Predestined - Bab 255 Apa Hubungannya Dengan Aku?

“Ibu, kamu!” Parker sangat marah.

Wajah dia sudah sangat jelek, tapi Ibu Parker tidak berhenti, dia sebagai anaknya biasanya sangat patuh, hanya berani mendengar tidak berani melawan.

Tapi melihat kondisi didalam ruangan ini, Selena membuang napas, dia tidak ingin membuat Parker sulit.

“Parker, sudahlah, terima kasih, aku pergi dulu.”

“Lena, kamu tunggu!”

Parker ingin memanggil dia, tapi ditahan oleh ibunya, ekspresi wajahnya sangat jelek.

“Apa yang kamu lakukan, kamu ingin mengejarnya dan memberi uang? Aku bilang padamu, wanita itu pasti penipu, kamu memberikan uang padanya, besoknya dia akan membawa uang itu melarikan diri, sampai saat itu kamu mau minta sama siapa?”

“Ibu, kamu… … sudah keterlaluan!”

Parker menahan emosi, kembali duduk dikantor, dengan tidak sabar berbicara, “Jika tidak ada masalah, pulang saja, aku masih ada kerjaan.”

Ibu Parker dengan marah keluar.

Adele tertawa, memegang sup ayam datang kedepan, berpura-pura perhatian.

“Sudahlah, Parker, kamu jangan marah pada ibu, dia juga demi kebaikanmu, sini, minum sup ayam dulu.”

Parker mengerutkan keningnya, “Tidak minum, bawa pulang!”

Adele dengan tidak kecewa berusaha membujuk dia.

“Jangan marah lagi, sebenarnya aku juga bersimpati pada kakak, dia seorang membuka perusahaan pasti banyak tekanan, kamu ingin membantu dia, aku juga mengerti… …”

“Kamu juga keluar.”

“Ah?”

“Kamu tidak mendengar apa yang aku katakan?”

Melihat wajah pria ini sangat serius, Adele menyimpan senyum yang palsu itu, dengan marah berjalan keluar.

Ini semua karena Selena!

Beberapa hari ini dia hamil, sikap Parker juga sudah baik, tapi beberapa hari ini, karena Selena datang membuat pria ini menjadi sikap dingin padanya!

Keluar dari Richmoon Corp, Selena berjalan sendiri ditepi jalan.

Walaupun dia tahu Ibu Parker tidak suka padanya, tapi dia tetap merasa malu karena perbutaan wanita itu.

Tiba-tiba, dia teringat, tentang pinjaman.

Benar, dia kenapa tidak ingat? Bahwa bisa meminjam uang!

Selena berpikir begitu, merasa sedikit rileks, namun pada saat dia pergi kebank, dia ditolak.

Perusahaan dia baru buka satu bulan, telah terperangkap dalam kemiskinan, tidak hanya laporan tidak baik, bahkan bulan depan mungkin bangkrut, sehingga bank menolak pinjaman.

Selena dengan putus asa keluar dari bank.

Dia merasa, memakai harta warisan ayahnya membuka perusahaan, itu merupakan kesalahan. Tapi sekarang sudah begini jadi dia harus memikirkan satu cara.

Dia mengeluarkan ponsel mencari kontak dalam ponsel, berharap ada orang yang bisa membantunya. Nama yang tidak asing itu keluar, dia terdiam sebentar, lalu mencari kembali.

Everett.

Dua kata ini, melalui layat, membuat dia kepikiran pria yang kejam ini, dan kata-kata dia yang kejam itu.

Sekarang hubungan mereka sudah begini, saat ini meminjam uang padanya, dia akan memberi pinjaman kah?

Ragu sebentar, Selena juga berjalan kesana.

……

Malam hari, dia sampai dirumah Leng, pengurus rumah menyambut dengan ramah.

“Nona, kamu sudah pulang, ini membuat orang sangat senang.”

“Paman pengurus rumah apa kabar.” Selena berdiri dipintu ruang tamu, melihat kedalam, penasaran bertanya, “Carol ada dimana?”

Pengurus rumah menjawab, “Sekolah melakukan kegiatan perkemahan musim panas, nona kecil bersama temannya ikut, katanya pergi beberapa hari.”

“Begitu ya,” Selena bertanya lagi, “Everett ada disini?”

Pengurus rumah melihat jam tangan sebentar lalu berkata, “Jam segini tuan belum pulang, nona ingin bertemu dengannya, harus tunggu sebentar.”

“Baik.”

Selena duduk disofa sebentar, merasa bosan, memutar kesana kesini, sampai didepan pintu kamar pria ini.

Ragu sebentar, akhirnya masuk kedalam.

Dia tidak tahu kenapa masuk kedalam kamar ini, mungkin, karena aroma yang tidak asing ini, aroma tubuh pria ini, seperti ada magnet.

Seperti yang dia ingat, kamar Everett, selalu bersih dan rapi, bahkan tidak ada dekorasi yang berlebihan.

Ada aroma samar di udara, adalah bau parfum Everett yang biasa digunakan, wangian tadi yang dia cium, adalah wewangian ini.

Tiba-tiba, dia melihat obatan yang ada dimeja.

Seingatnya tubuh Everett sangat sehat, tidak pernah melihat dia memakan obat, dia seperti dewa perang yang tidak pernah sakit , ini, dari kecil dia sangat mudah sakit sehingga dia iri padanya.

Dia melangkah ke depan perlahan-lahan dan mengambil obat dan melihatnya.

“Zopicron”, yang merupakan obat untuk insomnia, memiliki efek stoikisme yang membantu tidur dan menenangkan pikiran.

Membuat Selena merasa aneh dan tidak mengerti, apakah Everett baru-baru ini insomnia? Kenapa dia bisa insomnia?

“Apa yang kamu lakukan?”

Suara yang mendadak ini membuat Selena terkejut dan berteriak.

“A!”

Karena terkejut, obat yang ditangannya jatuh kelantai.

“Peng!”

Dengan suara retak, botol obat dibagi dalam sekejap, dan obat-obat di dalam jatuh di mana-mana.

Pria ini mengerutkan keningnya, berjalan kedepan, dengan tatapan dingin melihatnya, membuat dia merasa takut.

“Apa yang kamu lakukan?”

“Itu… … maaf, aku akan mengambilnya.”

Selena berjongkok, dengan hati-hati memungut obat, diatas kepalanya terdengar suara yang tidak sabar.

“Tidak perlu! Sudah jatuh, bagaimana aku memakannya lagi?!”

Selena berdiri, tatapan dingin pria ini membuat dia tidak nyaman, bertanya dengan suara kecil.

“Kamu… … apakah kamu susah tidurkah?”

“Ini tidak ada hubungan dengan kamu.”

Pria ini melempar tas kerjanya disatu siis, dengan nada yang dingin dan kaku.

“Aku sudah bilang padamu, jangan keluar didepan aku lagi, tapi kamu sekarang datang kerumahku, kamu menganggap omongan ku itu omong kosong?”

“Bukan, aku hari ini datang kesini, ingin meminta bantuan kamu, benar, sangat penting.”

Pria ini lebih marah lagi dan membuat tatapan dia semakin dingin.

Wanita ini, tidak tahu kondisi sekarangkah? Beraninya dia datang kerumahnya meminta bantuan, apakah dia sudah tidak waras lagi?

Melihat pria ini tidak berbicara, Selena mengira dia bersedia untuk mendengar apa yang dia katakan, dengan berani melihat pria ini.

“Perusahaanku tidak mampu bertahan lagi, aku ingin membuat produk baru untuk membuat usaha sekali lagi, tapi aku butuh uang 10 miliar, aku ingin, bisakah kamu… …”

“Tidak bisa.” Pikirpun tidak pikir, Everett mengatakan dua kata itu.

Selena terkejut.

Sebenarnya sebelum datang, dia tidak ada kepastian bahwa pria ini akan memberi pinjaman, dia juga tahu uang pria ini tidak mudah dipinjam, tapi tidak terpikir dia menolaknya dengan cepat!

Dia menggigit bibir pucatnya, dan tangannya juga memegang erat sisi sudut baju, ingin menyerah, tapi tidak rela, karena dia sudah datang kesini.

“Aku tahu kamu benci padaku, aku juga tahu jika aku bilang masalah paman tidak berkaitan padaku, kamu tidak akan percaya. Tapi aku benar-benar punya masalah, selain kamu, tidak ada orang yang bisa membantu aku lagi, jika aku tidak dapat pinjaman, maka perusahaan… …”

“Apa hubunganya dengan aku?”

Suara pria ini memotong pembicaraannya, menatap dia dengan tatapan yang kejam.

Dia seperti seorang dewa, menggunakan tatapan yang tidak ada perasaan melihat dia yang tidak berdaya ini.

Kata yang dingin ini, membuat hati Selena, merasa sakit, dan ingin menangis.

Tidak lama, dia tertawa pada diri sendiri.

Mungkin, seharusnya dia tidak boleh datang.

“Maaf, Tuan Leng, sudah mengganggu.”

Dia menghisap hidungnya, berjalan keluar, baru saja keluar dari pintu, matanya sudah merah.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu