Predestined - Bab 155 Penyebab Utama Semua Masalah
“Eh, aku hanya sedang bertanya kabar Adele Xu.” Selena Xu kali ini langsung berusaha menjelaskan tanpa menunggu Everett Leng berbicara.
Everett Leng mengernyitkan alis, “Kalau ada waktu luang pikirkan aku saja, tidak perlu pikirkan dia.”
Selena Xu menepuk-nepuk dada, “Aku segini perhatiannya dengan kamu, masak itu tidak dianggap sebagai memikirkanmu?”
“Kamu bisa patuh sedikit mendengarkanku?” Everett Leng berjalan mendekat, lalu mengangkat dagu Selena Xu, “Kamu saja tidak pernah berinisiatif mengkhawatirkan calon suamimu ini.”
Selena Xu berkomat-kamit, “Toh CEO Leng sudah luar biasa dan sempurna, apa lagi yang harus aku khawatirkan?”
Everett Leng mengembalikan topik pembicaraan mereka ke titik awal, “Adele Xu sudah jadi anggota keluarga Ji, kamu tidak perlu repot-repot memikirkannya.”
Selena Xu membuang nafas panjang, lalu melihat ponselnya dengan sangat gundah, “Aku tidak repot-repot memikirkan dia, tetapi kalau tiba-tiba dikirimi pesan seperti ini siapa pun pasti akan khawatir apa yang terjadi dengan dia.”
Everett Leng melirik sekilas, kata-kata "aku benci kamu" yang terpampang di layar membuat alisnya terangkat.
Apakah wanita itu sengaja ingin membuat Selena Xu merasa tidak nyaman? Kalau sampai ia berani menyakiti Selena Xu, jangan harap ia bisa melewati hari-harinya di rumah keluarga Ji dengan tenang!
“Tetap tidak perlu urusi dia. Bukannya dia sendiri tidak suka denganmu?” Everett Leng merebut ponsel Selena Xu, menaruhnya di samping, lalu memeluk wanita yang sedang duduk di atas ranjang itu.
Selena Xu terkejut: “Kamu bisa melihat ini dari perilakunya?”
“Iya. Ia sangat iri padamu,” ujar Everett Leng singkat, padat, jelas.
Selena Xu menatapnya bingung, “Iri? Tidak mungkinlah. Aku malah merasa dia sangat bahagia, toh dia tinggal di rumah yang pekerjaan rumahnya sama sekali tidak perlu ia kerjakan sendiri.”
Everett Leng tidak membalas lagi. Ia malah menunduk menciumi jidat Selena Xu.
“Kamu mengapa tiba-tiba iseng begini!” Selena Xu terkejut seperti tersengat sesuatu. Ia tidak senang tiba-tiba dicium, tetapi sebenarnya hatinya sudah tidak melawan lagi setiap Everett Leng melakukan hal-hal ini. Ia kini tidak acuh.
Everett Leng menjawab datar, “Kamu juga boleh iseng.”
“……” Selena Xu tidak tahu harus berkata apa, pria ini nampaknya semakin lama semakin agresif!
Ketika ada orang yang bersenang-senang, ada pula orang yang sedang khawatir.
Di dalam ruang pasien, Adele Xu terus menatap langit-langit ruangan dengan pandangan kosong, sementara Parker Ji duduk di samping ranjang sambil menjaganya dalam diam.
“Adele Xu, mau makan apa tidak?” Entah beberapa lama kemudian, Parker Ji tidak tahan untuk terus diam.
Adele Xu mengangkat alis, “Mengapa kamu masih disini?”
Mendengar Adele Xu akhirnya mau menanggapinya, Parker Ji buru-buru kembali bertanya, “Adele Xu, bagaimana kondisimu sekarang? Ada bagian yang masih sakit? Kamu ada mau makan apa tidak?”
Kalau Parker Ji biasanya memperlakukannya sehangat ini, hatinya pasti sudah luluh dan tersentuh luar biasa. Tetapi sekarang jelas sudah terlambat. Adele Xu hanya menatap pria itu lalu memerintah: “Keluar kamu.”
“Adele Xu, jangan seperti ini……”
Adele Xu gigit-gigit bibir: “Kamu ternyata juga bisa peduli denganku?”
Mata Adele Xu tiba-tiba dipenuhi amarah. Ia menggertakan gigi lalu melampiaskan semua kekesalannya, “Parker Ji, pahamkah kamu seberapa kecewanya aku padamu? Karena kamu tidak bersedia menerimaku, hubungan kita cukup sampai di sini saja!”
“Adele Xu, kamu tenang dulu sebentar,” jawab Parker Ji tidak berdaya.
Parker Ji juga tidak ingin masalah ini semakin serius, tetapi nampaknya masalah ini akan berkembang sampai ke titik yang paling kacau.
Meski sudah lebih tenang, Adele Xu tetap masih marah dengan Parker Ji. Ia mengepalkan tangan, seluruh isi hatinya saat ini adalah kebencian setengah mati pada Selena Xu!
Kalau bukan karena orang yang ia sebut kakak ini, ia dan Parker Ji tidak akan bertengkar, dan ia tidak akan jatuh dari tangga, dan ia tidak akan kehilangan bayinya!
Jadi siapa lagi penyebab utama semua masalah ini kalau bukan Selena Xu?!
Kemarahan dan kebencian memenuhi seluruh jiwa Adele Xu. Kepingan terakhir harapannya untuk menjalin hubungan kakak-adik yang baik dengan Selena Xu hancur sepenuhnya......
Adele Xu perlahan-lahan memejamkan mata. Ia malas berbicara lebih lanjut lagi dengan Parker Ji.
Keesokan siang, setelah mengetahui kejadian ini, Ayah Ji dan Ibu Ji langsung bergegas ke rumah sakit. Mereka sungguh tidak tahu harus menyalahkan siapa.
Cucu mereka, yang suci dan tidak bersalah sama sekali, kini sudah tiada. Lina Chen awalnya sangat mengharapkan kehadiran cucu ini. Ia awalnya ingin menunggu Adele Xu melahirkan anak ini lalu melihat bagaimana ia memperlakukannya. Kalau Adele Xu cukup terampil, ia akan belajar menerima wanita itu dalam keluarganya dan mengubur ketidaksukaannya selama ini. Tetapi sekarang....
“Kamu lihat sendiri, kakak beradik keluarga Xu tidak ada yang nasibnya baik. Pasti keluarga mereka memang sudah ditakdirkan untuk tidak bisa bersanding dengan keluarga Ji. Bahkan anak yang baik-baik dan tidak berdosa saja malah mati di kandungan.” Ketika berjalan di lorong rumah sakit, kemarahan Lina Chen sampai ke titik puncak. Ia menumpahkan segala kekesalannya pada suaminya.
Ayah Ji mengernyitkan alis: “Sudah-sudah, kata-kata seperti ini jangan sampai terucap di depan mereka berdua.”
“Paham,” jawab Ibu Ji sambil berusaha meredakan amarah.
Parker Ji kebetulan tengah membuka pintu kamar, jadi ia mendengar kata-kata ibunua barusan. Raut wajahnya langsung tidak senang, “Ma, tolong jangan bicara seperti ini lagi. Mohon kamu sedikit lebih berbaik hati pada Adele Xu. Ini sepenuhnya salahku, aku yang kebablasan……”
Mendengar ini, Lina Chen langsung setengah menyalahkan dan setengah mengasihani. Ia menjawab: “Kamu sekarang akhirnya mulai bisa perhatian pada Adele Xu? Sudahlah, lupakan Selena Xu, semuanya belum terlambat.”
Pemandangan keluarga Ji berbincang di lorong rumah sakit terlihat oleh Laura Wen yang kebetulan sedang melintas.
Ia hari ini datang ke rumah sakit untuk menengok saudaranya. Ketika melihat Ayah Ji dan Ibu Ji, ia awalnya ingin bertegur sapa dengan Parker Ji, tetapi mereka semua terlihat sedang serius dan bersedih. Ia tidak enak hati mendekati mereka.
Ia kemudian memutuskan menelepon Selena Xu.
“Selena Xu, kamu sedang kerja?” Laura Wen tidak tahan basa-basi dulu, ia langsung menyentuh topik utama, “Aku sekarang sedang di rumah sakit. Kamu bisa tebak aku bertemu siapa?”
Selena Xu menjawab penasaran, “Siapa? Pria pujaan hati?”
“Hush, asal bicara saja!” Laura Wen langsung bergumam, “Aku bertemu keluarga Ji. Ini benar-benar aneh, sepertinya ada seseorang yang sakit parah sampai Ayah Ji dan Ibu Ji juga datang ke rumah sakit….. Eh, tunggu sebentar, tempat mereka menunggu nampaknya area perawatan ibu hamil.”
Mendengar ini, wajah Selena Xu berubah serius, “Jangan-jangan…… Jangan-jangan kehamilan Adele Xu mengalami sesuatu?”
“Aku juga tidak tahu, mau aku ke sana dan sapa mereka sebentar tidak?” Laura Wen bersiap mendekati keluarga Ji, tetapi ponselnya yang satunya lagi tiba-tiba berdering. Ia menghentikan langkah, “Eh, maaf Selena Xu, tanteku sudah menungguiku. Ia dari tadi menelponku terus, nanti setelah aku berkunjung ke dia aku baru amati lagi situasi mereka deh!”
“Tidak apa-apa, kamu urus saja urusanmu sendiri. Aku langsung tanya ke Parker Ji saja.”
Jam pulang kerja pun tiba. Selena Xu membereskan barang-barangnya, lalu pergi ke alamat rumah sakit dan nomor gedung yang diberitahu Laura Wen. Saat turun dari mobil, ia sekalian membeli satu keranjang buah.
Kalau sampai Ayah Ji dan Ibu Ji juga hadir, itu berarti masalah yang terjadi cukup serius. Ditambah lagi ini area perawatan ibu hamil, sudah pasti ada kaitannya dengan Adele Xu!
Kekhawatirannya tentu bukan tanpa dasar. Kemarin saja nada bicara Parker Ji di telepon tidak seperti biasanya.
Ia berjalan naik ke lantai atas sambil mengetik pesan pendek pada Everett Leng, “Sekarang aku ada urusan, tolong kamu jemput Carol ya. Aku akan kembali tidak lama.”
Belum dua menit pesannya dikirim, Everett Leng tiba-tiba meneleponnya.
“Di mana?” tanya Everett Leng tangkas.
Selena Xu tersenyum kecut, “Aku hanya keluar sebentar, kamu tidak perlu khawatir……”
“Di mana?” Everett Leng mengulangi sekali lagi pertanyaannya
Selena Xu tidak ingin memberitahu Everett Leng bahwa ia sedang pergi ke rumah sakit menengok Adele Xu. Ia kemarin sudah berjanji pada pria itu untuk jaga jarak dengan keluarga Ji. Tetapi hari ini ia langsung melanggar janjinya, karena yang masuk rumah sakit adalah adiknya sendiri.
Meski ia dan Adele Xu selama ini tidak terlalu akrab, namun hubungan darah sekalinya ada akan selamanya bertahan. Oleh karena itu, ia tidak boleh tinggal diam ketika adiknya mengalami sesuatu.
Karena Everett Leng terus memaksa, Selena Xu akhirnya memberitahukan alamat lokasinya sekarang. Ia kemudian menjelaskan: “Aku di rumah sakit, ingin cek apakah Adele Xu sakit. Kamu tahu, meskipun kami berdua tidak begitu akrab, tetapi kamu tetaplah saudara yang harus saling peduli satu sama lain. Karena aku merasa ada sesuatu yang kurang beres padanya, aku tidak bisa berpura-pura tidak tahu.”
Suara Selena Xu sekilas terdengar manja. Ia jelas berharap Everett Leng tidak iri atau menyalahkannya.
“Tunggu aku jemput Carol dan antar dia ke rumah. Aku akan datangi kamu setelah itu.” Everett Leng terdiam dua detik, lalu menjawab.
Selena Xu buru-buru melarang: “Tidak perlu, tidak perlu. Kamu nanti pulang langsung makan dengan Carol saja. Aku tidak bisa menunggu terlalu lama, jangan buang-buang waktumu hanya untuk datang ke sini.”
“Menemanimu istriku sendiri memang hitungannya buang-buang waktu?” tanya Everett Leng tidak paham.
Selena Xu mendeham. Ia tahu ia tidak akan pernah bisa menghalangi apa yang sudah diputuskan Everett Leng, jadi ia pasrah: “Yasudah kalau kamu mau ikut menemui Adele Xu.”
Ketika mematikan telepon, Selena Xu tidak sengaja menyenggol orang yang ada di depannya. Buah-buahan yang ia bawa langsung jatuh berserakan dari keranjang.
“Eh, maaf……”
“Maaf…… Eh, Selena Xu?”
Suara mereka berdua saling menutupi suara satu sama lain. Parker Ji dan Selena Xu kemudian refleks saling bertatapan.
“Kamu mengapa tiba-tiba ada di rumah sakit?” Parker Ji refleks membantunya memungut buah sambil bertanya, “Kamu sakit apa?”
Selena Xu juga ikut membantunya. Wanita itu kemudian menggeleng: “Bukan aku yang sakit. Aku sebenarnya datang kemari untuk menengok kalian.”
Parker Ji mendongakkan kepala dengan kaget, “Kami? Kamu sudah tahu apa yang terjadi?”
Ia sama sekali tidak membocorkan apa-apa, namun mengapa Selena Xu tahu tragedi keguguran ini?
“Belum, maka itu aku datang ke sini untuk mengecek apakah ada sesuatu terjadi pada Adele Xu. Siapa yang beritahu aku kabar ini tidak penting, kamu memang terus ingin membiarkanku tidak tahu? Aku ini kakak Adele Xu loh.”
Selena Xu mengucapkan setiap kata dalam kalimatnya dengan tegas. Ini membuat Parker Ji berada dalam posisi serba salah.
Setelah beres memungut buah, Parker Ji akhirnya merespon lagi: “Selena…… Nyonya muda keluarga Leng, kamu lebih baik jangan bertemu dia dulu. Dia saat ini kondisinya masih kurang stabil, ia tidak mau bertemu orang lain.”
Selena Xu semakin lama semakin bingung dan penasaran: “Ada apa sebenarnya dengan dia?”
Parker Ji sempat ragu, namun ia akhirnya berkata pelan-pelan: “Adele Xu…… Dia keguguran.”
Novel Terkait
Dewa Perang Greget
Budi MaMeet By Chance
Lena TanWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiMy Charming Lady Boss
AndikaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranCinta Tapi Diam-Diam
RossieBehind The Lie
Fiona LeePredestined×
- Bab 1 Siapa Wanita Itu
- Bab 2 Dirinya Bukanlah Peliharaan
- Bab 3 Tertangkap
- Bab 4 Selena Xu, Aku Telah Bersikap Sangat Segan Terhadapmu!
- Bab 5 Telah Datang Bulan
- Bab 6 Tidak Biasanya Demi Dia
- Bab 7 Pemuda Yang Tersenyum Ceria
- Bab 8 Pemuda Yang Tidak Punya Mata
- Bab 9 Gadis Baik, Selamat Malam
- Bab 10 Telah Dilupakan, Bagaimana Ini
- Bab 11 Kekecewaan Saat Di Tinggalkan Di Tengah Jalan
- Bab 12 Keterlaluan ! Sungguh Keterlaluan !
- Bab 13 Pemandangan Di Dalam Kantor Terlalu Menyakitkan
- Bab 14 Kehilangan Kendali Saat Mabuk
- Bab 15 Merindukannya Hingga Gila
- Bab 16 Bocah Bodoh Yang Tidak Paham
- Bab 17 Jebakan Yang Dibuat Selena Xu
- Bab 18 Uang Penutup Mulut
- Bab 19 Efek Setelah Itu
- Bab 20 Wanita Itu Lagi
- Bab 21 Rencana Laura Wen
- Bab 22 Mengapa Dia Yang Di Salahkan
- Bab 23 Membaca Laporan Introspeksi Diri
- Bab 24 Menonton Flim
- Bab 25 Sia-sia
- Bab 26 Nona Selena Berkelahi Dengan Orang lain!
- Bab 27 Masuk Kantor Polisi
- Bab 28 Paman Kecil, Mengapa Kamu Bisa Kemari?
- Bab 29 Masalah Sudah Selesai
- Bab 30 Aku Lebih Memilih Untuk Tidak Mendengarkannya
- Bab 31 Mempermalukan Dirinya (1)
- Bab 31 Mempermalukan Dirinya (2)
- Bab 32 Ia Benar-benar Melupakannya! (1)
- Bab 32 Ia Benar-benar Melupakannya! (2)
- Bab 33 Aku Rindu Padamu Hingga Aku Tidak Bisa Tidur (1)
- Bab 33 Aku Rindu Padamu Hingga Aku Tidak Bisa Tidur (2)
- Bab 34 Mengapa Anak Ini Tidak Mampu Untuk Mengerti (1)
- Bab 34 Mengapa Anak Ini Tidak Mampu Untuk Mengerti (2)
- Bab 35 Tidak Membocorkan Apa Yang Telah Diketahui (1)
- Bab 35 Tidak Membocorkan Apa Yang Telah Diketahui (2)
- Bab 36 Tidak Ingin Membuat Perhatiannya Diketahui
- Bab 36 Tidak Ingin Perhatiannya Diketahui (2)
- Bab 37 Kepiluan Hati (1)
- Bab 37 Kepiluan Hati (2)
- Bab 38 Minggat Dari Kediaman Leng (1)
- Bab 38 Minggat Dari Kediaman Leng (2)
- Chapter 39 Dia masih memilih untuk meninggalkannya (1)
- Chapter 39 Dia masih memilih untuk meninggalkannya (2)
- Chapter 40 Hasil ujian masuk perguruan tinggi sudah keluar (1)
- Chapter 40 Hasil ujian masuk perguruan tinggi sudah keluar (2)
- Chapter 41 Hamil? (1)
- Chapter 41 Hamil? (2)
- Chapter 42 Paman kecil, Apakah kamu suka anak-anak? (1)
- Chapter 42 Paman kecil, Apakah kamu suka anak-anak? (2)
- Bab 43 Mengaborsi Anak (1)
- Bab 43 Mengaborsi Anak (2)
- Bab 44 Kamu Adalah Wanita Tercantik Yang Pernah Aku Temui (1)
- Bab 44 Kamu Adalah Wanita Tercantik Yang Pernah Aku Temui (2)
- Bab 45 Aku Tahu, Kamu Tidak Ada Perasaan Padaku (1)
- Bab 45 Aku Tahu, Kamu Tidak Ada Perasaan Padaku (2)
- Bab 46 Fasih Berbicara (1)
- Bab 46 Fasih Berbicara (2)
- Bab 47 Maukah Kamu Menjadi Kekasihku? (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Mau Menjadi Pacarku? (2)
- Bab 48 Membawa Pacarku ke Rumah Keluarga Leng (1)
- Bab 48 Membawa Pacar Kerumah Keluarga Leng (2)
- Bab 49 Leng’s Corp Selamanya Adalah Rumahnya (1)
- Bab 49 Leng’s Corp Selamanya Adalah Rumahnya (2)
- Bab 50 Lena, Jangan Menolakku (1)
- Bab 50 Lena, Jangan Menolakku (2)
- Bab 51 Flu Semakin Parah (1)
- Bab 51 Flu Semakin Parah (2)
- Bab 52 Siapa Orang Yang Berada Di Hatimu? (1)
- Bab 52 Siapa Orang Yang Berada Di Hatimu? (2)
- Bab 53 Bersikap Sangat Dingin
- Bab 54 Sikap Ibu Ji
- Bab 55 Kata-Kata Yang Menusuk Hati
- Bab 56 Meledak
- Bab 57 Tempat Yang Akan Dikunjungi Saat Merasa Sedih
- Bab 58 Surat Putus Cinta
- Bab 59 Cara Untuk Kembali
- Bab 60 Menggunakan Cara Lama
- Bab 61 Pergi
- Bab 62 Kembali
- Bab 63 Anak Ini Bermarga Xu? (1)
- Bab 63 Anak Ini Bermarga Xu? (2)
- Bab 64 Pulang Ke Kediaman Leng
- Bab 65 Kamu Bukan Paman Kecilku!
- Bab 66 Kembali Bertemu Dengan Keluarga Ji
- Bab 67 Paman Kecil, Kamu Tidak Perlu Memedulikanku Lagi
- Bab 69 Kekhawatiran Ibu Leng
- Bab 69 Kecuali Jika Aku Menikah dengan Anggota Keluarga Leng
- Bab 70 Dikalahkan Anak Sendiri
- Bab 71 Paman Leng, Aku Ingin Kamu Jadi Daddy-ku
- Bab 72 Mencari Kerja (1)
- Bab 72 Mencari Kerja (2)
- Bab 73 Ia Tidak Boleh Tahu
- Bab 74 Kembali Berdebat
- Bab 75 Jangan Berikan Celah
- Bab 76 Demam Tinggi
- Bab 77 Pengungkapan
- Bab 78 Pulang Denganku!
- Bab 79 Keluarkan Mandy Li
- Bab 80 Apakah Aku Perlu Mengaku kepada Carol?
- Bab 81 Apakah Kamu Ingin Melarikan Diri? Tidak Akan Bisa!
- Bab 82 Ayah dan Ibu dari Leng's Corp. Ikut Hadir
- Bab 83 "Kebahagian Sekeluarga"
- Bab 84 Pagi Yang Bahagia
- Bab 85 Menyediakan Barang Keperluan Sekolah
- Bab 86 Memutuskan Untuk Pindah Keluar
- Bab 87 Jangan Berharap Untuk Meninggalkanku Seumur Hidupmu
- Bab 88 Pikiran Yang Kacau
- Bab 89 Daddy Telah Mencium Mami!
- Bab 90 Terimakasih, Everett Leng!
- Bab 91 Aku Dan Parker Ji, Pelukkan Siapa Yang Lebih Nyaman?
- Bab 92 Aku Akan Membuatmu Menyukai Aku Lagi
- Bab 93 Apakah Kamu Harus Membuatku Membencimu?
- Bab 94 Aku Rela Kamu Membenciku
- Bab 95 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 96 Aku Tidak Pernah Mengatakan Akan Menikah Denganmu
- Bab 97 Apakah Kamu Begitu Perhatian Kepada Wanita Lain
- Bab 98 Memutuskan Untuk Mengatakan Yang Sebenarnya
- Bab 99 Senang Rasanya Dipercaya Oleh Everett Leng
- Bab 100 Apa Yang Sudah Berlalu Bisakah Berlalu ?
- Bab 101 Apa Kualitas Kalian Sebagi Karyawan?
- Bab 102 Memilih Tempat Pernikahan?
- Bab 103 Kekosongan Tiga Tahun Harus Diisi Perlahan
- Bab 104 Kamu Adalah Orangku, Kamu Tidak Bisa Pergi Dengan Orang Lain.
- Bab 105 Dari Dulu Dia Tidak Pernah Menghapuskan Cintanya
- Bab 106 Memperlakukanmu Sebagaimana Kamu Memperlakukanku
- Bab 107 Jadilah Pacarku Selena !
- Bab 108 Tidak Mengecewakan Harapanku
- Bab 109 Berikan Aku Sedikit Waktu Lagi (1)
- Bab 110 Berikan Aku Sedikit Waktu Lagi (2)
- Bab 110 Keterampilan Menghibur Anak
- Bab 111 Tidak Ingin Carol Membencimu? Menikahlah Denganku
- Bab 112 Aku Menyesal Karena Telah Pernah Mencintaimu
- Bab 113 Ini Adalah Masalah Harga Diri
- Bab 114 Aku Memilih Untuk Membela Mommy
- Bab 115 Mimpi Buruk
- Bab 116 Tanpa Diduga Hubungan Ayah Dan Putrinya Menjadi Harmonis
- Bab 117 Memasang Perangkap
- Bab 118 Kamu Begitu Memperhatikan Dia?
- Bab 119 Mari Kita Mengumumkan Kepada Publik
- Bab 120 Mulai Curiga Lagi
- Bab 121 Membuat Malu Di Kamar Mandi
- Bab 122 Mommy, Lehermu Digigit Nyamuk
- Bab 123 Mommy Sangat Suka
- Bab 124 Kamu Belum Meminta Maaf Secara Resmi
- Bab 125 Sedang Melihat Apa?
- Bab 126 Harap Kerja Sama Anda
- Bab 127 Wanita Seperti Kamu Memang Pantas Mati!
- Bab 128 Mungkin Sudah Harus Melepaskannya
- Bab 129 Wajah Yang Mirip
- Bab 130 Jangan Memberitahu Kepadanya Kalau Aku Kemari
- Bab 131 Kenapa Kamu Bisa Disini?
- Bab 132 Kami Tidak Memiliki Rumah
- Bab 133 Apakah Kamu Masih Mencintaiku?
- Bab 134 Pergi
- Bab 135 Preferensi
- Bab 136 Perjalanan Ke Kantor Polisi
- Bab137 Pergi Ke Beijing
- Bab 138 Bukan Sengaja Mencurigai Kamu
- Bab 139 Jangan Sengaja Menghindariku lagi
- Bab 140 Pasti Hanya Ilusi
- Bab 141 Kesalahan Karena Berbagai Sebab
- Bab 142 Aku Akan Bertanggung Jawab
- Bab 143 Hubungan Yang Damai
- Bab 144 Aku Tidak Selalu Berada Di Sisimu
- Bab 145 Bersenang-senang
- Bab 146 Lagipula Tidak Bisa Kembali Bersama
- Bsab 147 Pesta Pertunangan
- Bab 148 Lebih Baik Memanggilku Dengan Panggilan Nyonya Leng
- Bab 149 Kamu Tidak Boleh Meninggalkanku
- Bab 150 Balas Kejahatan dengan Kejahatan
- Bab 151 Kalian Sebenarnya Sudah Menikah Belum?
- Bab 152 Aku Telah Hamil
- Bab 153 Siapa Saja yang Datang Sendiri ke Pelukanmu?
- Bab 154 Minta Maaf Sekarang Apa Gunanya?
- Bab 155 Penyebab Utama Semua Masalah
- Bab 156 Bagaimana Bisa Luka?
- Chapter 157 Bukannya Masih Ada Kamu?
- Chapter 158 Tidak Ingin Berdebat Denganmu
- Chapter 159 Cukup Jujur
- Chapter 160 Kesalahpahaman
- Chapter 161 Wanita yang Mengenakan Topi
- Chapter 162 Terima Kasih Bibi
- Chapter 163 Membalikkan Hitam Dan Putih.
- Chapter 164 Langkah Yang Sangat Buruk
- Chapter 165 Datang Meminta Maaf
- Chapter 166 Apa Tujuanmu
- Chapter 167 Acara Ulang Tahun
- Chapter 168 Sabrina Chen
- Bab 169 Memanjakannya Sampai Ke Langit
- Bab 170 Tidak Ada Yang Mengetahuinya
- Bab 171 Berinisiatif Untuk Mengaku
- Bab 172 Terlihat Mesra Padahal Tidak
- Bab 173 Bencana Besar
- Bab 174 Kamu Akan Menyesal
- Bab 175 Waktu Telah Terlambat
- Bab 176 Tidak Ingin Mendengar Namanya
- Bab 177 Tokoh Pembantu
- Bab 178 Kepergian
- Bab 179 Yang Namanya Kebenaran
- Bab 180 Menyukainya Tidak?
- Bab 181 Kebenarannya
- Bab 182 Tidak Menolong Orang Yang Sedang Kesusahan
- Bab 183 Menyelesaikan Semuanya
- Bab 48 Jangan Kelewatan
- Bab 185 Terjatuh dan Tak Mampu Bangkit Kembali
- Bab 186 Gosip
- Bab 187 Terbuka dan Jujur
- Bab 188 Jika Kamu Membicarakannya
- Bab 189 Semuanya Menenang
- Bab 190 Wawancara yang Mengesalkan
- Bab 191 Pergi Ke Leng’s Corp.
- Bab 192 Semua Hanyalah Omong Kosong
- Bab 193 “Silakan” bawa Nona Selena Xu Keluar
- Bab 194 Tidak Masalah Jika Aku Diperalat
- Bab 195 Tamu Tak Terduga
- Bab 196 Datang Untuk Mengambil Barangku
- Bab 197 Menjadi Mata-Mataku
- Bab 198 Permintaan Pengurus Rumah
- Bab 199 Aku Memang Sengaja
- Bab 200 Pemegang Kekuasaan
- Bab 201 Penghinaan Di Ruang Ganti Baju
- Bab 202 Perlombaan Olahraga
- Bab 203 Anak Yang Kuat
- Bab 204 Ayah Bisa Menghidupi Kita
- Bab 205 Kembali Lagi Ke Rumah Leng
- Bab 206 Harimau Ganas Sehabis Mabuk
- Bab 207 Kerugian Yang Tidak Dapat Diungkapkan
- Bab 208 Laporan Yang Aneh
- Bab 209 Hubungan Saudara Yang Renggang
- Bab 210 Tamu Misterius
- Bab 211 Pergi Ke Swiss
- Bab 212 Pengawal Pribadi
- Bab 213 Hadiah Pernikahan
- Bab 214 Surat Ayah Dan Ibu Sebelum Meninggal
- Bab 125 Perampokan Yang Tiba-tiba Terjadi
- Bab 216 Gadis Kecil Ini Adalah Wanitaku
- Bab 217 Ayah dan Anak Yang Berbahaya
- Bab 218 Sarapan Yang Berbahaya
- Bab 219 Kebenaran Terungkap
- Bab 220 Semua Perbuatan Akan Ada Balasan
- Bab 221 Masa Lalu Yang Tertutupi
- Bab 220 Melupakan Orang Yang Telah Berbuat Baik
- Bab 223 Berpisah Dengan Kamu, Aku Tidak Bisa Mendapatkan Wanita Lain Lagi?
- Bab 224 Benih Keirian
- Bab 225 Sengaja Menyusahkan
- Bab 226 Masuk Penjara
- Bab 227 Dijenguk
- Bab 228 Keluar Penjara
- Bab 229 Bisakah Jangan Putus
- Bab 230 Tagihan Utang
- Bab 231 Host Televisi Wanita
- Bab 232 Merekrut Pekerja Baru
- Bab 233 Acara Televisi Tengah Malam
- Bab 234 Bertahan Hidup di Pulau Terpencil
- Bab 235 Biarkan Aku Mati Saja
- Bab 236 Menghadiri Perjamuan Sendiri
- Bab 237 Perangkap Lembut
- Bab 238 Rubah Tua Yang Licik
- Bab 239 Pulang Kerumah Kita
- Bab 240 Surat Cinta
- Bab 241 Ada Penyakit,Ada Obat
- Bab 242 Pembukaan Bisnis Yang Menguntungkan
- Bab 243 Perusuh Dalam Acara Perjamuan
- Bab 244 Sudah Selesai Marahnya, Pulanglah
- Bab 245 Berita Buruk Tiba-Tiba Datang
- Bab 246 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi
- Bab 247 Pemakaman Di Tengah Hujan
- Bab 248 Tidak Perlu Belas Kasihan Palsu
- Bab 249 Tangisan Mengalir
- Bab 250 Malam Pelelangan Amal
- Bab 251 Air Mata Dewi Laut
- Bab 252 Lelang Yang Meriah
- Bab 253 Harapan Konyol
- Bab 254 Dia Adalah Penipu!
- Bab 255 Apa Hubungannya Dengan Aku?
- Bab 256 Bekas Luka.
- Bab 257 Kamu Akan Menyesal.
- Bab 258 Bertemu Rubah Tua.
- Bab 259 Datang Sendiri Mencariku.
- Bab 260 Everett Leng Menyerang Secara Tiba-tiba
- Bab 261 Membaca Situasi
- Bab 262 Menempuh Bahaya Di Ketinggian
- Bab 263 Terdampar di Pulau Terpencil
- Bab 264 Malam Hari di Pulau Terpencil
- Bab 265 Hubungan Mereka Berdua
- Bab 266 Situasi Menegangkan di Ruang Rawat
- Bab 267 Apakah Kamu Menyukainya?
- Bab 268 Menunjukkan Kekuasaan
- Bab 269 Wujud Sesungguhnya
- Bab 270 Kamu Tidak Sedang Berbicara Omong Kosong Bukan?
- Bab 271 Lipstik
- Bab 272 Pengamat Hati
- Bab 273 Reuni Kecil
- Bab 274 Perhitungan
- Bab 275 Aku Tidak Memerlukan Belas Kasihanmu
- Bab 276 Ular Berbisa
- Bab 277 Penonton Yang Terlambat
- Bab 278 Tidak Pernah
- Bab 279 Jangan Tanya Pertanyaan Yang Bodoh
- Bab 280 Simpanan Dirumah Mewah?
- Bab 281 Perjodohan
- Bab 282 Tidak Ada Aturannya Sama Sekali
- Bab 283: Apakah Ada Yang Salah Dengan Otaknya?
- Bab 284 Ciuman Yang Kasar
- Bab 285 Bajingan
- Bab 286 Wali
- Bab 287 Ini Adalah Caraku Meminta Maaf
- Bab 288 Masuk Ke Kediaman Mo
- Bab 289 Aku Adalah Istri Keponakanmu
- Bab 290 Kabur Dengan Kuda
- Bab 291 Undangan Dari Kediaman Leng
- Bab 292 Bahaya Ritual
- Bab 293 Memohon Kepadaku Untuk Menikahimu
- Bab 294 Situasi Serius
- Bab 295 Tamu Tak Diundang
- Bab 296 Saudara Bajingan (1)
- Bab 297 Saudara Bajingan (2)
- Bab 298 Pakar Hubungan Masyarakat
- Bab 299 Memeras Rubah Tua
- Bab 300 Keanehan Dalam Masalah Yang Tidak Biasa
- Bab 301 Pertikaian
- Bab 302 Dia Adalah Milikku
- Bab 303 Berpura-Pura Hilang Ingatan Sangat Menyenangkankah?
- Bab 304 Menginginkan Permintaan Maaf Dariku, Dalam Mimpi!
- Bab 305 Wanita Tua yang Kasar
- Bab 306 Kesadaran yang Hilang
- Bab 307 Ini Adalah Keinginanmu Sendiri
- Bab 308 Makan Malam Bertiga
- Bab 309 Mickey Yang Menggila
- Bab 310 Pelayan Kecil Tuan Muda
- Bab 311 Masalah Di Atas Meja Rapat
- Bab 312 Beri Tahu Aku Isi Hatimu
- Bab 313 Apati
- Bab 314 Dia Melamar Orang Lain
- Bab 316 Aksi di Tepi Pantai
- Bab 316 Pesan Singkat Menyatakan Putus
- Bab 317 Sekarang Kamu Milikku
- Chapter 318 Wanita Munafik
- Bab 319 Temani Aku Tidur
- Bab 320 Hotel Ambigu
- Bab 321 Peraturan Rumah
- Bab 322 Aku Tahu Maksudmu
- Bab 323 Email Misterius
- Bab 324 Bolehkah Aku Meminjam Pundakmu?
- Bab 325 Perjalanan Misterius
- Bab 326 Harta Yang Terpendam
- Bab 327 Lukisan Putri Gunung Salju
- Bab 328 Perjalanan Ke Gunung Salju
- Bab 329 Pria Yang Patut Dicurigai
- Bab 320 Tenggelam Di Dalam Situasi Berputus Asa
- Bab 331 Dunia Mimpi Dan Kenyataan
- Bab 322 Harta Tersembunyi Keluarga Bei
- Bab 333 Sukacita Dan Hal Tak Terduga
- Bab 334 Jangan Lagi Mengajukan Pertanyaan Bodoh
- Bab 335 Nyonya Nakal Sekali
- Bab 336 Lebih Baik Diamputasi
- Bab 337 Takdir Hidup Atau Mati
- Bab 338 Orang Hebat Cukup Satu, Untuk Apa Ada Yang Lain
- Bab 339 Johnny Lin
- Bab 340 Menjinakkan Kuda
- Bab 341 Tanda Lahir Di Pinggul
- Bab 342 Pemilihan Suara Yang Menegangkan
- Bab 343 Gadis Kecil
- Bab 344 Ibu Everett Leng Siuman
- Bab 345 Mimpi Kembali Ke Musim Panas
- Bab 346 Kepercayaan Parker Ji
- Bab 347 Melakukannya Dengan Muka Tebal
- Bab 348 Malam Yang Mengejutkan Di Perusahaan
- Bab 349 “Wanitaku"
- Bab 350 Kamu Ini Sedang Memaksa Menikahkah?
- Bab 351 Abang A Fei Pulang Kembali
- Bab 352 Rencana Cemburu
- Bab 353 Hujan akan datang
- Bab 354 Pernikahan Yang Semakin Jauh
- Bab 355 Memutuskan Untuk Meminta Maaf
- Bab 356 Bekas Ciuman Yang Mencolok
- Bab 357 Seusai Mabuk
- Bab 358 Pertemuan Di Hotel
- Bab 359 Tunggu Aku Kembali Kemudian Menikah
- Bab 360 Orang Dibelakang Layar
- Bab 361 Menghilang Tanpa Jejak
- Bab 362 Malam Penuh Ilusi
- Bab 363 Tony Dan Gaun Pengantin
- Bab 364 Kenyataan Yang Pahit
- Bab 365 Malam Terakhir Bujangan
- Bab 366 Pernikahan Yang Mewah
- Bab 367 Pengantin Wanita Yang Melarikan Diri Dari Pernikahan
- Bab 368 Bersembunyi
- Bab 369 Tanda Tangan Yang Mengekspos Keberadaan
- Bab 370 Tamu Yang Tak Diundang
- Bab 371 Sangat Jahat
- Bab 372 Pergi Berliburlah
- Bab 373 Penguntit Maniak
- Bab 374 Bertemu Teman Lama Di Tempat Yang Jauh
- Bab 375 Ingin Berbincang, Datang Carilah Aku
- Bab 376 Terjebak Di Sebuah Pulau
- Bab 377 Kuburan Yang Menyeramkan
- Bab 378 Apakah Kamu Akan Memaafkanku Jika Aku Menciummu?
- Bab 379 Penjaga Kuburan
- Bab 380 Ibunya Tidak Setuju
- Bab 381 Tiba-tiba Melamarnya
- Bab 382 Hubungan Kita Tidak Mungkin Terjalin
- Bab 383 Tebak Siapa Aku
- Bab 384 Kehilangan Berlian
- Bab 385 Tercela
- Bab 386 Selamat, Kamu Sudah Hamil
- Bab 387 Aileen Ya Yang Berbahaya
- Bab 388 Bisnis Yang Misterius
- Bab 389 Dia Ingin Membuatnya Sadar
- Bab 390 Jangan Mengucapkan Satu Kata Pun
- Bab 391 Keadaan Tiba-Tiba Berubah
- Bab 392 Rencana Everett Leng
- Bab 393 Tuan K Menghilang
- Bab 394 Serigala Tua Datang Bertamu
- Bab 395 Pesta Reuni Teman Sekelas
- Bab 396 Sebaiknya Kita Berbaikan
- Bab 397 Aku Bisa Membiarkanmu Mendapatkannya
- Bab 398 Hari Ulang Tahun Carol
- Bab 399 Pria Semuanya Adalah Kaki Babi
- Bab 400 Teman Baru Carol
- Bab 401 Menghilangkan Kesalahpahaman
- Bab 402 Anak-Anak Menghilang
- Bab 403 Pembalasan Tuan Zhong
- Bab 404 Bernegosiasi Dengan Penjahat
- Bab 405 Kemalangan
- Bab 406 Tawanan
- Bab 407 Operasi Penyelamatan
- Bab 408 Hilangnya Kabar Everett Leng
- Bab 409 Ingin Menutup Mulut Mereka
- Bab 410 Lebih Bagus Jika Dia Menghilang
- Bab 411 Kampung Putri Duyung
- Bab 412 Everret Leng Kembali
- Bab 413 Memiliki Maksud Yang Buruk
- Bab 414 Siapa Pemimpinnya
- Bab 415 Suasana Makan Malam Yang Aneh
- Bab 416 Aku Ingin Meninggalkan Rumah
- Bab 417 Selamat, Anda Hamil
- Bab 418 Hubungan Tuan Dan Nyonya Sangat Baik
- Bab 419 Kesadaran Akan Bahaya
- Bab 420 Tim Inspeksi
- Bab 421 Siapa Berani Menertawakanmu, Aku Akan Mengakuisisinya
- Bab 422 Tiba Di Kota N
- Bab 423 Surat Cerai
- Bab 424 Tidak Mungkin Kamu Belum Dewasa
- Bab 425 Membuat Masalah
- Bab 426 Lihat Bagaimana Dia Mati
- Bab 427 Everret Leng Datang
- Bab 428 Bibit Rasa Curiga
- Bab 429 Hanya Lelucon
- Bab 430 Bachelor Party yang Ramai
- Bab 431 Kantong Jerami dan Tongkat
- Bab 432 Keributan di Kediaman Keluarga Leng
- Bab 433 Siapa yang Mengganggu Istriku
- Bab 434 Aku Tidak Bersalah
- Bab 435 Wartawan-Wartawan Gila
- Bab 436 Wanita dan Parfum
- Bab 437 Tersangka
- Bab 438 Sindrom Hemophobia
- Bab 439 Apakah Pria Dan Wanita Hidup Bersama Selalu Membutuhkan Syarat
- Bab 440 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 441 Sudah Seharusnya Membayar Tagihan
- Bab 442 Perdebatan Pada Siaran Langsung
- Bab 443 Seorang Wanita di Telepon
- Bab 444 Malam Horor di Hotel
- Bab 445 Anda ditangkap
- Bab 446 Dia Membenciku
- Bab 447 Fitnah
- Bab 448 Obat Apa yang Dijual Didalam Hulu
- Bab 449 Ceraikan Dia, Nikahi Aku!
- Bab 450 Kamu Akan Menjadi Istriku Lagi
- Bab 451 Kamu Adalah Sampah !
- Bab 452 Dia Bukan Lagi Nyonya Leng !
- Bab 453 Berkemas Dan Pergi
- Bab 454 Pengantin Pria Yang Dingin
- Bab 455: Takdir, Sesuatu Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 456: Pernikahan Palsu
- Bab 457 Menghadiri Pernikahan Orang Tercinta
- Bab 458 Malam Ini Harus Tinggal Sekamar
- Bab 456 Dia Masih Perawan?
- Bab 460 Nyonya Baru di Kediaman Keluarga Leng
- Bab 461 Ambang Batas Kematian
- Bab 462 Barang Bukti Pembuktian Kebenaran
- Bab 463 Black Tidak Berbasa-Basi, Langsung Melangkah Memasuki Celah Pintu
- Bab 464 Di Mohon Oleh Dewa Pun Tidak Akan Berguna
- Bab 465 Mari Kita Mati Bersama
- Bab 466 Malam yang Kacau Balau
- Bab 467 Nyonya, Hati-Hati, Raut Wajah Tuan Begitu Buruk
- Bab 468 Mulai Sekarang, Panggil Aku Suami
- Bab 469 Aku Ingin Menjadi Pegawai Cleaning Service
- Bab 70 Dasar Seekor Rubah Tua Yang Licik
- Bab 471 Memaafkanmu Jika Kamu Meminta Maaf
- Bab 472 Suami Memukuliku Demi Kebaikanku
- Bab 473 Semua Ada Dalam Rencananya
- Bab 474 Rapat Darurat
- Bab 475 Voting
- Bab 476 Lahirlah Orang Terkaya Yang Baru
- Bab 477 Tidak Diizinkan Berhubungan Dengan Keluarga Leng
- Bab 478 Menjenguk Orang Sakit
- Bab 479 Harus Memberikannya Cara Yang Licik
- Bab 480 Undangan Dari Rubah Tua
- Bab 481 Berhasil Mengakuisisinya
- Bab 482 Konspirasi Roy Mo
- Bab 483 Kecelakaan Yang Tiba-Tiba Terjadi
- Bab 484 Keraguan Yang Kuat
- Bab 485 Wanita Pengganti
- Bab 486 Kamu Sudah Bisa Pergi
- Bab 487 Kejahatan akan Dibalas Kejahatan Juga
- Bab 488 Pergolakan
- Bab 489 Pernikahan yang Hancur
- Bab 490 Kamu Harus Bersama Denganku
- Bab 491 Menyelinap Rumah Tahanan
- Bab 492 Bukti yang Mematikan
- Bab 493 Negosiasi Akhir
- Bab 494 Sebuah Hati Yang Jahat
- Bab 495 Ending