Predestined - Bab 155 Penyebab Utama Semua Masalah

“Eh, aku hanya sedang bertanya kabar Adele Xu.” Selena Xu kali ini langsung berusaha menjelaskan tanpa menunggu Everett Leng berbicara.

Everett Leng mengernyitkan alis, “Kalau ada waktu luang pikirkan aku saja, tidak perlu pikirkan dia.”

Selena Xu menepuk-nepuk dada, “Aku segini perhatiannya dengan kamu, masak itu tidak dianggap sebagai memikirkanmu?”

“Kamu bisa patuh sedikit mendengarkanku?” Everett Leng berjalan mendekat, lalu mengangkat dagu Selena Xu, “Kamu saja tidak pernah berinisiatif mengkhawatirkan calon suamimu ini.”

Selena Xu berkomat-kamit, “Toh CEO Leng sudah luar biasa dan sempurna, apa lagi yang harus aku khawatirkan?”

Everett Leng mengembalikan topik pembicaraan mereka ke titik awal, “Adele Xu sudah jadi anggota keluarga Ji, kamu tidak perlu repot-repot memikirkannya.”

Selena Xu membuang nafas panjang, lalu melihat ponselnya dengan sangat gundah, “Aku tidak repot-repot memikirkan dia, tetapi kalau tiba-tiba dikirimi pesan seperti ini siapa pun pasti akan khawatir apa yang terjadi dengan dia.”

Everett Leng melirik sekilas, kata-kata "aku benci kamu" yang terpampang di layar membuat alisnya terangkat.

Apakah wanita itu sengaja ingin membuat Selena Xu merasa tidak nyaman? Kalau sampai ia berani menyakiti Selena Xu, jangan harap ia bisa melewati hari-harinya di rumah keluarga Ji dengan tenang!

“Tetap tidak perlu urusi dia. Bukannya dia sendiri tidak suka denganmu?” Everett Leng merebut ponsel Selena Xu, menaruhnya di samping, lalu memeluk wanita yang sedang duduk di atas ranjang itu.

Selena Xu terkejut: “Kamu bisa melihat ini dari perilakunya?”

“Iya. Ia sangat iri padamu,” ujar Everett Leng singkat, padat, jelas.

Selena Xu menatapnya bingung, “Iri? Tidak mungkinlah. Aku malah merasa dia sangat bahagia, toh dia tinggal di rumah yang pekerjaan rumahnya sama sekali tidak perlu ia kerjakan sendiri.”

Everett Leng tidak membalas lagi. Ia malah menunduk menciumi jidat Selena Xu.

“Kamu mengapa tiba-tiba iseng begini!” Selena Xu terkejut seperti tersengat sesuatu. Ia tidak senang tiba-tiba dicium, tetapi sebenarnya hatinya sudah tidak melawan lagi setiap Everett Leng melakukan hal-hal ini. Ia kini tidak acuh.

Everett Leng menjawab datar, “Kamu juga boleh iseng.”

“……” Selena Xu tidak tahu harus berkata apa, pria ini nampaknya semakin lama semakin agresif!

Ketika ada orang yang bersenang-senang, ada pula orang yang sedang khawatir.

Di dalam ruang pasien, Adele Xu terus menatap langit-langit ruangan dengan pandangan kosong, sementara Parker Ji duduk di samping ranjang sambil menjaganya dalam diam.

“Adele Xu, mau makan apa tidak?” Entah beberapa lama kemudian, Parker Ji tidak tahan untuk terus diam.

Adele Xu mengangkat alis, “Mengapa kamu masih disini?”

Mendengar Adele Xu akhirnya mau menanggapinya, Parker Ji buru-buru kembali bertanya, “Adele Xu, bagaimana kondisimu sekarang? Ada bagian yang masih sakit? Kamu ada mau makan apa tidak?”

Kalau Parker Ji biasanya memperlakukannya sehangat ini, hatinya pasti sudah luluh dan tersentuh luar biasa. Tetapi sekarang jelas sudah terlambat. Adele Xu hanya menatap pria itu lalu memerintah: “Keluar kamu.”

“Adele Xu, jangan seperti ini……”

Adele Xu gigit-gigit bibir: “Kamu ternyata juga bisa peduli denganku?”

Mata Adele Xu tiba-tiba dipenuhi amarah. Ia menggertakan gigi lalu melampiaskan semua kekesalannya, “Parker Ji, pahamkah kamu seberapa kecewanya aku padamu? Karena kamu tidak bersedia menerimaku, hubungan kita cukup sampai di sini saja!”

“Adele Xu, kamu tenang dulu sebentar,” jawab Parker Ji tidak berdaya.

Parker Ji juga tidak ingin masalah ini semakin serius, tetapi nampaknya masalah ini akan berkembang sampai ke titik yang paling kacau.

Meski sudah lebih tenang, Adele Xu tetap masih marah dengan Parker Ji. Ia mengepalkan tangan, seluruh isi hatinya saat ini adalah kebencian setengah mati pada Selena Xu!

Kalau bukan karena orang yang ia sebut kakak ini, ia dan Parker Ji tidak akan bertengkar, dan ia tidak akan jatuh dari tangga, dan ia tidak akan kehilangan bayinya!

Jadi siapa lagi penyebab utama semua masalah ini kalau bukan Selena Xu?!

Kemarahan dan kebencian memenuhi seluruh jiwa Adele Xu. Kepingan terakhir harapannya untuk menjalin hubungan kakak-adik yang baik dengan Selena Xu hancur sepenuhnya......

Adele Xu perlahan-lahan memejamkan mata. Ia malas berbicara lebih lanjut lagi dengan Parker Ji.

Keesokan siang, setelah mengetahui kejadian ini, Ayah Ji dan Ibu Ji langsung bergegas ke rumah sakit. Mereka sungguh tidak tahu harus menyalahkan siapa.

Cucu mereka, yang suci dan tidak bersalah sama sekali, kini sudah tiada. Lina Chen awalnya sangat mengharapkan kehadiran cucu ini. Ia awalnya ingin menunggu Adele Xu melahirkan anak ini lalu melihat bagaimana ia memperlakukannya. Kalau Adele Xu cukup terampil, ia akan belajar menerima wanita itu dalam keluarganya dan mengubur ketidaksukaannya selama ini. Tetapi sekarang....

“Kamu lihat sendiri, kakak beradik keluarga Xu tidak ada yang nasibnya baik. Pasti keluarga mereka memang sudah ditakdirkan untuk tidak bisa bersanding dengan keluarga Ji. Bahkan anak yang baik-baik dan tidak berdosa saja malah mati di kandungan.” Ketika berjalan di lorong rumah sakit, kemarahan Lina Chen sampai ke titik puncak. Ia menumpahkan segala kekesalannya pada suaminya.

Ayah Ji mengernyitkan alis: “Sudah-sudah, kata-kata seperti ini jangan sampai terucap di depan mereka berdua.”

“Paham,” jawab Ibu Ji sambil berusaha meredakan amarah.

Parker Ji kebetulan tengah membuka pintu kamar, jadi ia mendengar kata-kata ibunua barusan. Raut wajahnya langsung tidak senang, “Ma, tolong jangan bicara seperti ini lagi. Mohon kamu sedikit lebih berbaik hati pada Adele Xu. Ini sepenuhnya salahku, aku yang kebablasan……”

Mendengar ini, Lina Chen langsung setengah menyalahkan dan setengah mengasihani. Ia menjawab: “Kamu sekarang akhirnya mulai bisa perhatian pada Adele Xu? Sudahlah, lupakan Selena Xu, semuanya belum terlambat.”

Pemandangan keluarga Ji berbincang di lorong rumah sakit terlihat oleh Laura Wen yang kebetulan sedang melintas.

Ia hari ini datang ke rumah sakit untuk menengok saudaranya. Ketika melihat Ayah Ji dan Ibu Ji, ia awalnya ingin bertegur sapa dengan Parker Ji, tetapi mereka semua terlihat sedang serius dan bersedih. Ia tidak enak hati mendekati mereka.

Ia kemudian memutuskan menelepon Selena Xu.

“Selena Xu, kamu sedang kerja?” Laura Wen tidak tahan basa-basi dulu, ia langsung menyentuh topik utama, “Aku sekarang sedang di rumah sakit. Kamu bisa tebak aku bertemu siapa?”

Selena Xu menjawab penasaran, “Siapa? Pria pujaan hati?”

“Hush, asal bicara saja!” Laura Wen langsung bergumam, “Aku bertemu keluarga Ji. Ini benar-benar aneh, sepertinya ada seseorang yang sakit parah sampai Ayah Ji dan Ibu Ji juga datang ke rumah sakit….. Eh, tunggu sebentar, tempat mereka menunggu nampaknya area perawatan ibu hamil.”

Mendengar ini, wajah Selena Xu berubah serius, “Jangan-jangan…… Jangan-jangan kehamilan Adele Xu mengalami sesuatu?”

“Aku juga tidak tahu, mau aku ke sana dan sapa mereka sebentar tidak?” Laura Wen bersiap mendekati keluarga Ji, tetapi ponselnya yang satunya lagi tiba-tiba berdering. Ia menghentikan langkah, “Eh, maaf Selena Xu, tanteku sudah menungguiku. Ia dari tadi menelponku terus, nanti setelah aku berkunjung ke dia aku baru amati lagi situasi mereka deh!”

“Tidak apa-apa, kamu urus saja urusanmu sendiri. Aku langsung tanya ke Parker Ji saja.”

Jam pulang kerja pun tiba. Selena Xu membereskan barang-barangnya, lalu pergi ke alamat rumah sakit dan nomor gedung yang diberitahu Laura Wen. Saat turun dari mobil, ia sekalian membeli satu keranjang buah.

Kalau sampai Ayah Ji dan Ibu Ji juga hadir, itu berarti masalah yang terjadi cukup serius. Ditambah lagi ini area perawatan ibu hamil, sudah pasti ada kaitannya dengan Adele Xu!

Kekhawatirannya tentu bukan tanpa dasar. Kemarin saja nada bicara Parker Ji di telepon tidak seperti biasanya.

Ia berjalan naik ke lantai atas sambil mengetik pesan pendek pada Everett Leng, “Sekarang aku ada urusan, tolong kamu jemput Carol ya. Aku akan kembali tidak lama.”

Belum dua menit pesannya dikirim, Everett Leng tiba-tiba meneleponnya.

“Di mana?” tanya Everett Leng tangkas.

Selena Xu tersenyum kecut, “Aku hanya keluar sebentar, kamu tidak perlu khawatir……”

“Di mana?” Everett Leng mengulangi sekali lagi pertanyaannya

Selena Xu tidak ingin memberitahu Everett Leng bahwa ia sedang pergi ke rumah sakit menengok Adele Xu. Ia kemarin sudah berjanji pada pria itu untuk jaga jarak dengan keluarga Ji. Tetapi hari ini ia langsung melanggar janjinya, karena yang masuk rumah sakit adalah adiknya sendiri.

Meski ia dan Adele Xu selama ini tidak terlalu akrab, namun hubungan darah sekalinya ada akan selamanya bertahan. Oleh karena itu, ia tidak boleh tinggal diam ketika adiknya mengalami sesuatu.

Karena Everett Leng terus memaksa, Selena Xu akhirnya memberitahukan alamat lokasinya sekarang. Ia kemudian menjelaskan: “Aku di rumah sakit, ingin cek apakah Adele Xu sakit. Kamu tahu, meskipun kami berdua tidak begitu akrab, tetapi kamu tetaplah saudara yang harus saling peduli satu sama lain. Karena aku merasa ada sesuatu yang kurang beres padanya, aku tidak bisa berpura-pura tidak tahu.”

Suara Selena Xu sekilas terdengar manja. Ia jelas berharap Everett Leng tidak iri atau menyalahkannya.

“Tunggu aku jemput Carol dan antar dia ke rumah. Aku akan datangi kamu setelah itu.” Everett Leng terdiam dua detik, lalu menjawab.

Selena Xu buru-buru melarang: “Tidak perlu, tidak perlu. Kamu nanti pulang langsung makan dengan Carol saja. Aku tidak bisa menunggu terlalu lama, jangan buang-buang waktumu hanya untuk datang ke sini.”

“Menemanimu istriku sendiri memang hitungannya buang-buang waktu?” tanya Everett Leng tidak paham.

Selena Xu mendeham. Ia tahu ia tidak akan pernah bisa menghalangi apa yang sudah diputuskan Everett Leng, jadi ia pasrah: “Yasudah kalau kamu mau ikut menemui Adele Xu.”

Ketika mematikan telepon, Selena Xu tidak sengaja menyenggol orang yang ada di depannya. Buah-buahan yang ia bawa langsung jatuh berserakan dari keranjang.

“Eh, maaf……”

“Maaf…… Eh, Selena Xu?”

Suara mereka berdua saling menutupi suara satu sama lain. Parker Ji dan Selena Xu kemudian refleks saling bertatapan.

“Kamu mengapa tiba-tiba ada di rumah sakit?” Parker Ji refleks membantunya memungut buah sambil bertanya, “Kamu sakit apa?”

Selena Xu juga ikut membantunya. Wanita itu kemudian menggeleng: “Bukan aku yang sakit. Aku sebenarnya datang kemari untuk menengok kalian.”

Parker Ji mendongakkan kepala dengan kaget, “Kami? Kamu sudah tahu apa yang terjadi?”

Ia sama sekali tidak membocorkan apa-apa, namun mengapa Selena Xu tahu tragedi keguguran ini?

“Belum, maka itu aku datang ke sini untuk mengecek apakah ada sesuatu terjadi pada Adele Xu. Siapa yang beritahu aku kabar ini tidak penting, kamu memang terus ingin membiarkanku tidak tahu? Aku ini kakak Adele Xu loh.”

Selena Xu mengucapkan setiap kata dalam kalimatnya dengan tegas. Ini membuat Parker Ji berada dalam posisi serba salah.

Setelah beres memungut buah, Parker Ji akhirnya merespon lagi: “Selena…… Nyonya muda keluarga Leng, kamu lebih baik jangan bertemu dia dulu. Dia saat ini kondisinya masih kurang stabil, ia tidak mau bertemu orang lain.”

Selena Xu semakin lama semakin bingung dan penasaran: “Ada apa sebenarnya dengan dia?”

Parker Ji sempat ragu, namun ia akhirnya berkata pelan-pelan: “Adele Xu…… Dia keguguran.”

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu