Predestined - Bab 43 Mengaborsi Anak (2)

Waktu tetap bergulir, proses di dalam ruang aborsi tidak begitu lama, tetapi Laura Wen merasa menunggu lama sekali di luar.

Akhirnya, pintu ruang aborsi terbuka, perawat berkata kepada Laura Wen, “Sudah selesai, tolong masuk dan jaga dia sebentar.”

Laura Wen segera masuk, terlihat Selena berada diatas ranjang perlahan menutup matanya, wajahnya putih sangat pucat.

Untuk sesaat, dia merasa dirinya adalah teman yang terlalu tega, bagaimana mungkin menyuruh sahabatnya untuk melakukan aborsi?

Namun, pemikiran ini hanya sesaat, dokter itu menyapa beberapa kalimat, dan menulis pemulihan setelah operasi pada daftar.

Ketika dia keluar dari ruangan itu, Selena Xu sekejap memeluk sahabatnya itu, air mata menetes terus tidak berhenti.

Ketika alat pendingin itu mengambil nyawa si kecil, dia tiba-tiba merasa tidak memiliki apa-apa, kehilangan orang tuanya, kemudian kehilangan Everett, hari ini, si kecil satu-satunya harus diambil darinya juga, dia bingung bagaimana harus menjalani sisa kehidupannya.

Suara tangisan kekecewaan Selena Xu membuat Laura Wen sedih, sebenarnya dia sendiri ingin menyuruh Selena melahirkan anak itu, tetapi kalau benar-benar seperti itu, akan sangat membahayakan Selena sendiri.

“Selena, jangan menangis...... kamu masih sangat muda, nanti masih bisa memiliki anak. Coba kamu pikir, kehidupan kuliah masih menunggumu, aku juga bisa menemanimu, nanti kamu masih bisa kenal dengan banyak orang hebat, jangan memberikan hatimu hanya untuk Everett saja......”

Begitulah Laura Wen menghibur Selena Xu, dua orang wanita itu berjalan keluar dari departmen persalinan.

Tidak jauh dari belakang mereka, terdengar suara seorang pria mengeluarkan ponselnya dan melapor kepada seorang wanita: “Betul, dia keluar dari ruang aborsi, dipastikan sudah membuang anak itu.”

Suara itu adalah suara Mandy Li, suaranya sangat tenang, “Baguslah kalau begitu. Jaga hal ini jangan sampai siapapun mengetahuinya.”

“Baik, Nona Li.”

Sekejap mata, tahun ajaran baru dimulai, daya tarik Kota Bin semakin bertambah karena didatangi oleh orang dari berbagai negara.

Jingda adalah salah satu universitas terbaik yang ada di Kota Bin atau bahkan di dunia, kualitas guru yang bagus, merupakan universitas yang paling diminati.

Selena Xu juga bisa dianggap bangga, bersama Laura Wen bisa lolos masuk ke sekolah bergengsi, ini seharusnya merupakan hal yang bisa dirayakan, tetapi pada kenyataannya, dua orang ini saat melakukan pendaftaran, tampak ekspresi mereka tidak ceria.

Dikarenakan kehilangan anaknya, Selena Xu merasa mendapatkan rasa shok yang hebat pada tubuh maupun semangat hidupnya, Laura Wen khawatir dengan sahabatnya itu, tampak dari ekspresi wajahnya.

“Selena, kamu lihat bukankah kita seperti sangat berjodoh, kita berada di asrama yang sama.” Laura Wen melihat pembagian data diri siswa.

Walaupun dua orang itu sama-sama jurusan keuangan, jumlah mahasiswa baru sangatlah banyak kan? Ini bisa dibilang sangat berjodoh, tinggal dalam tempat yang sama, bisa membuat Selena Xu kembali seperti keadaan semula, tetapi Selena Xu hanyalah menjawab “Ya.”

Laura Wen menghela nafas, bersiap membawa sahabatnya itu ke asrama.

Tetapi, ketika mereka meninggalkan tempat pendaftaran itu, sekerumunan orang tiba-tiba heboh, seperti kedatangan raksasa.

Selena Xu linglung dan segera dibawa pergi, ada suara yang menghentikan langkahnya.

“Selena.”

Dia berbalik dengan ketakutan, terlihat Everett dari kerumunan orang bersama kepala sekolah dan petinggi-petinggi lain, berjalan menghampirinya.

Mungkin karena aura Everett terlalu kuat, sekerumunan orang itu dengan sendirinya membuka jalan, hingga kepala sekolah dan petinggi lain juga merasa sungkan untuk memberi salam.

Selena Xu tercengang sesaat, kemudian segera menjawabnya : “Paman kecil.”

Dia hampir lupa, Leng Corp adalah salah satu pemegang saham Sekolah Jingda, beberapa petinggi sekolah ini bisa mendampingi Everett keluar masuk mengamati area sekolah.

“Sudah daftar?” Nada bicara Everett tampak ada rasa peduli, berbeda sama sekali dengan dirinya saat menutup telepon saat itu.

Selena Xu menganggukan kepala : “Paman kecil jika anda sibuk, aku akan pergi ke asrama dulu......”

“Tidak sibuk.” Everett selesai bicara, kepala sekolah merasa sungkan untuk mengatakan sesuatu, “Kepala Sekolah Chen, aku dan keponakanku ada urusan, hari ini cukup sampai disini saja.”

Beberapa orang itu mengangguk dengan tergesa-gesa, tapi semua dapat menyadari bahwa Everett tidak sedang fokus dalam pekerjaannya.

Perjalanan menuju asrama masih agak panjang, bagaimanapun Jingda adalah sekolah yang sangat luas, harus mau berjalan, tetapi Everett pada saat itu melepaskan koper Selena Xu dan lanjut berjalan.

Selena menatap punggung pria itu, suasana hatinya campur aduk.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu