Predestined - Bab 16 Bocah Bodoh Yang Tidak Paham

Selena Xu memikirkan masalah ini, dia menjadi tidak fokus, tepat sekali tangga itu sedang basah, pijakannya licin, dan dia hampir saja terpeleset.

Untung saja dibelakangnya ada murid yang memegang tangannya, dan membuatnya tidak terjatuh.

Beberapa hari yang lalu Selena Xu terjatuh dikamar mandi, kakinya yang keseleo masih belum sembuh, kali ini dia keseleo lagi, dia sungguh merasa kesakitan, kedua tangannya memegang erat tangan murid itu.

“Kakimu keseleo? Aku akan membawa mu ke UKS.” Murid itu melihat keringat diwajah Selena Xu, segera menggendongnya menuju UKS, Laura Wen yang baru sadar dengan kejadian inipun segera mengikuti mereka.

Kaki Selena Xu yang keseleo lumayan parah, kakinya bengkak, dokter yang melihatnya pun merasa kesakitan, sambil menggosokkan obat sambil berkata: “Ingat jangan kena air, banyak istirahat.”

“Maaf sekali.” Murid yang mengantarnya ke UKS adalah seorang lelaki, tubuhnya tinggi, sangat tampan, dan seperti kekanak-kanakan, dengan segan berkata: “Lantai 2 sampai lantai 4 tadi pagi kami yang membersihkannya, mungkin mereka menuangkan air terlalu banyak, jadi tangga itu menjadi licin.”

Selena Xu menggigit bibirnya, “Tidak apa.” Tepat sekali dia bisa mencari alasa, untuk tidak masuk kelas malam.

Setelah melihat lelaki itu dengan jelas, mata Laura Wen menjadi bersinar, mendekat dan berkata: “Apa kamu Parker Ji?”

“Kamu mengenalku?” Dia terssenyum.

“Kamu adalah murid terkenal di kelas Sains, susah untuk tidak mengenalimu”

Lelaki itu sepertinya akan pergi kekelas, dia berbicara sebentar dengan Laura Wen lalu pergi.

Setelah dia pergi, Laura Wen langsung mendekati Selena Xu, mulai bergosip: “Apa kamu tahu itu siapa? Murid terkenal dari kelas Sains, kamu sudah melihatnya bukan, dia sungguh tampan.”

Laura Wen merendahkan suaranya, berbicara ditelinga Selena Xu: “Yang terpenting dia adalah anak bangsawan, ayahnya adalah walikota kota kita ini, kamu tidak tahu bukan?”

Selena Xu tidak begitu tertarik dan berkata, “Kalaupun dia anak presiden, apa hubungannya denganku?”

“Kenapa kamu belum mengerti juga!” Laura Wen melototinya, dan berkata: “Maksudku adalah, sasaran kamu harusnya lelaki muda seperti dia, tidak seperti paman kecilmu itu, paham tidak? Paham tidak?”

“Dia tidak setampan Everett Leng, kelihatannya juga dia lebih muda.”

Laura Wen tidak tahan lagi dan berteriak: “Selena Xu, kamu keterlaluan! Dia seumuran denganmu tahu!”

Dokter membuka tirai, dan melihat Laura Wen dengan tidak senang: “Kamu, bisakah suara kamu lebih pelan?”

Laura Wen tersenyum, menunggu dokter itu pergi, dia pun melototi Selena Xu yang tidak punya perasaan itu.

Bocah bodoh ini, sungguh tidak paham!

Walaupun Laura Wen terus menasehati Selena Xu berapa kalipun, dan mencoba memperlihatkan foto artis untuk menghiburnya, Selena Xu masih tidak ingin menyerah dengan rencananya itu, terus menunggu, dan menunggu.

Jelas yang ikut ujian nasional adalah Selena Xu, tapi pengurus rumah lebih khawatir dibanding dirinya sendiri.

Saat ujian hari itu, pengurus rumah mengantar Selena Xu kesekolah tempat ujian berlangsung, memeriksa kotak pensil dan kartu ujiannya lagi dan lagi, lalu memberikan padanya: “Nona Selena Xu, aku akan menunggu kamu selesai ujian.”

“Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri nanti.” Selena Xu melambaikan tangan, mengingat cuaca yang panas ini, jika pengurus rumah harus menunggunya hingga sore hari, Selena Xu akan merasa tidak nyaman, “Jemput aku sore nanti saja.”

“Tuan sudah mengatakan, Nona Selena Xu ujian selama beberapa hari ini, aku harus menjagamu.”

Selena Xu mendengar ini, hatinya merasa hangat, diapun melambaikan tangan dengan pengurus rumah, lalu masuk kesekolah.

Hanya jika Everett Leng memperlakukannya dengan baik, kesedihan sebelumnya, Selena Xu akan melupakan semua itu.

Selama 3 hari ujian nasional yang membuat gugup itu akhirnya berakhir, semua murid sudah mendapatkan kebebasan, kelas Selena Xu mengadakan pesta kelas, sangat meriah.

Saat jam 8 malam, Ben datang menjemput Selena Xu.

Everett Leng sudah pulang sejak awal, tetapi dia membawa Mandy Li pulang juga, meja di ruang makan kecil itu, telah terhidang banyak sekali makanan, dan juga ucapan selamat atas kelulusannya.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu