Predestined - Bab 436 Wanita dan Parfum

Kalau misalnya tidak ada orang yang melaporkan kejadian itu sebelum sesuatu yang lebih buruk terjadi, sepertinya...... Selena tak berani membayangkannya lagi.

"Nyonya, orang yang melapor polisi adalah Aileen Ya."

"Apa?" Selena tercengang, lalu bertanya padanya dengan bingung, "Paman pengurus rumah, kau tidak sedang bercanda kan?"

"Tentu saja tidak."

Setelah mematikan teleponnya, Selena pun menyetir sambil melamun, ia benar-benar bingung.

Orang yang melaporkan kejadian itu adalah Aileen Ya?

Ya Tuhan, apa ini semua lelucon?

Mobil balap pun berhenti di kebun kediaman Keluarga Leng, baru saja Selena membuka pintu mobilnya, sang pengurus rumah langsung datang dan menjemputnya.

"Nyonya, Anda sudah pulang?"

"Mana Aileen?"

"Di ruang baca, Tuan juga ada di sana."

Selena langsung menaiki tangga berputarnya, melewati lorong dan berjalan sampai ke depan ruang baca.

Pintunya tidak tertutup, dari luar terdengar suara Everett dan Aileen yang sedang bercakap-cakap, ia bersembunyi di sebelah dan melihat ke dalam diam-diam.

Aileen yang mengenakan gaun boho sedang duduk di atas sofa, ada secangkir teh di hadapannya, wajahnya yang sangat cantik itu sedang menatap ke arah luar jendela, sungguh sangat menawan.

Pria yang berdiri di depan jendela memutar badannya perlahan-lahan, wajahnya tampak sangat dingin, sangat tenang.

"Kau sudah menolong Lena, seharusnya aku berterimakasih padamu, tapi ada satu pertanyaan yang ingin kutanyakan."

Aileen tersenyum sambil mengangkat kepalanya, "Silahkan saja, Everett."

"Kenapa kau bisa tahu dia diculik seseorang?"

"Begini, semua ini sungguh kebetulan, saat itu aku baru saja keluar dari sebuah bar, lalu kebetulan aku melihat kejadian itu."

Everett menaikkan alisnya, "Lalu?"

"Melihat kejadian itu, tentu saja aku tidak bisa membiarkannya begitu saja, aku mengikutinya diam-diam, lalu aku menyadari bahwa pria itu menggendong Selena ke bawah jembatan."

"Lalu, kau melapor polisi?"

Aileen mengangguk-anggukkan kepala, "Iya, karena terlalu gelap, aku juga sangat takut, aku tidak berani maju ke depan dan langsung menolongnya, aku hanya bisa melapor polisi saja, bukankah begitu?"

Semua pertanyaan ini sudah pernah ia jawab di hadapan polisi, bahkan para polisi itu menanyainya lebih detail lagi.

Ia menjawab semua pertanyaan itu dengan tenang, tentu saja tidak ada orang yang bisa melihat kebohongan dari wajahnya itu.

Everett menyipitkan matanya melihat ke arah Aileen, sorotan matanya begitu tajam, namun Aileen tetap tenang.

"Everett, kenapa kau menatapku seperti ini?" tanya Aileen sambil tersenyum manja, senyumannya itu sungguh menggoda.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya merasa kau sangat pintar, caramu melakukan sesuatu juga sangat tenang."

Everett menyimpan pandangannya, lalu berjalan ke meja kerjanya pelan-pelan dan duduk di kursinya.

Mendengar hal itu, Selena yang berdiri di luar ruangan pun sangat bingung.

Ia benar-benar tidak percaya orang yang melapor ke polisi adalah Aileen.

Wanita ini sangat ingin melihat dirinya mati, kalau dirinya benar-benar sedang dalam keadaan yang gawat, membiarkannya begitu saja sudah bagus, apalagi menelepon polisi? Mana mungkin!

Lalu, Everett berkata lagi, "Untung ada dirimu, jadi tidak terjadi sesuatu yang lebih buruk lagi. Setelah Lena pulang nanti, aku akan memintanya untuk berterimakasih padamu secara langsung."

"Ku...... Kurasa tidak perlu kok." kata Aileen sambil tersenyum.

"Everett, kurasa kau juga tahu, Nona Xu selalu tidak suka padaku, ia sama sekali tak ingin melihatku, apalagi berterimakasih padaku? Lagipula, saat itu aku hanya ingin menolongnya saja, bukan untuk menerima ucapan terima kasih darinya."

Perkataan Aileen itu terdengar sangat sopan dan enak didengar, namun sebenarnya secara tidak langsung ia sedang mengatakan bahwa Selena terlalu ketus padanya.

Everett sudah hidup dengannya selama bertahun-tahun, seperti apa sifat Selena, ia sungguh sangat tahu jelas, Aileen memang mengatakan yang sebenarnya.

Selena melangkah mundur ke belakang, ia hendak berpura-pura bahwa ia tak pernah datang ke sana, kabur saja dulu.

Bercanda, kejadian ini sungguh sangat mencurigakan, ia tak mungkin akan berterimakasih pada wanita seperti Aileen ini!

Namun sialnya, ia tak menyadari ada sebuah vas bunga di belakangnya, Selena pun menyenggolnya tanpa sengaja.

Ia terkejut, lalu melihat ke belakang, vas bunga itu berputar-putar tak stabil di atas lantai, lalu terjatuh ke belakang.

Celaka!

Untung saja gerakan Selena cepat, ia segera memegangi vas bunga itu, namun tetap saja menimbulkan suara yang keras.

Ia mengembalikan vas bunga itu ke tempatnya sambil menjulurkan lidahnya, ia membalikkan kepalanya diam-diam, seketika tubuhnya pun mengaku.

Sang pria menatap ke arahnya dari pintu dengan wajahnya yang datar, melihat tingkahnya yang lucu itu.

Selena pun tertawa canggung dan berkata, "Aku...... aku pulang."

"Masuk." Everett membalikkan badannya dan masuk ke ruang baca.

Selena sudah tertangkap basah, ia tak bisa kabur lagi sekarang, terpaksa dirinya harus ikut masuk ke dalam.

Di sofa, Aileen sedang memegang cangkir tehnya dan sedang meminum teh di dalam cangkir itu dengan sangat amat elegan. Melihat kedatangan Selena, bibir merahnya pun tersenyum kecil.

"Nona Xu, sudah lama tak bertemu."

Selena tidak menjawabnya, ia hanya berdiri diam di sana sambil menundukkan kepalanya.

Suara Everett pun terdengar di telinganya, "Kali ini kau bisa selamat itu semua berkat Aileen, dia yang sudah menelepon polisi. Sekarang, berterimakasihlah padanya."

Selena tetap tidak berkata apa-apa.

"Apa kau tidak dengar perkataanku?" Everett menatapnya dengan dingin, suaranya sangat rendah, terdengar sangat menekan.

Selena pun mengangkat wajahnya yang sangat kesal itu dan berkata pada wanita yang elegan nan cantik di sofa itu.

"Terima kasih."

Nada suaranya sangat pelan, membuat Everett sedikit mengerutkan keningnya.

"Apa begini sikapmu saat berterimakasih pada seseorang? Sudah sebesar ini apa masih perlu diajarkan cara berterimakasih?"

Hati Selena sangat kesal.

Benar-benar menyebalkan! Bukankah mengucapkan terima kasih saja sudah cukup, apa ia harus berlutut dan menyembah-nyembahnya dulu?

Aileen melihat Selena sambil tersenyum, seperti benar-benar sedang menunggu ucapan terima kasih yang penuh dengan kesukarelaan dari Selena.

"Terima kasih, Nona Aileen, terima kasih kau sudah menelepon polisi di waktu yang tepat, kalau tidak ada dirimu, mungkin aku sekarang sudah menjadi sampah, kau adalah pahlawanku, aku berhutang budi padamu......"

Mendengar perkataan Selena itu, Everett pun sedikit bingung.

Kenapa wanita ini berkata panjang lebar seperti ini?

Apa dia sedang membaca alkitab? Atau sedang marah?

Aileen pun meletakkan cangkirnya, lalu berdiri dan berjalan ke samping Selena, tinggi badannya yang sangat sempurna itu membuat sorotan matanya terlihat sangat angkuh dan sombong.

"Nona Xu, kuterima ucapan terima kasihmu, aku percaya, itu adalah ucapan terima kasih yang sungguh dari dalam lubuk hatimu, aku benar-benar senang mendengarnya."

Selena membuang mukanya melihat ke arah lain sambil memajukan bibirnya.

Tiba-tiba ia pun mencium sebuah aroma yang sangat harum, ia mengerutkan hidungnya, mencium aroma itu dengan seksama.

Aroma ini adalah aroma parfum Aileen, kalau tidak salah, ini adalah parfum milik J&D edisi khusus yang paling mahal, di dunia ini hanya ada dua, parfum ini disebut sebagai parfum pemikat pria.

Selena tersenyum dingin. Ia sengaja menggunakan parfum ini untuk bertemu dengan Everett, apa ia masih ingin menggoda Everett?

Huh, murahan.

Aileen melihat sejenak jam tangannya, lalu tersenyum manis pada Everett dan berkata, "Everett, kurasa aku harus pergi sekarang."

"Makan malam di sini saja."

Ia menolaknya dengan halus, "Tidak usah, jam lima nanti aku masih ada acara televisi, kalau aku terlambat, direktur pasti akan memarahiku."

Sambil bercanda Everett berkata, "Kau adalah tulang punggung stasiun televisi Kota Bin, direktur pasti akan mengalah padamu kan?"

"Haha, Everett, jangan bercanda, selamat tinggal."

Everett mengantarnya keluar dari ruang baca, lalu berkata pada sang pengurus rumah yang berjaga di depan pintu, "Antarkan Nona Aileen ke pintu depan."

"Baik."

Everett berdiri di luar pintu, melihat Aileen keluar dari rumah itu.

Dengan sedikit kecut Selena berkata, "Oh oh oh...... Orangnya sudah tak kelihatan saja masih dilihati? Apa kau tidak rela dia pergi?"

Pria itu pun mengalihkan pandangannya dan berjalan ke hadapan Selena, lalu tersenyum.

"Kau cemburu?"

"Tidak. Aku hanya merasa kalau kerja kerasnya itu benar-benar membuahkan hasil."

Everett mengerutkan keningnya, "Apa maksudmu?"

Dengan pelan Selena berkata, "Parfumnya itu lho. Hari ini ia menemuimu dengan menggunakan parfum yang sangat amat mahal, entah itu Pangeran William atau orang terkaya di Arab Saudi, semua pasti akan bertekuk lutut mencium parfum itu. Kurasa, kau juga terkena sihir parfum itu kan?"

Lalu, Everett pun langsung bersin.

Bulu mata lentik Selena pun berkedip-kedip sejenak, ia bertanya dengan bingung, "Kau kenapa?"

Everett terlihat sangat ingin bersin, namun kelihatannya tidak bisa, ia kelihatan menderita sekali.

Ia menunjuk ke arah jendela dan berkata, "Buka."

"Oh."

Selena segera membuka kedua jendela yang berada di dinding itu, tiupan angin senja pun berhembus ke dalam, aroma parfum yang tersisa di ruangan itu pun menipis seketika.

Dengan mengerutkan keningnya Everett berkata, "Aku alergi pada aroma ini, dari tadi aku selalu menahannya."

Selena pun tercengang sejenak, lalu tertawa terbahak-bahak.

Aileen, Aileen, sepertinya parfummu ini tidak bisa memikat hati pria, ia pikir idenya ini sangat cemerlang, tapi ternyata malah terlihat sangat bodoh.

Konyol sekali!

Everett duduk di atas sofa, lalu menyilangkan kakinya, memandangi Selena dengan serius.

"Kenapa kau tidak ingin berterima kasih padanya dengan sungguh-sungguh?"

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu