Predestined - Bab 371 Sangat Jahat

Di tengah atmosfir yang berat dan tertekan , Everett meletakkan handphonenya kembali ke atas meja, dengan dingin mengatakan 1 kalimat.

“Tidak ada yang perlu dijelaskan, aku tidak ingat.”

“Kamu....” Selena hampir tak bertenaga pingsan, “Hal yang pernah kamu dan Aileen lakukan, ternyata bisa terlupakan?”

Tentu saja Selena tidak percaya, perkataan ini, bahkan anak umur 3 tahun tidak bisa tertipu.

Jika dia berani menanggung hal yang ia perbuat, hanya dengan berani mengakui nya, maka semuanya akan berakhir dengan baik-baik. Namun tidak disangka, dia ternyata bahkan tidak mempunyai keberanian untuk mengakuinya, hal ini membuat nya merasa kecewa.

Johnny dengan cepat melihat foto itu, pandanganya mendalam.

Dia melihat Everett, tertawa dengan dingin.

“Tuan Leng, kamu seperti ini, takutnya sedikit tidak tulus dan jujur.”

“Kenapa?”

“Aileen adalah adik sepupu ku, meskipun saudara jauh, namun sejak kecil ia dekat dengan ku, aku juga sayang dia. Kamu dan dia sudah menjadi kenyataan, sekarang malah tidak berperasaan seperti ini, jika ia mengetahuinya, harus berpikir seperti apa?”

“Tidak ingat sungguh tidak ingat, yang aku katakan ialah kenyataan.”

“Tidak ingat bukan berarti tidak pernah terjadi!”

Alis Johnny mengerut, gaya nya yang lembut dan tenang dalam sekejap menghilang,dia yang begitu tampan, tak disangka bisa juga menampilkan gaya menindas orang.

Dengan dingin mendengus, dia mengangkat jari ke arah Selena , nada bicara semakin dingin.

“Kamu terlebih dahulu seenaknya mempermainkan adik sepupu ku, akhirnya karena kesalahan yang kamu perbuat, juga melukai Lena! 2 Wanita yang aku lindungi sepenuh hati, telah kamu hancurkan, keduanya kamu sakiti! Everett, kamu sangat jahat!”

“Johnny.......” Selena melihatnya dengan khawatir, sesaat dikejutkan oleh Johnny

Sejak kecil hingga dewasa, dia tidak pernah melihat Johnny mengeluarkan ekspresi yang menakutkan seperti ini.

“Masalah ini, aku akan memeriksa dengan jelas, tapi sekarang....”

Berkata sampai disini, Everett maju selangkah, menarik pergelangan tangan Selena, matanya membara, “Kamu harus ikut aku terlebih dahulu.”

“Lepaskan!”

Pegangan pria itu, membuat Selena jijik dari hati terdalam, yang lebih menjijikkan, ialah wajah nya yang penuh kepalsuan.

Dia sekuat tenaga meronta, namun semakin meronta, kelima jari pria itu semakin erat, sakit hingga membuat nya mengerutkan alis.

“Ikut aku pergi , kamu tidak bisa tinggal disini.”

Wajah Johnny berubah dingin.

Dia maju dan menghalangi 2 orang itu, dengan mata yang dalam, bertatapan mata dengan pria yang keras itu

“Lepaskan dia.”

Everett mendengus dengan dingin, pandangannya tersirat arogan dan mementingkan diri sendiri.

“ Masalah aku dan calon istri ku, apa urusannya dengan mu?”

“ Siapa calon istri mu! Everett, aku sudah katakan, aku ingin mengakhiri segala hubungan dengan mu, mulai saat ini, kita tidak mempunyai hubungan apa-apa lagi!”Selena menahan sakit dalam hati, berkata dengan serak.

Tiba-tiba ia merasa dirinya sangat bodoh.

Saat ia berumur 18 tahun, tak disangka ia tidak bisa melepas diri dan mencintai pria yang begitu keras ini.

Bodoh akan dia, gila akan dia, bahkan hanya ada dia seorang dalam mata dan hatinya!

Sekarang dipikir-pikir, dia adalah pria yang berdarah dingin dan tidak berperasaan, dia boleh berhubungan dengan Aileen, malah menganggap tidak ada masalah seperti ini, bahkan sampai di titik ini, dia masih mempunyai keinginan yang besar untuk menatur Selena!

Ialah Selena yang buta!

Johnny menaikkan alis, “Kamu sudah mendengarnya? Ini adalah rumah ku, mohon kamu segera pergi!”

Bibir Everett tersirat senyum dingin yang seperti memprovokasi, dengan pandangan yang berapi-api, terus menatap Selena.

“Jika, aku memaksa untuk membawa dia pergi?”

“Maaf, aku tidak akan membiarkan mu bertindak semau mu di rumah ku!”

Perkataan itu begitu keluar, pembantu yang berkumpul di samping datang mengelilingi, mengelus-elus kepalan tangan, seakan hanya menunggu perintah dari Tuan Lin.

“Omong kosong, ada aku, siapa yang berani menyentuh Tuan Leng?”

Yang berbicara ialah Black.

Dia yang berbadan tinggi hampir seperti raksasa, jas hitam itu hampir tidak bisa membalut otot yang besar itu, dan wajah nya yang dingin bagai pisau , di mana-mana terlintas aura membunuh yang dingin.

Tidak ada orang yang meragukan hal yang ia katakan, terlebih tidak ada orang yang menganggap dia sedang menggombal.

Ditakutkan oleh perkataannya, beberapa pembantu melihat ke sesama, bisa terlihat dari mata sesama muncul suatu ketakutan.

“ Mundurlah. Aku tidak ingin merusak meja dan kursi rumah ku, terlebih tidak suka berkelahi dengan orang yang tidak bisa berkelahi seperti mu, sudah diduga, orang kasar dan sembrono memang sangat menjengkelkan.”

Johnny mendengus dengan dingin, mengambil handphone, menelepon 3 nomor.

“Putra sulung Leng keluarga kaya raya dari kota Bin sendiri menerobos kediaman, mencoba menggunakan cara yang keras dan mengancam paksa untuk menangkap orang, jika aku melapor ke polisi, dan hal ini terekspos, bagaimana dengan nama baik mu?”

Di hanphone, 3 angka “110” sangat menarik perhatian, jarinya terhenti dia atas layar, seperti detik berikutnya, akan langsung ditelpon.

2 orang pria saling menatap menggunakan pandangan yang penuh dengan ancaman dan tekanan, di antara yang kuat, bahkan jika hanya saling berbalas tatapan, aura nya masih demikian membuat orang gugup, gugup hingga mati lemas.

Tapi,mungkin Everett sedang mempertimbangkan nama baiknya, dan mungkin menyadari sikap Selena yang bersikeras untuk dia ikut dengannya.

Tenaga 5 jarinya, pelan-pelan melepas.

Mengambil kesempatan ini, Selena segera melepaskan tangannya, bersembunyi di belakang Johnny.

“Sangat baik.”

Meninggalkan perkataan ini, Everett pun membawa orangnya dan meninggalkan tempat itu. Sesaat sebelum pergi, dia masih melihat Selena .

Arti dari pandangan ini, sulit dimengerti.

Everett sekali pergi, aura berat yang memenuhi ruang besar ini tiba-tiba menghilang.

1 per 1 pembantu pun bernafas lega, dengan pandangan mengusir “orang yang berbahaya”, pandangan itu mengantar kepergian pria yang berwajah suram hingga menakutkan itu.

Selena terduduk kebas tak bertenaga, pergelangan tangannya setelah dijerat masih terasa sakit, tapi yang lebih sakit , ialah jantungnya.

Dia menyandar badannya dimeja makan, memeluk kepala, bahunya yang kurus dan lemah bergetar,menangis.

Johnny perlahan berjalan kearahnya, menepuk-nepuk pundaknya, ekspresinya kembali lembut.

“Tidak apa-apa lagi, anak kecil.”

Selena sangat merasa bersalah, menangis sambil memeluk pinggang pria itu, air mata maupun ingus semuanya mengotori kemeja putih Johnny yang bersih.

“Abang preman, aku sangat menderita.....”

Kata “Abang preman” ini, dalam sekejam, begitu menggerakkan hati Johnny.

Saat kecil, dia selalu memanggil dia abang preman, beberapa hari sebelumnya setelah saling mengenal, dia tidak memanggilnya seperti itu.

Saat ini ketika dia sedang sedih dan putus asa, panggilan “Abang preman” ini, seharusnya menggangap dia sebagai seseorang yang bisa dia andalkan bukan?”

Hati lembutnya dengan sendirinya menghangat, Johnny mengelus-elus kepala nya, sama seperti ketika masih kecil.

“Menangislah, anak kecil , sudah menangis sudah baik. Pria yang tak berperasaan dan tak bermoral, kelak tidak perlu di pedulikan. Aku bisa membantu mu mencarikan seseorang yang benar-benar menyayangi mu, orang yang layak kamu percaya seumur hidup.”

Mobil Maybach hitam melaju menjauhi vila gunung Johnny.

Everett duduk di barisan belakang, akhir lampu warna yang melewati lampu lentera menyapu melewati wajah nya yang keras, namun tidak mampu menyamarkan matanya yang kelam dan depresi.

Wajah nya tegang, tidak berekspresi, gayanya dingin.

Black merasa seperti ada sebuah awan hitam yang menekan atas kepalanya, membuat dia tidak bisa bernafas lancar.

“Bos, pulang kah?” Dia bertanya.

Otak nya kembali terpikiran foto-foto yang vulgar itu, alis pria itu pelan-pelan menegang mengerut.

“Pergi ke stasiun radio.”” Ia berkata dengan dingin.

Pada waktu ini, Aileen sedang merekam acara di stasiun radio.

1 tangannya memegang headset, sambil menggunakan suara yang manis dan merdu menerima panggilan dari para pendengar, asisten di samping dengan perlahan menepuk-nepuk dia.

Penglihatannya menuju ke arah yang ditunjuk oleh sang asisten.

Diluar jendela kaca ruang siaran yang besar dan transparan, pria dengan wajah tak berekspresi itu berdiri disana.

Dia melihat Aileen, dengan mata yang mendalam, gelap dan suram.

“..... Baiklah, terima kasih kepada para pendengar dan semua yang yang telah berbagi kisah mereka. Selanjutnya mari kita mendengarkan sebuah lagu, setelah itu , Aileen akan lanjut menerima panggilan para pendengar.”

Asisten dengan sendiri nya meninggalkan tempat itu, Everett perlahan berjalan masuk ke dalam.

Aileen melepaskan headset, bangkit menyambutnya, tersenyum sedikit, elegan bagaikan teratai.

“Everett, kamu datang untuk melihat ku ya?”

Pria itu menatap nya, dengan dingin berkata, “ Menurut mu?”

“Tentu saja iya. Tunggu, aku akan menuangkan kopi untuk mu.”

Aileen baru berbalik badan ingin berjalan, Everett yang berada di belakangnya menarik pergelangan tangannya yang kurus, padangannya tiba-tiba berubah menjadi dalam.

Pandangan pria itu penuh dengan rasa tertekan, ekspresi bola matanya seperti ditutupi lapisan es dingin, membuat orang tidak sanggung menatapnya.

Nada bicara Aileen sedikit gugup, “Everett, kamu ini kenapa?”

“Harus aku jelaskan kah?” Nafas pria itu dingin dan tajam , “Pada hari pernikahan, kamu yang mengirimkan foto ke Selena?”

Dibawah tekanan, Aileen sedikit mengangguk-anggukkan kepala.

“Foto itu kamu dapatkan dari mana!”

Nada Everett tiba-tiba meninggi, 5 jari nya yang menggegam pergelangan tangan dia juga tidak segan untuk menambah tenaga.

“Everett.... kamu pelan sedikit, kamu menyakiti ku.”

“Bilang.”

“Aku bilang, aku akan bilang.....”

Everett berbelas kasih melepaskannya, namun wajahnya masih dingin.

Aileen mengelus-elus bagian yang sakit dengan perasaan bersalah, pergelangan tangannya yang kurus, 5 garis merah membekas.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu