Predestined - Bab 423 Surat Cerai

Selena Xu bersandar di atas tempat tidur. Dia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum masam.

“Sungguh tidak apa-apa. Ini hanya mual karena hamil.”

“Apa?”

Parker Ji jelas tertegun sejenak, setelah beberapa saat dia bertanya lagi, “maksudmu… kamu hamil?”

“Ya. Akhir-akhir ini terasa sangat aneh. Terkadang tidak apa-apa. Terkadang jika makan terlalu banyak, aku akan muntah.”

Ekspresi wajah Parker Ji perlahan menjadi rumit, dia seakan melangkah mundur sedikit, seolah-olah dia dalam sekejap dia kehilangan sedikit kekuatan.

“Parker, ada apa denganmu?” Dia bertanya.

“Ah, tidak, tidak apa-apa. Ternyata hanya mual hamil. Aku telah dikejutkan olehmu.”

Dia memaksakan dirinya untuk memasang senyuman. Dia meletakkan gagang telepon kembali ke pesawat teleponnya. Lalu dia menarik kursi dan duduk di samping tempat tidur.

Setelah merenung selama beberapa detik, dia bertanya, “Sudah berapa lama kamu hamil? Mengapa aku tidak tahu?”

“Aku juga baru tahu kalau aku hamil.”

“Benarkah...”

Parker Ji tidak berbicara lagi. Dia menundukkan kepalanya. Perasaan masam dan kesal tumbuh di dalam hatinya. Pada saat yang sama, dia juga cemburu.

Ya, dia sangat iri dengan pria bernama Everett Leng. Mengapa dia selalu bisa memikat Selena Xu. Demi dirinya melahirkan anak satu demi satu.

Kenapa, mengapa?!

Begitu kecemburuan dalam hatinya itu membara, itu tidak akan pernah padam lagi. Sampai, sepasang tangan putih melambai di depan matanya yang dingin.

“Parker?”

Kesadaran Parker Ji kembali. Dia perlahan membuka matanya. Selena Xu menatapnya dengan pandangan kosong.

“Apa yang kamu lamunkan?”

“Ada apa?”

Dia menunjuk ke arah sakunya. “Itu ada telepon untukmu ...”

Parker Ji hanya merespon dengan mengeluarkan ponselnya yang tidak tahu sudah berapa lama berdering dari dalam sakunya. Nama pria yang muncul di layar ponsel membuat sorotan matanya tenggelam.

Adele Xu, istrinya.

Dia tidak menjawabnya malah menolak panggilan itu dan memasukan ponselnya kembali ke sakunya.

“Kenapa tidak menjawabnya? Siapa yang menelepon?” Selena Xu bertanya.

“Tidak apa. Mungkin sales rumah.” Dia bertanya dengan prihatin, “Sekarang apa sudah lebih baik?”

“Iya, sudah baikan.”

Begitu dia selesai berbicara, perutnya mulai berbunyi”kruk kruk kruk” lagi.

Dia tersenyum malu, “Sepertinya aku lapar lagi.”

Bagaimanapun, walaupun tadi dia makan sangat banyak, tetapi sebelum dia sempat mencernanya , dia sudaj memuntahkan semuanya.

Parker Ji mengangkat telepon dan menelepon resepsionis hotel, dan berbicara berbahasa Inggris dengan fasih.

“Kamar 802, satu set snack malam.”

“Tunggu!” Selena Xu menyela dia, lalu dengan alisnya yang memperlihatkan senyum serakah, dia menunjukan dua jarinya.

Parker Ji tersenyum dan mengangguk, kemudian mengganti pesanannya, “Maaf, pesan dua. Terima kasih.”

Setelah menutup telepon, Parker Ji mengangkat tangannya sedikit untuk melihat waktu.

“Sudah larut malam. Kamu bisa istirahat lebih awal setelah selesai makan. Besok pagi, kita masih ada acara. Kamu tidak boleh telat bangun ya.”

“Baik, aku mengerti.”

“Selain itu, aku tinggal di sebelahmu. Jika kamu ada masalah, kamu boleh langsung meneleponku.”

“Baik.”

Setelah berbicara dua kalimat itu, Parker Ji meninggalkan kamar Selena Xu. Segera, pelayan hotel juga mengantarkan dua porsi snack malam.

Dia bangkit dari tempat tidur dan duduk di depan meja. Tetapi tiba-tiba dia terpikir akan permintaannya Everett Leng.

Dia bilang dia harus inisiatif menghubunginya setiap hari.

Maka, dia melakukan video call dengannya. Dengan cepat langsung terhubung dengan Everett Leng.

Dia seperti kelinci kecil yang serakah. Mulutnya bergerak tanpa henti. Dia tersenyum manis pada pria di dalam video call itu.

Pria dingin yang tampan itu duduk tegak di depan meja kantornya. Mantelnya tersampir di bahunya yang lebar. Di bawah rambut pompadournya yang sangat menarik, pandangan matanya yang dalam menatap dia.

Sebuah dokumen tersebar di meja di depannya. Sebuah pena diletakkan miring di depannya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa dia baru saja selesai bekerja.

“Kamu ternyata belum melupakan permintaanku.” Ujar pria itu dengan nada bicara yang santai.

Selena Xu menelan makanan di mulutnya, dengan wajahnya yang tersenyum dia berkata, “Mana mungkin aku berani? Aku tidak akan berani melupakan permintaan tuan Leng yang agung.”

“Baguslah kalau begitu.”

“......” Dia mengerutkan mulutnya.

Pria ini, apakah dia ingin selalu begitu arogan di depannya?

Dalam gambar di video call itu, mata pria itu terlihat sedikit tenggelam, pandangan matanya terjatuh pada makanan yang bervariasi di depannya.

“Kenapa kamu baru makan malam sekarang? Apakah tidak tepat waktu makan lagi?” Dia mengerutkan kening.

“Tidak, aku makan tepat waktu, tetapi aku memuntahkan semuanya yang telah kumakan sebelumnya.”

“Bagaimana perasaanmu sekarang?”

Mata Selena Xu yang tersenyum melengkung seperti bulan sabit. “Kamu melihat nafsu makanku sangat baik, aku merasa sangat baik sekarang.”

Pandangan mata Everett Leng yang tanjam memindai setiap makanannya yang ada di piring. Kemudian bibirnya yang tipis dan dingin berkata sebuah kalimat.

“Buang kue kepitingnya.”

“Ah?” Selena Xu terkejut mendengarnya, “Buang? Kenapa?”

“Wanita hamil tidak boleh makan daging kepiting.”

“Baiklah, aku mengerti.”

Everett Leng berkata lagi, “Lalu hamburger paha ayam ini juga, tidak boleh kamu makan.”

“Kalau yang ini memangnya mengapa?”

“Paha ayamnya itu digoreng. Kamu tidak boleh memakan gorengan.”

Selena Xu memperhatikan hamburger itu. Terlihat sangat jelas di wajah bahwa dia enggan membuangnya.

Ini adalah hamburger paha ayam yang paling dia sukai. Ukurannya sangat besar. Sekali menggigitnya, rasa lembut roti dan daging paha ayam yang renyah akan bercampur menjadi satu. Rasa itu…

“Buang.” Everett Leng berkata dengan dingin, “Jangan buat aku mengatakannya lagi.”

“Baiklah, baiklah, aku akan membuangnya ...”

Dia membuang roti kepiting dan hamburger itu tong sampah. Hatinya terasa sangat sakit.

Melihat wajahnya yang sedih, dia tidak tahu seberapa banyak kesedihan yang diderita olehnya. Everett Leng malah menceramahinya lagi.

“Jadi menurutku kamu seharusnya meminta Bibi Mei menemanimu. Tidak ada yang menjagamu. Lihat kamu sangat kurang gizi sehingga berubah menjadi seperti ini.”

“Aku ......” Dibilang seperti ini, dia tidak bisa berkata sepatah kata pun.

Bukankah ini hanya snack malam? Tiba-tiba dihubungkan dengan kurang gizi. Hal ini benar-benar cukup membuatnya sedih.

Apa mungkin dia kurang mengerti apa arti kata “kurang gizi” ini?

Di bawah pengawasan mata pria yang sangat tajam itu, Selena Xu menyelesaikan snack malamnya yang tidak menyenangkan.

Semua makanan yang lezat diperintahkan olehnya untuk dibuang. Dia hanya makan beberapa pai dan pancake dengan saus gula. Rasanya sedikit hambar. Apakah makanan-makanan tersebut tidak bisa memuaskan perutnya?

Dia kemudian mengobrol lagi dengan Everett Leng. Rasa kantuk dan lelah datang menyerang sehingga Selena Xu menguap.

Lalu Everett Leng melihat jam. “Kamu di sana pasti sudah sangat larut malam. Istirahatlah lebih awal.”

“Oh ... Kalau begitu aku tidur duluan, bye bye!”

Setelah video call selesai, tubuh Selena Xu yang lelah berbaring di tempat tidur. Dengan cepat dia tidur dengan nyenyak.

Jam yang tergantung di dinding terus berdetak “tik tik tik”. Jarum sudah menunjukan pukul sembilan malam. Sedangkan pada saat ini sudah keesokan pagi harinya di kota Bin.

Di kediaman Ji, Adele Xu tidak dapat menghubungi Parker Ji. Dia sudah sedikit khawatir.

Parker Ji adalah walikota sebagai tampilan di luar. Tetapi secara rahasia, dia juga adalah bos dari Richmoon Corp yang belakangan ini berkembang sangat kuat seperti kuda hitam.

Namun, karena identitasnya sebagai walikota, dia tidak bisa seenaknya mengungkapkan identitasnya ini.

Pagi-pagi, bos di konter Richmoon menghubunginya. Dia bilang bahwa ada sejumlah barang dari luar negeri diturunkan di dermaga. Karena sebelumnya Parker Ji yang menghubungi pihak lawan secara langsung, sehingga sekarang pihak lawan meminta Parker Ji untuk hadir secara langsung. Atau menyediakan cap pribadinya barulah bisa menerima barang tersebut.

“Benar-benar, cap. Di mana sebenarnya cap itu?”

Di belakangnya, seorang wanita yang anggun dan elegan berjalan perlahan menuruni tangga. Dia melihat Adele Xu berbalik dengan tergesa-gesa, dan bertanya dengan nada yang sedikit menyindir.

“Pagi-pagi subuh begini, kamu sibuk melakukan apa?”

Adele Xu tiba-tiba menoleh ke belakang dan melangkah menghampirinya dengan cepat.

“Bu, aku tidak bisa menghubungi Parker. Bisakah kamu membantuku untuk menelponnya?”

Ibu Ji mengangkat alis. “Apa terjadi masalah?”

“Iya, masalah yang sangat penting!”

“Apakah apakah menyangkut keselamatan putraku?”

Ibu Ji menatapnya dengan muka cemberut “Lihat jam berapa sekarang? Jam sekarang ini, sudah larut malam di Amerika Serikat. Apa yang kamu perlukan sampai mengganggunya di tengah malam? Kamu tidak mengerti etiket apa pun!”

Adele Xu tidak bisa merespon. Dia menyaksikan Ibu Ji yang berdandan cantik itu pergi sambil menggertak giginya dengan kebencian.

“Huh, dasar wanita tua!”

Baru saja dia mengeluarkan amarahnya diam-diam, tapi tampaknya sedikit terdengar oleh Ibu Ji sehingga dia berhenti melangkah.

“Apa yang kamu katakan?”

Adele Xu terkejut dan dia segera tersenyum dengan hati-hati, “ah, tidak… bukan apa-apa. Bu, sampai jumpa!”

Datang telepon lagi, dan pihak lawan mendesak cepat-cepat. Tetapi Parker Ji tetap tidak bisa dihubungi. Hal ini membuat Adele Xu terjebak di antara kedua pihak.

Sepuluh menit kemudian, dia pergi ke markas besar Richmoon Corp. Seluruh anggota rumah sudah mencari capnya kemana-mana. Dia ingin mencoba mencarinya ke kantor Parker Ji.

Memasuki kantornya yang mewah, Adele Xu mulai mencari ke mana-mana.

Dia membuka sebuah laci dan dia melihat cap tersebut.

“Untung sekali, ternyata ada di sini!”

Adele Xu dengan gembira mengambil cap tersebut, tetapi dia tidak sengaja melihatnya dokumen yang ada di bawah cap. Dan di sudut dokumen tersebut terbubuhkan tanda tangan Parker Ji.

Dia mengambilnya karena penasaran dan melihatnya. Sekejap dia seperti dibekukan oleh es salju.

Ternyata dokumen ini adalah sebuah surat cerai.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu