Predestined - Bab 114 Aku Memilih Untuk Membela Mommy

Carol juga digendong masuk oleh Everett ke dalam mobil, dan duduk dengan tegang di samping Selena, dan melihat ekspresi ibunya, dan dia mengerutkan alisnya karena khawatir lalu berkata, “Mommy, apakah kamu sakit?”

Tepat ketika Selena hendak menjawabnya, Everett yang berada di sampingnya segera menjawab: “Tidak, Mommy hanya kecapaian, perlu segera pulang untuk istirahat.”

Lolly kecil itu memiringkan bibirnya dan melihat pria itu, “Daddy, apakah aku terlalu ribut hingga mengganggu Mommy?”

Everett mengelus kepala anak kecil itu, dan di matanya menampakkan kelembutan yang jarang sekali diperlihatkan, “Bukan begitu, hari ini Carol sangatlah pintar.”

Putrinya yang cukup pengertian membuat Everett sangat sedih.

Seharusnya putri kesayangannya ini tidak perlu mempedulikan hal ini, tidak perlu mengkhawatirkan orang lain, akan tetapi karena pengajaran dan edukasi yang diajarkan oleh Selena selama tiga tahun ini, anak kecil ini menjadi sangat sensitif dan sangat dewasa seperti ibunya, tidak tahu apakah ini merupakan hal yang baik atau buruk.

Akhirnya telah sampai di pintu rumah kediamaan keluarga Leng, saat ini, Selena Xu mencoba untuk berjalan keluar dari mobil, awalnya dia berpikir bahwa dia bisa sangat kuat dan tidak memerlukan bantuan Everett akan tetapi dia yang baru berjalan beberapa langkah, segera digendong oleh Everett.

“Sudah sampai rumah, hanya beberapa langkah saja, tidak perlu gendong aku!”

Selena memberontak untuk mau turun dari gendongannya, akan tetapi genggaman Everett menjadi lebih keras, layaknya tidak memberi Selena kesempatan untuk memberontak.

“Apakah kamu masih merasa tidak sakit?”

Dalam sekejap Selena Xu tiba-tiba menghentikan gerakannya, terbaring di pelukan pria itu yang sedang menggendongnya memasuki kamar utama.

Mengganti wanita itu untuk mengenakan selimut, Everett menyampingkan poninya yang berkeringat, melihat Selena yang kesakitan, dia merasa sangat sedih.

Dari kecil Selena memang takut sakit dibandingkan dengan anak kecil, ketika melahirkan Carol di luar negeri, pastinya sangat sakit kan?

“Berbaringlah dengan baik.”

Selena Xu melihatnya dan merasakan kedingin di dalam mata Everett, sangatlah lembut, dia juga tidak tahu ini apakah semua ini adalah akibat dari rasa sakit yang di alaminya.

“Ya.” Dia dengan patut menganggukkan kepalanya, sudah seperti ini, dia masih bisa pergi kemana?

Everett membalikkan badan dan meninggalkan kamar utamanya, dan memerintah pengurus rumah untuk segera menyediakan barang yang perlu disediakan, lalu berjalan masuk kembali ke dalam kamar utamanya.

Saat ini, lolly kecil sedang merangkak di kasur mommynya dan bertanya dengan suara lembut: “Mommy, apa yang telah terjadi padamu? Kapankah kondisimu dapat segera memulih?”

Selena Xu tersenyum pahit, “Pintar, besok Mommy akan segera pulih, kamu tidak perlu khawatir, jadi hari ini Mommy tidak dapat mendongengkan cerita kepadamu, maaf ya.”

“Tidak apa-apa, aku dapat tidur dengan patut~” angguk Carol.

Selena mengulurkan tangannya dan mengelus kepala putrinya, di dalam matanya dipenuhi kesayangan.

Everett diam-diam menunggu mereka selesai berbicara, lalu berjalan maju ke depan, “Carol pintar, ayo tidurlah sekarang.”

Lolly kecil itu mengangkat kepalanya dan bertanya: “Daddy, apakah kondisi mommy akan membaik pada besok hari?”

“Ya.”

Jawaban pasti dari Everett memberikan kepercayaan kepada anak ini, pada saat ini Carol tampaknya enggan keluar dari kamar utama.

“Everett”. Saat ini, Selena yang berbaring di kasur berbicara dengan suara memohon: “Apakah kamu bisa menemani Carol? Dia takut gelap, sebelum dia tidur dia harus mendengarkan cerita dulu agar dapat tertidur.”

Muka wanita itu yang pucat tampaknya sangat lemah, yang sangat menggoyahkan hati Everett Leng.

“Tunggulah setelah kamu tertidur, aku akan pergi melihatnya.”

“Tidak bisa, kamu harus pergi ke sana sekarang juga.” mohon Selena Xu sambil menatapnya.

Akan tetapi Everett tampaknya tidak mempedulikan dia, dengan nada bicara yang dingin dia berkata: “Pintar.”

Saat ini, Selena Xu sudah memohon kepadanya, akan tetapi sikap pria ini sangat tegas, apakah Selena di dalam hatinya lebih berharga dibandingkan anaknya?

Demi membiarkan agar Everett segera keluar, Selena Xu dengan patuh segera menghabiskan air jahe yang di suapi oleh Everett, sambil memegang heater di tangannya dan tertidur, dan Everett setelah memastikan bahwa wanita itu telah tertidur, dia baru meninggalkan kamar itu.

Dan berjalan masuk ke dalam kamar putrinya yang telah disediakan olehnya, Everett menyadari bahwa lampu tidur di atas rak kasurnya masih menyala, dan anak kecil itu masih membuka matanya yang besar dan menatap atap langit, bagaikan tidak bisa tertidur.

“Carol.” Melihat keadaan anaknya, di dalam otaknya Everett tiba-tiba muncul muka Selena yang tidak berdaya.

“Daddy!” Lolly itu segera duduk di kasurnya dan memanggil ayahnya ketika melihat ayahnya telah datang untuk melihatnya.

Everett duduk di ujung kasur, “Mengapa kamu belum tidur, bukankah kamu berkata jika kamu ingin tumbuh tinggi?”

Lolly kecil itu memiringkan mulutnya dengan ekspresi yang sedih, dan memainkan kedua telunjuknya, “Hari ini mommy tidak datang kemari dan mendongengkan ceritak padaku, aku tidak bisa tidur...”

“Apakah dulunya mommy selalu mendongengkan kamu?” tanya pria itu.

Lolly kecil menganggukkan kepalanya dengan sangat antusias, “Benar! Mommy akan membacakan aku begitu banyak banyak cerita, aku sangat menyukainya~”

Everett memejamkan matanya, “Apakah Paman Ji juga pernah membacakan cerita untuk kamu?”

Lolly kecil itu tidak pintar jadi, dia tetap berkata dengan jujur: “Paman Ji beberapa kali pernah ingin mendongengkan cerita untukku, akan tetapi Mommy tidak menyetujuinya, jadi dia segera pergi.”

“Kamu paling menyukai Paman Ji?”

Everett juga tidak tahu mengapa, bersikap cemburu terhadap perkataan seorang anak kecil, walaupun dia tidak melihatnya, akan tetapi dia bisa membayangkan, bagaimana Parker Ji bersandar di samping Selena Xu itu.

Lolly kecil itu menjawab dengan polos: “Suka! Paman Ji bersikap baik terhadap aku dan Mommy, dia sering membawakan kita makanan yang enak, dan juga sering membawa kita keluar untuk bermain~”

Tatapan mata Everett menjadi lebih suram, dan tanpa berhenti dia bertanya: “Kalau begitu..... Carol lebih menyukai Paman Ji atau Daddy?”

Saat ini, lolly kecil ini tiba-tiba bimbang.

Padahal dia menyukai kedua Paman Ji dan daddynya, mengapa Daddy harus bertanya kepadanya manakah yang paling dia sukai? Apakah dia boleh berkata bahwa dia paling menyukai mereka berdua?

“Ehm.....” Lolly kecil ini mempertimbangkan hal ini dengan lumayan keras.

Melihat keadaan anak kecilnya yang terlihat kesulitan, Everett bagaikan telah terbangun dari mimpi.

Sangatlah ironis, dia bisa-bisanya menanyakan pertanyaan konyol semacam ini pada anaknya, apakah dia mempedulikannya? Dan lagian dia sangat membenci Parker Ji, dan juga tidak dapat merubah keberadaannya selama tiga tahun yang lalu itu.

“Pintar, hari ini ayah yang akan membacakan cerita untuk kamu.”

Everett Leng mengabaikan pertanyannya tadi, lalu mengubah topik pembicaran sekaligus mengambil buku dongeng yang ada di atas rak kasurnya.

Akan tetapi Lolly kecil itu sedang ragu dengan pertanyaannya, dia mengerutkan alisnya layaknya sedang berpikir sejenak, di saat pria itu hampir membuka mulut untuk membacakan cerita, gadis kecil itu duluan menjawab ayahnya.

“Aku paling suka dengan Daddy~”

Gerakan Everett menjadi terhenti, dia pelan-pelan membalikkan kepala, “Mengapa?”

“Karena Daddy memperlakukan Mommy dengan baik!” kata lolly kecil itu sambil ragu-ragu sejenak.

Everett tersenyum dan berpikir bahwa pemikiran anak ini sangat sama persis dengan pemikiran Selena Xu.

Pada saat itu, Selena juga sangat menyukainya, karena Evertell lah yang memelihar Selena pada saat dia tidak berdaya, dan memberikannya bantuan, jika itu adalah orang lain, Selena mungkin juga akan memiliki perasaan terhadap orang itu.

Setelah Everett berpikir, tatapan matanya bukan hanya menjadi dingin sehingga dia memberhentikan semua pemikirannya.

Tidak ada pemisalan, semua ini adalah takdir, dia adalah rumah tempat berteduh bagi Selena ketika sedang terjadi hujan badai!

“Walaupun paman Ji bersikap baik terhadap Mommy, akan tetapi Mommy lebih menyukai Daddy, jadi aku memilih untuk memihak kepada Mommy!”

Pernyataan lolly kecil ini membuat senyuman Everett menjadi semakin luas.

Walaupun kemampuan dalam mengenal dan membedakan mana yang baik atau buruk yang dimilki oleh anak ini belum begitu luas, akan tetapi tampaknya dalam hal perasaan dia memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi, karena anaknya sudah berkata begitu, sebagaimana keras pun Selena menolaknya, Everett memutuskan untuk tidak akan menyerah!

Everett mengulurkan tangan untuk mengelus belakang kepala anak itu, Everett tidak melanjutkan topik pembicaraan ini, akan tetapi dia lebih memilih untuk menceritakan cerita dongeng yang menarik kepada anaknya.

“Hari ini, Daddy akan menceritakan kepada kamu mengenai “Kelinci kecil dan Singa besar”, apakah Carol pernah mendengar cerita ini sebelumnya?”

“Tidak pernah.” jawab lolly kecil itu sambil menggelengkan kepala, dia bersandar di dalam selimutnya dengan sangat patuh, dan menatap wajah ayahnya dengan kedua matanya yang belo dan bersinar, sedang menunggu ayahnya untuk mendongengkan cerita kepadanya.

Suara rendah dan magnetik yang dimiliki oleh Everett sangat memikat dan cocok menjadi musik untuk menidurkan anaknya, Everett belum membacakan seluruh kisahnya selesai akan tetapi anak kecil itu sudah tertidur dengan lelap.

Everett merapikan selimut putrinya, dan meninggalkan kamar putrinya lalu berjalan masuk ke dalam kamar utamanya.

Everett mendorong pintu kamar, dan yang masuk kedalam pandangan matanya adalah seorang yang terbaring di kasur, dia tidak tahu bagaimana kondisi wanita itu di dalam selimut.

Everett berjalan ke hadapannya, dan menemukan di meja samping kasur masih terdapat semangkuk obat tradisional yang telah dimasak oleh Bibi Mei, akan tetapi sudah dingin, dan lagian tanpa perintah dari Everett, pengurus rumah dan pembantu lainnya tidak berani secara leluasa berjalan masuk ke dalam kamarnya.

“Lena, bangun dan minumlah obar ini.”

Sambil berkata Everett duduk di samping kasur itu, dan pelan-pelan membuka ujung selimutnya, akan tetapi Selena malah berkata dengan suara kecil : “Aku tidak mau meminumnya....”

“Bagaimana kamu bisa menghentikan rasa nyerimu jika kamu tidak meminumnya?” Everett sekali lagi membuka selimutnya, akan tetapi orang di dalam selimut itu tidak membantah dan tidak mau keluar.

Everett menjadi serius, dan tanpa berbicar banyak dia segera membuka selimut wanita itu.

Dan selimut itu segera terbuka, Selena juga menjadi terkejut, akan tetapi dibandingkan dengan wajah merah dan keringat di jidatnya itu, malah ekspresi terkejutnya itu tidak terlihat begitu jelas.

Melihat kondisi menyedihkan wanita itu, Everett merasa setengah mengasihaninya dan setengah lucu, “Kamu berdiam terus di dalam selimut, apakah kamu bodoh?”

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu