Predestined - Bab 48 Jangan Kelewatan

Parker Ji tentu saja tidak bisa langsung pergi, ia langsung bergegas menggenggam lengan Laura Wen, lalu bertanya,"Laura Wen, apa yang terjadi di antara Lena adan Everett Leng?"

Laura Wen melihat Selena Xu yang terus ingin melepas tangannya, kemudian berjalan masuk ke dalam kamar seperti baru saja kehilangan nyawanya, ia menghela nafasnya dengan erat, lalu memalingkan wajahnya dan bertanya kepada lelaki tersebut.

"Mengapa kamu mengantarnya pulang, dimanakah Everett Leng?"

Parker Ji tercengang,"Pada saat aku melihat Lena, ia sedang berjalan sendirian di tengah jalan tanpa tujuan. Jika bukan seperti itu, aku juga tidak akan sembarangan mengganggunya."

"Apa, ia pulang seorang diri?"Laura Wen merasa tidak percaya dan membuka lebar matanya.

Bagaimana ini, ia pasti sudah berbincang hingga kesal dengan Everett Leng!

Laura Wen tidak ingin lagi menjelaskan kepada Parker Ji, ia kemudian berkata kepadanya,"Jika kamu ingin tahu alasannya, pulang dan tanyakan hal tersebut kepada tunangan yang sungguh mencurigakan itu! Oh iya, mohon biarkan ia menenang sejenak lain kali, jangan sembarangan mencampuri urusan orang lain!"

Setelah itu, ia langsung menutup pintu dengan wajah yang tidak ada ekspresi.

Parker Ji mengerutkan alisnya, kemudian meninggalkan rumah Laura Wen dengan wajah yang ragu.

"Lena, apakah kamu dan Everett Leng benar-benar mengalami perselisihan?"

Di dalam ruangan itu, Laura Wen berjalan masuk dengan ragu dan mendekati wanita dengan padangan yang tidak bernyawa itu, ia kemudian bertanya dengan hati-hati.

Selena Xu langsung menganggukkan kepalanya,"Ia tidak menolaknya...... Mengapa seperti ini? Mengapa ia tidak menolaknya?"

Melihat temannya yang tidak terlalu banyak berkata-kata, ia kini pun menyadari bahwa permasalahan hari ini benar-benar membuat Selena Xu terpukul, Laura Wen kemudian bertanya dengan perasaan sakit hati,"Lena, jangan pikirkan terlalu banyak, bagaimana kalau kita tidur dan melupakan hal ini?"

Selena Xu lalu mengangkat kepalanya.

"Melupakan? Bagaimana aku bisa melupakannya? Everett Leng sudah mengakuinya! Ayah dan ibunya yang menolak untuk membantu ayah dan ibuku...... Lalu, aku? Aku bahkan masih tinggal di rumah keluarga yang sudah membunuh ayah dan ibuku selama bertahun-tahun!"

"Lena, jangan berpikir seperti itu, kamu juga tidak tahu permasalahannya pada saat itu, jangan merasa bersalah......

Selena Xu meneteskan air matanya saat mendengarkan nasihat dari temannya, ia terus berusaha untuk menahannya, namun ia kini tidak dapat lagi menutupi perasaan sedih di dalam hatinya, ia kemudian beranjak hingga ke bahu teman baiknya dan langsung menangis.

Laura Wen menghela nafasnya setelah melihat Selena Xu meneteskan air matanya, ia hanya takut Selena Xu tersakiti hingga memiliki pikiran yang tidak jernih, ini adalah hal baik jika ia sudah mengeluarkan seluruh tangisannya, menyembunyikannya dalam hati adalah hal yang tidak sepantasnya.

"Hei......,"Laura Wen mengelus punggung perempuan tersebut, lalu menghela nafas putus asa.

Pada saat hari sudah sangat larut, Parker Ji kemudian tiba di rumah.

Adele Xu sedang bersandar di kepala tempat tidur dan membaca majalah, saat langkah Parker Ji terdengar terburu-buru mendekati, tanpa disangka, lelaki itu langsung menanyakannya pada saat memasuki kamar.

"Adele, apa yang kamu katakan kepada Selena hari ini, apa yang kamu lakukan?"

Adele Xu mengangkat kepalnya secara perlahan, wajahnya terlihat tidak mengerti.

"Apa yang bisa kulakukan kepadanya?"

Sebenarnya, setelah ia mendengar ucapan Laura Wen, Parker Ji sudah memikirkan segalanya di sepanjang perjalanan pulang, ia juga mulai berpikir kembali, langkahnya yang sudah memilih untuk membawa Adele Xu mendekati segala kebenaran itu bukanlah sebuah kesalahan, ia juga tidak mungkin menceritakan semua hal itu kepada Selena Xu bukan?

"Aku hanya memperingatkan kepadanya mengenai kerjadian ayah dan ibu, supaya ia dapat menjaga dirinya dengan baik dan tidak lagi dibohongi oleh Keuarga Leng,"Adele Xu menjelaskan dengan tidak terlalu cepat maupu lambat.

Parker Ji mengerutkan alisnya,"Kamu ternyata......"

Adele Xu tersenyum dan bertanya,"Ada apa, apakah kamu mulai menyesal karena sudah membawaku pergi melihat semua bukti itu?"

Parker Ji mempertajam pandangannya, ia tidak pernah mempersiapkan diri untuk terjebak dalam situasi ini bersama dengannya,"Mengapa kamu menyampaikannya? Apakah keinginannmu adalah melihatnya bersedih seperti ini?"

Adele Xu mengerutkan bibirnya,"Apakah kamu bertemu dengannya hari ini sehingga kamu mampu berkata seperti ini? Apakah ia menangis di depanmu dan meminta semangat? Aku sudah pernah mengatakannya, bagaimana mungkin wanita seperti itu hanya setia terhadap satu orang lelaki? Everett Leng kini sudah pergi, ia pasti datang kepadamu, pantas saja kamu langsung mempertanyakanku ketika masuk!"

"Adele Xu, jangan kelewatan!"

Parker Ji tidak tahan mendengar seorang adik menjelekkan kakaknya seperti ini.

"Aku hanya sesekali bertemu dengannya, kamu sudah bersalah dan tetap saja tidak pernah berusaha mengoreksi diri, kamu bahkan masih berani merendahkan orang lain?"

Adele Xu tersenyum mengejek,"Sesekali? Apakah sekali bertemu dari sesekali dapat membuatmu memanggil Selena Xu sebagai 'Lena' kembali?"

Parker Ji terdiam.

Wanita yang berada di atas tempat tidur itu kembali membuka mulutnya.

"Terlebih lagi, aku hanyalah memenuhi keinginanmu saja, sebenarnya, kamu sudah tahu bahwa kejadian seperti ini pasti membuat bekas luka Keluarga Leng terlihat sedikit? Namun, kamu melakukan ini hanya karena Selena Xu, kebetulan sekali, aku kini bisa menjadi orang jahat, apakah kamu sudah puas?"

Parker Ji akhirnya terdiam.

Adele Xu kebetulan sudah mengeluarkan isi hainya, ia memang ingin sekali kembali ke Keluarga Leng, ini memanglah sebuah kesempatan baik untuknya, namun, ia benar-benar tidak dapat berbuat apapun mengenai permasalahan ayah dan ibu dari Selena Xu dan dirinya.

"Apakah kamu tidak tahu harus berkata apa? Hei, aku kira kamu sangat mencintai Selena Xu, ternyata semua perasaan cintamu tetap saja adalah perasaan mengambang jika dibandingkan dengan keuntungan bagi Keluarga Ji."

Adele Xu menutup buku tersebut, kemudian berbaring dengan hati yang tenang, ia tidak lagi menghiraukan Parker Ji.

Malam yang penuh dengan kegoyahan berlalu seperti itu, ketika tiba pagi di hari kedua, Laura Wen menghkhawatirkan keadaan Selena Xu, ia bangun sangat pagi dan pergi ke kamarnya, ia kemudian mendapati bahwa ia sedang tertidur lelap.

Laura Wen kemudian menghela nafas lega, walaupun ia merasa khawatir, namun, ibunya sudah pula, setelah ia berbincang, ia pun pergi bekerja.

Pada saat hampir pukul sembian, Laura Wen mengangkat panggilan dari ibunya.

"Laura, Lena sakit, aku kini sudah membawanya ke rumah sakit, ingat untuk datang kesini sejenak untuk membawakan makan siang setelah kamu pulang kerja."

Laura Wen tercengang,"Ia sakit? Apa yang terjadi?"

"Aku memanggilnya untuk sarapan, namun ia tidak menjawab, aku khawatir apakah ia masih bermimpi, ternyata ia demam, namun ia kini sedang diinfus, kamu tidak perlu terlalu khawatir, aku akan menjaganya disini."

Laura Wen hanya memperingati beberapa hal kepada ibunya, terutama untuk tidak mengungkit nama Everett Leng, lalu ia kembali ke kesibukannya.

Pada saat ia pulang kerja, Laura Wen kembali menerima sebuah panggilan, panggilan ini adalah panggilan dari Parker Ji.

"Laura Wen, maafkan aku karena sudah mengganggumu, aku ingin bertanya, apakah Selena baik-baik saja hari ini?"

Laura Wen diam-diam memutar matanya,"Apakah ia bisa membaik? Kamu seharusnya menyalahkan ini semua kepada Adele Xu, ia berkata ia kini sudah menjadi bagian dari Keluarga Ji, mengapa kamu tidak dapat melihatnya dengan baik? Ia kini mengakibatkan Selena dirawat di rumah sakit!"

"Apa yang terjadi pada Lena?" Suara Parker Ji meninggi.

Laura Wen kini menyadari bahwa ia sudah berbicara terlalu banyak, ia lalu segera menjelaskan,"Tidak apa-apa, aku matikan terlebih dahulu, Lena kini sedang menunggu aku untuk menjenguknya."

Ia langsung memutus panggilan tersebut tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya, lalu segera memanggil taksi dan pergi ke rumah sakit.

Di dalam ruangan infus Rumah Sakit Rakyat Kota Bin, Selena Xu sedang duduk memejamkan matanya sambil diinfus, Ibu Wen berlari kesana kemari dan kini akhirnya menenang.

"Lena, Laura akan membawa makanan kemari setelah pulang bekerja, jika kamu sudah lapar, tante akan pergi membelikan sedikit makanan untukmu terlebih dahulu."

"Tidak perlu, istriahat saja terlebih dahulu,"Selena Xu segera menjawabnya,"Aku sudah merepotkanmu hari ini, maafkan aku."

"Anak ini, mengapa kamu sangat bergengsi denganku,"Ibu Wen menghela nafasnya.

Pada saat ini, terdengar suara Laura Wen,"Ibu, mengapa kalian disini?"

Ibu Wen melihat anaknya yang datang dan segera berbicara,"Hei, kamu tidak tahu, aku sudah menyuruh Lena untuk beristirahat di ruang pasien, namun, ia tetao bersikeras untuk disuntik disini, coba bujuk dia......"

Laura Wen mengeluarkan nasi kotak dan berkata kepada ibunya,"Sudahlah, Ibu, kamu tidak perlu menghiraukannya terlebih dahulu, makan dulu, lalu pergi istirahat, ibu sudah sangat membantu hari ini."

Ibu Wen tahu bahwa ia tidak perlu khawatir lagi setelah anak perempuannya datang, sehingga ia pergi dengan tenang.

"Lena, jangan terus-menerus gelisah seperti ini,"Laura Wen duduk di sebelahnya, lalu meletakkan nasi kotak itu ke tangannya,"Jika kamu benar-benar ingin mengetahui kebenaran mengenai kecelakaan ayah dan ibumu, kamu tidak seharusnya hanya mendengar ucapan Adele Xu saja, bukannya kamu juga seharusnya pergi mengeceknya sendiri?"

Selena Xu akhirnya mengembalikan fokusnya, namun pandangannya tetap menggelap.

"Apalagi yang tidak bisa dibuktikan? Everett Leng sudah mengakuinya."

"Pengakuannya juga tidak seharusnya membuatmu kehilangan rasa terima kasih karena ia sudah membesarkanmu selama ini, aku merasa ayah dan ibumu juga tidak ingin kalian berantakkan seperti ini, terlebih lagi, itu adalah masalah ayah dan ibu Everett Leng, kamu seharusnya menyalahkan mereka, kamu tidak boleh membiarkan Everett Leng yang bersalah ikut terbebani."

"Apa lagi yang bisa kukatakan kepada mereka?" Selena Xu menggelengkan kepalanya,"Aku bahkan tidak berani pergi menemui mereka."

"Kalau begitu, kamu juga tidak boleh membenci Everett Leng seperti itu, ia juga tidak bersikap terlalu buruk kepadamu, ia adalah ayah kandung dari Carol, bagaimana mungkin kalian tidak berkomunikasi!"

Selena Xu terdiam dan mulai makan, perasaannya sungguh berantakkan.

Apakah mungkin hal yang ia ketahui itu tidak benar? Namun, setelah mendengar ucapan Laura Wen, ia juga tiba-tiba merasa adanya perasaan yang dihadapi oleh Everett Leng, betul, ia bukanlah orang yang berada pada saat itu, ia juga bukanlah orang tua Leng, mengapa ia menjatuhkan semua kesalahan itu kepadanya?

Namun, ia tidak akan mampu menghadapi kedua penatua dari Keluarga Leng tersebut.

"Lena?" Terdengar suara seorang lelaki, kedua wanita itupun langsung mengangkat kepalanya dan terkejut.

"Parker Ji? Mengapa kamu disini?" Laura Wen benar-benar bingung, ia tidak ingat bahwa ia menyampaikan kepadanya ia berada di rumah sakit tersebut.

Parker Ji tidak menjawab ucapannya, lalu menatap ke arah Selena Xu, wajahnya benar-benar terlihat penuh dengan rasa khawatir, ia kemudian berkata,"Lena, bagiamana keadaanmu? Dengar-dengar, kamu sedang sakit?"

Ketika lawan bicarnaya menanyakannya dengan hangat, Selena Xu menjawabnya dengan ekspresi dingin yang sepenuhnya terbalik.

"Tidak apa-apa, hanya demam dan flu."

Parker Ji terlihat menenang,"Untung saja hanya flu...... Namun, kamu tidak perlu terlalu menghiraukannya, sampai kapankah kamu menetap disini? Aku akan mengantar kalian pulang nanti."

Laura Wen mengerutkan alisnya dengan wajah yang tidak senang,"Tidak perlu, aku akan pulang bersama dengan Lena saja."

Parker Ji kini teringat bahwa ia belum merespon pertanyaan lawan bicaranya, ia langsung meminta maaf dan berkata,"Aku menebak bahwa kalian pasti pergi ke rumah sakit terdekat, sehingga aku datang kesini dan bertanya-tanya."

"......"

Laura Wen mentapnya tanpa bersuara, lalu berkata,"Silahkan pulang, Tuan Ji, aku takut Adele Xu akan mencarimu kesini dan menambah kerepotan kita lagi."

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu