Eh? Tidak kok!” Selena Xu menggeleng-geleng, “Kamu merokok saja, aku tidak apa-apa kok. Tetapi….. lebih baik kalau kamu merokok sedikit-sedikit saja.”
“Iya.”
Everett Leng tidak mengucapkan apa-apa lagi. Ia larut dalam lamunannya sambil menatap angkasa jauh. Cahaya lampu di atas tubuh gagahnya membuatnya semakin terlihat sempurna.
Selena Xu terpikat melihatnya. Ini pertama kalinya ia melihat pria yang ia suka dengan seksama sepulangnya ia dari luar negeri.
“Aku memang sebegitu menariknya?” Everett Leng tiba-tiba menengok, nada bicaranya agak bercanda.
Wajah Selena Xu memerah, ia buru-buru membuang muka, “Ehm, CEO Leng memang dari dulu sangat gagah. Setelah tiga tahun tidak bertemu, kamu kelihatannya semakin tampan saja.”
Everett Leng menatap Selena Xu dengan ganjil. Waktu sudah berlalu beberapa tahun, tetapi kata-kata yang diucapkan Selena Xu malah semakin lama semakin berani saja. Tetapi untungnya wanita itu tidak mengucapkan kata-kata seperti “aku suka padamu” lagi. Wanita itu jelas sudah sadar bahwa cintanya waktu itu hanya sebatas keterikatan dan bukan cinta sungguhan.
“Jangan panggil aku CEO Leng,” ujar Everett Leng datar.
Selena Xu memanfaatkan momen ini untuk mengungkapkan apa yang dari tadi ingin ia katakan:“Kalau begitu panggil apa? Aku tidak boleh memanggilmu paman lagi, karena hubungan kita pada dasarnya tidak seformal itu. Apalagi Tante sudah berjanji padaku untuk membiarkanku mengurus surat perpindahan domisili besok. Setelah itu diurus kita sudah tidak punya hubungan paman dan keponakan lagi.”
Everett Leng mengernyitkan alis, “Hal sepenting ini mengapa tidak kamu diskusikan dulu denganku?”
Selena Xu terhenyak, lalu perlahan-lahan berkata: “Memang masih perlu didiskusikan? Toh aku pada akhirnya juga akan meninggalkan keluarga Leng, aku tidak mungkin menjadi bagian dari keluarga Leng selamanya, kecuali……”
Ia menggigit-gigit bibir, lalu mengumpulkan keberanian untuk mengucapkan potongan kalimat berikutnya.
“Kecuali jika aku menikah dengan anggota keluarga Leng.”
Everett Leng lagi-lagi mengernyitkan alis. Ia kemudian berkata dengan nada bicara menyerupai orang tua yang sedang menasihati anak kecil, “Selena Xu, kamu sudah sebesar ini, kamu tidak boleh mengatakan hal-hal yang bisa membuat orang lain salah paham.”
Jadi Everett Leng lagi-lagi secara tidak langsung menolaknya?
Selena Xu berusaha menyembunyikan kegundahannya. Ia menunduk, suaranya lemas, “Aku paham. Terakhir, pada akhir tahun nanti, aku dan Parker Ji akan menggelar pesta pernikahan. Pada waktunya nanti, kalau jadwal Tuan mengizinkan, tolong Tuan ikut hadir.”
“Aku jelas akan hadir.” Everett Leng menunduk menatapnya, “Ketika berbicara dengan orang lain kamu harus menatap wajah lawan bicaramu, jangan menundukkan kepala seperti ini.”
Pria itu seperti tengah mengajarinya etika setahap demi setahap.
Selena Xu mengangkat kepala kesal, “Tuan Leng masih ingin memperlakukan aku seperti anak kecil? Mengapa Tuan masih menggunakan cara yang sama untuk mengajarkanku cara berbicara? Aku tidak suka diperlakukan seperti ini!”
“Tidak peduli apakah kamu akan meninggalkan keluarga Leng dan dengan siapa kamu akan menikah, kamu tetap akan menjadi anak yang aku besarkan sendiri dari kecil. Di hadapanku kamu selamanya adalah anak kecil. Ini tidak akan berubah,” ujar Everett Leng tenang.
Hati Selena Xu langsung dingin seperti es.
Pria itu ternyata menutup semua jalan pelariannya sedemikian rupa!
Ia akan selamanya dianggap sebagai anak kecil……
Everett Leng melanjutkan kalimatnya: “Omong-omong, kamu masih sangat muda, bagaimana bisa sedini ini sudah punya anak? Antisipasi kehamilan yang paling sederhana saja Parker Ji tidak paham?”
Pria itu menuturkan pertanyaan yang sangat sensitif ini dengan sangat tenang. Nada bicaranya sama sekali tidak mengandung penghakiman atau maksud lain. Ia seperti orang tua yang sedang memilihkan pasangan bagi anaknya sembari mendaftar kelebihan dan kekurangan setiap kandidat.
Selena Xu mengepalkan kedua tangannya sambil berusaha keras tersenyum.
“Anak ini adalah berkah dari langit untukku, jadi aku jelas harus menerimanya. Aku juga tidak akan melakukan lagi hal yang bisa membuatku menyesal. Lagipula kamu juga suka dengan Carol kan, ini berarti tindakanku juga tepat dong?”
Everett Leng menatap Selena Xu lekat-lekat, ia hanya fokus pada satu kata: “Lagi? Parker Ji memang waktu itu melakukan apa padamu?” Akan melakukan apa lagi padamu?”
“Bukan masalah Parker Ji, jangan urusi dia!” Selena Xu tidak tahan untuk meninggikan suaranya, “Ini masalah pribadiku. Ketika aku sendirian di sekolah dulu, aku tidak punya sandaran dan aku melakukan banyak sekali kesalahan. Ketika aku terpuruk, Parker Ji-lah yang membantuku. Ia orang yang membawaku keluar dari kesulitan!”
Melihat Selena Xu emosi, Everett Leng agak kesal, tetapi ia buru-buru menghilangkan emosi ini dari raut wajahnya.
“Tidak perlu seemosi ini, untuk sementara waktu aku tidak akan membuatnya menderita.”
Bagaimanapun juga Parker Ji adalah orang yang disukai Selena Xu. Asalkan pria itu bisa membuat Selena Xu bahagia, ia sebagai paman wanita itu tidak akan terlalu perhitungan dengannya.
“Apa maksudmu dengan sementara waktu? Ia tidak pernah melakukan kesalahan padaku, jadi kamu seharusnya tidak membuatnya menderita untuk selamanya,” balas Selena Xu.
Melihat Selena Xu yang emosi, Everett Leng hampir ingin mencubit pipinya seperti ketika ia kecil dulu, tetapi gerakannya langsung terhenti oleh kalimat wanita itu.
“Membiarkanmu hamil duluan sebelum menikah, ini memang bukan suatu kesalahan? Sesayang apapun kamu pada seseorang, kamu tidak boleh membiarkannya menyakiti dirimu sendiri.”
Selena Xu menggigit-gigit bibir, “Kata-kata seperti ini lebih cocok ditujukan padamu. Tuan Leng paling parah menyakiti saya.”
“Selena Xu, perhatikan kata-katamu. Aku tidak ingin ada orang lain yang mendengar kata-kata semacam ini dari mulutmu.” Nada bicara Everett Leng semakin tajam.
Selena Xu terperangah. Ia tidak menyangka Everett Leng bisa setidak peduli ini dengan dirinya.
Jadi pria itu sebegini tidak bersedianya memutus hubungan dengan dirinya yang penuh ketidakjelasan?
Suasananya agak tegang, Everett Leng akhirnya mengganti topik.
“Ketika mengurus seremoni pernikahan, kalian pasti harus memikirkan lokasi dan penyelenggara. Aku punya beberapa rekomendasi yang cukup oke, kalian bisa mempertimbangkannya.”
Everett Leng mengatakan ini dengan santai. Hanya dirinya sendiri yang tahu seberapa keras usahanya menahan perasaan yang tidak karuan dalam hati. Sikapnya sekarang sangat beda dengan gayanya menyelesaikan urusan-urusan seperti biasa.
Selena Xu akhirnya mengangkat kepala. Tatapannya tidak terkejut, tidak juga berharap apapun, hanya ada kekecewaan dan kemarahan di situ.
“Kamu memang pantas disebut CEO Leng, hal-hal seperti ini saja sudah kamu pertimbangkan untukku.”
Everett Leng mengedip-ngedipkan mata, “Sudah seharusnya. Memang kenapa? Kamu tidak senang?”
Selena Xu tersenyum pilu, “Bagaimana mungkin ada seorang paman yang sebegini perhatiannya. Aku tidak tahu bagaimana harus bersyukur memilikimu.”
Everett Leng adalah orang yang sangat cerdas, bagaimana mungkin ia tidak menangkap sindiran yang terkandung dalam kalimat Selena Xu.
“Tenang saja, aku bukan ingin ikut campur dengan urusan kalian. Aku hanya merasa kalian, orang-orang muda, masih kurang berpengalaman, jadi aku ingin ikut menanggung beban kalian. Kalau kalian tidak senang, keluarga Leng jelas tidak akan ikut campur lagi.”
Selena Xu menatap Everett Leng lekat-lekat, “Jadi, kalau aku bilang tidak butuh, kalian tidak akan mengurusiku lagi?”
Everett Leng tertawa, “Selena Xu, yang bilang itu adalah kamu.”
Selena Xu akhirnya kehilangan emosinya.
Ia seperti bola yang kehilangan udara di dalamnya dan langsung terbang kesana-kemari di udara.
“Kamu menang, Everett Leng.”
Ia akhirnya mengagalkan harapan terakhir Selena Xu. Ia awalnya berpikir setelah tiga tahun kemarin wanita itu akan memiliki harapan. Ia sama sekali tidak menyangka waktu malah membuat jarak mereka berdua semakin lama semakin jauh.
“Aku sudah ngantuk, aku tidur duluan ya.” Selena Xu mengangkat kepalanya dengan lelah, lalu berbalik badan dan berjalan menjauhi balkon. Wanita itu kemudian masuk kamar.
Selena Xu tidak melihat, setelah ia berbalik badan, raut wajah Everett Leng langsung berubah muram dan menakutkan.
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieThick Wallet
TessaSang Pendosa
DoniStep by Step
LeksCinta Dan Rahasia
JesslynBaby, You are so cute
Callie WangEternal Love
Regina WangPredestined×
- Bab 1 Siapa Wanita Itu
- Bab 2 Dirinya Bukanlah Peliharaan
- Bab 3 Tertangkap
- Bab 4 Selena Xu, Aku Telah Bersikap Sangat Segan Terhadapmu!
- Bab 5 Telah Datang Bulan
- Bab 6 Tidak Biasanya Demi Dia
- Bab 7 Pemuda Yang Tersenyum Ceria
- Bab 8 Pemuda Yang Tidak Punya Mata
- Bab 9 Gadis Baik, Selamat Malam
- Bab 10 Telah Dilupakan, Bagaimana Ini
- Bab 11 Kekecewaan Saat Di Tinggalkan Di Tengah Jalan
- Bab 12 Keterlaluan ! Sungguh Keterlaluan !
- Bab 13 Pemandangan Di Dalam Kantor Terlalu Menyakitkan
- Bab 14 Kehilangan Kendali Saat Mabuk
- Bab 15 Merindukannya Hingga Gila
- Bab 16 Bocah Bodoh Yang Tidak Paham
- Bab 17 Jebakan Yang Dibuat Selena Xu
- Bab 18 Uang Penutup Mulut
- Bab 19 Efek Setelah Itu
- Bab 20 Wanita Itu Lagi
- Bab 21 Rencana Laura Wen
- Bab 22 Mengapa Dia Yang Di Salahkan
- Bab 23 Membaca Laporan Introspeksi Diri
- Bab 24 Menonton Flim
- Bab 25 Sia-sia
- Bab 26 Nona Selena Berkelahi Dengan Orang lain!
- Bab 27 Masuk Kantor Polisi
- Bab 28 Paman Kecil, Mengapa Kamu Bisa Kemari?
- Bab 29 Masalah Sudah Selesai
- Bab 30 Aku Lebih Memilih Untuk Tidak Mendengarkannya
- Bab 31 Mempermalukan Dirinya (1)
- Bab 31 Mempermalukan Dirinya (2)
- Bab 32 Ia Benar-benar Melupakannya! (1)
- Bab 32 Ia Benar-benar Melupakannya! (2)
- Bab 33 Aku Rindu Padamu Hingga Aku Tidak Bisa Tidur (1)
- Bab 33 Aku Rindu Padamu Hingga Aku Tidak Bisa Tidur (2)
- Bab 34 Mengapa Anak Ini Tidak Mampu Untuk Mengerti (1)
- Bab 34 Mengapa Anak Ini Tidak Mampu Untuk Mengerti (2)
- Bab 35 Tidak Membocorkan Apa Yang Telah Diketahui (1)
- Bab 35 Tidak Membocorkan Apa Yang Telah Diketahui (2)
- Bab 36 Tidak Ingin Membuat Perhatiannya Diketahui
- Bab 36 Tidak Ingin Perhatiannya Diketahui (2)
- Bab 37 Kepiluan Hati (1)
- Bab 37 Kepiluan Hati (2)
- Bab 38 Minggat Dari Kediaman Leng (1)
- Bab 38 Minggat Dari Kediaman Leng (2)
- Chapter 39 Dia masih memilih untuk meninggalkannya (1)
- Chapter 39 Dia masih memilih untuk meninggalkannya (2)
- Chapter 40 Hasil ujian masuk perguruan tinggi sudah keluar (1)
- Chapter 40 Hasil ujian masuk perguruan tinggi sudah keluar (2)
- Chapter 41 Hamil? (1)
- Chapter 41 Hamil? (2)
- Chapter 42 Paman kecil, Apakah kamu suka anak-anak? (1)
- Chapter 42 Paman kecil, Apakah kamu suka anak-anak? (2)
- Bab 43 Mengaborsi Anak (1)
- Bab 43 Mengaborsi Anak (2)
- Bab 44 Kamu Adalah Wanita Tercantik Yang Pernah Aku Temui (1)
- Bab 44 Kamu Adalah Wanita Tercantik Yang Pernah Aku Temui (2)
- Bab 45 Aku Tahu, Kamu Tidak Ada Perasaan Padaku (1)
- Bab 45 Aku Tahu, Kamu Tidak Ada Perasaan Padaku (2)
- Bab 46 Fasih Berbicara (1)
- Bab 46 Fasih Berbicara (2)
- Bab 47 Maukah Kamu Menjadi Kekasihku? (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Mau Menjadi Pacarku? (2)
- Bab 48 Membawa Pacarku ke Rumah Keluarga Leng (1)
- Bab 48 Membawa Pacar Kerumah Keluarga Leng (2)
- Bab 49 Leng’s Corp Selamanya Adalah Rumahnya (1)
- Bab 49 Leng’s Corp Selamanya Adalah Rumahnya (2)
- Bab 50 Lena, Jangan Menolakku (1)
- Bab 50 Lena, Jangan Menolakku (2)
- Bab 51 Flu Semakin Parah (1)
- Bab 51 Flu Semakin Parah (2)
- Bab 52 Siapa Orang Yang Berada Di Hatimu? (1)
- Bab 52 Siapa Orang Yang Berada Di Hatimu? (2)
- Bab 53 Bersikap Sangat Dingin
- Bab 54 Sikap Ibu Ji
- Bab 55 Kata-Kata Yang Menusuk Hati
- Bab 56 Meledak
- Bab 57 Tempat Yang Akan Dikunjungi Saat Merasa Sedih
- Bab 58 Surat Putus Cinta
- Bab 59 Cara Untuk Kembali
- Bab 60 Menggunakan Cara Lama
- Bab 61 Pergi
- Bab 62 Kembali
- Bab 63 Anak Ini Bermarga Xu? (1)
- Bab 63 Anak Ini Bermarga Xu? (2)
- Bab 64 Pulang Ke Kediaman Leng
- Bab 65 Kamu Bukan Paman Kecilku!
- Bab 66 Kembali Bertemu Dengan Keluarga Ji
- Bab 67 Paman Kecil, Kamu Tidak Perlu Memedulikanku Lagi
- Bab 69 Kekhawatiran Ibu Leng
- Bab 69 Kecuali Jika Aku Menikah dengan Anggota Keluarga Leng
- Bab 70 Dikalahkan Anak Sendiri
- Bab 71 Paman Leng, Aku Ingin Kamu Jadi Daddy-ku
- Bab 72 Mencari Kerja (1)
- Bab 72 Mencari Kerja (2)
- Bab 73 Ia Tidak Boleh Tahu
- Bab 74 Kembali Berdebat
- Bab 75 Jangan Berikan Celah
- Bab 76 Demam Tinggi
- Bab 77 Pengungkapan
- Bab 78 Pulang Denganku!
- Bab 79 Keluarkan Mandy Li
- Bab 80 Apakah Aku Perlu Mengaku kepada Carol?
- Bab 81 Apakah Kamu Ingin Melarikan Diri? Tidak Akan Bisa!
- Bab 82 Ayah dan Ibu dari Leng's Corp. Ikut Hadir
- Bab 83 "Kebahagian Sekeluarga"
- Bab 84 Pagi Yang Bahagia
- Bab 85 Menyediakan Barang Keperluan Sekolah
- Bab 86 Memutuskan Untuk Pindah Keluar
- Bab 87 Jangan Berharap Untuk Meninggalkanku Seumur Hidupmu
- Bab 88 Pikiran Yang Kacau
- Bab 89 Daddy Telah Mencium Mami!
- Bab 90 Terimakasih, Everett Leng!
- Bab 91 Aku Dan Parker Ji, Pelukkan Siapa Yang Lebih Nyaman?
- Bab 92 Aku Akan Membuatmu Menyukai Aku Lagi
- Bab 93 Apakah Kamu Harus Membuatku Membencimu?
- Bab 94 Aku Rela Kamu Membenciku
- Bab 95 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 96 Aku Tidak Pernah Mengatakan Akan Menikah Denganmu
- Bab 97 Apakah Kamu Begitu Perhatian Kepada Wanita Lain
- Bab 98 Memutuskan Untuk Mengatakan Yang Sebenarnya
- Bab 99 Senang Rasanya Dipercaya Oleh Everett Leng
- Bab 100 Apa Yang Sudah Berlalu Bisakah Berlalu ?
- Bab 101 Apa Kualitas Kalian Sebagi Karyawan?
- Bab 102 Memilih Tempat Pernikahan?
- Bab 103 Kekosongan Tiga Tahun Harus Diisi Perlahan
- Bab 104 Kamu Adalah Orangku, Kamu Tidak Bisa Pergi Dengan Orang Lain.
- Bab 105 Dari Dulu Dia Tidak Pernah Menghapuskan Cintanya
- Bab 106 Memperlakukanmu Sebagaimana Kamu Memperlakukanku
- Bab 107 Jadilah Pacarku Selena !
- Bab 108 Tidak Mengecewakan Harapanku
- Bab 109 Berikan Aku Sedikit Waktu Lagi (1)
- Bab 110 Berikan Aku Sedikit Waktu Lagi (2)
- Bab 110 Keterampilan Menghibur Anak
- Bab 111 Tidak Ingin Carol Membencimu? Menikahlah Denganku
- Bab 112 Aku Menyesal Karena Telah Pernah Mencintaimu
- Bab 113 Ini Adalah Masalah Harga Diri
- Bab 114 Aku Memilih Untuk Membela Mommy
- Bab 115 Mimpi Buruk
- Bab 116 Tanpa Diduga Hubungan Ayah Dan Putrinya Menjadi Harmonis
- Bab 117 Memasang Perangkap
- Bab 118 Kamu Begitu Memperhatikan Dia?
- Bab 119 Mari Kita Mengumumkan Kepada Publik
- Bab 120 Mulai Curiga Lagi
- Bab 121 Membuat Malu Di Kamar Mandi
- Bab 122 Mommy, Lehermu Digigit Nyamuk
- Bab 123 Mommy Sangat Suka
- Bab 124 Kamu Belum Meminta Maaf Secara Resmi
- Bab 125 Sedang Melihat Apa?
- Bab 126 Harap Kerja Sama Anda
- Bab 127 Wanita Seperti Kamu Memang Pantas Mati!
- Bab 128 Mungkin Sudah Harus Melepaskannya
- Bab 129 Wajah Yang Mirip
- Bab 130 Jangan Memberitahu Kepadanya Kalau Aku Kemari
- Bab 131 Kenapa Kamu Bisa Disini?
- Bab 132 Kami Tidak Memiliki Rumah
- Bab 133 Apakah Kamu Masih Mencintaiku?
- Bab 134 Pergi
- Bab 135 Preferensi
- Bab 136 Perjalanan Ke Kantor Polisi
- Bab137 Pergi Ke Beijing
- Bab 138 Bukan Sengaja Mencurigai Kamu
- Bab 139 Jangan Sengaja Menghindariku lagi
- Bab 140 Pasti Hanya Ilusi
- Bab 141 Kesalahan Karena Berbagai Sebab
- Bab 142 Aku Akan Bertanggung Jawab
- Bab 143 Hubungan Yang Damai
- Bab 144 Aku Tidak Selalu Berada Di Sisimu
- Bab 145 Bersenang-senang
- Bab 146 Lagipula Tidak Bisa Kembali Bersama
- Bsab 147 Pesta Pertunangan
- Bab 148 Lebih Baik Memanggilku Dengan Panggilan Nyonya Leng
- Bab 149 Kamu Tidak Boleh Meninggalkanku
- Bab 150 Balas Kejahatan dengan Kejahatan
- Bab 151 Kalian Sebenarnya Sudah Menikah Belum?
- Bab 152 Aku Telah Hamil
- Bab 153 Siapa Saja yang Datang Sendiri ke Pelukanmu?
- Bab 154 Minta Maaf Sekarang Apa Gunanya?
- Bab 155 Penyebab Utama Semua Masalah
- Bab 156 Bagaimana Bisa Luka?
- Chapter 157 Bukannya Masih Ada Kamu?
- Chapter 158 Tidak Ingin Berdebat Denganmu
- Chapter 159 Cukup Jujur
- Chapter 160 Kesalahpahaman
- Chapter 161 Wanita yang Mengenakan Topi
- Chapter 162 Terima Kasih Bibi
- Chapter 163 Membalikkan Hitam Dan Putih.
- Chapter 164 Langkah Yang Sangat Buruk
- Chapter 165 Datang Meminta Maaf
- Chapter 166 Apa Tujuanmu
- Chapter 167 Acara Ulang Tahun
- Chapter 168 Sabrina Chen
- Bab 169 Memanjakannya Sampai Ke Langit
- Bab 170 Tidak Ada Yang Mengetahuinya
- Bab 171 Berinisiatif Untuk Mengaku
- Bab 172 Terlihat Mesra Padahal Tidak
- Bab 173 Bencana Besar
- Bab 174 Kamu Akan Menyesal
- Bab 175 Waktu Telah Terlambat
- Bab 176 Tidak Ingin Mendengar Namanya
- Bab 177 Tokoh Pembantu
- Bab 178 Kepergian
- Bab 179 Yang Namanya Kebenaran
- Bab 180 Menyukainya Tidak?
- Bab 181 Kebenarannya
- Bab 182 Tidak Menolong Orang Yang Sedang Kesusahan
- Bab 183 Menyelesaikan Semuanya
- Bab 48 Jangan Kelewatan
- Bab 185 Terjatuh dan Tak Mampu Bangkit Kembali
- Bab 186 Gosip
- Bab 187 Terbuka dan Jujur
- Bab 188 Jika Kamu Membicarakannya
- Bab 189 Semuanya Menenang
- Bab 190 Wawancara yang Mengesalkan
- Bab 191 Pergi Ke Leng’s Corp.
- Bab 192 Semua Hanyalah Omong Kosong
- Bab 193 “Silakan” bawa Nona Selena Xu Keluar
- Bab 194 Tidak Masalah Jika Aku Diperalat
- Bab 195 Tamu Tak Terduga
- Bab 196 Datang Untuk Mengambil Barangku
- Bab 197 Menjadi Mata-Mataku
- Bab 198 Permintaan Pengurus Rumah
- Bab 199 Aku Memang Sengaja
- Bab 200 Pemegang Kekuasaan
- Bab 201 Penghinaan Di Ruang Ganti Baju
- Bab 202 Perlombaan Olahraga
- Bab 203 Anak Yang Kuat
- Bab 204 Ayah Bisa Menghidupi Kita
- Bab 205 Kembali Lagi Ke Rumah Leng
- Bab 206 Harimau Ganas Sehabis Mabuk
- Bab 207 Kerugian Yang Tidak Dapat Diungkapkan
- Bab 208 Laporan Yang Aneh
- Bab 209 Hubungan Saudara Yang Renggang
- Bab 210 Tamu Misterius
- Bab 211 Pergi Ke Swiss
- Bab 212 Pengawal Pribadi
- Bab 213 Hadiah Pernikahan
- Bab 214 Surat Ayah Dan Ibu Sebelum Meninggal
- Bab 125 Perampokan Yang Tiba-tiba Terjadi
- Bab 216 Gadis Kecil Ini Adalah Wanitaku
- Bab 217 Ayah dan Anak Yang Berbahaya
- Bab 218 Sarapan Yang Berbahaya
- Bab 219 Kebenaran Terungkap
- Bab 220 Semua Perbuatan Akan Ada Balasan
- Bab 221 Masa Lalu Yang Tertutupi
- Bab 220 Melupakan Orang Yang Telah Berbuat Baik
- Bab 223 Berpisah Dengan Kamu, Aku Tidak Bisa Mendapatkan Wanita Lain Lagi?
- Bab 224 Benih Keirian
- Bab 225 Sengaja Menyusahkan
- Bab 226 Masuk Penjara
- Bab 227 Dijenguk
- Bab 228 Keluar Penjara
- Bab 229 Bisakah Jangan Putus
- Bab 230 Tagihan Utang
- Bab 231 Host Televisi Wanita
- Bab 232 Merekrut Pekerja Baru
- Bab 233 Acara Televisi Tengah Malam
- Bab 234 Bertahan Hidup di Pulau Terpencil
- Bab 235 Biarkan Aku Mati Saja
- Bab 236 Menghadiri Perjamuan Sendiri
- Bab 237 Perangkap Lembut
- Bab 238 Rubah Tua Yang Licik
- Bab 239 Pulang Kerumah Kita
- Bab 240 Surat Cinta
- Bab 241 Ada Penyakit,Ada Obat
- Bab 242 Pembukaan Bisnis Yang Menguntungkan
- Bab 243 Perusuh Dalam Acara Perjamuan
- Bab 244 Sudah Selesai Marahnya, Pulanglah
- Bab 245 Berita Buruk Tiba-Tiba Datang
- Bab 246 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi
- Bab 247 Pemakaman Di Tengah Hujan
- Bab 248 Tidak Perlu Belas Kasihan Palsu
- Bab 249 Tangisan Mengalir
- Bab 250 Malam Pelelangan Amal
- Bab 251 Air Mata Dewi Laut
- Bab 252 Lelang Yang Meriah
- Bab 253 Harapan Konyol
- Bab 254 Dia Adalah Penipu!
- Bab 255 Apa Hubungannya Dengan Aku?
- Bab 256 Bekas Luka.
- Bab 257 Kamu Akan Menyesal.
- Bab 258 Bertemu Rubah Tua.
- Bab 259 Datang Sendiri Mencariku.
- Bab 260 Everett Leng Menyerang Secara Tiba-tiba
- Bab 261 Membaca Situasi
- Bab 262 Menempuh Bahaya Di Ketinggian
- Bab 263 Terdampar di Pulau Terpencil
- Bab 264 Malam Hari di Pulau Terpencil
- Bab 265 Hubungan Mereka Berdua
- Bab 266 Situasi Menegangkan di Ruang Rawat
- Bab 267 Apakah Kamu Menyukainya?
- Bab 268 Menunjukkan Kekuasaan
- Bab 269 Wujud Sesungguhnya
- Bab 270 Kamu Tidak Sedang Berbicara Omong Kosong Bukan?
- Bab 271 Lipstik
- Bab 272 Pengamat Hati
- Bab 273 Reuni Kecil
- Bab 274 Perhitungan
- Bab 275 Aku Tidak Memerlukan Belas Kasihanmu
- Bab 276 Ular Berbisa
- Bab 277 Penonton Yang Terlambat
- Bab 278 Tidak Pernah
- Bab 279 Jangan Tanya Pertanyaan Yang Bodoh
- Bab 280 Simpanan Dirumah Mewah?
- Bab 281 Perjodohan
- Bab 282 Tidak Ada Aturannya Sama Sekali
- Bab 283: Apakah Ada Yang Salah Dengan Otaknya?
- Bab 284 Ciuman Yang Kasar
- Bab 285 Bajingan
- Bab 286 Wali
- Bab 287 Ini Adalah Caraku Meminta Maaf
- Bab 288 Masuk Ke Kediaman Mo
- Bab 289 Aku Adalah Istri Keponakanmu
- Bab 290 Kabur Dengan Kuda
- Bab 291 Undangan Dari Kediaman Leng
- Bab 292 Bahaya Ritual
- Bab 293 Memohon Kepadaku Untuk Menikahimu
- Bab 294 Situasi Serius
- Bab 295 Tamu Tak Diundang
- Bab 296 Saudara Bajingan (1)
- Bab 297 Saudara Bajingan (2)
- Bab 298 Pakar Hubungan Masyarakat
- Bab 299 Memeras Rubah Tua
- Bab 300 Keanehan Dalam Masalah Yang Tidak Biasa
- Bab 301 Pertikaian
- Bab 302 Dia Adalah Milikku
- Bab 303 Berpura-Pura Hilang Ingatan Sangat Menyenangkankah?
- Bab 304 Menginginkan Permintaan Maaf Dariku, Dalam Mimpi!
- Bab 305 Wanita Tua yang Kasar
- Bab 306 Kesadaran yang Hilang
- Bab 307 Ini Adalah Keinginanmu Sendiri
- Bab 308 Makan Malam Bertiga
- Bab 309 Mickey Yang Menggila
- Bab 310 Pelayan Kecil Tuan Muda
- Bab 311 Masalah Di Atas Meja Rapat
- Bab 312 Beri Tahu Aku Isi Hatimu
- Bab 313 Apati
- Bab 314 Dia Melamar Orang Lain
- Bab 316 Aksi di Tepi Pantai
- Bab 316 Pesan Singkat Menyatakan Putus
- Bab 317 Sekarang Kamu Milikku
- Chapter 318 Wanita Munafik
- Bab 319 Temani Aku Tidur
- Bab 320 Hotel Ambigu
- Bab 321 Peraturan Rumah
- Bab 322 Aku Tahu Maksudmu
- Bab 323 Email Misterius
- Bab 324 Bolehkah Aku Meminjam Pundakmu?
- Bab 325 Perjalanan Misterius
- Bab 326 Harta Yang Terpendam
- Bab 327 Lukisan Putri Gunung Salju
- Bab 328 Perjalanan Ke Gunung Salju
- Bab 329 Pria Yang Patut Dicurigai
- Bab 320 Tenggelam Di Dalam Situasi Berputus Asa
- Bab 331 Dunia Mimpi Dan Kenyataan
- Bab 322 Harta Tersembunyi Keluarga Bei
- Bab 333 Sukacita Dan Hal Tak Terduga
- Bab 334 Jangan Lagi Mengajukan Pertanyaan Bodoh
- Bab 335 Nyonya Nakal Sekali
- Bab 336 Lebih Baik Diamputasi
- Bab 337 Takdir Hidup Atau Mati
- Bab 338 Orang Hebat Cukup Satu, Untuk Apa Ada Yang Lain
- Bab 339 Johnny Lin
- Bab 340 Menjinakkan Kuda
- Bab 341 Tanda Lahir Di Pinggul
- Bab 342 Pemilihan Suara Yang Menegangkan
- Bab 343 Gadis Kecil
- Bab 344 Ibu Everett Leng Siuman
- Bab 345 Mimpi Kembali Ke Musim Panas
- Bab 346 Kepercayaan Parker Ji
- Bab 347 Melakukannya Dengan Muka Tebal
- Bab 348 Malam Yang Mengejutkan Di Perusahaan
- Bab 349 “Wanitaku"
- Bab 350 Kamu Ini Sedang Memaksa Menikahkah?
- Bab 351 Abang A Fei Pulang Kembali
- Bab 352 Rencana Cemburu
- Bab 353 Hujan akan datang
- Bab 354 Pernikahan Yang Semakin Jauh
- Bab 355 Memutuskan Untuk Meminta Maaf
- Bab 356 Bekas Ciuman Yang Mencolok
- Bab 357 Seusai Mabuk
- Bab 358 Pertemuan Di Hotel
- Bab 359 Tunggu Aku Kembali Kemudian Menikah
- Bab 360 Orang Dibelakang Layar
- Bab 361 Menghilang Tanpa Jejak
- Bab 362 Malam Penuh Ilusi
- Bab 363 Tony Dan Gaun Pengantin
- Bab 364 Kenyataan Yang Pahit
- Bab 365 Malam Terakhir Bujangan
- Bab 366 Pernikahan Yang Mewah
- Bab 367 Pengantin Wanita Yang Melarikan Diri Dari Pernikahan
- Bab 368 Bersembunyi
- Bab 369 Tanda Tangan Yang Mengekspos Keberadaan
- Bab 370 Tamu Yang Tak Diundang
- Bab 371 Sangat Jahat
- Bab 372 Pergi Berliburlah
- Bab 373 Penguntit Maniak
- Bab 374 Bertemu Teman Lama Di Tempat Yang Jauh
- Bab 375 Ingin Berbincang, Datang Carilah Aku
- Bab 376 Terjebak Di Sebuah Pulau
- Bab 377 Kuburan Yang Menyeramkan
- Bab 378 Apakah Kamu Akan Memaafkanku Jika Aku Menciummu?
- Bab 379 Penjaga Kuburan
- Bab 380 Ibunya Tidak Setuju
- Bab 381 Tiba-tiba Melamarnya
- Bab 382 Hubungan Kita Tidak Mungkin Terjalin
- Bab 383 Tebak Siapa Aku
- Bab 384 Kehilangan Berlian
- Bab 385 Tercela
- Bab 386 Selamat, Kamu Sudah Hamil
- Bab 387 Aileen Ya Yang Berbahaya
- Bab 388 Bisnis Yang Misterius
- Bab 389 Dia Ingin Membuatnya Sadar
- Bab 390 Jangan Mengucapkan Satu Kata Pun
- Bab 391 Keadaan Tiba-Tiba Berubah
- Bab 392 Rencana Everett Leng
- Bab 393 Tuan K Menghilang
- Bab 394 Serigala Tua Datang Bertamu
- Bab 395 Pesta Reuni Teman Sekelas
- Bab 396 Sebaiknya Kita Berbaikan
- Bab 397 Aku Bisa Membiarkanmu Mendapatkannya
- Bab 398 Hari Ulang Tahun Carol
- Bab 399 Pria Semuanya Adalah Kaki Babi
- Bab 400 Teman Baru Carol
- Bab 401 Menghilangkan Kesalahpahaman
- Bab 402 Anak-Anak Menghilang
- Bab 403 Pembalasan Tuan Zhong
- Bab 404 Bernegosiasi Dengan Penjahat
- Bab 405 Kemalangan
- Bab 406 Tawanan
- Bab 407 Operasi Penyelamatan
- Bab 408 Hilangnya Kabar Everett Leng
- Bab 409 Ingin Menutup Mulut Mereka
- Bab 410 Lebih Bagus Jika Dia Menghilang
- Bab 411 Kampung Putri Duyung
- Bab 412 Everret Leng Kembali
- Bab 413 Memiliki Maksud Yang Buruk
- Bab 414 Siapa Pemimpinnya
- Bab 415 Suasana Makan Malam Yang Aneh
- Bab 416 Aku Ingin Meninggalkan Rumah
- Bab 417 Selamat, Anda Hamil
- Bab 418 Hubungan Tuan Dan Nyonya Sangat Baik
- Bab 419 Kesadaran Akan Bahaya
- Bab 420 Tim Inspeksi
- Bab 421 Siapa Berani Menertawakanmu, Aku Akan Mengakuisisinya
- Bab 422 Tiba Di Kota N
- Bab 423 Surat Cerai
- Bab 424 Tidak Mungkin Kamu Belum Dewasa
- Bab 425 Membuat Masalah
- Bab 426 Lihat Bagaimana Dia Mati
- Bab 427 Everret Leng Datang
- Bab 428 Bibit Rasa Curiga
- Bab 429 Hanya Lelucon
- Bab 430 Bachelor Party yang Ramai
- Bab 431 Kantong Jerami dan Tongkat
- Bab 432 Keributan di Kediaman Keluarga Leng
- Bab 433 Siapa yang Mengganggu Istriku
- Bab 434 Aku Tidak Bersalah
- Bab 435 Wartawan-Wartawan Gila
- Bab 436 Wanita dan Parfum
- Bab 437 Tersangka
- Bab 438 Sindrom Hemophobia
- Bab 439 Apakah Pria Dan Wanita Hidup Bersama Selalu Membutuhkan Syarat
- Bab 440 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 441 Sudah Seharusnya Membayar Tagihan
- Bab 442 Perdebatan Pada Siaran Langsung
- Bab 443 Seorang Wanita di Telepon
- Bab 444 Malam Horor di Hotel
- Bab 445 Anda ditangkap
- Bab 446 Dia Membenciku
- Bab 447 Fitnah
- Bab 448 Obat Apa yang Dijual Didalam Hulu
- Bab 449 Ceraikan Dia, Nikahi Aku!
- Bab 450 Kamu Akan Menjadi Istriku Lagi
- Bab 451 Kamu Adalah Sampah !
- Bab 452 Dia Bukan Lagi Nyonya Leng !
- Bab 453 Berkemas Dan Pergi
- Bab 454 Pengantin Pria Yang Dingin
- Bab 455: Takdir, Sesuatu Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 456: Pernikahan Palsu
- Bab 457 Menghadiri Pernikahan Orang Tercinta
- Bab 458 Malam Ini Harus Tinggal Sekamar
- Bab 456 Dia Masih Perawan?
- Bab 460 Nyonya Baru di Kediaman Keluarga Leng
- Bab 461 Ambang Batas Kematian
- Bab 462 Barang Bukti Pembuktian Kebenaran
- Bab 463 Black Tidak Berbasa-Basi, Langsung Melangkah Memasuki Celah Pintu
- Bab 464 Di Mohon Oleh Dewa Pun Tidak Akan Berguna
- Bab 465 Mari Kita Mati Bersama
- Bab 466 Malam yang Kacau Balau
- Bab 467 Nyonya, Hati-Hati, Raut Wajah Tuan Begitu Buruk
- Bab 468 Mulai Sekarang, Panggil Aku Suami
- Bab 469 Aku Ingin Menjadi Pegawai Cleaning Service
- Bab 70 Dasar Seekor Rubah Tua Yang Licik
- Bab 471 Memaafkanmu Jika Kamu Meminta Maaf
- Bab 472 Suami Memukuliku Demi Kebaikanku
- Bab 473 Semua Ada Dalam Rencananya
- Bab 474 Rapat Darurat
- Bab 475 Voting
- Bab 476 Lahirlah Orang Terkaya Yang Baru
- Bab 477 Tidak Diizinkan Berhubungan Dengan Keluarga Leng
- Bab 478 Menjenguk Orang Sakit
- Bab 479 Harus Memberikannya Cara Yang Licik
- Bab 480 Undangan Dari Rubah Tua
- Bab 481 Berhasil Mengakuisisinya
- Bab 482 Konspirasi Roy Mo
- Bab 483 Kecelakaan Yang Tiba-Tiba Terjadi
- Bab 484 Keraguan Yang Kuat
- Bab 485 Wanita Pengganti
- Bab 486 Kamu Sudah Bisa Pergi
- Bab 487 Kejahatan akan Dibalas Kejahatan Juga
- Bab 488 Pergolakan
- Bab 489 Pernikahan yang Hancur
- Bab 490 Kamu Harus Bersama Denganku
- Bab 491 Menyelinap Rumah Tahanan
- Bab 492 Bukti yang Mematikan
- Bab 493 Negosiasi Akhir
- Bab 494 Sebuah Hati Yang Jahat
- Bab 495 Ending