Predestined - Bab 193 “Silakan” bawa Nona Selena Xu Keluar

Jelas-jelas bukan dia yang melakukannya, tetapi dia harus menerima fitnah yang tidak jelas kebenarannya, bahkan akibatnya masih begitu besar. Bagaimana dia bisa menahannya?

“Selena Xu!” lelaki itu satu per satu kata memanggil namanya. Tangan yang memegang erat pergelangan tangan perempuan itu seperti sebuah tang, mengerat perlahan-lahan, dia kesakitan sampai mengerutkan kening.

Sejak kecil sampai besar, dia memiliki sebuah kebiasaan. Jika sudah benar-benar marah, maka akan memanggil nama lengkapnya satu per satu. Tidak ada yang perlu dipertanyakan, saat ini dia benar-benar sangat marah.

“Kamu jangan kelewatan, tidak menghukum dirimu, hanya perlu kamu terus terang, ini adalah batas terakhir kesabaran aku!”

Perkataan dingin lelaki itu seketika menusuk hati Selena Xu.

Dia akhirnya mengerti. Dia mengerti mengapa seorang lelaki bisa mengeluarkan pernyataan seperti itu di Kota Bin, membuat dia tidak ada jalan keluar. Ternyata tidak lain hanya untuk menghukum dirinya. Yang lebih lucu, lebih tidak masuk diakal adalah dia sama sekali tidak bersalah!

Dibawah penderitaan yang begitu besar, mata wanita yang seperti tidak bersalah itu seketika dipenuhi oleh airmata. Tatapan kekecewaan melihat lelaki di depannya, terseduh sesaat, sebuah wajah yang hendak menangis.

“Everett Leng, jika kamu bersikeras mengatakan aku yang melakukan kejahatan itu, maka aku tidak bisa berkata-kata lagi. Tapi jika kamu ingin aku meminta maaf, tidak perlu berharap. Lebih baik, kamu mencekik mati aku saja!”

Seusai mengatakannya, dia penuh penderitaan menutup kedua matanya. Dan disaat ini, air mata yang sudah menggenang lama pun keluar, mengikuti wajah pucatnya mengalir keluar.

Lelaki itu mengerutkan kening, dia menggertak giginya.

Sialan!

Apa-apaan dia? Berkorban demi kebenaran? Dia malahan menjadi orang jahat yang memaksa dia untuk mengakui kejahatan yang kebenarannya tidak jelas?

Mata Everett Leng yang panjang dan kecil seperti akan menyemburkan api keluar, dada yang dibalut dengan jas hitam berdetak dengan cepat. Dia benar-benar memiliki niat untuk mencekik mati orang itu, tidak perlu memikirkan terlalu banyak dan juga telah menuntaskan hubungan sial ini!

Selena Xu menutup kedua matanya, hanya menunggu lelaki yang penuh amarah itu “menghabisi”nya. Tetapi setelah menunggu begitu lama lehernya tidak terasa tercekik, bernapas malah semakin dilakukan semakin berat.

Tenang, ketenangan yang menakutkan.

Disaat suasana tenang seperti ini, Selena Xu perlahan-lahan membuka matanya, dan disaat yang bersamaan, pergelangan tangannya kembali sakit.

Mengikuti suara yang menahan sakit, pendek dan disertai kemarahan lelaki itu, dia langsung dijatuhkan oleh lelaki itu ke atas sofa, kepalanya terasa pusing.

Sebuah perputaran membuat dirinya tidak bisa menahan untuk mengeluarkan suara kesakitan, tetapi pergelangan pucat yang digenggam lelaki tadi sekarang mengeluarkan bekas merah yang dalam. Walau saat ini sudah terlepas dari cengkramannya, masih ada sedikit rasa sakit dirasakan.

Lelaki itu memandangnya dari jarak yang tinggi, di dalam mata seperti membara, membuat Selena Xu yang melihatnya ketakutan, tanpa sadar mempertanyakannya.

“Kamu……, apa yang mau kamu lakukan?!”

Lelaki itu mengerutkan keningnya, bibirnya yang tipis membentuk segaris seperti telah membuat pemikiran untuk bertengkar.

Sesaat, dia perlahan-lahan mengangkat jarinya menunjuk ke arah pintu yang sedang terbuka, mengeluarkan satu kata yang sangat dingin.

“Keluar.”

Satu kata yang sederhana, dingin menusuk tulang, tidak ada sedikit pun perasaan di dalamnya.

Selena Xu tercengang, memegang pergelangan tangan yang masih terasa sakit, pandangan yang penuh penderitaan melihatnya, ada airmata, yang membuat raut wajah terlihat sedikit kasihan.

“Aku menyuruh dirimu keluar, apa tidak dengar?” lelaki itu mengerutkan kening, tatapannya penuh kebencian.

Dia tidak berani menatap mata lelaki yang sedang membara itu, menundukkan kepala dan dengan suara kecil berkata, “Aku…aku akan keluar, tetapi, tetapi kamu harus kembali mengeluarkan pernyataan untuk menarik kembali perkataan yang kamu ucapkan sebelumnya.”

Everett Leng dengan dingin mendengus “He, tidak akan mungkin!”

“Kamu!”Selena Xu sangat kesal.

Jika dipikir-pikir walaupun lelaki yang penuh dengan amarah ini sangat menakutkan, tapi dia tidak bisa datang dengan sia-sia, lagipula kalau lelaki ini tidak langsung mengatakan mengampuni dia, dia sama sekali tidak bisa hidup lagi di Kota Bin ini.

Hanya bisa mencoba bertarung!

Dia mundur beberapa langkah berdiri di belakang sofa, berada di jarak yang aman dengan lelaki itu, raut wajah kasihannya sudah hilang tetapi muncul raut wajah yang keras kepala.

“Aku tidak akan pergi, kecuali kamu menarik kembali perkataanmu! Kalau tidak, aku akan terus disini, mengganggu dirimu!”

Mata Everett Leng terlintas sedikit rasa terkejut, dan dengan cepat kembali menjadi ketenangan yang menakutkan.

“Kamu sekarang sudah belajar untuk menipu.”

Selena dengan penuh keberanian membalas, “Jika dibandingkan dengan seorang penipu yang diam-diam melakukan hal-hal tidak baik, aku sudah cukup terbuka!”

“Bagus, sangat bagus.”

Mata lelaki itu menurun dan tidak melihat ke arahnya, mengangkat tangan dan menepuk tangannya.

Dari luar pintu terdengar sebuah dentuman tapak kaki yang penuh tenaga, dua orang satpam dengan tampang yang tidak ramah menerobos masuk .

“Kemari, Silakan bawa Nona Selena xu keluar.”

Suaranya yang begitu tenang tidak terdengar sedikitpun amarah di dalamnya, tetapi hanya satu saat ia berkata “silakan”, nadanya jelas terdengar berubah menjadi sedikit aneh, seperti dengan sengaja menekankan kata itu.

“Baik!”

Dua orang satpam satu kiri satu kanan menuju ke arah Selena Xu yang sembunyi di belakang sofa, dikepung kiri kanan membuat dirinya tidak dapat melarikan diri.

“Sebentar sebentar! Kalian, kalian mau apa……! Lepaskan aku!”

Dua orang satpam itu tidak mendengarkannya, dengan sekejap mengikatnya dari kiri dan kanan. Rasanya seperti mengikat burung begitu mudah, tidak memerdulikan kakinya yang terus menendang di udara dan langsung membawanya pergi.

“Lepaskan aku, lepaskan!” dia melihat ke arah Everett Leng, dengan gelisah berteriak, “Kamu sungguh keterlaluan, kalau kamu terus seperti ini memaksa aku, maka aku akan……”

Lanjutan perkataannya tidak terdengar oleh Everett Leng, karena dia sudah dibawa jauh. Akan tetapi, Everett juga tidak ingin mendengarnya.

Dia membalikkan badannya dan duduk kembali di atas sofa, satu tangan dimasukkan ke kantong dan mengeluarkan sepuntung rokok, menyalakannya dan menghisapnya dengan satu hisapan karena merasa sangat kesal.

Sejak lahir, ini adalah pertama kalinya dia menghadapi orang yang pantas mati ini dan tidak bisa melakukan apapun.

Tadi dia benar-benar dibuat emosi sekali, pada saat menjatuhkannya dengan keras ke atas sofa, ingin rasanya melepaskan bajunya, memberinya pelajaran dan membuatnya menangis memohon ampun!

Akan tetapi, dia tiba-tiba mengingat waktu itu, karena keras kepalanya menyebabkan Selena kehilangan janin yang tidak tahu kapan sudah ada di dalam tubuhnya, seketika hatinya menjadi luluh.

Sebenarnya, yang sakit juga bukan hanya dia Selena Xu seorang diri?

……

“Apa? Everett Leng dia….. dia benar berbuat seperti itu?”

Di ruang tamu terdengar suara terkejut Laura Wen, itu adalah reaksi setelah dia mendengar cerita Selena Xu tentang kejadian hari ini.

Selena Xu menutup telinganya yang hampir mati rasa karena teriakan sahabatnya itu, dengan tidak berdayanya tersenyum, “Tolong, bisa tidak kecilkan sedikit suaranya, apa ingin membuatku menjadi seorang tuna rungu?

“Maaf, aku terlalu terkejut.”

Laura Wen tersenyum canggung, lalu melanjutkan perkataannya, “Apakah dia benar-benar tidak berniat untuk menarik kembali perintah itu?”

Selena Xu menudukkan kepalanya, merengkukkan badannya dan memeluk bantal berkata “Iya, benar.”

“Masalah ini kalau dibahas memang sedikit aneh, bukan begitu?” Lauran Wen mengerutkan keningnya, menebak dan berkata: “Ohya! Kamu sudah lupa sebelumnya adikmu diam-diam menggunakan banyak taktik untuk mencelakakan dirimu? Masalah ini, jangan-jangan juga dia……”

Hening sejenak, Selena Xu menggeleng-gelengkan kepala.

“Seharusnya tidak mungkin. Everett Leng sudah memeriksa cctv di kantornya, selain aku seorang diri sepertinya tidak ada orang lain yang masuk lagi, tidak ada jejak Adele Xu.”

“Kalau begitu berarti, tidak peduli orang itu menggunakan taktik apa untuk mencuri benda rahasia Leng’s Corp, yang terpenting bisa dilihat masih ada orang yang ingin mencelakai dirimu. Kalau tidak, juga tidak mungkin Everett Leng bisa melihat pesan di hp mu, dan kamu malah tidak tahu apapun.”

“Aku tentu mengerti. Tapi aku tidak bisa menyelidikinya, lagipula Everett Leng sudah yakin bahwa akulah orang yang bekerjasama dengan Parker Ji untuk mencuri data rahasia tersebut dan mencelakai dia, dia sama sekali tidak percaya denganku.” Selena Xu menghela panjang.

Sejujurnya, dia terkadang juga merasa bahwa dia itu telah dijebak. Jelas-jelas tidak melakukan sesuatu hal yang diluar batasan, tapi musuh dimana-mana, bagaimana hal ini tidak membuat orang sedih?

Laura Wen mengerutkan keningnya seketika mengingatkannya dan berkata, “ Lena, kamu harus berhati-hati, aku mencurigai orang yang mencelakai dirimu besar kemungkinan berada didekatmu.”

“Maksudnya?” Selena xu bertanya.

“Bodoh, kamu pikir saja, kalau bukan orang yang dekat dengan dirimu, siapa yang bisa tahu kamu pernah pergi ke kantor Everett Leng dan tahu begitu jelas dengan kegiatanmu itu?

Perkataan Laura Wen ini seperti sebuah kata membangunkan orang yang sedang dalam mimpi.

Sebelumnya dia selalu menitikberatkan kepada bagaimana menyelesaikan kesalahpahaman Everett Leng terhadap dirinya, tetapi sama sekali tidak memikirkan sampai ke titik ini. Saat mendengarkan itu, dalam hati seketika merasakan hawa dingin.

Orang terdekat……

Merasa raut wajah Selena Xu sudah berubah menjadi berat, Laura Wen mengerti hari ini dia sudah melewati terlalu banyak kepahitan, tidak ingin melihatnya begitu lelah, lalu menepuk-nepuk bahunya.

“Tenang saja, pelan-pelan, suatu saat permasalahannya pasti akan terpecahkan. Sekarang kita tidurlah.”

Dia memeluk erat bantalnya, dengan suara kecil berbisik, “Tapi, aku tidak bisa tidur.”

Laura Wen yang baru saja berbaring kemudian duduk kembali, “Masih marah dengan Everett Leng?”

“Bukan.” Dia menggeleng-gelengkan kepala. Sambungnya, lalu mengangguk-anggukkan kepala lagi, “Sepertinya juga iya.”

Walaupun dia sedang pusing tentang mencari pekerjaan besoknya, tetapi sekarang dia tidak menemukan pekerjaan, semua itu juga disebabkan oleh lekaki jahat itu bukan?

“Sudahlah, belum menemukan pekerjaan bisa pelan-pelan, dulu aku berkata supaya kamu membayar uang kos itu hanyalah candaan, kamu jangan menggangapnya dan lebih lagi jangan ada tekanan.”

Mendengar hiburan dari sahabatnya, hati Selena Xu sudah lebih baik. Sebuah cara tiba-tiba terlintas di pikirannya, dalam seketika Selena memiliki sebuah pemikiran yang lebih berani.

Karena Everett Leng tidak bisa membedakan kebenaran dan dengan begitu saja meyakini dia bekerja sama dengan Parker ji untuk mencelakakannya, bahkan dengan sepihak membuatnya mendapatkan gangguan yang begitu besar, lalu mengapa dia harus duduk diam tanpa melakukan sesuatu, dengan alasan apa tidak bisa membalasnya?

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu