Predestined - Bab 45 Aku Tahu, Kamu Tidak Ada Perasaan Padaku (2)

Jadi, untuk pelajaran berikutnya, jika Parker Ji memilih tempat duduk di sebelahnya, dia juga tidak akan menghindarinya, tetapi berinteraksi sama seperti biasanya.

Jadwal pelajaran di kuliah tidak sepadat saat sekolah, tidak terasa, seluruh pelajaran pada hari itu sudah selesai, Selena dan Parker jalan menuju asrama, tidak sedikit gadis yang melihat mereka dengan pandangan yang tidak enak, membuat Selena merasa tidak nyaman.

“Parker, aku rasa kita perlu bicara.” Akhirnya sampai di depan pintu asrama, Selena sempat merasa ragu, tetapi dia mengatakan dengan sungguh-sungguh.

Dia tidak merasa ada yang aneh dengan apa yang dikatakan wanita itu, Parker Ji masih mempertahankan ekspresinya, “Baiklah, mengapa kita tidak makan malam bersama nanti?”

“Ya......boleh juga.” Selena menganggukan kepala.

Malam datang dengan lambat, rumah keluarga Leng yang besar itu sangat sunyi, hanya ada seorang pria di ruang buku sedang bekerja.

Setelah Mandy Li keluar dari kamar mandi, dia melihat sekilas di ruang buku, seorang pria masih tidak ada tanda-tanda ingin keluar, kemudian ia bertanya kepada pelayan rumah : “Everett sejak kapan masuk?”

Pelayan itu menjawab : “Setelah makan malam.”

“Benar-benar gila kerja.” Kata Mandy Li sambil tertawa.

Ini sudah dalam waktu yang sangat lama, pria itu masih saja bekerja dengan serius, tidak keluar menemaninya, meskipun Mandy Li merasa sedikit tertekan, tetapi dia tidak berani mengatakan apapun, hanya membalikan badan dan masuk ke kamar tidur.

Pelayan juga melihat sekilas ke arah ruang buku, merasa ada yang tidak beres pada Everett Leng akhir-akhir ini.

Yang pasti, sejak nona Selena pergi, Everett tidak pernah fokus mengerjakan apapun, tentu saja, mungkin dia merasa bersalah, bagaimanapun juga hati Everett susah dipahami.

Tetapi tidak peduli bagaimanapun, kerja terlalu keras pasti bisa membahayakan kesehatan, terpikir hingga saat ini, pelayan yang setia sedikit khawatir, maka dari itu dia membawakan kopi panas untuknya.

“Tuan, kopi anda.”

Everett tidak melihat dan mengatakan : “Letakkan saja.”

Pelayan pun bertanya, : “Tuan, Nona Li bertanya kapan anda akan keluar?”

“Dia ada perlu?” Everett bertanya dengan nada yang stabil.

Pelayan khawatir, tetapi tetap bertanya : “Nona Li khawatir anda bekerja terlalu lama, ingin bertanya pada anda apakah ingin istirahat sebentar?”

Everett Leng mengalihkan pandangannya dari layar komputer, tapi ucapannya tidak sungkan, “Dia sangat santai, atau kamu yang sangat santai?”

Pelayan itu mengeluarkan keringatdari dahinya, Tuan ternyata mengetahui bahwa dia terlalu ikut campur!

Walaupun dia adalah pelayan rumah keluarga Leng, bagaimanapun tidak seharusnya mencampuri urusan pribadi Tuan rumah, pelayan itu dengan jujur mengatakan alasannya.

“Maaf, mengganggu tuan, hanya saja saya akhir-akhir ini melihat anda seperti tidak dalam mood yang baik, makanya...... tolong jangan hiraukan mulut saya yang berbicara terlalu banyak.”

Everett melihat pelayan itu, dan berpikir bahwa pelayan seperti itu karena peduli padanya, kemudian merendahkan nada bicaranya, “Keluarlah.”

Pelayan itu terkaget, baru saja berbalik badan akan pergi, pria itu tiba-tiba bertanya : “Apakah Selena menelpon kemari?”

“Tidak.” Pelayan itu menggelengkan kepala.

Everett mengerutkan matanya, tampak sedang memikirkan sesuatu.

Pelayan itu adalah orang yang cukup pintar, berdasar pengalaman, dengan cepat merasa bahwa Tuan dengan Nona Selena mempunyai suatu hubungan, kemudian dia berkata, “Nona Selena pasti sudah terbiasa dengan kehidupan di sekolah, karena itu dia tidak menelpon kemari, Tuan tidak perlu khawatir.”

Siapa yang tahu, wajah pria itu tidak hanya kehilangan aura hangatnya, tetapi malah menjadi sangat dingin.

“Walaupun di luar sana lancar-lancar saja, tetapi juga harus melapor ke rumah, tanya kabar, pergi keluar tetapi tidak paham hal seperti ini.”

Pelayan itu merasa malu: ini juga bukan rumah nona Selena.

Setelah hening sejenak, Everett berkata lagi : “Nanti kamu pergi ke sekolahnya lihat dia, kirim dia makanan kesukaannya.”

Pelayan itu tercengang, kemudian mengiyakan perintah tersebut.

Sebenarnya, sekarang hari sudah gelap, kehidupan malam sudah dimulai, ada kemungkinan Nona Selena masih bermain dengan teman-temannya, tetapi perintah Tuan, tidak bisa diabaikan.

“Baik.”

Tidak bisa apa-apa, pelayan menyiapkan dia kantong makanan yang disukai oleh Selena, kemudian membawa mobil ke arah sekolah.

Pada saat ini, Parker Ji dan Selena sedang ngobrol di meja makan.

“Parker, hmm, sebenarnya, aku merasa kamu ada salah paham, aku......” Selena minum dua gelas bir yang alkoholnya tidak tinggi, jadi bisa langsung ke topik pembicaraan.

Parker Ji tentu tahu apa yang akan dibicarakan oleh mereka, tetapi dia tidak ingin mendengar penolakan dari mulutnya langsung, karena itu dia memotong pembicaraan : “Aku tahu, kamu tidak ada perasaan padaku.”

Selena tertawa canggung, menutup mulutnya.

Perkataan ini sudah diucapkan olehnya, Selena masih bisa berkata apa?

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu