Predestined - Bab 228 Keluar Penjara

Parker Ji terdiam, ia sungguh bingung.

Savid kemarin masih dengan yakinnya bilang Selena Xu lah yang memberikan kertas rancangan padanya, mengapa tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat begini?

Parker Ji menyelidik, “Mengapa kamu memfitnahnya?”

“Aku…… Aku disuruh orang lain.”

“Siapa?!”

“Tunanganmu, Adele Xu!”

“Apa?” Raut wajah Parker Ji berubah, ia memperingatkan Savid, “Savid, kamu jangan asal bicara. Katakan dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi, kalau tidak aku bakar kamu!”

Savid dengan susah-payah menjelaskan semuanya.

“Semua ini dari awal sampai akhir dirancang oleh tunanganmu, Adele Xu. Ia ingin menyingkirkan Selena Xu, jadi ia diam-diam memberikan kertas rancangan Richmoon Corp kepadaku, kemudian menuduh Selena Xu yang melakukannya. Ia juga lah yang memintaku membuat kesaksian palsu!”

Keterangan Savid membuat Parker Ji mengernyitkan alis. Ia terbayang bayangan tubuh Selena Xu ketika keluar dari pintu ruang jenguk tadi. Ia dihinggapi rasa bersalah yang teramat dalam.

Ia sekarang baru tahu ia salah, dan kesalahannya sungguh keterlaluan. Ia tidak seharusnya mencurigai Selena Xu sedikit pun!

Sekarang ia sudah melukai hati Selena Xu. Kalau ia minta maaf, maukah wanita itu memaafkannya?

Savid mematikan teleponnya. Ia menatap pria berwajah dingin di hadapannya. Wajahnya yang penuh debu mengungkap rasa penyesalannya.

“Tuan Leng, saya sudah mengatakan yang sebenarnya, mohon lepaskan saya!”

Everett Leng duduk di sofa. Ia meminum bir merah dengan satu tangannya. Pria itu terlihat sangat dingin dan keren.

Pria itu menatap Savid, yang dari tadi berlutut di bawahnya dengan sekujur tubuh penuh rasa sakit. Hidung Savid berdarah dan mukanya bengkak-bengkak.

“Sakit?” tanya Everett Leng.

Savid mengangguk, lalu kemudian menggeleng-geleng.

“Tuan Leng, mohon jangan apa-apakah saya lagi. Saya waktu itu tergoda keuntungan jadi saya tega memfitnah Nona Selena Xu. Saya sekarang sudah menyadari kesalahan saya, mohon lepaskan saya!”

Setelah berpikir sejenak, Everett Leng bertanya, “Black, karena Tuan Savid sudah mengakui kesalahannya, mungkin kita bisa lepaskan dia. Bagaimana menurutmu?”

Di sampingnya ada Black, yang tengah memegang cambuk dan tersenyum jam.

“Bos, menurut saya boleh-boleh saja. Tetapi, ada orang-orang yang tidak mau belajar dari kesalahannya sendiri. Saya pikir kita potong saja dua buah jari tangannya, nanti lukanya akan selamanya mengingatkan dia untuk tidak melakukan hal buruk semacam itu lagi.”

Everett Leng mengangguk, “Iya, idemu bagus juga, ya sudah lakukan.”

Mendengar ini, Savid ketakutan setengah mati. Tubuhnya gemetar hebat. Ia terus memukul-mukul kepalanya ke kaki Everett Leng sambil meminta ampun.

“Tuan Leng, aku mohon ampunmu, aku bersumpah tidak akan melakukannya lagi! Apa yang kamu mau, aku bisa berikan! Aku bisa berikan uang yang banyak sekali untukmu! Aku mohon ampunmu untuk kali ini saja!”

Everett Leng mengelus-elus dagu, lalu bertanya lagi pada Black, “Bagaimana menurutmu?”

“Bos, karena dia sudah bersumpah tidak akan melakukannya lagi, ya sudah kita ampuni saja. Tetapi, tetap harus keluar darah sedikit lah ya?”

“Begini saja.” Everett Leng menegakkan posisi duduknya, “Bayar 100 miliar, tidak boleh kurang, kalau tidak aku kirim kamu ke penjara. Satu lagi, kalau kedepannya butuh kesaksian, katakan ulang kesaksian yang hari ini kamu ucapkan, tidak boleh ada kebohongan sedikit pun.”

Dua buah jari tangan ditukar 100 miliar, ini bagi Savid jelas bukan masalah besar! Ia menangis bahagia di hadapannya Everett Leng seperti mendapat hadiah besar.

“Terima kasih! Terima kasih atas maafmu, Tuan Leng!””

“Tidak buru-buru pergi?”

“Iya, iya, saya pergi sekarang!”

Melihat Savid buru-buru pergi, Everett Leng dan Black saling bertatapan dan tersenyum satu sama lain.

Sambil tetap memegangi cambuknya, Black berujar: “Itu orang dulu dipukuli berkali-kali juga tidak akan mau ngaku. Aku pikir ia seorang yang tidak takut mati, ternyata baru dipukul dua kali juga sudah ketakutan setengah mati!”

Everett Leng tersenyum tanpa berkata apa-apa. Ia kembali menuang bir merahnya dan menikmatinya.

Untung saja ada dia, jadi Selena Xu bisa segera terbebas dari masalah ini. Kalau Selena Xu tahu apa jasanya, mungkinkah wanita itu akan langsung berterima kasih sambil menangis bahagia padanya?

……

Dikurung dalam penjara, Selena Xu tidak tahu sama sekali apa yang terjadi di luar. Ia tetap menjalani hidupnya seperti hari-hari sebelumnya. Ia setiap pagi bangun, lari, makan, dan melakukan tugas penjara.

Suatu pagi, ketika ia masih larut dalam alam mimpinya, pintu penjara dibuka dan terdengarlah suara seorang pria.

“Selena Xu! Bangun!”

Selena Xu bisa menyadari itu suara instruktur penjara. Ia menutup kepalanya dengan bantal dan lanjut tidur.

“Ada apa sih berisik sekali? Ini belum waktu bangun tidur, jangan ganggu aku.”

“Jangan banyak bicara, kamu sudah bisa keluar penjara!”

Selena Xu tersentak dan langsung duduk.

“Apa kamu bilang? Keluar penjara? Aku sudah bisa keluar penjara?”

“Benar. Entah apa penyebabnya, yang jelas walikota memberimu amnesti. Kamu sudah bisa pergi sekarang.”

Akhirnya ia bisa keluar dari tempat sialan ini. Bagi Selena Xu, ini sungguh sesuatu yang idam-idamkan walau hanya di dalam mimpi. Tetapi ia tiba-tiba merasa bingung.

Parker Ji mengapa memberi amnesti padanya?

Kasusnya sekarang belum diselidiki dengan jelas. Ia dari awal dituduh sebagai pembongkar rahasia Richmoon Corp, masa pihak kepolisian mau melepaskannya begitu saja?

Setelah bangun, ia membereskan barang-barangnya ke dalam tas kecil. Ia menenteng tas itu keluar dari pintu penjara. Hatinya dari tadi terus bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Di pinggir jalan depan pintu penjara ada sebuah sedan Maybach hitam. Jendela mobil perlahan-lahan diturunkan, dan terlihatlah wajah Everett Leng yang tampan dan gagah itu.

Selena Xu mengernyitkan alis. Ia berjalan pelan mendekati Everett Leng. Pria itu kemudian menatapnya dari atas ke bawah.

“Pagi, Lena.”

“Mengapa kamu ada di sini?”

“Masih perlu tanya lagi?” Everett Leng tersenyum datar, “Aku lah yang menyelamatkanmu. Untuk menyambut kebebasanmu, aku sengaja menunggumu disini.”

“Bohong kamu!” Selena Xu terkekeh, “Jelas-jelas Parker Ji yang membebaskanku.”

Parker Ji tidak berbicara lagi. Black tiba-tiba datang entah dari mana dan menjelaskan: “Nyonya, kalau bukan karena kami berdua yang menangkap Savid dan memukulinya dengan brutal sampai ia menyatakan yang sebenarnya, bagaimana bisa Parker Ji melepaskanmu?”

Selena Xu terperangah. Ia mencoba berpikir, skenario itu cukup masuk akal.

Parker Ji kan memang anak yang sangat takut dengan ibunya, dan karena ibunya terus mengharapkan kasus ini diselesaikan, mana berani pria itu mengambil keputusan untuk melepaskannya kalau tidak ada alasan yang kuat?

Sebuah sedan putih kemudian berhenti di dekat Maybach milik Everett Leng. Parker Ji turun dari mobil dan matanya langsung berbinar-binar melihat Selena Xu.

“Selena Xu!”

“Coba lihat siapa yang datang……” Everett Leng meledek, “Walikota meluangkan waktunya datang ke sini, jangan-jangan lagi mau inspeksi penjara?”

Parker Ji menatap Everett Leng lekat-lekat. Nada bicaranya serius.

“Savid sudah menyerahkan diri, ia sudah menyatakan yang sebenarnya.”

“Iya, bisa ditebak.”

“Tidak peduli apa katamu, aku kali ini harus berterima kasih padamu.”

“Saya tidak layak diucapkan terima kasih.” Nada bicara Everett Leng terdengar rendah hati, tapi gayanya tetap terlihat percaya diri, “Anda adalah walikota, saya hanya seorang pebisnis kecil, mana layak saya menerima ucapan terima kasih Anda?”

Selena Xu tidak tertarik mendengar pembicaraan mereka lebih lanjut lagi. Ia mengambil tasnya dan berjalan melewati kedua pria itu.

“Aku pergi ya, kalian berdua ngobrol lah.”

“Selana Xu, tunggu sebentar!” Parker Ji langsung mengejarnya dan menahan tangannya, “Kamu jangan pergi dulu, aku ingin berbicara denganmu.”

Selena Xu menatap tangan Parker Ji yang ditempelkan padanya sambil mengernyitkan alis.

Menyadari keberatan Selena Xu, Parker Ji langsung melepas tangannya dan dengan tidak enak hati berkata: “Maaf, aku terlalu bersemangat.”

“Walikota mau bicara apa? Langsung katakan saja.”

Sikap dingin yang ditunjukkan Selena Xu membuat Parker Ji agak terganggu. Namun, mengingat semua masalah yang dihadapi Selena Xu beberapa hari ini, ia langsung dapat memaklumi.

Pria itu berkata sungguh-sungguh: “Selena Xu, aku merasa aku harus meminta maaf padamu, semuanya karena aku……”

“Tidak perlu, aku sendiri juga tidak menyalahkanmu, toh kebenaran pada akhirnya memang akan terungkap."

Parker Ji tahu Selena Xu masih marah padanya. Kalau dipikir-pikir, wanita itu memang layak bersikap demikian, karena ia sudah dimasukkan ke penjara meski tidak berbuat kesalahan apa-apa. Siapa pun yang diperlakukan seperti itu pasti tidak akan senang.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu