Predestined - Bab 175 Waktu Telah Terlambat

Sebagai seorang dokter, dokter wanita ini telah sering menjumpai pria yang tidak bertanggung jawab, awalnya mengira pria tampan yang mengantar sang wanita dengan panik merupakan seseorang yang sangat bertanggung jawab, tapi dia menyadarinya ditengah-tengah proses operasi, bekas luka di tubuh sang wanita itu, merupakan akibat utama dari keguguran, ternyata malah diakibatkan oleh dia!

"Dari luar terlihat indah, tetapi sebenarnya dari dalam telah rusak!"

Pengurus rumah berkata di samping: "Kami mengerti, mohon maaf telah merepotkanmu."

Dokter wanita pergi dengan menghela nafas.

Memasuki kamar pasien, Everett Leng melihat wajah sang gadis yang pucat pasi, sebuah perasaan sakit yang membuatnya sulit untuk bernafas telah menjalar ke hati, menekannya.

"Selena, aku minta maaf......" Everett Leng mengelus keningnya sang gadis, wajahnya terpasang ekspresi penyesalan yang tak terhapuskan.

Sepanjang malam, Everett Leng menjaganya di sisi ranjang sang gadis, tapi Selena Xu tidur dengan begitu lelap, tidak menyebabkan begitu banyak kekesalan terhadap Everett Leng.

Saat hampir mendekati siang hari keesokan harinya, baru Selena Xu mulai bangun.

Membuka mata, Bibi Mei sedang berjaga di samping kamar pasien, tapi malah tidak terlihat sosok Everett Leng, Selena Xu mulei mengingat secara perlahan kejadian semalam, terasa ada sebuah rasa sakit di bagian perut, sekujur tubuh terasa tidak nyaman.

"Bibi Mei, aku...... ada apa denganku?"

Melihat sang gadis telah bangun, Bibi Mei merasa begitu bahagia, tapi kelopak matanya tak tertahankan untuk memerah, pagi ini dia telah mengetahui alasan mengapa Nyonya Muda masuk rumah sakit secara tiba-tiba, perasaannya sangat sedih.

Anak yang awalnya bisa lahir di dunia, malah langsung tiada begitu saja, dengan hanya memikirkannya pun merasa telah berdosa.

"Nyonya Muda, kamu...... kamu semalam tiba-tiba mengalirkan darah yang banyak, makanya masuk ke rumah sakit, sekarang telah tidak apa, jangan khawatir, istirahatlah dengan baik."

Bibi Mei menjawab pertanyaan dengan terbata-bata, Selena Xu mengerutkan keningnya, tentu saja dia tahu bahwa telah terjadi sesuatu dengan dirinya, lalu bagian bawah tubuh sepertinya telah mengalir darah, seharusnya bukan karena penyakit lambung biasa atau apapun.

"Bibi Mei, sebenarnya apa yang terjadi padaku? Penyakit apa sebenarnya?" Dia bertanya dengan sedikit panik.

Bibi Mei menunjukkan ekspresi yang kesulitan: Kalau mengatakannya saat ini, dia pasti tidak akan mampu menerimanya, tapi kalau tidak mengatakan kebenaran, maka harus bagaimana memberikan penjelasannya?

Tepat pada saat ini, pintu kamar pasien telah terbuka, Everett Leng masuk ke dalam.

"Tuan Muda, Nyonya telah bangun!" Bibi Mei bagaikan telah bertemu dengan bintang penyelamat, dengan panik menyapanya sejenak, lalu keluar dari kamar pasien secara perlahan.

Selena Xu menanyakan dengan mengerutkan kening: "Everett, ada apa denganku?"

Ekspresi Everett Leng mengkaku, dengan perlahan berjalan ke depan, "Selena, kamu hanya sekedar mengalami pencernaan yang tidak lancar."

"Omong kosong!" Selena Xu langsung membantah, "Mana mungkin karena masalah pencernaan, memangnya aku tidak mengetahui dengan jelas keadaan tubuhku sendiri? Katakan, apakah merupakan sebuah penyakit yang parah? Aku punya hak untuk mengetahuinya!"

"Kalau aku mengatakannya, kamu harus tetap tenang." Everett Leng dengan ekspresi yang tenang memandangnya, dengan perlahan duduk di samping ranjang.

Selena Xu mendengarnya, hatinya telah merasa waspada, samar-samar telah menduga jawabannya, tapi sebelum mendengar jawaban yang keluar dari mulut Everett Leng, dia menolak untuk mempercayai dugaan ini.

Everett Leng memejamkan mata, "Bukan penyakit, melainkan keguguran."

"...... Apa?" Reaksi pertama yang dilakukan oleh Selena Xu adalah menolak untuk mendengarnya, dengan panik bertanya.

Everett Leng membuka matanya, pandangan mata yang dalam terdapat sebuah pancaran perasaan bersalah, tapi Selena Xu saat ini sudah tidak mampu menyadarinya lagi, pikirannya terus terngiang kalimat yang dikatakan sang pria tadi berulang kali.

"Aku minta maaf, Selena."

Mendengar perkataan Everett Leng yang begitu serius, akhirnya Selena Xu telah kembali sadar, dengan kaget memandangnya, "Kamu bilang, aku telah kehilangan seorang anak lagi?"

"Selena......"

Everett Leng baru saja hendak mengatakan sesuatu, malah telah dipotong oleh Selena Xu, "Kamu jangan meminta maaf denganku, melainkan terhadap anak ini, terhadap dia!"

Setelah mengatakannya, kelopak mata Selena Xu memerah dan bangun untuk mendorong Everett Leng.

"Sebenarnya aku telah berhutang apa terhadapmu? Kenapa kamu harus memperlakukanku seperti ini? Everett, apakah kamu tidak memiliki perasaan?!"

Everett Leng takut dia akan terjatuh karena terlalu emosi, hanya bisa menopang tubuhnya, membuatnya kembali ke dalam selimut, menenangkannya: "Selena, ini hanya sebuah kecelakaan saja!"

"Saja?" Selena Xu bagaikan telah mendengar sebuah lelucon, mata yang merah membara melototi Everett Leng, matanya penuh dengan kebencian yang tiada batas, "Perkataaanmu terdengar begitu mudah! Everett, apakah kamu telah mengetahui aku sedang hamil dari awal, makanya semalam sengaja menyiksaku? Katakan!"

"Tentu saja bukan! Aku bagaimana mungkin berbuat seperti itu!" Everett Leng menekan tombol pemanggil di samping ranjang.

Dia awalnya tidak berencna untuk mengatakan kebenaran kepada Selena Xu, tapi kejadian semalam tidak hanya diketahui olehnya seorang, cepat atau lambat dia tidak akan mampu menyembunyikannya, memangnya dia bisa membohonginya sampai kapan? Tapi sekarang dia telah menyesal, kalau tahu bahwa reaksi dari sang gadis akan sebesar ini, dia seharusnya berpesan kepada semua orang untuk tidak mengatakan hal ini keluar!

"Krek——” Everett Leng tiba-tiba merasa bagian kebalikan dari telapak tangannya terasa sakit, terlihat Selena Xu menggigitnya dengan kuat!

"Kamu pergilah! Aku tidak ingin melihatmu! Pergi!" Selena Xu dengan kuat mendorongnya, bantal di ranjang telah dilemparkannya, jarum di tangan juga telah terlepas karena perlawanannya, membuat ranjangnya jadi porak-poranda.

Dokter dan para suster bergegas datang, lalu mendorong Everett Leng keluar, setelah menyuntikkan obat bius penenang kepada sang gadis, akhirnya ruangan kamar pasien telah mulai menjadi tenang.

Tidak lama kemudian, dokter wanita keluar dari dalam, dengan dingin menatap Everett Leng.

"Tuan Everett Leng, aku telah memperingatimu dari awal, suasana hati istrimu sangatlah tidak stabil, sebaiknya beberapa hari ini kurangilah berkomunikasi dengannya, dan juga jangan menusuk perasaannya, kalau seperti ini terus, nanti kalau dia menjadi depresi atau mengalami masalah dalam pikirannya, jangan menyalahkan pihak rumah sakit tidak mengingatkanmu."

Setelah mengatakannya, dokter wanita pergi dengan emosi.

Everett Leng memandang wajah gadis yang tidur lelap melalui kaca jendela, hatinya bagaikan telah terobek, perkataan dari dokter membuatnya lebih merasa sakit.

Dia dulu selalu memiliki perasaan yang angkuh dan dingin, tidak pernah merasa kesal dan pusing seperti ini!

Saat Selena Xu mulai terbangun secara perlahan, matahari telah terbenam, di sekitar ranjang tidak terlihat sosok sang pria, tapi ada bayangan dari Laura Wen.

"Selena, kamu telah bangun, bagaimana keadaanmu?" Laura Wen menanyakan dengan perhatian.

Ekspresi Selena Xu sangat pendiam, "Dimana dia?"

Laura Wen kaget, dia mengira dia tidak akan ingin melihat Everett Leng, kenapa malah langsung menanyakannya setelah bangun?

"Tuan Everett, dia...... pergi ke perusahaan."

Selena Xu tertawa dingin: "Aku sudah menjadi seperti ini, dia malah masih pergi ke perusahaan...... Haha, sungguh tak berperasaan, Laura, kamu rasa, kenapa aku tidak pernah melihatnya seperti ini?"

Laura Wen memandangnya dengan sedih, tidak tahu harus berkata seperti apa.

Kejadian dimana Selena Xu telah keguguran telah diketahuinya, dan dirinya juga datang karena panggilan Everett Leng, demi menemani Selena Xu, disatu sisi takut sang gadis akan berpikir sempit, di sisi lain karena Everett Leng tidak mampu bertemu dengannya secara langsung, makanya menyuruhnya untuk menggantikannya.

"Laura, apakah aku tidak pantas untuk memiliki anak?" Selena Xu dengan sambil melamun melihat ke jendela, "Anak pertama karena aku sendiri yang tega untuk menggugurkannya, kali ini bahkan tidak membiarkanku mengetahuinya akan keberadaannya, malah pergi begitu saja......"

Tiba-tiba, dia teringat akan sesuatu.

"Tidak...... sebenarnya aku harusnya memiliki kesempatan untuk mengetahui keberadaannya, hari itu seharusnya memang langsung pergi ke rumah sakit untuk memeriksa, dengan begitu, aku tidak akan melewatkannya bukan?"

Selena Xu bangun, menggenggam lengan teman baiknya, pandangan matanya penuh dengan rasa sedih, mulutnya tiada hentinya bergumam.

"Akulah, akulah yang telah mencelakainya! Aku juga salah satu pelakunya! Aku bukanlah seseorang yang pantas menjadi seorang ibu...... Aku seharusnya penurut dan pergi untuk memeriksa, kenapa aku tidak pergi, kenapa, kenapa?!"

Melihat suasana hati teman baiknya semakin bergejolak, Laura Wen dengan panik menekan bahunya.

"Selena, kamu jangan berpikir seperti ini, anak ini hanya sekedar tidak berjodoh denganmu saja, bukan kesalahanmu, kalaupun yang ini telah tiada, nantinya kalian masih tetap mampu untuk memiliki selanjutnya, dan selanjut-lanjutnya, jangan terlalu bersedih lagi, ok? Tegarkanlah dirimu sejenak!"

"Haha......" Selena Xu tertawa dengan begitu menyedihkan," Apakah akan memiliki yang selanjutnya lagi dengannya? Tidak mungkin!"

Suara Selena Xu mengandung sedikit suara tangisan yang menyakitkan.

"Dia! Dia semalam telah memaksaku! Dia telah melakukannya bukan hanya kali ini saja, dia menganggapku bagaikan seorang pelacur, sama sekali tidak mempedulikan kesediaanku atau tidak, aku terus menolaknya, dia malah tidak menghiraukan, apa bedanya dengan seekor hewan buas? Kalau bukan karena dia, bagaimana mungkin sang anak akan tiada?!"

"Selena, tenangkanlah dirimu sejenak, aku yakin Tuan Everett tidaklah sengaja untuk seperti ini, pasti ada suatu alasan......"Laura Wen dengan panik menjelaskan.

Selena Xu berteriak karena amarah: "Memangnya bisa ada alasan apa? Dia memang tidak mencintaiku! Jangan membelanya lagi, aku telah mengerti isi hatinya, kalau dia benar-benar mempedulikanku, semalam dia tidak akan memperlakukanku seperti itu tanpa alasan, setelah adanya satu kali, pasti ada kedua kalinya, akulah yang telah membiarkan hubungan aneh ini begitu saja berulang kali, lain kali tidak akan lagi!"

Setelah mengatakannya, dia langsung mencabut jarum di tangan dan turun dari ranjang.

"Selena, apa yang kamu lakukan? Tunggu! Selena......" Laura Wen dengan panik pergi mengejarnya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Nada bicara Selena Xu sangat tegas, "Aku ingin keluar dari rumah sakit!"

"Bagaimana bisa seperti ini? Dengan kondisi tubuhmu yang seperti ini, bangaimana bisa keluar dair rumah sakit? Jangan bersikap sesukanya lagi, ok? Cepat kembali ke kamar pasien!" Laura Wen dengan panik menangkapnya, tanpa henti menasihatinya.

Selena Xu terus pergi tanpa mendengarkannya sama sekali.

Dia tidak ingin terus berada di kamar pasien rumah sakit yang Everett Leng sediakan untuknya!

Tepat pada saat ini, seorang pria berjalan dihadapannya, membuat Selena Xu menghentikan langkah kakinya.

Laura Wen melihat orang yang datang, seketika akhirnya telah mampu untuk menasihati teman baiknya agar kembali, lalu menyapa sang pria sejenak: "Tuan Everett!"

Yang datang adalah Everett Leng, pandangan matanya yang murung melihat kaki Selena Xu yang telanjang berjalan di lantai rumah sakit yang dingin, ekspresinya yang muram bahkan bisa disadari oleh Laura Wen yang tidak begitu familiar dengannya.

"Kembali ke kamar pasien." Everett Leng memerintahkan.

Selena Xu dengan wajah tanpa ekspresi melihat sang pria, "Kamu rasa apakah kau masih memiliki hak untuk memberi perintahkan terhadapku?"

Everett Leng terdiam selama dua detik, tiba-tiba berjalan kedepan dan menggendong sang gadis, langsung berjalan ke kamar pasien.

"Lepaskan aku! Aku tidak ingin disentuh olehmu!" Selena Xu mulai melakukan perlawanan sekuat tenaga.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu