Predestined - Bab 244 Sudah Selesai Marahnya, Pulanglah

Namun demikian, Everett Leng malah sedikit menganggukkan kepalanya kearah Parker Ji.

Untuk sesaat, suasana hati Parker Ji menjadi kacau.

Dia tidak tahu apa seharusnya mendengar perkataan Everett Leng atau tidak, jika gagal, bagimana kalau Lena ada bahaya? Dia menjadi tidak tahu apakah dirinya seharusnya percaya kepada Everett Leng atau tidak, pria yang dalam hatinya merupakan saingan cintanya!

Namun demikian, Parker Ji melihat tatapan mata pria itu begitu dalam, dalam seperti membawa kepercayaan diri dan ketenangan yang membuat orang tidak dapat meragukannya.

Parker Ji mengigit giginya, memutuskan untuk mencoba mengambil resiko.

Dia dengan hati-hati berjalan mendekati Selena Xu dan Eddy Zhang selangkah.

Perasaan Eddy Zhang terus mempertahankan ketegangan yang tinggi, melihat gerakan kecilnya ini, sesaat ekspresi Eddy Zhang menjadi mengerikan, dengan galak memelototinya dan berteriak.

“Berdiri di tempatmu dan jangan bergerak, kamu berani kemari, akan kuhabisi dia!”

Selena Xu dibuat terkejut sampai tersendak, dia merasa kedua kakinya sudah sangat lemah, hatinya seperti terus diikat erat, hampir menekannya sampai tidak bisa bernapas lagi.

Dalam hatinya berpikir, Parker Ji kamu jangan sembarangan bertindak.

Langkah kaki Parker Ji hanya berhenti sesaat, selanjutnya keningnya mengerut dengan tiba-tiba bergerak maju kearah dua orang itu.

Tindakannya yang begitu tiba tiba seketika membuat Eddy Zhang sangat terkejut, begitu sadar, tindakan Eddy Zhang yang sama, dia menggunakan pisau di tangannya memotong kearah Parker Ji.

Disaat yang sangat genting ini, Everett Leng yang terus bersembunyi di belakang Eddy Zhang tiba-tiba bergerak.

Dia dengan cepat melangkah ke depan, mengeluarkan tangannya yang besar menangkap tangan Eddy Zhang yang memegang pisau, kelima jarinya mengikat, mendorongnya dengan keras, langsung membalikkan pria itu diatas lantai!

Serangkaian tindakannya ini benar-benar sangat cepat dan natural, tegas dan berani, sama sekali tidak memberikan Eddy Zhang kesempatan untuk bereaksi, hampir cepat seperti petir.

Di samping, penjaga keamanan seperti kawanan lebah maju, menekan Eddy Zhang sampai tidak berkutik, pria itu tidak berhenti melawan, dengan galak terus berteriak tanpa henti.

Situasi akhirnya sudah bisa dikendalikan, Parker Ji baru merasa lega, tapi dipikir kembali masih merasa takut, dia dengan segera pergi menenangkan Selena Xu.

“Lena, kamu tidak apa-apakan?”

Selena Xu sudah kaget sampai tersendak, wajahnya sudah seperti di selimuti lapisan debu.

Dia bercampur aduk memikirkan kembali kejadian tadi yang sangat menakutkan dan membahayakan, hati dan pikirannya seketika menjadi lega, seperti senar yang mengikat erat hatinya sudah terlepas, kelopak matanya berbalik, tanpa diduga pingsan dengan begitu saja.

“Lena, Lena!”

Saat kesadarannya kabur, Selena Xu mendengar ada orang dengan suara yang keras memanggil namanya, tapi dia tidak bisa mengenali suara siapa, Everett Leng , atau Parker Ji?

........

Selena Xu merasa dirinya seperti telah tidur cukup lama, saat dia dengan kabur membuka matanya, dinding yang putih, gorden yang putih dan juga tempat tidur yang putih..... Semuanya berwarna putih, ini adalah rumah sakit.

Dia berusaha untuk bergerak sedikit dirinya malah merasa lehernya menjadi sedikit kaku, dia mengulurkan tangannya menyentuhnya sesaat, baru menyadari di atas lehernya terbungkus kain kasa.

Di samping terdengar suara kecil membalikkan koran .

Selena Xu perlahan-lahan melirik sekilas kearah datangnya suara.

Hanya terlihat di samping tempat tidur, seorang pria sedang duduk di atas kursi, dengan posisi kaki disilang, sebuah ekspresi yang senang sedang membaca koran.

Koran yang terbuka itu telah menutupi bagian atas tubuh pria itu, tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas, tapi melihat setelan celana hitam dan sepatu kulit yang berkilauan itu , dia langsung mengetahui dia adalah Everett Leng.

“Kamu sudah bangun?”

Koran perlahan-lahan turun sedikit, wajah ganteng dan dingin Everett Leng juga sedikit-sedikit muncul di mata Selena Xu, Everett Leng sedang melihat dirinya seperti tersenyum dan tidak.

Selena Xu menyimpan kembali pandangannya, dengan diam berbaring di atas ranjang seperti seekor domba yang baik.

“Kamu yang membawaku kesini?”

“Bukan aku, masih bisa siapa?”

Pria menutup korannya dan meletakkannya disamping, melihat ekspresi wajah kecilnya yang datar, lalu mecibirnya.

“Kenapa, kamu kelihatannya sangat kecewa, kecewa orang yang mengantarmu kemari bukan Parker Ji?”

“Tidak.” Selena Xu dengan tenang berkata, “Bagaimanapun, kamu kembali menolongku, aku seharusnya berterima kasih padamu.”

“Kamu memang seharusnya berterima kasih padaku, kalau bukan karena aku, takutnya nyawamu sudah hilang.”

Selena Xu baru berterima kasih padanya, nada bicara pria ini jelas menunjukkan kesombongan yang entah darimana, bahkan masih ada sedikit puas diri, bahkan matanya yang memandangi Selena Xu memperlihatkan sedikit menempati posisi yang tinggi.

Selena Xu mengalihkan pandangannya kearah jendela, saat ini sudah senja.

“Sudah berapa lama aku tertidur?”

“Sekarang sudah hari kedua.”

“Leherku.... tidak apa-apakan?”

“Kamu seharusnya merasa bersuka cita, hanya sedikit luka kecil di kulit saja.”

Selena Xu sedikit merasa lega, tiba-tiba dia terpikir sesuatu, dengan cepat bertanya, “Parker Ji baik-baik saja? Aku ingat tangannya terluka.”

Pria menaikkan ujung bibirnya, seperti sedikit ada rasa cemburu yang tidak jelas.

“Lena hanya memikirkan Parker Ji, kenapa tidak memperhatikan aku apakah ada terluka atau tidak?”

Nada bicaranya ini, kedengarannya seperti telah menerima begitu banyak penderitaan saja. Selena Xu memberikannya tatapan tidak enak, dengan suara kecil menggerutu.

“Aku lihat, kamu lebih semangat dibandingkan siapapun.”

Pria hanya tersenyum, dari ranjang buah dia mengambil sebuah jeruk, di tangan besarnya yang tulangnya jelas terlihat memutar dua kali, lalu dengan cepat sudah selesai dikupas.

Dia memberikan jeruk kepada Selena Xu, “Makan tidak?”

Selena Xu menggelengkan kepalanya, nadanya sedikit lemah, “Tidak mau.”

“Lalu, kamu ada mau makan apa, aku bisa pergi membelikannya untukmu.”

“Tidak perlu.” Selena Xu seperti sedikit tidak sabaran.

Walaupun pria ini telah menolongnya, tapi ketika teringat hubungan dirinya dengan Aileen Ya yang tidak jelas dia lalu dengan murah emosi.

“Tuan Dan, kamu lebih baik pergi menemani pacarmu, tidak perlu menghabiskan waktu ditempatku.”

Pandangan mata Everett Leng berat, kelihatannya dia sedang memainkan jeruk, ternyata dia malah bertanya.

“Jangan-jangan, kamu benar mengira hubungan aku dan Aileen Ya adalah hubungan kekasih?”

“Apa bukan seperti itu?”

“Aku harus mengakuinya, dia memiliki maksud denganku.”

Selena Xu tidak tahan bertanya, “Lalu kamu? Kamu tidak memiliki maksud kepadanya?”

Everett Leng tersenyum tidak berkata malah memegang salah satu tangan Selena Xu.

Pada saat pandangannya semakin dilihat semakin membesar bahkan sedikit terkejut, bibir pria yang merah dan tipis itu menjatuhkan ciumannya di punggung tangannya yang putih.

Sampai punggung tangannya mendatangkan kedinginan tapi mendebarkan perasaan hati orang dan kehangatan, Selena Xu baru seketika tersadar, dengan cepat menarik kembali tangannya, seketika wajahnya memerah.

“Kamu.... apa yang kamu lakukan?!”

Everett Leng seperti bahagia melihat wajahnya yang malu, sedikit mengangkat bahunya sesaat” Kamu tahu, aku sepenuh hati hanya padamu, wanita yang lain aku tidak menyukainya.”

“Bohong.” Wajah Selena Xu memerah, mengalihkan pandangannya.

“Aku serius.” Pria dengan tegas berkata.

Selena Xu baru saja berpikir untuk mengatakan sesuatu lagi, dering telepon berbunyi.

Everett Leng memakai headset bluetooth, sepanjang itu dia tidak berbicara, kelihatannya seperti sedang mendengar laporan.

Begitu cepat dia melepaskan headsetnya perlahan berdiri.

“Perusahaan masih ada urusan, aku harus segera pergi, keadaanmu tidak begitu parah, istirahat satu malam, besok aku datang menjemputmu keluar rumah sakit.”

“Kamu lebih baik tidak usah datang lagi, pergilah.”

Sebelum pergi, pria dengan lembut merapikan selimutnya, dengan cepat melangkah besar pergi.

Hati Selena Xu dibuat kacau oleh dua perkataan godaan pria ini. Selena Xu memandangi pria yang selangkah demi selangkah pergi, tiba-tiba langkah kakinya terhenti.

Everett Leng tidak membalikkan kepalanya hanya punggung belakangnya yang menjadi lembut mengikuti nada bicaranya yang lembut.

“Lena, kamu boleh keras kepala dan juga boleh marah, tapi kalau sudah selesai marahnya, pulanglah.”

Suara langkah kakinya semakin jalan semakin jauh.

Selena Xu sudah terdiam. Dia cukup lama tidak tersadar, dalam kepalanya terus terulang perkataan terakhir pria itu, perkataan yang membuat hatinya sangat kacau.

Sudah selesai marah, pulanglah.

Dia.... benar dengan sepenuh hati memintanya pulang kerumah? Rumah itu, benar masih rumahnya?

Mengingat sampai kesini, dalam hatinya menjadi datang perasaan yang aneh, Selena Xu berusaha menekan pikiran yang kacau itu ,tapi bagaimana juga tidak bisa menekannya.

Tidak bisa menekan perasaan jatuh cinta itu.

........

Esoknya, Selena Xu sedang duduk melamun di atas kasur , pintu kamar pasien dibuka, seorang suster masuk.

“Nona Xu, prosedur masuk rumah sakit sudah diselesaikan, selamat, kamu sudah boleh keluar rumah sakit.”

Selena Xu baru tersadar dan mengangguk-anggukan kepalanya kepada suster itu, dia mengangkat tangannya melihat jam, wajahnya terlihat sedikit kecewa.

Kemarin dia jelas mengatakan akan menjemput Selena Xu keluar rumah sakit, tapi dia tidak datang.

Apakah karena dirinya mengatakan perkataan tidak usah lagi itu? Benar saja, bicara apa dia juga percaya

Membawa perasaan yang sedikit kecewa, Selena Xu mengurus sendiri prosedur keluar rumah sakit, selanjungnya lalu kembali ke perkerjaannya yang menegangkan.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu