Predestined - Bab 47 Apakah Kamu Mau Menjadi Pacarku? (2)

Setelah menyelesaikan pembicaraan dengan gadis itu, nada Everett menjadi dingin, "Apakah sekolah mengajarkanmu berbicara seperti itu dengan orang yang lebih tua?"

Selena Xu merasa tertekan: "Tidak baik bagimu untuk memantau Parker Ji setiap saat, aku hanya mengatakan ini. Apakah karena aku tidak suka dengan pacarmu, lalu kau dengan sengaja meremehkan pacarku?"

Kata-kata "pacar" terdengar sangat keras bagi Everett, dan alisnya yang dingin tiba-tiba terdiam, lalu dengan nadanya tenang yang mengerikan.

"Karena kamu suka bergaul dengan Parker Ji, kamu tidak perlu kembali di rumah hari ini."

Selena Xu menggigit bibirnya: "Jangan khawatir, aku tidak ingin tinggal di sini."

Siapa yang bisa menduga kapan Mandy Li pulang, dan jika dia kembali di malam hari, dia harus menyaksikan Everett dan wanita itu pergi ke kamar tidur bersama, dan bukankah dia akan semakin muak padanya?

Makan siang yang awalnya baik tetapi karena kata-katanya seperti itu dan kini hanya ada rasa tidak nyaman yang tak berkesudahan.

Setelah makan, Everett dengan cepat meninggalkan villa untuk pergi ke perusahaan, dan Selena Xu kembali ke Beijing tanpa ragu.

Setelah tiba di gerbang sekolah, Selena ragu-ragu dan berulang kali menelepon Parker Ji.

Pertama kali melihat telepon dari gadis itu, ia mengira ada yang salah meneleponnya sampai suara Selena Xu yang terdengar dari telepon itu.

"Parker Ji?"

"Iya benar!"Parker Ji membalas, ada sedikit rasa senang dari nada bicaranya.

"Apakah kamu sedang sibuk? Jika kamu ada waktu luang bisakah kita bertemu?"

Meskipun tidak jelas mengapa Selena Xu tiba-tiba menghubunginya, tetapi ajakan gadis itu pasti akan diterimanya, jadi dia menjawab dengan tergesa-gesa, "Aku sedang senggang sekarang, tunggu sebentar. Oh iya, di mana kita bertemu? Kamu ingin aku menunggu di luar asramamu? "

“Tepat di boulevard perpustakaan, aku mengenakan pakaian biru.” Selena senang di dalam hati seraya menjawab.

Matahari yang telah memasuki musim gugur tidak begitu menyengat, dan Selena Xu menunggu dengan tenang di bawah pohon dengan keraguan di dalam hati.

Parker Ji sangat cepat. Tidak sampai sepuluh menit, Selena Xu sudah mendengar suara jernih pemuda itu.

“Selena, maaf, aku membuatmu menunggu.” Baru saja bertemu dan Parker Ji sudah menyatakan permintaan maafnya.

Selena Xu tersenyum kecil dan menyerahkan air mineral dingin di tangannya, "Tidak masalah, aku bersedia menunggu."

Parker Ji melihat air es di depan gadis itu karena terkejut, Dia pernah merasa seperti salah orang, dia tahu bahwa Selena Xu tidak pernah begitu tertarik dengan dirinya.

"Kamu tidak minum? Bukankah itu merek favoritmu?"

Melihat pemuda itu ragu-ragu, Selena Xu bingung dan hendak menarik kembali air yang telah diberikannya, tetapi Parker Ji mengambil air es di detik berikutnya.

"Aku sangat menyukainya, terima kasih."

Perasaan sejuk di telapak tangannya meredakan tubuhnya yang panas, dan Parker Ji menyadari gadis itu memiliki tatapan kesedihan seolah ada kesulitan.

"Apakah ada hal yang mendesak?"

Selena Xu sedikit menunduk dan menjawab, "Sebenarnya bukan masalah yang mendesak, tetapi ini agak penting, jadi aku ingin memberitahukanmu secara pribadi."

Parker Ji merasa ada sedikit harapan di hatinya.

Mereka hanya mengatakan bahwa mereka akan menjadi teman biasa. Mereka tidak akan berubah hanya dalam sekejab. Namun, terakhir kali mereka berbicara nampaknya dia tidak ingin tetap bersamanya, mungkinkah tiba-tiba dia berubah pikiran?

"Baiklah, ayo pergi."

Selena Xu memimpin jalan di depan, Parker Ji dengan cepat mengikuti, dengan hati-hati memperhatikan wajah wanita itu berusaha merangkai kata-kata.

"Parker, aku ..." akhirnya mereka berhenti di bawah pohon rindang. Selena Xu belum selesai berbicara sepatah kata pun, dan pria itu buru-buru memotong pembicaraannya.

"Selena, kamu berjanji untuk menjadi teman biasa, apakah kamu menyesal?"

"... Tentu saja," kata Selena Xu sambil tersenyum masam, "Ke mana kamu ingin pergi? Aku tidak bermaksud untuk berhenti berhubungan denganmu.”

Ketika dia mendengar ini, Parker Ji akhirnya menghela nafas lega.

"Parker Ji, apakah kamu benar-benar menyukaiku?"

Pertanyaan gadis itu membuat hati Parker Ji tersentak dan mengangkat wajahnya yang terlihat malu: "Ya, aku tahu itu membuatmu sulit, tapi aku ..."

“Kalau begitu apakah kamu ingin menjadi pacarku?” Selena Xu menghela nafas lega ketika dia tidak membiarkan Parker Ji mengutarakan lebih banyak lagi.

Parker Ji mengerang dan bertanya-tanya apa yang salah dengan pendengarannya. "Apa?"

Selena Xu dengan berani sekali lagi bertanya, "Apakah kamu tidak suka padaku? Kamu seharusnya masih menyukaiku sekarang, jadi, apakah kita ingin mencobanya?"

Parker Ji yang dikejutkan oleh kegembiraan yang tiba-tiba ini terdiam dan tidak merespon. Untungnya, tatapan yang diharapkan Selena Xu akhirnya muncul kembali.

“Maksudmu, mau berpacaran denganku?” Parker Ji bertanya dengan ragu.

Selena Xu mengangguk.

Parker Ji hendak berbicara, tetapi Selena Xu segera angkat bicara dan dengan sungguh-sungguh berkata: "Jangan terburu-buru berjanji, dengarkan aku ingin memberitahukanmu sesuatu."

Parker Ji berusaha mengontrol kebahagiaan di wajahnya, "Katakan saja."

"Sebenarnya, aku merasa egois."

Selena Xu tiba-tiba menundukkan kepalanya dan suaranya penuh rasa malu.

"Kamu juga tahu bahwa ada seseorang di hatiku yang tidak bisa kulupakan. Karena ini, aku merasa terlalu menyakitkan untuk memikirkan aku tidak bisa bersama dengannya. Karena itu, aku ingin memberi diriku kesempatan untuk bebas."

Dia mengangkat kepalanya dan terpancar tatapan rumit.

"Alasan mengapa aku mau bersamamu adalah untuk mencoba menerima hubungan baru dan membiarkan diriku melupakan orang itu. Sebenarnya, aku hanya memanfaatkanmu. Maaf, Parker Ji, jika kamu tidak dapat menerima hal ini, kamu bisa menolak sekarang."

Namun, Parker Ji tidak memiliki keraguan: "Tidak, aku mau menerimamu, aku bersedia menjadi orang yang membawamu bebas dari hal ini."