Predestined - Bab 66 Kembali Bertemu Dengan Keluarga Ji

Everett Leng duduk di sebelah anak perempuan itu. Walaupun tidak bisa dipungkiri mereka belum dekat, tapi Carol sepertinya tidak takut dengan orang yang lebih tua. Matanya melihatnya dengan penuh harapan.

Sampai lawan bicaranya mengatakan kata “baik”, Carol menggunakan tangannya yang pendek mengambil sesendok kue tar dan menyuapi lelaki itu.

“Paman Leng makanlah——"

Everett Leng ikut membuka mulutnya dan tangannya sekalian menghapus sisa kue tar yang yang ada di samping pipinya.

Selena Xu yang berada di samping melihatnya. Pemandangan ini seperti kehangatan ayah dan anak perempuan. Lebih sama dengan saat dia kecil dulu bersama Everett Leng.

Pernah suatu hari mereka terlihat hangat seperti ini?

“Carol, jangan merepotkan Paman Leng. Cepat makan, sikat gigi, tidur.” Selena Xu akhirnya kembali setelah bernostalgia, dan berkata pada anak perempuannya.

Carol yang mendengar tidak terima, lalu memutar kepalanya dan bertanya: “Paman Leng, apa aku merepotkan?”

Everett Leng menaikkan bibirnya pelan, “Tentu saja tidak. Tapi kamu seharusnya cepat istirahat.”

“Baiklah!”

Carol memberikan senyuman manis kepadanya, lalu dia melompat dari meja dan berkata pada ibunya: “Mommy, aku pergi bersih-bersih~”

Pengurus rumah dan pembantu takut nona kecil terantuk. Dengan cepat mereka mengikuti dan memperingatinya, menjadi bintang paling bersinar dan harta berharga bagi keluarga Leng.

Selena Xu tersenyum pahit dan berkata, “Dia selalu menjawab perkataanku baru melakukannya. Tidak disangka kamu baru mengatakannya sekali, dia mematuhinya tanpa keraguan.

Everett Leng berdiri, menyipitkan mata ke arah kamar mandi, bahkan tidak melanjutkan topik tersebut dan mengatakan: “Sebelum memperjelas hubunganmu dengan Parker Ji, kamu dan Carol tinggal di sini.

Artinya bukan hanya dua hari ini, tetapi sampai dia puas baru dia akan membiarkannya pergi.

Selena Xu menaikkan suaranya dengan tidak senang, “CEO Leng, begini tidak bagus, kan? Aku yang memutuskan pergi atau tinggal. Lagipula, Anda sekarang bukan siapa-siapaku, tidak ada hak seperti dulu untuk mengatur hidupku.”

Everett Leng memutar kepala melihat ke arahnya, sepasang mata tajamnya membuat Selena Xu tidak bisa mengatur detak jantungnya.

“Ke luar negeri sekolah tiga tahun, pulang dan tidak mengakui walimu? Benar, kamu sekarang sudah dewasa, tapi setelah anak perempuan dewasa, orang tua tetap masih memiliki hak untuk mengetahui kehidupan mereka untuk menghindari mereka membuat keputusan yang tidak gampang. Sekarang, aku juga sama seperti itu.”

Selena Xu tercengang melihatnya, hatinya merasa sakit.

Dia mengira Everett Leng akan tetap bersikukuh kali ini karena perhatiannya memiliki arti lain. Tidak disangka jawabannya masih sama dengan tahun itu, dia adalah walinya. Pernah menjadi dan akan selamanya menjadi walinya.”

“Di matamu, aku selamanya hanya anak kecil, betul kan?” Selena mengepalkan tangannya dan bertanya.

“Benar.”

Everett Leng menjawab tanpa keraguan. Membuatnya terjatuh dan dia menegadahkan kepala dengan rasa benci, “Tapi aku tidak ingin menjadi bagian dari keluargamu. Dan lebih tidak mau menjadi anak kecil di matamu!”

Tidak mengerti mengapa anak perempuan ini sangat membangkang, Everett Leng mengerutkan alisnya, “Kamu boleh tidak menjadi bagian dari keluarga Leng, tapi tidak bisa lepas dari keluarga Leng. Jangan lupa kamu tumbuh besar di mana.”

Selena Xu tercengang. Lelaki itu dengan cepat menyambung, “Untuk sementara wkatu aku tidak akan perhitungan denganmu tentang kamu melahirkan anak di luar negeri. Kamu seharusnya bersyukur.”

Nada bicara yang dingin seperti es dan tatapan mata serta wajah tak berekspresi membuat hati Selena Xu dingin.

“Istirahatlah.”

Melihat anak perempuan itu menahan dengan sabar, Everett Leng sakit kepala.

Menjadi paman kecilnya, tentu saja harus membantunya mengetes orang seperti apa calon suaminya. Gayanya yang tidak tahu diuntung itu seperti kepala kelurga yang ingin merusak hubungan.

Waktu tiga tahun sebenarnya terlalu panjang. Panjang sampai membuat mereka berdua berselisih.

Dengan perasaan campur aduk tinggal semalaman di kediaman keluarga Leng, tidak dapat dipungkiri, kediaman keluarga Leng sangat menjaga Selena Xu. Misalnya kamar yang pernah dia tinggal. Sudah beberapa tahun tidak ada orang lain yang tinggal dan juga tidak ada debu. Ada yang membersihkan setiap hari.

Selena Xu tidur di kamar yang pernah dia tinggal. Tidak disangka dia tidak insomnia.

Pagi buta, keributan di ruang tamu membuat Selena Xu terbangun.

Terbiasa memegang bantal di sebelahnya, dia menemukan sudah kehilangan anak kecil. Selena Xu bangun dengan terkejut, tidak merasa ngantuk lagi. Melihatnya dengan seksama, tempat di sebelahnya yang menjadi tempat tidur anak perempuannya sudah kosong!

Dia dengan sibuk membuka pintu kamar dan menjerit dengan panik, “Carol!”

Jawaban Carol terdengar dari ruang tamu yang luas di bawah, “Mommy, aku di sini——"

Selena Xu menghela nafas, hatinya merasa tenang.

Dia sudah kehilangan Everett Leng, tidak bisa kehilangan satu-satunya anak yang memiliki hubungan dengannya lagi!

“Selena, hari ini kamu telat bangun hari ini.”

Suara yang tidak terduga terdengar dari lantai bawah, Selena Xu melihat kebawah dan hanya melihat Parker Ji yang berpakaian kasual sedang menegadah melihatnya dengan senyuman yang hangat.

Selena Xu tersenyum merasa tidak enak, “Sebentar, aku mandi dulu lalu turun.”

“En, tidak perlu buru-buru.” Parker Ji tersenyum sambil menganggukkan kepala.

Dia sengaja datang hari ini. Pertama karena tidak tenang dengan Selena Xu, kedua juga karena selagi masih jam Everett Leng di perusahaan, dia ingin membawa pulang ibu dan anak tersebut. Kalau laki-laki itu ada dirumah, pasti tidak bisa dengan muda membawa pergi kedua ibu dan anak itu bersamanya.

Hanya dengan keluarga merestui pernikahan mereka, saat itu Everett Leng tidak akan ikut campur lagi dan tidak bisa mengikat Selena lagi.

Berpikir begitu, suasana hati Parker Ji membaik. Dia kembali ke sebelah meja makan dan lanjut menyuapi Carol makan.

“Carol, apa semalam Paman Leng baik padamu?” Parker Ji memilih sayuran kepada anak tersebut sambil bertanya.

Anak perempuan itu menjawab dengan lembut: “Baik”

Mata Parker Ji bersinar, lalu bertanya: “Apa Carol takut pada paman itu? Kamu lihat ekspresinya yang dingin itu, Carol ikut pulang dengan daddy, ya?”

“En——” Anak perempuan itu mengerutkan alisnya, “Tapi Paman Leng sangat baik, tidak galak. Kenapa Carol harus takut padanya?”

Parker Ji terkejut, setelah sekian lama dia tertawa pahit.

Apa ini hukum alam “Darah lebih kental daripada air”? Sudah dua tahun dia baik terhadap anak ini, tapi tidak bisa dibandingkan dengan Everett Leng yang hanya bertemu sekali.

Saat Selena Xu keluar, dia justru melihat pemandangan yang bahagia.

Begini lumayan bagus, atau mungkin masa depannya akan seperti ini. Dia dan Parker Ji membina rumah tangga yang sama. Kira-kira setiap hari bisa melihat pemandangan seperti ini.

Setelah keduanya selesai makan, dengan mengabaikan pengurus rumah untuk menyuruhnya tetap tinggal, dia menaiki mobil keluarga Ji kembali ke villa keluarga Ji.

Di depan pintu, pengurus rumah keluarga Ji dan beberapa pembantu menyambut kepulangan tuan mereka dan tidak terlihat bayangan Ibu Ji.

Semalam, Parker Ji sudah susah payah berbicara dengan orang tuanya. Sikap ayahnya tidak terlalu berprasangka, tapi ibunya sampai mati juga tidak setuju untuk menerima Selena. Akhirnya, berjanji akan membawanya menemui mereka hari ini.

Hari ini, ayah yang sebagai walikota sudah pergi kerja sejak pagi, dan ibu sebagai orang tertua di rumah, seharusnya keluar menyambutnya, tapi dia tidak. Sikapnya sudah menunjukkan tidak sopan.

“Selena, kalau nanti ibuku berbicara sesuatu yang tidak mengenakkan, jangan kamu masukkan dalam hati.” Sebelum masuk pintu, Parker Ji mengerutkan alis pada gadis itu.

Selena Xu tersenyum pelan, “Aku tahu, tenang saja.”

Ibu Ji pernah menjadi orang yang kejam. Dia juga bukan tidak pernah mengajar. Waktu berlalu tiga tahun. Dia sudah bukan anak perempuan yang nada bicaranya kasar.

Mereka berdua memasuki ruang tamu. Selena menggenggam tangan anak perempuannya dan menggoyangkannya mengyisaratkan sesuatu. Carol bersuara layaknya balita: “Halo tante Ji.”

Ibu Ji sedang duduk di tengah sofa dengan anggun. Mendengar suara tersebut dia sama sekali tidak melihat anak kecil itu dan berkata dengan suara yang datar: “Selena Xu, aku benar-benar sudah meremehkanmu. Coba kamu katakan cara apa yang kamu gunakan sampai membuat Parker Ji keluarga kita sangat tidak ingin mengubah keputusannya?”

Mengatakan itu, ekspresi Selena Xu tidak bagus.

Dia tahu Ibu Ji tidak gampang ditaklukkan. Tidak disangka sekali lawan bicaranya itu membuka mulut, dia mengeluarkan kata-kata yang tidak enak di dengar seperti itu dan mengatakannya di depan anak kecil. Ini membuat hatinya tidak nyaman.

“Ma, kenapa Anda harus berbicara seperti itu? Aku dan Selena bahkan sudah mempunyai anak. Kamu masih tidak ingin menerimanya? Parker Ji membuka mulut seketika, “Atau jangan-jangan kamu ingin darah daging keluarga Ji berada di luar sana?”

Ekspresi Ibu Ji berubah dan melihat ke arah Carol Xu.

Wajah putri kecil nan imut itu melunakkan hati Ibu Ji sejenak, tapi demi keluarga Ji, dia tetap harus tetap berkata kasar.

“Kamu pikir ibu tidak tahu masalahmu dan dia di luar negeri? Jelas-jelas Selena Xu ini terus menolakmu. Bagaimana bisa tiba-tiba menyetujui untuk bersama dengamu? Bahkan anak ini tidak jelas anakmu atau bukan!”

“Ma, kamu……!” Parker Ji tidak menyangka ibunya sangat tidak menghargainya.

Ekspresi Selena Xu kaku. Tiba-tiba merasa sebuah keputusan yang salah membawa anaknya bersamanya hari ini. Carol terlihat tidak mengerti, tapi banyak hal yang tidak bisa dikatakan langsung di depan anak. Bagaimana kalau terbayang-bayang di hati Carol?”

“Karena keluarga Ji tidak menyambut, kalau begitu saya datang lain kali saja.”

Melihat anaknya menundukkan kepala, Selena Xu hanya bisa dengan cepat mengatakannya.

Sebenarnya dia bisa sabar, tapi kalau sampai membawa masalah anak dia tidak bisa sabar lagi.

Parker Ji mengejarnya keluar, menarik tangan Selena Xu. Wajahnya tidak tenang, “Selena, maaf. Hari ini aku tidak menyiapkannya dengan baik. Lain kali……”

Selena Xu memotongnya, “Lain kali tidak peduli ibumu mengatakan apa pun, jangan membawa-bawa Carol. Kalau dia tidak puas denganku, bisa berhadapan denganku dan tidak seharusnya membawa anak.”

Parker Ji bisa melihat gadis yang lembut dan hangat benar-benar marah. Ini juga salahnya dengan cepat membawa orang ke rumahnya dan tidak membicarakannya baik-baik dengan anggota keluarga yang lebih tua.”

"Maaf……”

Melihat lelaki itu menundukkan kepala sangat tidak berdaya, Selena Xu juga tidak bisa menyalahkannya.

“Sudahlah. Aku juga tidak memikirkannya dengan baik.” Selena Xu menghela nafas dengan kesal, “Aku dan ibumu tidak pernah berhubungan selama beberapa tahun. Tidak heran dia menentangku. Kalau tidak, mulai besok, kita akan berbicara dengan ibumu sebentar?”

Awalnya mengira Selena Xu tidak bersedia menjadi keluarga Ji lagi karena marah. Tidak disangka lawan bicaranya ini tiba-tiba mengatakan hal seperti itu. parker Ji tiab-tiba mengangukkan kepala dengan semangat.”

Selena Xu bersedia menyesuaikan diri dengan keluarganya. Apa ini menunjukkan dia sudah mulai benar-benar memikirkan untuk bersama dengannya?

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu