Predestined - Bab 217 Ayah dan Anak Yang Berbahaya

“Itu……”Selena Xu perlahan-lahan mengangkat wajahnya, diam-diam melihat pria itu, disaat menatap mata pria itu, dia langsung segera menurunkan kepalanya.

“Aku datang kesini, untuk meminta maaf.”

“Oh?” pria itu mengerutkan alisnya, dan dengan penasaran bertanya,”Meminta maaf?Ada masalah apa yang perlu dimaafkan?”

“Hari ini aku seharusnya tidak pantas marah kepadamu, karena masalah ini tidak berhubungan dengan kamu, ini salahku.”

Mata pria itu sedikit menyolok karena terkejut, tetapi sebentar saja dia kembali seperti biasa, dan bersenyum, cara bicaranya seperti orang tua yang sedang memuji anaknya.

“Lena sekarang kamu sudah dewasa, sudah tahu meminta maaf kepada orang. Bagus, kamu sudah dewasa.”

Nada pria itu membuat Selena sedikit marah, tidak tahan melawannya,”Aku bukan anak-anak lagi, kenapa kamu harus berbicara dengan aku menggunakan nada bicara seperti ini?”

Everett Leng senyum seperti tidak senyum,”Dimataku, lena selamanya adalah seorang anak kecil.”

Pipi Selena pun menjadi merah, Selena merasa bahwa dia tidak bisa lagi berbincang terlalyu banyak denga pria ini, dan berkata dengan suara kecil, “Intinya aku datang kesini hanya untuk meminta maaf, aku pergi dulu!”

“Tunggu sebentar.” Everett Leng memanggil dia, menepis sofa yang disampingnya,”Kesini, ada suatu hal yang perlu aku tanyakan.”

Selena penasaran, tetapi melihat wajah pria itu sangat serius, seperti ada masalah penting, kemudian dia pun duduk disamping pria itu, tetapi tetap menjaga jarak.

Jadi, Everett menganggap biasa saja, bertanya, “Apakah ada orang lain yang tahu mengenai jadwal kamu pergi ke bank bersama dengan Bobby ke bank?”

“Tidak ada, aku tidak mengatakan kepada siapa-siapa, harusnya paman Bobby juga tidak bilang.”

“Aku bertanya lagi, pada saat itu perampok merampok, apakah kamu melihat ada yang aneh dengan paman Bobby?”

Selena memikirkan kembali kejadian waktu itu, menggelengkan kepala, “Sepertinya, sewaktu itu dia juga tampak ketakutan.”

Tampaknya, Everett sedang memikirkan masalah.

Melihat dia seperti begitu, Selena baru sadar, dan tidak tahan bertanya,”Apakah kamu curiga dengan paman Bobby?”

“Bisa juga dibilang seperti itu, tetapi ada banyak masalah yang perlu bukti.”

“Mohon, kamu jangan bercanda.”Selena ketawa, “Ketika rombongan itu menghancurkan jendela, Paman Bobby dan anaknya Teddy juga dipukul, luka mereka itu benar-benar ada, kamu juga sudah melihatinya.”

“Lalu kenapa?” Everett menggerakan pundaknya,”Mana tahu, ini hanya sebuah jebakan?”

“Jadi, kamu bisa memberitahukan kepadaku apa alasan kamu mencurigai paman Bobby?”

“Sangat mudah, dia perlu uang.”

“Kamu hanya membuat kesimpulan mengandalkan tidak adanya pelayan di rumah ini , dan dinding yang digantungi dengan lukisan palsu itu, jadi kamu menyimpulkan bahwa paman Bobby kekurangan uang? "

“Tidak mungkin semudah itu.”Everett bersenyum dingin, “Masih ada alasan lain, tapi, sementara ini aku tidak akan memberitahukan kepadamu, tunggu saja dulu.”

Dia sedang bermain misterius, tetapi Selena tidak paham dengan pemikiran pria itu.

Usia Paman Bobby sudah tidak muda lagi, dan dia bahkan datang dari tempat yang jauh untuk mengabari Selena bahwa orang tuanya masih ada meninggalkan warisan untuknya, dan setelah Selena datang ke Swiss, pakaian, makanan dan tempat tinggal itu semua diurus oleh paman Bobby, orang yang baik seperti dia, seharusnya tidak mungkin bersekongkol dengan perampok itu kan?

“Kamu perlahan-lahan mencarai tahu, tapi aku beri tahu kamu, mungkin hanya kamu yang berpikir terlalu banyak, Paman Bobby tidak mungkin merupakan orang jahat.”

Selesai berbicara, Selena pun berdiri, ingin kembali kekamar, tetapi pria yang dibelakangnya berkata lagi.

“Lena, kamu tidak tahu dunia ini betapa rumit, dan pikiran seseorang jauh lebih rumit daripada dunia ini. Kamu tahu seseorang itu siapa tetapi kamu tidak tahu apa yang dia pikirkan, kamu juga tidak tahu dibalik senyuman seseorang dapat menyembunyikan pemikiran apa, jika dengan mudah mempercayai orang, maka juga akan mudah mendapat kerugiannya.”

Selena berhenti didepan pintu, berbalik badan, dan melawan satu kata.

“Ya, aku akui yang kamu bilang itu benar, tetapi aku juga tahu jelas, bahwa disaat tidak ada bukti keras untuk mencurigai seseorang yang tulus kepada kita, maka akan menyakiti hati orang lain.”

Sampai dia kembali kekamar, Everett pun menyimpan tatapan yang tajam itu, bibir yang tipis itu pun tersenyum dingin.

Wanita ini terlalu polos, beberapa tahun ini telah mengajarkannya sampai memiliki hati yang baik, sehingga bisa membuatku tidak merasa bersalah kepada orang tuanya, hanya saja terlalu baik, terkadang bukanlah hal yang baik.

Kelihatannya, sudah waktunya mengajari wanita ini pelajaran yang lain.

……

Keesokan harinya, Selena memegang nampan, mengetok pintu kamar Teddy. Kedatangan dia, membuat Teddy merasa aneh.

“Nona Xu, ada masalah apa ya?”

Melihat wajah dia yang masih memar membuat Selena merasa bersalah, “Teddy, tadi aku keluar untuk membelikan kamu obat, ini khusus untuk mengobati luka parah dan jatuh, sangat efektif.”

Teddy tampaknya tersanjung, bahkan melambaikan tangannya,” Tidak usah. Nona Xu, lukaku tidak parah, tidak perlu memakai obat, bentar saja sudah sembuh,”

“Tidak boleh begitu.”

Selena tidak berkata apapun, menerobos masuk kedalam kamar Teddy, dan menaruh nampan itu diatas meja, dia juga mengeluarkan botol-botol dan kaleng-kaleng itu.

“Luka kamu itu jika tidak segara diobati, jika nanti terjadi pengedapan darah bisa repot, duduklah dulu, aku bantu kamu pakain obatnya.”

“Ehm……baiklah.”Teddy menggaruk-garuk kepalanya, dengan sedikit terburu-buru duduk didepan Selena, membiarkan dia mengoleskan obat itu.

Melihat dia menggerutkan kening, Selena meminta maaf, “Maaf, aku sudah membuat kamu sakit?”

“Tidak apa-apa, aku bisa. Nona Xu, hati kamu sangat baik.”

Selena tersenyum dan berbicara,”Ini semua karena masalah aku sehingga membuat kamu jadi terlibat, harusnya aku yang meminta maaf kepadamu.”

Pada saat ini juga, didepan pintu lewat seseorang, rupanya paman Bobby.

Dia melihat didalam ruangan hanya ada dua orang saja, sambil tersenyum berjalan kedalam, “Nona Xu, apa yang sedang kalian lakukan?”

“Paman Bobby, aku lihat luka Teddy sangat parah, jadi aku membantu dia mengoleskan obat.”

Selena melihat area mata Paman Bobby juga tampak memar, lalu berkata,“Paman Bobby, kamu duduk juga, obatku ini sangat berguna.”

“Tidak usah repot-repot.” Paman Bobby menggambil obat itu, lalu berikan ke Teddy, “Biarkan Teddy yang membantu aku saja, aku tidak berani merepoti Nona Xu, jika tidak ada masalah lagi, kamu boleh berjalan-jalan ke kebun.”

“Oke.”

“Selena baru jalan beberapa langkah, tiba-tiba berhenti dan bertanya,“Paman Bobby, tadi apakah kamu tadi melihat Everett?”

“Tuan Leng?”Paman Bobby menggelengkan kepal,“dari pagi tadi aku tidak melihatnya, mungkin dia sudah pergi mengurus masalah.”

Sesaat kemudian, paman Bobby berdiam-diam melihat arah depan pintu, melihat keluar koridor, lihat Selena sudah pergi kelantai satu, dengan tenangnya menutup pintu.

Teddy tiba-tiba berubah sikap, berkata,

“Ayah, kamu lihat wajahku, dipukuli oleh beberapa orang berengsek itu! Apakah mereka tidak tahu untuk mengontrol tenaga mereka!”

Paman Bobby mengecek luka wajah anaknya, tersenyum,

“Anak bodoh, kamu tidak mengerti! Kamu tidak tahu Everett adalah orang yang pintar, jika tidak ada bukti yang benar, mana mungkin bisa membohonginya?”

Selesai berbicara, luka wajahnya pun terasa sedikit sakit, paman Bobby menarik nafas, menutupi wajahnya duduk diatas kursi.

“Kamu lihat aku, aku juga sama seperti mu mempunyai luka yang parah? Ini juga tidak ada cara lain lagi, jika tidak melakukan lebih nyata, Everett pasti akan curiga dengan kita!”

“Ayah, aku bantu kamu untuk mengoleskan obat.”

Paman Bobby menutup mata, menahan rasa sakit karena obat, wajahnya juga menjadi tegas.

“Kamu dengar bagus-bagus, ingat diluar jangan memanggil aku ayah, jika keceplosan, maka semuanya akan hancur!”

“Ayah tenanglah, aku tahu apa yang harus dikatakan dan tidak harus dikatakan. Setelah itu, Teddy dengan cepat bertanya, “Aduh ayah, jadi bagaimana sekarang uang 100 miliar itu?”

“Tenanglah, tidak akan hilang.” Paman Bobby tersenyum, “Uangnya masih ditangan Crow, tunggu sampai waktu yang tepat, kita akan membagi uangnya, sampai saatnya kita akan pergi jauh! Uang ini, sudah cukup untuk kita pakai seumur hidup!”

Tampaknya berpikir tentang kehidupan kaya nanti, Teddy tersenyum, dan bahkan sudah menantikan kehidupan masa depan yang lebih baik.

……

Beberapa hari kemudian, Selena tetap tinggal dirumah Paman Bobby, menunggu kabar polisi yang sedang melacak kembali barang miliknya.

Namun, setiap menelepon untuk menanyakan, hasil yang didapatkan itu sangat mengecewakan. Perlahan-lahan, Selena pun putus asa, juga tidak tahu kapan uang ini dapat diambil kembali.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu