Predestined - Bab 90 Terimakasih, Everett Leng!

Selena Xu tidak pernah berpikiran bahwa Everett Leng bisa menciumnya seperti ini di hadapan orang banyak, bukannya Everett Leng dulunya tidak suka jika aku terlalu manja dengannya?

Tetapi Everett Leng malah merangkulnya dengan kuat membuat dia tidak bisa melepaskan diri, jadi terpaksa berjalan seperti ini bersama memasuki pusat perbelanjaan.

Hari ini adalah hari Valentine yang berbeda, begitu banyak acara khusus untuk sepasang kekasih di dalam pusat perbelanjaan ini. Seperti lomba ciuman, menyanyikan lagu-lagu cinta, seni foto sepasang kesasih dan lain sebagainya. Tetapi di mata Selena Xu semua ini sudah tidak ada arti apa-apa lagi, dia hanya melewatinya dan mengabaikan semua ini lalu memusatkan perhatian pada area khusus mainan anak-anak.

“Carol apakah ada yang kamu inginkan? Mami belikan untukmu.”

Membawa anaknya keluar tujuannya adalah membuat dia senang, Selena Xu hari ini sedang baik hati.

Carol menunjuk sebuah lemari barang dan berkata: “Mau cokelat!”

Carol telah melihat sebuah kotak cokelat yang berbentuk hati , model khusus untuk valentine karena anak-anak menyukainya, jadi mau kotak yang berbentuk apapun itu sudah tidak jadi masalah.

Selena Xu mengambilnya dan meletakannya di keranjang belanja, akan tetapi Carol dengan cerdas mengambilnya kembali dan berkata: "Selamat hari Valentine papi mami."

Sambil berbicara, gadis kecil ini langsung memberi kotak cokelat tersebut dari tangannya ke tangan Selena Xu.

Selena Xu temenung, anak ini bisa juga bermain, tetapi maksudnya sih baik, cuma apakah dia dan Everett Leng termasuk pasangan?

Dia belum sempat berbicara, Everett Leng yang berada di samping langsung membuka mulutnya dan berkata: "Carol benar-benar anak yang baik."

Salena Xu meliriknya sekilas: Dia berbicara seperti itu apakah giginya tidak asam! katanya dalam hati.

Di saat ini, muncul seorang gadis tidak tahu membawa barang apa dan berbalik ke arah sini, lalu berkata: "CEO Leng?"

Mendengar suara itu Selena Xu langsung membalikkan badannya dan melihat gadis itu. Kebetulan dia adalah gadis cantik yang berada di sebelah Everett Leng di pusat perbelanjaan yang sebelumnya, tetapi hari ini dia memakai pakaian kerja dan mengenakan gaun seakan akan terlihat sangat feminim, menggantungkan mantel di bahunya dengan riasan mukanya yang tipis dan anggun, terlihat seperti kecantikan yang berbeda.

"Nona Jesica Yu." Everett Leng melihat kearahnya dan menyapa secara biasa.

Tatapan Jesica Yu menuju ke arah Selena Xu dan Carol, lalu tersenyum dan bertanya: "Tidak di sangka bisa bertemu CEO Leng di sini,ini adalah jodoh. Oh iya, mereka berdua adalah....."

"Ini adalah istriku."

"Aku adalah temannya tuan Leng."

Dua jawaban yang berbeda dikatakan secara bersamaan, membuat Jesica Yu merasa aneh dan terkejut.

Tentu saja kalimat pertama itu di ucapakan oleh Everett Leng, dia melihat sekilas kearah Selena Xu dengan nadanya yang biasa dan berkata: "Istriku, kita cepat lambat tetap harus terbuka, tidak perlu di sembunyi-bunyikan lagi."

Menggunakan satu kalimat untuk menjelaskan perkenalan Selena Xu yang tidak jelas tadi dengan sopan dan tidak kaku.

Selena Xu menggertak gigi nya, dia tidak nyaman untuk menyauti Everett Leng ketika ada orang luar, karena akhirnya bisa ribut dan juga akan dilihat oleh banyak orang. Jadi dia hanya bisa menahan keinginannya untuk membantah.

Nona Jessica Yu melihat mereka berdua dan percaya terhadap perkataan Everett Leng. Ini sungguh membuat Nona Yu terkejut dan kecewa.

Selama ini dia mengira, pria yang seperti Everett Leng meskipun dikelilingi oleh para gadis gadis cantik, mungkin yang bisa menarik perhatiannya hanya seseorang yang istimewa. Namun sekali melihat istrinya, dia merasa tidak ada yang istimewa dari istrinya.

"Ternyata istrinya Everett Leng, senang bisa berkenalan denganmu." Dia melihat gadis kecil itu lalu tersenyum dan langsung kembali melihat kearah Everett Leng "Tidak disangka CEO Leng telah memiliki istri, kenapa tidak pernah melihat dan mendapat kabar anda mengadakan pesta pernikahan? Tapi tidak peduli bagaimanapun, aku masih menanti untuk menghadiri pesta pernikahan Anda."

Hati Selena Xu sesak dan panik: Bagaimana mungkin dia kepikiran dengan pesta pernikahan, memindahkan identitas anak ke keluarga Leng saja, sudah pasti tidak ada hubungannya denganku!

Siapa sangka hati baru saja berpikir seperti itu, suara pelan Everett Leng pun berbunyi.

"Kami masih belum menentukan waktunya, tunggu waktunya telah tiba pasti akan mengundangmu."

Hati Selena Xu Berdegub kencang, terheran melihat Everett Leng.

Tadi dia berbicara apa, menentukan waktunya? Waktu apa? Apakah waktu pernikahan?

"Jika nona Yu tidak memiliki kepentingan lain lagi, maka aku pergi dulu."kata Everett Leng yang sedang mendorong kereta belanjaan sambil membawa ibu dan anak untuk meninggalkan tempat tersebut.

Dari mata Jesica Yu pun mengeluarkan rasa tidak senang, dia dengan cepat melangkah maju dan menghalang seorang pria dengan senyum yang menawan diwajahnya.

"CEO Leng, Anda lihat kita bahkan sudah bertemu dua kali, kemarin jika bukan bantuan Anda, mungkin aku tidak bisa menghadiri pertemuan penting tersebut, dengan kesempatan ini,apakah aku bisa mengajakmu...."

Dia melirik wajah Selena Xu dan Carol dan terburu-buru berbicara.

"Bisakah aku mengundang kalian sekeluarga untuk makan bersama sebagai rasa terimakasihku? Kalau tidak di hatiku akan terasa tidak nyaman. Ditambah kemarin juga telah menganggu waktu kalian."

Waktu itu, Selena Xu kebetulan juga bertemu, Everett Leng dan Jesica Yu juga tidak ada hubungan apa-apa. Akan tetapi, mereka berdua di tempat yang sama untuk menaiki mobil. Ketika dia ditabrak oleh seorang pengendara sepeda motor dan tertumpah kopi, jas yang akan dipakainya waktu rapat kotor, dan mobil pun tergores .

Kebetulan melihat Everett Leng di sana, otomatis dia menuju kesana untuk meminta bantuan. Barulah Everett Leng bersamanya pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli jas baru.

Hari ini, dia ingin berterimakasih lagi.

Namun, Everett Leng tidak baik seperti waktu itu lagi lalu menjawab "Tidak perlu, aku dan Istriku masih ada urusan."

Dari nada bicara pria itu terdengar jelas bahwa ia tak ingin melihatnya lagi, nona Yu juga tidak bodoh. Dia tersenyum dan berkata: "Sayang sekali, Lain kali jika ada kesempatan, CEO Leng pasti akan menyetujuiku. Yaudah kalau begitu aku tidak menggangu waktu kalian lagi , sampai jumpa."

Setelah itu, Dia tersenyum kepada Selena Xu lalu membalikkan badannya dan pergi meninggalkan mereka.

Everett Leng mengandeng Carol kedepan sedangkan Selena Xu serius memandang kearah wanita yang telah pergi itu. "Dia siapa?" tanya Selena Xu.

"Salah satu teman kerja."Jawab Everett Leng dengan santai.

Selena Xu mengelembungkan kedua pipinya dan terus bertanya : “Ini aku juga tahu, yang aku tanyakan adalah namanya siapa, identitasnya apa, bagaimana cara kalian kenal.”

Everett Leng menoleh ke belakang, Carol yang di sampingnya dengan lucunya bertanya: “Mami, Apakah kamu cemburu?”

“....Siapa yang cemburu? Apa yang harus di cemburui? Selena Xu merasa semenjak anak ini kembali ke China, ia telah belajar banyak hal buruk,bahkan bisa-bisanya ia menanyakan hal yang tak seharusnya ditanyakan anak kecil!

Raut wajah Carol yang sedih dengan menggenggam baju ayahnya, menunduk dan berkata: “Papi, Mami sangat seram.”

Everett Leng mengelus-eluskan kepala putrinya, “ Carol, mamimu ini sedang cemburu, karena ketahuan jadinya merasa malu dan berubah jadi kesal.”

Meskipun gadis kecil terhadap kata “malu dan berubah jadi kesal” ini mengerti atau tidak, Tapi dia mengangguk-nganggukan kepalanya, memberi kode bahwa ia mengerti.

Selena Xu sedang melihat interaksi ayah dan putrinya, sungguh tak bisa berkata apa-apa. Setelah termenung beberapa saat barulah ia bertanya: “Kamu kapan berubah menjadi kekanak-kanakkan seperti anak kecil, omongan yang seperti ini harus di katakan di hadapan anak-anak?

Everett Leng memiringkan sudut bibirnya, “Lena, lain kali kita tidak akan membiarkan orang lain mendengarnya.”

Panggilan yang tidak asing dan nada yang manis ini membuat Selena Xu sangat ingin menanyai apa maksudnya, tetapi di samping ada anaknya, lebih baik menelan semua pertanyaanya dan berjalan menuju ke depan.

Akhirnya setelah membeli perlengkapan, Selena Xu dan Everett Leng kembali ke mobil.

“Tuan Leng, jika anda masih ada urusan, pulang saja dulu. Aku dan Carol masih ada urusan sebentar.” Kata Selena Xu yang melihat pria itu membuka pintu mobilnya.

Namun Everett Leng yang mendengar dengan tindakannya yang tak berhenti, langsung membuka pintu mobil lalu berkata: “Menemani keluarga itu bukan masalah, ayo naik.”

Selena Xu agak sedikit ragu, lalu berkata: " Aku dan Carol ingin pergi menyembayangi papa mama, kamu..... yakin ingin ikut?"

Everett Leng mengerutkan alisnya, "Tentu saja, itu juga orang tuaku."

Selena Xu terheran dan segera masuk ke dalam mobil. Dia tahu, asalkan Everett Leng telah memutuskan sesuatu maka sangat sulit untuk merubahnya, Jadi hanya bisa membawanya pergi bersama.

Sebenarnya mereka bukan tidak pernah pergi bersama ke makam orangtuanya Selena Xu, hanya saja itu sudah lama berlalu, sampai Selena Xu pergi ke luar negeri, ia pun tak pernah datang lagi.

Setelah membeli peralatan sembayang di jalan, mobil mereka langsung menuju kuburan.

Sepanjang perjalanan mereka berdua tidak berbicara sepatah pun. Setelah bertahun-tahun berlalu, walaupun kesedihan Selena Xu terhadap kepergian orangtua telah berkurang, tetapi ia masih belum bisa ikhlas dengan kepergian mereka dan selamanya akan menjadi bekas luka di hatinya.

Setelah sesampainya di tujuan, Carol sangat tenang, di gandeng Selena Xu sampai di pemakaman orang tuanya.

"Sini dengan kakek nenek ."kata Selena Xu sambil melihat foto pada batu nisan.

Carol berteriak: “Hallo kakek nenek! Aku Carol, anak baik mami.”

Selena Xu tersenyum, mengusap-ngusap kepala anaknya sambil membungkukkan badannya kepada orangtua lalu mengangkat kepalanya dan berkata: “Pa, Ma, sudah lama aku tidak kemari, semua ada sebabnya kalian tidak akan menyalahkan aku kan? Lihat, ini adalah putriku, sekarang aku telah menjadi seorang ibu, sudah mengerti banyak hal, kalian tidak perlu cemas lagi.”

Pembicaraan baru saja selesai, Everett Leng yang di samping juga membungkuk memberi hormat membuat Selena Xu heran.

"Pa, Ma, masa depan Selena Xu aku yang akan bertanggung jawab hingga akhir, serahkan saja kepadaku."

Selena Xu tidak sabar membalikkan kepalanya dan melihat dia. Dari wajah pria itu tak terlihat main-main, sikapnya yang serius membuatnya merasa begitu pentingnya sebuah janji, hati Selena Xu pun berdegub kencang.

Dia.......Apakah dia serius?

"Mami, apakah Kakek Nenek tidur disini?" Carol kecil-kecil walaupun sangat mengerti dan patuh tetapi tidak tahu "Meninggal" itu bagi seseorang adalah hal yang bagaimana, jadi pertanyaan pertanyaannya yang polos pun keluar.

"Jadi mereka kapan bangun kembali?" Tanya Carol yang terlihat sedikit polos.

Selena Xu termenung sejenak, tidak tahu harus bagaimana menjawabnya. Disaat ini juga Everett Leng langsung menjawab: "Tunggu kamu sudah besar nanti, Mereka akan bangun kembali."

"Benar kah? Kalau seperti itu aku mau segera tumbuh dewasa!" Carol mengerutkan bibirnya lalu mengikuti ayahnya melihat ke arah makam, bersujud dan sembayang.

Selena Xu melihat itu, hatinya pun menjadi hangat dengan kata-kata Everett Leng yang mengandung arti itu. Tunggu putrinya dewasa, dengan sendirinya ia akan tahu arti kata "Meninggal".

Memandang ke arah foto orang tua dibatu nisan, hati Selena Xu merasa sedih.

Setelah Orang tua mengalami kecelakaan dan meninggal, Dia tidak memiliki keberanian untuk menerima kenyataan. Sehingga semua masalahnya diatasi oleh keluarga Leng. Terpikir sampai di sini, dia langsung membalikan badannya ke arah pria itu dan berkata: "Terimakasih."

Everett Leng menyampingkan kepalanya lalu melihat Selena Xu dan berkata "Terimakasih untuk apa?"

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu