Predestined - Bab 115 Mimpi Buruk

Alis Selena Xu menjadi kerut, dia juga tidak tahu apakah karena sakit atau karena sedih, dengan penuh kesedihan dia berkata kepada pria itu: “Aku benar-benar tidak ingin meminumnya....”

“Berikanlah aku satu alasan.” kata pria itu dengan menyeluruh.

Setelah ragu untuk sejenak, Selena akhirnya berkata dengan jujur: “Sangatlah pahit, ini lebih pahit dibandingkan dengan yang sebelumnya!”

Ini juga tidak boleh menyalahkan Bibi Mei, obat yang di racik untuk Selena sewaktu kecil berbeda dengan yang sekarang, Selena pikir obat ini hanya obat biasa untuk menambah antibodinya, jadi tidak masalah jika tidak meminumnya, mengapa dia harus melukai dirinya sendiri.

Everett mengernyitkan alisnya dan berkata, “Apakah lebih baik kesakitan daripada minum minuman pahit?”

Selena menjadi bingung, dan melirik obat di dalam mangkuk itu, “Apakah obat ini...... dapat menghentikan rasa nyeri akibat datang bulan?”

Everett berkata “Ya, Apakah kamu berpikir bahwa obat ini tidak memiliki khasiat?”

“....Kamu tidak memberitahuku, dan aku juga tidak tahu.” Selena merasa sedikit terpaksa, dan memutuskan untuk melemparkan kesalahan ini kepada Everett.

Jika dari awal aku tahu bahwa obat ini berkhasiat untuk menghentikan sakit nyeri itu, dia meminum obat ini tanpa ragu, dia paham jelas jika kepahitan ini hanya sekali saja, akan tetapi kesakitan karena rasa nyeri ini dapat berlangsung semasa hidupnya!

Setelah Selena selesai berkata, dia hendak berdiri untuk mengambil mangkuk itu, akan tetapi dihentikan oleh Everett Leng.

“Aku akan pergi mengambil semangkuk obat yang panas, berbaringlah.”

Sangat jarang untuk melihat Everett yang begitu lembut, ini membuat Selena tidak mampu untuk melawannya, dan dia hanya bisa berbaring secara baik-baik di dalam selimutnya, sambil memegang perutnya yang sakit.

Dia juga sangat menderita, dia yang sewaktu masa remaja sering mengalami nyeri akibat haid, pada akhirnya belum lama setelah dia melakukan aborsi dia kembali mengandung lagi, dan dia belum sempat menjaga dirinya dengan baik, dia malah sudah melahirkan anak, dia yang dulunya telah dirawat secara sehat di kediamaan Leng, saat ini menjadi sangat lemah dam setiap haid dia mengalami rasa nyeri yang mendalam.

Dulunya dia pernah mengeluh, akan tetapi sewaktu dia memikirkan anaknya yang aktif itu, dia tidak menyesal karena telah melahirkannya!

Setelah sesaat, Everett kembali membawa semangkuk obat yang pahit itu kepadanya.

Selena membangkitkan badannya untuk duduk, dan bersiap-siap untuk mengambil mangkuk itu dari tangan pria itu, akan tetapi dihindari oleh Everett, dan dia mengambil sesendok lalu berkata, “Kamu sedang tidak enak badan, biarkan aku yang menyuapimu.”

Perkataan ini terdengar cukup mengejutkan, karena Selena tahu bahwa pria ini tidak pernah begitu lembut dan perhatian, akan tetapi saat ini dia tiba-tiba berubah menjadi gentle, perubahan sikap ini membuat Selena tidak begitu terbiasa.

“Tidak perlu, aku hanya mengalami sakit perut, bukannya cacat.”

Wanita yang bersikeras untuk meminum obat itu sendiri, dihentikan oleh Everett dan Everett kembali mengulang perkataanya.

“Biarkan aku menyuapimu.”

Dalam sesaat langkah Selena terhenti, dia menjadi kaku dan setelah beberapa saat dia menyimpan kembali tangannya.

Lihatlah, ternyata tindakannya yang lembut dan perhatian hanyalah dibuat-buat, dia melakukannya untuk membuat putrinya senang, akan tetapi jika di lain waktu sewaktu Selena tidak mendengarkannya dia maka akan bertindak sesukanya, seperti sekarang ini!

“........Baiklah, kalau begitu maaf karena telah merepotkan CEO Leng.” Selena Xu tidak memiliki tenaga untuk memberontak, asalkan semua ini dapat menghentikan rasa nyerinya, siapapun yang menyuapinya pasti akan diterima oleh Selena.

Akan tetapi dia tidak dapat menahan pahitnya obat ini, setelah suapan pertama memasuki mulutnya, dia tidak berhenti untuk mengernyitkan alisnya, dan hampir saja mengelaknya yang menandakan bahwa dia menolaknya.

Obat apaan ini, sangatlah tidak enak sehingga membuatnya ingin muntah!

“Apakah aku boleh memakan sesuap makanan yang manis?” Selena menahan aroma yang menusuk itu dengan sulit, dan berkata dengan sedih.

Jawaban dari pria itu membuatnya kecewa, “Tidak boleh.”

“Mengapa tidak boleh? Seharusnya itu bukan masalah yang besar jika aku memakannya sedikit, walaupun hanya menjilat lolipop sesuap?” tawar Selena.

Akan tetapi Everett tidak mempedulikannya, walaupun wanita di hadapannya itu terlihat kasihan, dan jika dia tidak tegas dia mungkin hampir menyetujui permintaanya.

“Jika kamu memakan permen akan menurunkan khasiat dari obat itu. Lena, hanya beberapa suap saja, nurut ya.”

Selena kembali melihat mangkuk itu, porsi itu tidaklah besar, yang paling penting adalah suara rendah dan lembut dari Everett tampaknya memiliki khasiat untuk menghilngkan ketidak-relaan di dalam hati Selena.

“Baiklah....”

Dengan enggan dia menutup mata dan lanjut meminum obat itu, Selena bersyukur karena yang menyuapinya adalah Everett, jika orang lain yang menyuapinya, dia mungkin akan muntah ke tubuh orang itu.

Untuk menghilangkan rasa nyerinya secara cepat, Selena akhirnya meminum obat itu dengan beberapa suap, dan akhirnya terlepas dari penderitaan obat itu.

“Huh... akhirnya aku telah selesai meminumnya!” Dia merasa di dalam mulutnya masih terdapat rasa pahit yang belum menghilang, dan segera meneguk air putih itu.

“Agak pelan.”

Setelah mendengar perkataan pria itu, Selena akhirnya memelankan gerakannya dan menaruh gelas itu di samping meja kasurnya.

Terdengar suara gelas, sebelum dia menyadari apa yang terjadi, dia telah melihat muka pria dengan paras yang tampan itu telah mendekati wajahnya, dan bibirnya telah bersentuhan dengannya.

Everett.... telah menciumnya?!

Ketika Selena masih terbengong, pria itu telah menjaga jaraknya, dengan suaranya yang dingin: “Itu adalah kesalahanku, aku meminta maaf atas kejadian tadi.”

“Apa?” Otak Selena menjadi kacau, jadi Ciuman tadi adalah pernyataan maaf atas kepahitan obat itu?

Waitt, mengapa dia meminta maaf dengan menggunakan ciuman, benar-benar tidak dapat terbayangkan!

Walaupun bagaimana, detak jantungnya berdebar dengan sangat cepat yang menandakan, bahwa ciuman itu hanyalah untuk memprovokasinya.

Reaksi yang sedikit bodoh dari perempuan itu, membuat Everett tersenyum di dalam hatinya.

Tetapi dia tidak berdiam di kamar itu secara lama, dia segera membawa piring itu keluar, dan berkata kepada pengurus rumah: “ Biarkan dokter untuk mengubah obat yang lain.”

Wanita dia tidak boleh menerima rasa sakit, apalagi menerima kepahitan.

Selena Xu memandang pria itu keluar, dan sekejap dia kembali memulihkan pandangannya, dalam sesaat dia merasa bahwa dirinya sangatlah tidak berguna!

Bagaimana bisa... hanya karena ciuman ringan dari Everett, dia sampai lupa untuk membalikkan pandangannya dan terkejut bagaikan orang bodoh, dan hal ini jelas-jelas telah di lihat oleh pria itu, dia sangatlah tidak berprinsip!

Dia yang sedang memeluk selimut dan memasukkan kepalanya ke dalam, muka Selena memerah bagaikan telah terbakar.

Menunggu Everett yang kembali ke kamar tidurnya, dia telah menyadari bahwa Selena telah menutup matanya dan telah tertidur, dan sepertinya telah tertidur lelap, sehingga Selena tidak menyadari bahwa Everett telah masuk ke dalam kamar.

Muka Selena yang tertidur itu sangat cantik, dia memang memiliki paras yang lumayan cantik, akan tetapi Everett selalu memperlakukan dia bagaikan anak kecil, sehingga mengabaikan perawakan yang dimiliki oleh Selena, sehingga sampai sekarang dia baru menyadari jika dia tidak kalah cantiknya dengan artis yang telah mengenakan riasan wajah.

Saat ini, Everett yang sedang mengamati wanita yang sedang diam ini tidak tahu bahwa Selena telah mengalami mimpi buruk.

Di dalam mimpinya, Selena menyadari dirinya dia sedang berdiri di atas tangga kediaman rumah Leng, dia melihat merah bata yang cukup menusuk mata, dalam sekejap, dia melihat Everett yang sedang menggendong Mandy Li dan menatapnya dengan ganas, dan kejam bagaikan ingin memakannya hidup-hidup.

“Selena, ternyata kamu begitu licik, selama ini aku telah membesarkan seorang pengkhianat! Kamu segera keluarlah dari sini!”

Adegan yang begitu akrab.

Selena bergemetaran, dan bergegas berjalan menuju ke bawah sambil menjelaskan: “Tidak! Ini... Bukan aku yang melakukan hal ini, Everett Leng, percayalah kepadaku!”

“Bagaimana aku bisa mempercayaimu?” Pria itu tersenyum mengejek, dan terus menampilkan tatapan matanya yang mengejek, “Dengar-dengar kamu juga telah mengandung anakku?”

Setelah mendengar perkataan pria itu, Selena menjadi panik.

“Karena kamu bersedia, bagaimana jika kamu menikah denganku, dan melahirkan anak yang banyak, dan memenuhi keinginanmu untuk menjadi seorang ibu!”

“Ti...tidak! Aku bukanlah mesin untuk memproduksi anak, aku, aku mau melahirkan anakmu karena aku mencintaimu, Everett Leng, bagaimana kamu bisa bersikap begitu kejam terhadapku?!”

“Kalau begitu, bagaimana cara kamu memperlakukan wanita yang aku cintai?!” teriak pria itu.

Selena merasakan kulit kepalanya menjadi kebas akibat kemarahan yang dilampiaskan oleh pria itu, dia sebelumnya tidak pernah melihat Everett sebegitu marah besar, akan tetapi, pada saat ini, dia meneriaki Selena karena Mandy Li, dan masih mengatakan bahwa wanita itu adalah wanita yang dicintai olehnya.......

“Bagaimana dengan aku? Apakah aku ini tidak berharga bagimu? Bukankah kamu dulu pernah mengatakan bahwa kamu akan menikahiku?” kata Selena hampir tidak percaya padanya.

Raut muka pria itu yang dingin, membuat Selena terdiam dan hancur.

“Kamu masih saja begitu polos seperti tiga tahun yang lalu, apakah kamu mengira bahwa aku akan menikahimu? Jangalah kamu berharap terlalu banyak! Bukankah kamu sendiri yang mau memberikan dirimu kepadaku? Bukankah tahun itu kamu yang menjebakku dulu, maka hari ini aku akan memuaskan kamu!”

Sambil berkata, Everett berjalan menuju ke hadapannya.....

“ Jangan, jangan, Everett, aku membencimu.... aku membencimu!”

Seperti telah kerasukan roh jahat, pria itu berjalan menghampirinya, dia yang sedang bersiap untuk memberikan ciuman di atas keningnya itu, malahan mendengar perkataan gila ini.

Everett menghentikan langkahnya, di matanya memaparkan tatapan matanya yang penuh terkejut.

Apakah Lena terhadap..... dia memiliki kebencian sampai langkah ini? Bahkan di dalam mimpi, dia juga bisa memimpikan hal yang begitu kejam?!

Setelah menyadari kebenaran ini, hati Everett bagaikan telah di remas, tetapi di tatapan mukanya tidak menunjukkan ekspresi appaun, dia hanya pelan-pelan membangkitkan badannya, dan menyampingkan pemikiran untuk memperlakukannya dengan gentle.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu