Predestined - Bab 225 Sengaja Menyusahkan

“Adik, ada urusan apa?”

Adele Xu tersenyum dingin sambil melipat kedua tangannya. Ia terlihat angkuh.

“Dengar baik-baik, bagaimana bisa orang seperti kamu menjadi inspektur departemen keuangan? Pembukuan bulan lalu ada masalah, masa kamu tidak menyadarinya?!”

Selena Xu mengernyitkan alis. Ia membuka berkas yang barusan dilemparkan Adele Xu padanya, membaca satu dua halaman, lalu kembali menatap Adele Xu.

“Tidak mungkin. Meski laporan keuangan selalu dibuat anak buahku, tetapi pada akhirnya aku selalu mengeceknya satu per satu. Tidak mungkin ada masalah.”

Adele Xu bersikeras: “Aku tidak terima argumenmu! Pokoknya aku yakin ada masalah dalam laporan keuangan itu, silahkan kamu cek dari awal sekali lagi untukku!”

Mengecek laporan keuangan setebal ini perlu tenaga banyak sekali orang. Kalau ia mengeceknya sendiri satu-satu, ia bisa jadi berhari-hari tidak tidur!

Tidak perlu diragukan lagi, Adele Xu sengaja menyusahkannya.

Selena Xu terdiam sejenak, menatap Adele Xu lekat-lekat, lalu terkekeh.

Adele Xu geram, “Tertawa apa? Serius sedikit bisa tidak, aku sedang berbicara serius denganmu!”

Selena Xu bertanya tenang, “Aku punya satu pertanyaan. Bos saya tidak pernah bilang laporan keuangan itu ada masalah, jadi apa hakmu menyuruhku mengeceknya lagi? Atau jangan-jangan nyonya keluarga Ji juga punya hak ikut campur dalam urusan kantor?”

“Heh, kelihatannya kamu sungguh tidak tahu apa-apa!”

Adele Xu berkacak pinggang, lalu melanjutkan kalimatnya: “Nih ya aku jelaskan, beberapa hari lalu aku resmi menjabat sebagai direktur Richmoon Corp. Semua orang di sini harus mendengarkanku, termasuk kamu!”

Pernyataan ini sungguh mengagetkan Selena Xu. Ia baru beberapa hari lalu pulang dari Swiss, dan ternyata Adele Xu sudah jadi direktur?

Menyandang jabatan setinggi itu membuat Adele Xu sangat percaya diri. Ia menatap Selena Xu yang terdiam dengan nada merendahkan.

Tiba-tiba Selena Xu malah membereskan barang-barangnya!

“Tunggu sebentar!” Adele Xu bertanya tidak senang, “Kamu mau apa?”

Selena Xu meregangkan tubuhnya seperti orang malas, “Kamu tidak sadar ini sudah jam pulang kerja? Nyonya direktur, saya pamit pulang.”

“Tidak bisa!” Adele Xu jelas tidak akan melepaskannya begitu saja. Wanita itu melanjutkan: “Kamu harus lembur mengecek laporan keuangan itu saat ini juga. Besok pagi aku ingin kamu serahkan hasilnya, kalau tidak aku pecat kamu!”

Selena Xu malas meladeninya. Ia tetap membereskan barang-barangnya kemudian mengambil tasnya.

“Nyonya direktur, kamu juga dengar baik-baik ya, laporan keuangan ini sudah pernah aku cek dan tidak mungkin ada kesalahan. Kalau kedepannya tiba-tiba ditemukan kesalahan sedikit pun, aku akan langsung mengundurkan diri tanpa diminta.”

Selena Xu mengatakan ini tanpa rasa bersalah sedikit pun. Ia kemudian berjalan melewati Adele Xu. Ia sama sekali tidak peduli dengan raut wajah Adele Xu yang semakin lama semakin geram.

Adele Xu menggertakan giginya sambil menatap bayangan tubuh Selena Xu yang menjauh. Ia sungguh tidak terima sikap Selena Xu yang seperti ini. Ia kemudian terpikir suatu rencana.

……

Selama setengah bulan kemudian, suasana kerja di Richmoon Corp sangat sibuk.

Musim dingin segera datang, dan bisnis pakaian Richmoon Corp, yang merupakan bisnis unggulan perusahaan itu, mulai bersiap mulai bersiap memamerkan dan menjual desain pakaian musim dingin.

Demi mempersiapkan ini semua, departemen desain lembur berhari-hari. Departemen pemasaran juga tanpa kenal lelah terus mengadakan survei pasar. Pada akhirnya mereka berhasil menghasilkan rancangan pakaian musim dingin yang luar biasa, dan gambar rancangan itu tentu sampai ke tangan Adele Xu selaku direktur.

Semua hal ini jelas tidak berhubungan sama sekali dengan Selena Xu karena ia orang departemen pemasaran. Meski begitu, ia juga punya kesibukannya sendiri, dan suatu hari ia ketiduran dan datang telat ke kantor.

Ketika ia buru-buru berjalan menuju kantor, ia di tengah jalan bertemu seorang pria bule. Pria itu memegang peta di tangannya, dan ia terus menengok ke kiri dan ke kanan. Ia terlihat kebingungan.

Selena Xu hanya berpapasan saja dengan pria itu, namun pria itu dari belakang tiba-tiba memanggilnya. Sekalinya buka suara, yang terdengar olehnya adalah bahasa Mandarin yang aksen bahasa asingnya sangat kental.

“Nyonya, halo, bisa bantu tunjukkan arah?”

Selena Xu menghentikan langkahnya. Orang ini butuh bantuan, ia jelas tidak ada alasan untuk tidak membantu.

Ia menunjukkan arah pada pria bule itu. Pria itu sangat berterima kasih padanya dan menyalami tangannya erat-erat sebagai tanda terima kasih.

Ini hanya sebuah insiden kecil di tengah jalan, sebuah insiden yang ia langsung lupakan setelah berlalu, tetapi sesampainya di kantor ia merasa suasananya agak tidak beres.

Ketika duduk di meja kerjanya, ia melihat orang-orang berkerumun di lorong jalan sambil berbisik satu sama lain. Ia penasaran mereka sedang apa.

Ia memanggil salah satu diantara orang-orang itu, “Ada apa ini? Ada masalah apa?”

“Inspektur, Anda masak tidak tahu, gambar rancangan produk musim dingin kantor hilang dicuri!”

“Masa?” Selena Xu tercengang, “Siapa yang mencuri? Orangnya sudah tertangkap belum?”

“Belum ketahuan, kejadiannya pagi-pagi sekali. Tuan Ji saja sangat kaget dan marah. Ia sekarang di ruang kerja menegur direktur.”

Direktur yang dimaksud pasti Adele Xu. Mendengar hal ini, hati Selena Xu puas.

Ia teringat tingkah sombong wanita itu padanya beberapa hari ini. Lihat sendiri kan hasilnya? Langsung kena masalah tuh!

Tidak lama kemudian Selena Xu menerima telepon dari bagian sekretaris.

Selena Xu mengangkat telepon itu dan terdengar nada bicara kepala sekretaris yang sangat tegang, “Inspektur Xu, Tuan Ji meminta Anda menghadap di ruang kerjanya!”

Ia menutup telepon itu dengan bingung. Ia kemudian langsung buru-buru ke ruang kerja Parker Ji.

Sekalinya buka pintu, ia langsung merasakan suasana yang teramat tegang.

Wajah Parker Ji, yang biasa sangat cerah, kini terlihat luar biasa muram. Nampaknya kejadian pencurian gambar rancangan ini sungguh membuatnya murka.

Adele Xu, yang berdiri kaku di sampingnya, nampaknya juga sudah ditegur keras olehnya. Wanita itu sesekali mengelap air mata dan terisak.

Selena Xu mendekati mereka berdua, “Ada masalah apa mencariku?”

Parker Ji menatapnya lekat-lekat. Pria itu kemudian mendekat selangkah dan bertanya tenang.

“Lena, dengar-dengar kemarin kamu ada masuk ke ruang kerja direktur ya?”

Selena Xu bingung mengapa Parker Ji menanyakan pertanyaan ini, “Iya, aku ada masuk, memang kenapa?”

Ketika Selena Xu baru selesai bicara, Adele Xu langsung menunjuk-nunjuk dirinya dan berkata sambil emosi: “Parker Ji, tuh kamu dengar sendiri, aku tidak memfitnah dia kan? Dialah yang mencuri gambar rancangan!”

Selena Xu kaget setengah mati ditunjuk-tunjuk begitu.

Pantas saja Parker Ji memanggilnya pagi-pagi begini, ternyata Adele Xu sudah menuduh-nuduh dirinya sebagai pelaku pencurian. Tuduhan ini sungguh tidak berdasar dan absurd!

Raut wajah Parker Ji berubah, “Apa benar yang dia katakan?”

Selena Xu menjawab kesal: “Apa-apaan ini? Kalian kehilangan gambar rancangan, dan sekarang kalian menuduhku?”

Melihat Selena Xu mulai marah, Parker Ji langsung berusaha menenangkan.

“Bukan begitu, Lena. Aku bukan menuduhmu, aku hanya ingin tanya-tanya saja padamu. Lagipula sekarang kan sedang diadakan proses penyelidikan, untuk apa kami menunduhmu?”

“Kamu masih ingin berdalih lagi?” Adele Xu melanjutkan tuduhannya, “Gambar rancangan aku taruh di laci mejaku, dan kemarin kamu satu-satunya orang yang masuk ke ruang kerjaku. Kalau bukan kamu yang mencurinya, maka siapa lagi? Kalau kamu tidak mau mengaku, aku punya bukti rekaman kamera CCTV. Kamu tidak akan bisa mengelak, percayalah!”

Mendengar kata-kata ini Selena Xu tertawa kecut.

“Adele Xu, kalau otakmu bermasalah sebaiknya kamu periksa ke dokter deh! Jelas-jelas kemarin kamu yang meneleponku dan menyuruhku datang ke ruang kerjamu, tetapi ketika aku datang kamu tidak ada, dan sekarang kamu mau menuduhku telah mencuri kertas rancangan?”

Parker Ji kembali mencoba meredam ketegangan, “Lena, jangan emosi, tenang sedikit.”

Tatapan Parker Ji kemudian berpindah ke Adele Xu: “Kamu sangat yakin Selena Xu mencuri gambar rancangan? Selain rekaman CCTV, kamu masih punya bukti lain lagi?”

“Jelas ada!” Adele Xu tersenyum dingin, lalu meletakkan selembar foto di atas meja. Parker Ji menatap foto itu, dan raut wajahnya semakin berubah.

Itu foto Selena Xu bersalaman dengan seorang pria bule di pinggir jalan.

Tidak ada yang aneh sebenarnya dari foto ini, tetapi kalau ditelusuri lebih lanjut identitas pria itu, ia ternyata musuh bebuyutan Richmoon Corp. Pria itu…… Pria itu bos Lion Corp!

Adele Xu memperlihatkan ekspresi kecewa dan menggeleng tidak percaya, “Kakak, aku sungguh tidak menyangka, kamu ternyata rela bersekongkol dengan kompetitor kita hanya demi kepentingan pribadimu. Kamu telah menyerahkan kertas rancangan ke pihak mereka, sungguh salah Parker Ji dari dulu segitunya memercayaimu!”

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
3 tahun yang lalu