Predestined - Bab 43 Mengaborsi Anak (1)

Selena Xu terdiam selama dua detik, kemudian dengan tenang menjawab: “Maaf, paman kecil, aku ingin tinggal disini bersama Laura Wen sampai masuk sekolah.”

“Tidak boleh !” Penolakan yang sangat dingin, dalam hati merasa jengkel.

Tetapi Selena Xu lebih keras kepala dari yang dia bayangkan, “Jika paman kecil ingin aku pulang, suruh Mandy Li keluar, mudahnya, dimana ada dia disitu tidak ada aku.”

Everret Leng benar-benar dibuat marah oleh seorang gadis, jari-jarinya bergegas menelpon, “Selena, kenapa kamu begitu keras kepala?”

Selena Xu melakukan pembelaan dirinya: “Itu juga kebiasaanmu sejak kecil dulu.”

“Baik, menurutlah.” Everret Leng mulai mengeluarkan ancamannya.

Mendengar seperti diperlakukan layaknya anak kecil, Selena Xu merasa semakin kesal, emosinya semakin meluap, dia membantah : “Kalau ingin aku menurut pada perkataanmu, sangat sederhana, suruh Mandy Lie keluar dari Rumah Leng.”

Suasana di telepon menjadi hening, Selena Xu diam menunggu jawaban dari lawan bicaranya, dalam hati tidak tenang.

Tetapi sayangnya, harapannya dihancurkan oleh jawaban pria itu.

“Baiklah, ternyata kamu sangat suka tinggal di rumah orang lain, kalau begitu terserah kamu saja.”

Mulut Selena terbuka, tetapi sepatah kata pun tidak terucap, telepon itu pun ditutup.

Dia tercengang menatap layar ponselnya, ekspresi wajahnya tampak penuh dengan kekecewaan.

Laura Wen melihat dia seperti itu, mengetahui bahwa dia dan Everret Leng sedang berselisih, mencoba menghibur: “Sudahlah, Selena, bagaimanapun kamu juga menginginkan tingal disini, begini lebih baik.”

Tidak merasa terhibur oleh temannya itu, Selena Xu merasa sedih yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, dia memikirkan dirinya yang dulu manja, Everret Leng dengan tutur kata yang baik, hari ini, bahkan kebaikan terakhirpun tidak diberikan kepada dirinya.

Dengan suasana hati depresi, Selena Xu tinggal di rumah Laura Wen hingga waktu yang ditentukan.

Dulu saat embrio masih kecil, akan berbahaya untuk melakukan aborsi. Sekarang saat bulan purnama adalah waktu terbaik untuk aborsi. Jika menunggu lebih besar, itu akan lebih berbahaya. Jadi di pagi hari, Laura Wen meminta untuk mengajak temannya pergi berbelanja dan menyeret Selena Xu keluar dari rumah.

“Laura, kita......kita bisa mundurkan harinya kah?”

Dua orang turun dari mobil berjalan ke arah pintu rumah sakit, Selena Xu menghentikan langkahnya dan berkata.

Ini bisa menakuti Laura Wen, dia takut otak Selena akan berhenti untuk sementara waktu, dia berusaha membujuk : “Bagaimana bisa? Semakin besar akan semakin memberikan rasa sakit yang besar terhadap tubuh.”

Selena Xu dengan ragu-ragu mengambil langkah mundur, “Sebenarnya aku......”

“Kamu tidak perlu memberitahu aku, kamu tidak ingin pergi kan?” Ekspresi Laura Wen berubah.

Selena merasa tegang sejenak, perlahan menganggukan kepala, “Aku takut...... Laura, aku tidak melakukannya, Aku, Aku tidak akan melakukannya.”

“Kamu ini menganggap hal ini sebagai mainan? ” Laura Wen menggandeng tangannya dan membawanya ke rumah sakit, “Kamu belum punya kemampuan untuk membesarkan anak-anak, kalau sekarang tidak mengambil keputusan semua akan terlambat!”

Dia tidak mengatakan apa-apa: Kalau menunggu janin semakin besar, Selena Xu sudah memiliki naluri keibuan terhadap anak yang ada dalam perutnya itu, semakin hari akan semakin merasa tidak rela kehilangan anak tersebut, sampai saat itu jangan berkata bahwa dia adalah ibu dari anak itu, bahkan dia sendiri juga tidak tega untuk membujuknya!

Sangat tidak mudah untuk membawa Selena Xu ke depan ruangan aborsi, Laura Wen dan perawat di rumah sakit itu mengurus administrasinya, tetapi Selena Xu mencubit perutnya dan duduk di kursi yang panjang, wajahnya tampak pucat.

Dalam waktu itu, ada dua orang wanita dari ruang aborsi yang dingin itu keluar, wajahnya sangat putih pucat, tatapan mata kosong, ekspresi wajahnya sedih sekali, pemandangan itu membuat Selena ingin mundur.

Dia hanya bisa mengelus perutnya sambil gemetar.

Laura Wen datang setelah mengurus administrasi, menopangnya berdiri untuk berjalan ke arah pintu masuk, tetapi Selena melepaskan tangannya, “Laura, aku, aku tidak ingin aborsi anak ini.”

Laura mengerutkan dahi : “Kamu paham apa yang kamu katakan?”

Begitu terpikirkan untuk dengan tega membuang bayi hasil dari dia dan Everret, Selena Xu tak kuasa meneteskan air matanya dan menggelengkan kepala: “Aku tidak ingin kehilangan dirinya, ijinkan aku melahirkannya, aku tidak akan pergi sekolah untuk sementara waktu, akan kulahirkan anak ini diam-diam......”

“Plak !”

Terdengar suara tamparan, Laura Wen mengeratkan gigi dan menampar Selena Xu, berkata dengan marah : “Sebenarnya apa yang kau pikirkan? Kamu pikir melahirkan anak adalah sesuatu yang hebat? Sadarlah!”

Meskipun sudah ditampar oleh sahabatnya, Selena Xu masih saja menggelengkan kepalanya.

Laura Wen marah besar, menekan pundak Selena dan berkata dengan marah : “Bailah, anggap kamu melahirkan anak ini, apakah kamu sudah memikirkan bagaimana nantinya? Kamu kira Everret bisa menginginkan kamu dan anak ini ? Dia tidak hanya menolanya, dia akan menganggap ini adalah sebuah aib, menganggapmu menjijikan !”

Selena Xu berbalik dan menangis.

Di dalam ruang aborsi, persiapan sudah selesai, hanya menunggu kedatangan wanita tersebut, perawat itu pun memanggil.

“Nona Xu, apakah kalian akan melakukannya? Masih banyak antrian lain.”

Laura Wen memberi tanda kepada Selena Xu dengan tatapan matanya untuk segera ke ruang aborsi, “Tentu saja melakukannya......Dokter, tolong tenang sebentar.”

Perawat itu tertawa : “Berat ringan masalah ini bukan pada dokter yang memutuskan, tapi kami akan membantu melakukannya, tenang saja.”

Jika itu adalah wanita biasa, para suster tidak akan menghibur mereka, tetapi melihat dua wanita ini umurnya masih cukup muda, tampak bagus, tidak perlu merasa disayangkan, makanya mereka saling berbisik.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu