Predestined - Bab 471 Memaafkanmu Jika Kamu Meminta Maaf

Roy Mo tampaknya tidak ingin membalas keduanya yang sedang bergumam dan Everett Leng berpamitan untuk pergi.

Selena Xu mengikutinya dengan ketakutan, berjalan sampai ke lantai bawah dan Everett Leng tidak mengatakan sepatah kata pun, yang membuatnya berpikir yang tidak- tidak.

Black membuka pintu dan Everett Leng berjalan dengan cepat.

"Everett," Selena Xu buru-buru mengejarnya,dan meraih sudut jas pria itu, "Jangan marah..."

Lelaki itu mencondongkan tubuh dan menyelipkan sudut pakaiannya dari jari-jarinya, melalui jendela, dia bisa melihat dengan jelas wajahnya yang dingin.

"Bawa mobil," kata Everett Leng dengan dingin, dan sepertinya tidak peduli pada seseorang yang berada di luar jendela.

"Baik."

Black menyalakan mobil dan melaju perlahan.

"Everett," Selena Xu memanggilnya lagi, tetapi pria itu mengabaikannya sepenuhnya, membuatnya merasa depresi untuk sesaat.

Walaupun tindakannya tadi gegabah tetapi untuk siapa dia melakukan hal tersebut?

Dia bergegas memasuki mobil untuk mengikutinya.

Di bagian atas gedung, Roy Mo berdiri di depan jendela dari lantai atas, menatap mobil sport yang telah berjalan jauh dan tertawa.

"Senang."

Pengawal yang memakai kacamata hitam tersebut mengangguk dan berkata, "Baru saja wajah Everett Leng suram sekali,sangat memuaskan melihat wajahnya begitu."

"Ya. Dia selalu menjadi orang yang sombong, tapi dia masih meminta maaf padaku dengan patut."

Bodyguard tersebut mengaguminya, "Tuan Roy pintar sekali,dari awal sudah memperkirakan wanita itu akan datang untuk mencuri buku tawaran tersebut."

Roy Mo menyeringai,perlahan duduk di sofa mewah dengan ekspresi main.

"Gadis kecil itu sangat aneh. Kadang-kadang dia akan melakukan sesuatu yang tidak terduga. Tapi jika ingin bertarung denganku, masih terlalu lemah."

Setelah itu, ia mengeluarkan cerutu dari sakunya, dan bawahannya dengan cepat menyalakan cerutu itu untuknya.

Mengambil napas dalam-dalam, Roy Mo merenung sejenak, dan sepertinya telah memikirkan ide baru.

"Kemarilah."

"Iya."

Roy Mo membisikkan sesuatu pada bodyguard itu. Setelah mendengarkan, dia mengangguk.

"Mengerti, tenang tuan Roy, aku akan mengatur masalah ini."

Di depan rumah Leng, dua mobil berhenti satu per satu.

Selena Xu bergegas keluar dari mobil, melihat pria wajah suram itu kemudian berseru, "Everett tunggu aku"

Langkah pria itu berhenti di depan aula tanpa menoleh ke belakang, berkata dengannya"Ikuti aku."

Selena Xu bisa merasakan atmosfer berbahaya dari suaranya.

Dia mengikuti pria itu ke ruang kerja, pria tersebut duduk di meja belajar, dan dia berdiri diam.

Everett Leng menunjukkan tatapan dingin sambil bertanya padanya ,

"Mengapa kamu melakukan ini."

"Aku melakukan ini untuk membantumu," bisiknya.

"Membantuku?" Everett Leng tertawa, "Iya, tapi pada akhirnya kamu bukan hanya menjeretkan diri sendiri masuk tetapi juga membuatku meminta maaf pada Roy Mo."

"Tapi aku tidak mengira dia bahkan begitu licik," katanya dengan gelisah.

Everett Leng menyipitkan matanya dan meliriknya, melihatnya memakai pakaian OB, mulutnya semakin berkedut.

"Selena Xu, baju apa yang kamu kenakan?"

"Pakaian OB," bisiknya, "hanya ini satu-satunya cara aku bisa masuk dan keluar dari perusahaan rubah tua dengan bebas, sehingga aku dapat menemukan buku tawaran tersebut."

"Kamu pikir kamu sangat pintar. Bahkan, di mata Roy Mo kamu hanyalah sebuah serangga kecil yang bisa ditipu."

Selena Xu melakukan kesalahan, merasa bersalah kemudian menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun.

Setelah merasakan atmosfer serius di sekitarnya, Black melangkah maju dan memohon belas kasihan darinya.

"Bos, aku tidak menyalahkan Nyonya dalam masalah ini, Roy Mo terlalu licik. Selain itu nyonya ikut prihatin padamu, maafkan dia sekali ini."

Mendengar ini, Selena Xu mengedipkan mata pada Black dan diam-diam memberikan jempol.

Tidak disangkakan Black cukup loyal.

Everett Leng memandangi kontak mata di antara keduanya, mengerutkan kening menatap Black dan berkata dengan dingin, "Tidak ada masalahmu di sini, pergi."

"Baik."

Black bergegas pergi, dan sebelum dia pergi, dia memberi Selena Xu pandangan simpatik.

Semoga beruntung nyonya

Melihat bahwa pria itu benar-benar marah, Selena Xu bergegas maju, membuat secangkir teh untuknya, dan meletakkannya di sisi kanan.

"Ayo minum teh suamiku."

"Gak mau."

"Kalau begitu silahkan merokok"

Everett Leng mengangkat tangannya untuk memblokir cerutu yang diserahkan, dan menatap wanita kecil tersebut dengan tatapan dingin.

"Selena Xu kamu tidak perlu melakukan sesuatu untuk menyenangkanku, tidak berguna."

Selena Xu bertanya dengan frustrasi, "Jadi kalau begitu kamu ingin bagaimana,aku juga tidak berharap masalah sampai di tahap ini."

"Aku pernah mengatakan sebelumnya, sebelum melakukan hal bodoh ini, kamu seharusnya mendiskusikannya denganku, apakah kamu melakukannya?"

"Aku.."

"Dan karena kecerobohanmu ini, akutelah kehilangan martabat di hadapan Roy Mo."

Selena Xu berkata dengan merasa bersalah, "Aku telah membuatmu kehilangan martabat."

"Bukankah sebaliknya, ngapain aku harus meminta maaf kepadanya?! Apa kamu tahu dia akan merasa bangga akan hal ini, mungkin kamu pikir kamu sedang membantuku, tetapi kamu hanya sedang menambahkan masalah untukku."

Everett Leng menegurnya dengan dingin, dan kemarahan yang tak bisa dijelaskan membuat nadanya menjadi besar.

Setelah ditegur,Selena tidak mengatakan apapun.

"Selena Xu, apakah kamu sudah mengakui kesalahanmu?"

Ada suara tangisan terdengar di telinga Everett.

Everett Leng mengerutkan kening, menoleh ke belakang dan terdiam sesaat.

Wanita kecil itu membalikkan badan darinya, tangannya yang kecil menutupi wajahnya, terisak-isak dan tampaknya masih menangis.

Dia berkata dengan suara bersalah, "Everett Leng, kamu ini tidak punya hati nurani, aku telah membantumu berpikir, tetapi kamu malah membenciku telah membuatmu kehilangan harga diri, kamu sedang menggalakanku.."

Everett Leng bodoh seketika, perlahan bangkit dan berjalan ke arahnya.

"Jangan datang ke sini. Aku membencimu." Dia berbalik dan terus menangis.

"Apakah kamu tahu betapa susahnya bagiku untuk masuk di perusahaan rubah tua, dan betapa takutnya aku saat ditangkap olehnya, aku melakukan semua ini untuk siapa?!"

Everett Leng awalnya dipenuhi amarah, tetapi wanita kecil itu benar-benar menangis dan meneteskan air mata, yang membuatnya menjadi lunak sejenak.

"Jangan menangis lagi Selena."

"Aku mau!"

Everett Leng menghela nafas, "Lupakan, aku seharusnya tidak mengatakan hal itu padamu."

"Kamu benar tidak punya sikap. Aku ingin ibumu dan seluruh pembantu dengar kamu menganiyaku,bahwa kamu hanya bisa menggertak istrimu di rumah."

"Kamu" Everett Leng terdiam, mulutnya hanya dipenuhi kerutan.

Wanita kecil ini masih tidak takut orang lain mengetahui hal ini, apakah dia masih merasa hal ini tidak cukup memalukan?

Dia menekan amarah di hati, berdahak sebentar dan menurunkan nada suaranya.

"Baiklah aku yang bersalah, jangan menangis lagi."

"Tidak bisa," Selena Xu menghadapi seorang lelaki dan berpura- pura menghapus air matanya, dengan sedih berkata, "Kamu harus minta maaf padaku dengan tulus."

"Selena jangan terlalu keras kepala."

"Aku tidak keras kepala, aku sudah bersamamu sejak berumur delapan tahun, sudah 13 tahun aku memperlakukanmu dengan sepenuh hati, tetapi kamu masih menggertakku. Jika kamu tidak meminta maaf kali ini, aku tidak akan memaafkanmu.

Everett Leng mengerutkan kening sesaat, dan tangisan yang terdengar di telinga membuatnya merasa sakit , jika dia terus menangis seperti ini, dia takut pelayan akan mengatakan hal-hal buruk di belakangnya.

Laki dingin itu mendesah tak bisa dijelaskan. Sepertinya dia harus benar benar minta maaf padanya.

"Aku tidak akan memaafkanmu jika kamu tidak meminta maaf."

"Baik, aku minta maaf."

Everett Leng tampaknya tidak bersedia tetapi dia masih mengatakannya dengan nada ringan, "Ini salahku, aku tidak seharusnya melampiaskan amarahku padamu."

Selena Xu terisak lagi, bahunya yang rapuh sedikit gemetaran.

"Apa ini dimaksud permintaan maaf?! tidak tulus sama sekali."

Wajah pria itu terlihat suram.

Dia menggosok alisnya kemudian menghela nafas selama beberapa detik.

"Aku dengan tulus minta maaf padamu, jadi jangan menangis lagi."

Ada suara tawaan di luar pintu.

"Shh," Black berbaring di pintu, dan segera membuat gerakan untuk diam, "Kecilkan suaramu"

Evita bertanya dengan suara rendah, “Bukankah tidak baik mencuri mendengar seperti ini?"

Tukang kebun berkata, "Sangat lucu sekali, rugi jika tidak mendengarnya."

Bibi Mei berkata sambil tersenyum, "Jangan lihat tuan bersikap dingin tiap hari, yang bisa membiarkannya menundukkan kepala dan mengakui kesalahan hanyalah istrinya."

Sebuah suara tua menyetujui, "Memang benar bahwa meskipun istrinya masih muda, tapi mereka tumbuh bersama, dan meskipun dia terkadang terlalu keras, dia masih bertanggung jawab."

Semua orang mengangguk, setelah sadar mereka melihat ke arah itu kembali.

Tidak tahu kapan ketua pengurus rumah berada di sana.

"Pengurus rumah" kata seseorang dengan terkejut.

Pengurus rumah tua itu segera berdiri tegak, sedikit batuk, menunjukkan sikap agung tertua di rumah Leng.

"Siapa yang menyuruh kalian mendengar urusan tuan dan nyonya? Cepat kembali beraktivitas!”

"Baik"

"Ayo cepat pergi"

Sekelompok telinga yang menguping melarikan diri dan pengurus rumah tangga itu menoleh ke belakang, lalu mengambil satu langkah ke depan, dan mencuri untuk mendengarkannya.

Di dalam ruangan buku terdengar suara Selena Xu yang mendengus saat mendengar permintaan maaf Everett Leng.

Dia menginginkan permintaan maaf yang tulus, tetapi pada akhirnya dia hanya menambahkan kata "tulus"

Bukankah hal tersebut terdengar tidak tulus?

"Oke, kamu harus berjanji padaku satu hal," katanya sambil mengambil nafas.

Pria di belakangnya mengangguk, "Katakan."

"Kamu bersumpah untuk tidak marah padaku mulai dari sekarang ini."

"Baik."

"Sungguh?"

"Iya."

Wanita kecil itu menangis seperti ini, apakah dia punya pilihan lain?

"Haha, aku tahu kamu yang terbaik suamiku."

Wanita kecil yang menangis tadi segera menghentikan air matanya dan tersenyum, berbalik, dan memeluknya seperti koala.

Everett Leng mengerutkan kening, dan melepaskan pelukannya, menyipitkan mata dan melihat wajahnya yang tersenyum, tidak terlihat jejak menangis sedikitpun

"Kamu tidak menangis," tanya dia.

"Ya, aku bohong padamu tadi," katanya sambil tersenyum.

" Everett Leng sangat marah hingga detak jantungnya berdetak cepat dan tampilan suram di wajahnya terlihat seperti badai yang akan segera melanda kota tersebut.

"Hentikan," dia buru-buru berkata, "kamu baru saja mengatakan untuk tidak marah padaku lagi, meminta maaf dan berkata tidak akan memarahiku lagi di masa depan, kamu tidak boleh mengingkari janji."

“Benarkah?” Lelaki itu mengangkat alis, matanya dibara api yang tak bisa dijelaskan kemudian menyeringai.

"Aku bilang aku tidak akan memarahimu lagi, tapi aku tidak pernah mengatakan untuk tidak memukulmu"

"Lepaskan aku, apa yang ingin kamu lakukan?!"

Setelah itu Everett menggendong Selena Xu dan melemparnya di sofa kemudian membalikannya.

"Selena Xu, aku benci orang lain membohongiku."

Begitu perkataan itu terdengar, tangan besarnya jatuh tanpa henti di pantat halusnya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu