Predestined - Bab 226 Masuk Penjara

Mendengar ini, sebodoh-bodohnya Selena Xu, pasti ia akan paham juga!

Ini skenario rancangan Adele Xu, skenario untuk memfitnahnya!

Selena Xu kemarin dipangil ke kantor Adele Xu, ini jadi permulaan skenario. Kemudian, hari ini, pria bule yang bertanya arah padanya itu pasti juga mendapat perintah dari Adele Xu!

Selena Xu tersenyum dingin, “Adikku tersayang, trikmu sangat hebat ya. Tetapi, masalah siapa yang sebenarnya bersekongkol dengan musuh dan membongkar rahasia kantor, hatimu sepertinya paling tahu.”

“Kamu…… Apa maksudmu berkata begini?” Adele Xu langsung memperlihatkan ekspresi tersinggung, lalu memegang erat tangan Parker Ji, “Parker Ji, kamu lihat sendiri, sampai sekarang saja dia masih mengelak dan terus mengkambinghitamkanku!”

Parker Ji bingung harus berbuat apa dan membela siapa. Tiba-tiba di lorong jalan terdengar suara derap-derap sepatu, dan sekelompok polisi langsung masuk ke ruang kerja Parker Ji.

Kedatangan polisi sebanyak ini, Parker Ji langsung bertanya pada Adele Xu: “Ini polisi-polisi kamu yang panggil?”

“Iya lah! Pengkhianat yang membongkar rahasia kantor harus mendapat hukuman yang berat. Karena sekarang belum sepenuhnya jelas siapa pelakunya, mari kita minta bantuan polisi!”

Parker Ji marah semarah-marahnya. Sebelum masalah ini diperjelas asal-mulanya, Adele Xu malah langsung memanggil polisi tanpa persetujuan dirinya. Ini membuatnya terlihat lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan Selena Xu!

“Aku belum memberi izin, jadi atas dasar apa kamu melakukannya? Kamu sebenarnya masih menghargaiku tidak?”

Para polisi berjalan mendekat dan salah satu dari mereka langsung membekap tangan Selena Xu.

“Nona Xu, kami curiga Anda punya keterlibatan kuat dalam kasus ini. Ayo ikut kami untuk penyelidikan lebih lanjut!”

“Berhentilah kalian semua!” Selena Xu bergerak-gerak melawan, “Aku tidak melakukan apa-apa, kalian tidak boleh menuduhku sembarangan begini!”

Parker Ji berteriak, “Lepaskan dia!”

Polisi-polisi itu langsung bertatapan satu sama lain. Pria yang berteriak barusan adalah seseorang dengan jabatan walikota, mereka tidak tahu harus berbuat bagaimana.

Mereka pada mulanya mendengar perusahaan milik keluarga walikota menghadapi masalah, jadi mereka tidak berani menunda dan langsung bertindak secepat-cepatnya. Mereka sebenarnya ingin mencari muka di hadapan walikota dengan penangkapan yang sesigap ini, tetapi walikota malah tidak berkenan.

Parker Ji mengulang kata-katanya, “Aku ingin kalian lepaskan dia, dengar tidak?”

Tiba-tiba terdengar kata-kata Ibu Ji yang pedas dari luar pintu.

“Mengapa kamu minta mereka lepaskan dia? Dia pelaku utama kasus ini, silahkan kalian bawa ia pergi dan selidiki seterang-terangnya!”

Sekalinya masuk ke ruang kerja Parker Ji, wajah Ibu Ji langsung penuh sarkas. Ia belum selesai menyindir Selena Xu.

“Tuhkan aku bilang apa! Ini masalah besar bagi perusahaan kita, dan sialnya pelakunya adalah orang dalam!”

“Maksudmu siapa orang dalam itu? Kalau berbicara sopan sedikit, aku bisa menuntutmu kalau aku mau!” respon Selena Xu dengan tidak kalah kerasnya.

Parker Ji mengernyitkan alis, “Ma, kamu mengapa menambah parah keributan di sini? Cepat pulanglah!”

“Mengapa aku harus pulang? Aku bahkan belum menumpahkan kekesalanku padamu!”

Ibu Ji mendeham dingin. Ia langsung mengata-ngatai putranya saat itu juga. Ia tidak peduli di situ ada banyak orang, juga tidak peduli dengan status anaknya sebagai walikota.

“Kamu lagian seperti tidak tahu saja sih dia ini wanita macam apa. Kamu berani menerimanya dalam perusahaan, kemudian menjadikannya inspektur departemen keuangan, punya otak tidak sih sebenarnya kamu?”

Parker Ji awalnya ingin membela Selena Xu, tetapi melihat kemarahan ibunya yang sungguh menjadi-jadi, ia tidak berani membela terlalu keras. Hatinya mulai cemas.

Dari kecil hingga dewasa, ia selalu dididik dengan tegas oleh ibunya. Ia tidak pernah berani melawan.

Ia juga benci, benci kelemahannya ini, tetapi ia benar-benar tidak melawan ibunya, apalagi di hadpan banyak orang seperti ini.

Adele Xu berjalan mendekati Ibu Ji, lalu menenangkannya.

“Ma, jangan marah-marah, tidak baik bagi kesehatan!”

Ibu Ji bertatapan mata dengan Adele Xu. Dari tatapannya ia terlihat sangat bangga, bahkan nada suaranya juga kedengaran sangat bangga.

“Adele Xu, yang kamu lakukan ini sepenuhnya benar. Kamu memilih melapor polisi, ini tindakan yang tepat!”

“Jelas dong! Meskipun aku dan Kakak cukup dekat, tetapi sebagai direktur perusahaan dan orang yang bisa membedakan mana yang urusan pribadi dan mana yang urusan kantor, aku jelas harus melakukan ini demi perusahaan kita.”

Ibu Ji mengangguk puas, “Aku semakin lama semakin senang denganmu.”

Ia kemudian menatap para polisi lekat-lekat: “Kalian diam memikirkan apa? Cepat bawa wanita ini pergi, interogasi dia baik-baik dan pastikan ia mengaku bersalah!”

Mendengar perintah ibu walikota, para polisi langsung bertindak. Mereka langsung membawa Selena Xu pergi tanpa memedulikan perlawanannya.

Ketika dibawa menuju pintu, Selena Xu menengok ke belakang dengan tatapan yang sungguh tidak senang.

Ia menjumpai tatapan sinis Ibu Ji dan wajah Adele Xu yang penuh kepuasan. Pada momen tidak berdaya ini, ia sungguh mengharapkan bantuan dari Parekr Ji, walau hanya sepatah kalimat.

Sayang sekali, pria itu hanya berdiri dia di samping. Di hadapan ibunya, pria itu terlihat sungguh lemah.

Melihat pemandangan itu, Selena Xu tersenyum kecut lalu kembali menghadap depan.

Ia kemudan tersadar pengharapannya barusan sangat bodoh dan mengada-ada.

……

Sesampainya di kantor polisi, Selena Xu dimasukkan ke ruang interogasi untuk menerima pertanyaan-pertanyaan dari penyidik.

Ia mengerahkan seluruh daya upanyanya untuk menjelaskan ia tidak bersekongkol dengan lawan Richmoon Group dan bahkan tidak mencuri rahasia kantor. Meski begitu, polisi sepertinya sudah sangat yakin ia adalah pelaku dari semuanya. Sesudah interogasi berakhir, polisi itu bahkan tidak mengizinkannya keluar.

Selena Xu duduk diam di dalam ruang interogasi. Ia sungguh gugup memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Tiba-tiba, ia mendengar suara seseorang berbicara di luar. Ia mengintip dari balik jendela.

Yang dilihatnya adalah Ibu Ji dan kepala kantor kepolisian sedang membincangkan sesuatu.

Selena Xu kembali ke kursinya, dalam hatinya hanya ada satu kata: Tamat.

Ibu Ji dari dulu tidak suka dengan dirinya, dan ini kesempatan emas untuk menyingkirkannya dari perusahaan selama-lamanya, jadi wanita itu pasti tidak akan melepaskannya begitu saja.

Apalagi wanita itu adalah Ibu Parker Ji yang dikenal semua orang, mana berani kepala kepolisian tidak mendengarkan perintahnya?

Tidak berapa lama kemudian, pintu ruang interogasi terbuka. Yang masuk adalah Ibu Ji.

Melihat Selena Xu duduk tidak berdaya, wanita itu tersenyum dingin. Nada bicaranya tetap sinis.

“Dengar-dengar kamu tidak berani mengaku? Tetapi aku tidak kaget dengan hal ini sih.”

“Mengaku apa? Aku tidak melakukan apa-apa, apa yang harus aku akui?” balas Selena Xu.

“Silahkan saja kamu terus bersikeras tidak bersalah, tunggulah sebentar lagi saksi datang, aku ingin lihat kamu masih bisa bersikeras berapa lama lagi!”

Ibu Ji menatapnya dengan tatapan merendahkan. Wanita itu sepertinya masih punya rencana lain. Polisi kemudian masuk sambil membawa seorang pria bule.

Selena Xu langsung mengenali pria ini. Ia adalah orang yang tadi pagi menyetopnya di tengah jalan dan bertanya arah!

“Tidak salah, ini wanita yang memberikan gambar rancangan desain pakaian padaku. Ia saat itu bilang ini gambar rancangannya sendiri dan ia ingin menjualnya padaku. Aku membelinya dengan harga yang cukup mahal.”

Mendengar keterangan ini, Selena Xu sungguh geram.

Adele Xu, si wanita sialan itu, bukan hanya menjebaknya, tetapi bahkan juga menyuruh seorang bule menjadi saksi yang memberatkannya! Sungguh menjijikan, jelas-jelas gambar itu Adele Xu yang berikan sendiri pada pria itu!

Wajah Ibu Ji memucat, “Selena Xu, kamu benar-benar licik! Tidak cukup kamu menggoda anakku, sekarang kamu malah memanfaatkan kepercayaannya untuk mengkhianati perusahaan ini. Kamu tahu tidak seberapa besar kerugian yang disebabkan oleh kejadian ini?!”

Selena Xu sebenarnya ingin memberi pembelaan, tetapi sekarang bukti fisik dan bukti saksi sudah lengkap. Kalau pun ia berbusa-busa menjelaskan situasinya saat kejadian, orang-orang belum tentu akan mempercayainya barang sedikit pun.

Melihat Selena Xu terdiam, Ibu Ji tersenyum dingin, “Bagaimana? Tidak bisa jawab lagi?”

Selena Xu membuang nafas panjang dengan tidak berdaya, “Aku tidak ingin berbicara apa-apa. Terserah kalian lah maunya bagaimana.”

“Baik, yang penting kamu sudah mengakui kesalahanmu. Bukti kami juga sangat kuat! Biarlah Parker Ji lihat sendiri kejadian ini biar ia sadar kamu sebenarnya orang yang bagaimana!”

……

“Masuk!”

“Peng!” Jeruji besi dikunci.

Selena Xu termenung menatap ruang tahanan di hadapannya. Melihat pakaian tahanan dengan ukuran yang jelas-jelas kebesaran melekat di tubuhnya, hatinya seketika dipenuhi keputusasaan.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu